Anda di halaman 1dari 17

Sistem Manajemen Kesehatan &

Keselamatan Kerja

Sesi 1
Definisi dan Pengertian SMK3
Arif Setyawan, S.K.M., M. Kes.
Haris Muzakir, M.K.K.K.
Cornelis Novianus, S.K.M., M.K.M.
Pelaksanaan Kesehatan & Keselamatan Kerja
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
Upaya mengendalikan atau meniadakan potensi
bahaya untuk mencapai tingkat risiko yang
dapat diterima dan sesuai dengan standard
yang ditetapkan
Peran K3 dalam Organisasi
 Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan kerugian
atau inefisiensi
 Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan
terpenuhinya norma-norma dan peraturan K3 dalam
perusahaan
 Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit
usaha/karyawan dalam penerapan K3
 Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan
tugas kontrolnya dalam aspek K3
Prinsip-Prinsip K3
Keselamatan adalah tanggung jawab etis
Keselamatan adalah kultur, bukanlah suatu program
Manajemen yang bertanggung jawab
Pekerja harus dilatih untuk bekerja secara aman
Semua cedera dapat dicegah
Program keselamatan harus sesuai dengan lokasi kerja
Keselamatan adalah bisnis yang bagus
(International Association of Safety Professional)
Keberhasilan Program Pencegahan
Kecelakaan Kerja
Keberhasilan program pencegahan
kecelakaan kerja tergantung pada:
1. Kepemimpinan manajemen tingkat atas
2. Kondisi kerja yang aman dan sehat
3. Pelaksanaan kerja yang aman oleh pekerja
Manajemen Kesehatan dan Kesehatan
Kerja
Proses mengintegrasikan prinsip-prinsip
kesehatan dan keselamatan kerja kedalam
operasional organisasi (Grimaldi/Simond)
Sistem Manajemen Kesehatan dan
Kesehatan Kerja
Organisasi mengendalikan risiko melalui
manajemen proses (HSE-UK)
Sistem pengelolaan K3 di tempat kerja. Sistem
pengelolaan K3 memiliki sasaran yang
menghasilkan peningkatan berkelanjutan melalui:
kebijakan, perencanaan, penerapan, pengukuran,
review, perbaikan terus-menerus (Primary
Standard: AS/NZ 4801 OHSMS)
Sistem Manajemen Kesehatan dan
Kesehatan Kerja
SMK3 merupakan bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif (PP RI No. 50 tahun 2012)
Tujuan Penerapan SMK3 Menurut PP RI
No. 50 tahun 2012
Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi
Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh
Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan
efisien untuk mendorong produktivitas.
Kebutuhan Perusahaan dalam Penerapan
SMK3
Pengakuan Pemerintah (government recognition)
Pemeriksaan Independen (independent verification)
Menguji Integritas K3 di Tempat Kerja (testing of integrity of
safety on site)
Mengukur kinerja (measurement of performance)
Pemenuhan Peraturan Perundangan (legislative compliance)
Inisiatif dalam memenuhi Persyaratan Asuransi (self
insurance requirement)
Persyaratan pasar/komersial (market requirement)
Karakteristik SMK3
Proactive& Preventive
Sistem yang terintegrasi
Melibatkan semua pekerja
Bergantung pada dukungan dan komitmen
manajemen
Siklus PDCA
Penerapan sistem manajemen, khususnya SMK3 dalam suatu
organisasi, harus memiliki siklus PDCA
Plan: menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk
memberikan hasil sesuai dengan kebijakan K3 organisasi
Do: Proses implementasi program
Check: memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan,
tujuan, hukum dan persyaratan K3 lainnya dan melaporkan
hasilnya
Action: mengambil tindakan untuk terus meningkatkan kinerja
K3
Tanggung Jawab Bersama dalam
Penerapan SMK3
Owner (Pemilik):
 Bertanggung jawab memfasilitasi dan menyediakan
fasilitas yang aman dan sehat
Management:
 Bertanggung jawab dalam menerapkan persyaratan K3
Pekerja:
 Bertanggung jawab mematuhi dan menaati segala
persyaratan K3
Fungsi SMK3
Pendekatan yang sistematis dalam mengelola K3
Proaktif, bukan reaktif
Konsultasi dan Pelatihan
Manajemen risiko berfokus pada:
Indentifikasi Bahaya
Menilai risiko
Mengontrol risiko
Kontrol pengawasan dan review
Manfaat SMK3
Mencegah kecelakaan kerja, melalui eliminasi potensi bahaya;
Meningkatkan tingkat kesadaran thd pelaksanaan K3, melalui perbaikan
yang berkelanjutan;
Melaksanakan K3 lebih efektif, melalui klarifikasi peran dan
tanggungjawab, prosedur dan dokumentasi;
Menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat, tenaga kerja merasa
dilindungi sehingga dapat bekerja tanpa cemas dan ragu;
Mendapat pengakuan sebagai perusahaan yang bebas dari kecelakaan
kerja;
Mengurangi gangguan dan kerugian yang tidak perlu akibat kecelakaan
kerja;
Manfaat SMK3
Membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman
dan sehat;
Membantu perusahaan menurunkan tingkat kejadiaan kecelakaan
kerja;
Meningkatkan peluang bisnis (profit/people/planet);
Menyediakan sistem yang dapat diukur dan kinerja K3 yang dapat
diverifikasi;
Menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi dan mentaati
Peraturan Perundangan K3;
Meningkatkan reputasi perusahaan.
Penerapan SMK3
Penerapan SMK3 bagi perusahaan menurut PP
RI No. 50 tahun 2012, yaitu:
Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit
100 (seratus) orang; atau
Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

Anda mungkin juga menyukai