Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PASIEN DENGAN KEBUTUHAN AKTIVITAS ISTIRAHAT DI RUANG DAHLIA


RSU DARMAYU PONOROGO

Oleh :
Nofika sari
NIM : 20613352

PRODI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan pada pasien dengan kebutuhan aktivitas istirahat di Ruang dahlia 2 RSU
Darmayu Ponorogo
Hari, tanggal :
Tempat :

Pembimbing lahan Mahasiswa

Nofika sari
NIM 206133552
Pembimbing institusi
A. Definisi
a) Aktivitas
Kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Kehilangan kemampuan untuk
bergerak mengakibatkan seseorang menjadi ketergantungan dan membutuhkan tindakan
keperawatan
b) Istirahat
Keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah.
Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali, tapi juga kondisi yang
membtuhkan ketenangan. Terkadang, jalan-jalan di taman, nonton tv, dan sebagainya
juga dapat dikatakan sebagai bentuk istirahat. Keadaan istirahat berarti berhenti sebentar
untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu keadaan untuk
melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyullitkan bahkan
menjengkelkan (Alimul, 2006).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram
(EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua
tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM).
(Asmadi, 2008).
1) Tidur NREM
Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang
otak
yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta
yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi
fisiologi tubuh. Di samping itu, semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital,
metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV).
Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai
tidur dalam (deep sleep atau delta sleep).
2) Tidur REM
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit.
Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap
ini. Selama tidur REM, otak cenderung aktif dan metabolismenya meningkat hingga
20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun
dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi, sekresi lambung meningkat, dan frekuensi
jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama tidur, individu melewati tahap
tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5
jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.
Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-
III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit.
Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM
muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
Kebutuhan Istirahat Istirahat Tidur Per Hari.
a. Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur
rata-rata 45-60 menit.
b. Bayi (s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan
tidur sepanjang malam.
c. Todler (1-3 thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan tidur
sepanjang malam + tidur siang.
d. Pra sekolah sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM.
e. Usia sekolah sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM.
f. Usia sekolah sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM.
g. Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
h. Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
i. Dewasa menengah : ± 7 jam /hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur.
j. Dewasa tua Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan REM dan sering
sulit sering sulit tidur.
B. Etiologi
1) Aktivitas
a. Gaya hidup
Mobilitas seseorang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai-nilai yang
dianut, serta lingkungan tempat tinggal (masyarakat)
b. Ketidakmampuan
Kelemahan fisik dan mental akan menghalangi seseorang untuk melakukan
aktivitas hidup sehari-hari. Secara umum ketidakmampuan dibagi menjadi dua
yaitu
i. Ketidakmampuan primer yaitu disebabkan oleh penyakit atau trauma
(misalnya paralisis akibat gangguan atau cedera pada medula spinalis).
ii. Ketidakmampuan sekunder yaitu terjadi akibat dampak dari
ketidakmampuan primer (misalnya: kelemahan otot dan tirah buring)
Penyakit-penyakit tertentu dan kondisi cedera akan berpengaruh terhadap
mobilitas.
c. Tingkat energy
Energi dibutuhkan untuk banyak hal, salah satunya mobilisasi. Dalam hal ini
cadangan energi yang dimiliki masing-masing individu bervariasi.
d. Usia
Usia berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan mobilisasi
Pada individu lansia, kemampuan untuk melakukan aktifitas dan mobilisasi
menurun sejalan dengan penuaan
2) Istirahat
a. Penyakit, Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat
menyebabkan gangguan tidur. Sakit dapat mempengaruhi kebutuhan tidur
seseorang. Banyak penyakit yang memperbesar kebutuhan tidur, misalnya
penyakit yang disebabkan oleh infeksi, namun banyak juga penyakit yang
menjadikan klien kurang atau bahkan tidak bisa tidur, misalnya nyeri habis
operasi. Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak
daripada biasanya di samping itu, siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat
mengalami gangguan
b. Lingkungan, Faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses
tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus dapat menghambat
upaya tidur. Sebagai contoh, temperatur yang tidak nyaman atau ventilasi yang
buruk dapat mempengaruhi tidur seseorang. Akan tetapi, seiring waktu individu
bisa beradaptasi dan tidak lagi terpengaruh dengan kondisi tersebut
c. Stres emosional, Ansietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang.
Kondisi ansietas dapat meningkatkan kadar norepinfrin darah melalui stimulasi
system saraf simapatis. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya siklus tidur
NREMtahap IV dan tidur REM serta seringnya terjaga saat tidur.
d. Medikasi Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang
Hipnotik dapat menggangs talup III dan IV tidur NREM, metabloker dapit
menyebabkan insomnia dan mimpi buruk. sedangkan narkotik (misalnya:
meperidin hidroklonda) diketahui dapat menekan tidur REM dan menyebabkan
seringnya terjaga di malam hati
C. Manifestasi klinis
1) Aktivitas
a. Tidak mampu bergerak secara mandiri atau perlu bantuan alat/orang lain
b. Mengeluh sulit menggerakkan ekstermitas
c. Kekuatan otot menurun
d. Sendi kaku
e. Gerakan terbatas tampak lesu
f. Mengeluh lemah
g. ROM menurun
2) Istirahat
a. Warna kehitaman disekitar mata
b. Mengantuk sepanjang hari
c. Pusing
d. Kesulitan memulai tidur
e. Mengeluh tidak puas tidur
f. Mengeluh tidak cukup istirahat
g. Keletihan saat bangun/ letih sepanjang hari
h. Perubahan mood
D. Factor factor yang mempengaruhi
1) Aktivitas
a. Kesehatan fisik
Penyakit, cacat tubuh dan imobilisasi akan mempengaruhi pergerakan tubuh
b. Keadaan nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan obesitas dapat
menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas
c. Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh seseorang. Keresahan
dan kesusahan dapat menghilangkan semangat yang kemudian sering
dimanifestasikan dengan kurangnya aktivitas
d. Kelemahan neuromuskel dan skeletal
Adanya abnormal postur seperti lordosis dapat berpengaruh terhadap pergerakan
2) Istirahat
a. Penyakit
Sesorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal
namun demikian keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat
tidur misalnya pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti Asma, Bronchitis
dan Penyakit Persarafan
b. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman kemudian terjadi
perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya
c. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan waspada menahan ngantuk
d. Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap
REM
e. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
menggangu tidurnya.
f. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal seseorang yang tahan minum alkohol dapat
mengakibatkan Insomnia
g. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain
a) Anti depresan: menekan REM menurunkan total waktu REM
b) Kafein: meningkatkan saraf simpatis atau mencegah orang tidur
c) Beta Bloker: menimbulkan Insomnia, mimpi buruk
d) Narkotika: mensupensi REM meningkatkan kantuk siang hari
e) Alkohol: menggangu tidur REM
h. Stres Psikologi
Kondisi psikologi dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa, hal tersebut
terlihat ketika seseorang yang memiliki masalah psikologis mengalami kegelisahan
sehingga sulit untuk tidur
i. Nutrusi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur.
Protein yang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur kerena adanya
Tryptophan yang merupakan Asam Amino dari protein yang di cerna demikian
sebaliknya kebutuhan Gizi yang kurang dapat juga mempengaruhi proses tidur
E. Masalah-masalah yang terjadi
1) Aktivitas
a. Gangguan pada tulang
Fisura atau yang biasa disebut retak tulang dan patah tulang
b. Gangguan pada sendi
Dapat terjadi memar sendi yaitu robeknya selaput sendi
c. Gangguan pada otot
Jenis-jenis gangguan pada otot meliputi kaku leher, kram/nyeri otot, dan keseleo
2) Istirahat
a. Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai atau
mempertahankan keadaan tidurnya, bahkan seseorang yang terbangun dari tidur tapi
merasa belum cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia
b. Narkolepsi
Merupakan suatu keadaan tidur di mana seseorang sulit mempertahankan keadaan
terjaga/bangun/sadar. Penderita akan sering mengantuk hingga dapat tertidur secara
tiba-tiba, dapat di katakan pula bahwa narkolepsi adalah serangan mengantuk yang
mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat di mana serangan mengantuk
tersebut datang.
c. Somnabulisme
Somnabulisme (tidur berjalan). Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat
kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti
membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara.
Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dan kembali tidur
d. Enuresis (ngompol).
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-
anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki.
e. Nocturia.
Merupakan suatu keadaan di mana klien sering terbangun pada malam hari untuk
buang air kecil.
f. Apnea / tidak bernapas.
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan
mulut. Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut
menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas  pada
lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila di lewati
udara pernafasan.
F. Pohon masalah
a. Aktivitas

Gaya hidup Ketidakmampuan Tingkat energy Usia

Perubahan Kelemahan fisik dan mental Energy yang kurang Pada usia lansia kemampuan
perilaku/kebiasaan akan menghalangi seseorang akan mempengaruhi dalam melakukan aktivitas
sehari-hari dapat untuk melakukan aktivitas aktivitas sehari-hari menurun sejalan dengan
mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari penuaan

Tanda dan gejala :


MK : gangguan mobilitas fisik
 Tidak mampu bergerak secara
mandiri atau perlu bantuan
alat/orang lain MK : Intoleransi aktivitas
 Mengeluh sulit menggerakkan
ekstermitas
 Kekuatan otot menurun MK : Keletihan
 Sendi kaku
 Gerakan terbatas tampak lesu
 Mengeluh lemah MK : risiko intoleransi aktivitas
 ROM menurun
b. Istirahat

Penyakit Lingkungan stress Obat-obattan

Dampak dari sakit Akan meningkatkan Obat obattan tertentu dapat


menjadikan pasien kurang Terjadi perubahan suasana
seperti gaduh maka akan rangsangan fisiologis mempengaruhi kualitas tidur
tidur atau tidak dapat dan psikologis sehingga cotohnya obat benzodiazepine
tidur menghambat tidurnya
dapat menggangu sebagai penenang system saraf
proses tidur diotak dan dapat memperlambat
kerja system saraf

Tanda dan gejala : Edukasi :

a. Warna kehitaman disekitar mata MK : Gangguan pola Mengatur pola hidup dan lingkungan
tidur sehingga kualitas tidur dapat
b. Mengantuk sepanjang hari
meningkat. Hal yang perlu di
c. Pusing
perhatikan adalah : perilaku,
d. Kesulitan memulai tidur lingkungan, diet, dan olahraga
e. Mengeluh tidak puas tidur
f. Mengeluh tidak cukup istirahat
g. Keletihan saat bangun/ letih
sepanjang hari MK : kesiapan
peningkatan tidur

Anda mungkin juga menyukai