Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. L UMUR 25 TAHUN POST


PARTUM HARI KE 7 DENGAN BENDUNGAN ASI
DI UPT PUSKESMAS CIMANGGU

Nama : Teti Suryati


NIM : 19210200229
LATAR
BELAKANG
BAB I

LATAR BELAKANG

BAB II

Menurut penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI pada tahun


2018 kejadian bendungan ASI di Indonesia terbanyak terjadi pada ibu-ibu bekerja
BAB III sebanyak 16% dari ibu menyusui (4).
Sebanyak 79,74% wanita post parturn rnengalarni bendungan ASI pada tahun 2013,
sebanyak 84,7% ibu nifas yang rnengalarni bendungan ASI di wilayah Provinsi
Banten di tahun 2020 rnengalarni kenaikan jurnlah ibu yang mengalami bendungan
ASI (5). Kejadian bendungan ASI pada bulan Oktober 2021 ada 147 atau 67,6 %,
BAB IV
dan terdapat hubungan antara kejadian bendungan ASI dengan perilaku
mernbatasi rnenyusui sebanyak 33 atau (84,6%), pernberian susu formula sebanyak
33 atau (58,9%), dan pengosongan mammae yang tidak sernpuma sebanyak 31
BAB V orang (41,9%)

Jumlah ibu nifas yang mengalami bendungan ASI di Puskesmas Cimanggu adalah
sebanyak 61 kasus. Pada periode September-Desember 2021 didapatkan ada 35 ibu
nifas yang mengalami bendungan ASI, periode Januari-Mei 2022 didapatkan ada 26
ibu nifas dengan bendungan ASI
BAB I

TUJUAN
BAB II
TUJUAN TUJUAN KHUSUS
UMUM
a. Melakukan pengkajian data subjektif pada Ny"L" Umur 25
BAB III Tahun post partum dengan bendungan ASI di UPT
Puskesmas Cimanggu
b. Melakukan pengkajian data objektif pada Ny"L" Umur 25
Melakukan Asuhan Tahun post partum dengan bendungan ASI di UPT
Puskesmas Cimanggu
BAB IV Kebidanan Pada Ny. c. Melakukan interpretasi data pada Ny “L" Umur 25 Tahun
L Umur 25 Tahun post partum dengan bendungan ASI di UPT Puskesmas
Cimanggu
post partum dengan d. Melakukan analisa data pada Ny “L" Umur 25 Tahun post
bendungan ASI di partum dengan bendungan ASI di UPT Puskesmas
BAB V Cimanggu
UPT Puskesmas e. Melakukan penatalaksanaan pada Ny"L" Umur 25
Cimanggu Tahun post partum dengan bendungan ASI di UPT
Puskesmas Cimanggu
f. Melakukan evaluasi pada Ny"L" Umur 25 Tahun post
partum dengan bendungan ASI di UPT Puskesmas
Cimanggu
g. Melakukan pendokumentasian pada Ny"L" Umur 25 Tahun
post partum dengan bendungan ASI di UPT Puskesmas
Cimanggu
BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB II
Definisi Nifas

BAB III
Definisi
Laktasi
BAB IV

Definisi
BAB V
Bendungan
ASI
KASUS
BAB I
PENDAHULUAN

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V
KASUS
BAB I
PENDAHULUAN

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V
Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN

1. Dari pembahasan yang di angkat penulis, di peroleh hasil Ny “L” usia 25 tahun pada data
subjektif Ny.L Ibu mengeluh payudaranya terasa bengkak, merah, nyeri dan terasa keras.
BAB II Hal ini sesuai dengan teori Yulianti dan Rukiyah,2012:20 yaitu Bendungan ASI adalah
terkumpulnya ASI didalam payudara akibat penyempitan duktus laktiferus atau kelenjar
yang tidak dikosongkan dengan sempuma pada saat menyusui bayi atau karena kelainan
BAB III pada puting susu. Dan menurut teori Kemenkes RI yaitu Bendungan ASI terjadi pada hari ke
3-5 setelah persalinan.

2. Pada keluhan utama Ny. Ibu mengeluh payudaranya terasa bengkak, merah, nyeri dan
BAB IV terasa keras. Hal ini sesuai dengan teori Yulianti dan Rukiyah,2014:22 yaitu Tanda dan gejala
yang muncul pada ibu dengan bendungan ASI adalah payudara bengkak, keras, nyeri bila
ditekan, wamanya kemerahan, suhu tubuh sampai 380C.
BAB V
3. Pada Ny. L dilakukan pengkajian data objektif seperti pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik
hal ini sesuai dengan teori Sih Rini Handayani,2017 yang menyatakan bahwa
pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Halen Varney pertama (pengkajian data),
terutama yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien,
pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan diagnostik lain. Pencatatan dilakukan dari hasil
pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan, data penunjang yang dilakukan sesuai
dengan beratnya masalah.
Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN

4. Pada pemeriksaan fisik ditemukan payudara ibu tampak merah, bengkak, keras dan terasa nyeri ketika
dilakukan palpasi, suhu 380C. Berdasarkan teori menurut Rukiyah dan Yulianti, tanda dan gejala yang rnuncul
pada ibu dengan bendungan ASI adalah payudara bengkak, keras, nyeri bila ditekan, warnnanya
kemerahan, suhu tubuh sampai 380C.
BAB II 5. Menganalisis data asuhan kebidanan Nifas pada Ny. L sehingga didapatnya diangnosa. Hal ini sesuai dengan teori
dimana merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah kedua, ketiga dan
keempat sehingga mencangkup hal-hal berikut ini: diagnosis/masalah kebidanan dan diagnosis/masalah potensial
serta menurut teori Sih Rini Handayani bahwa perlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk
antisipasi diagnosis/masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi manurut kewenangan
BAB III bidan meliputi : tindakan mandiri, tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien.
6. Pada penatalaksanaan Ny. L semua tindakan yang direncanakan terlaksana dengan baik. Pemantauan pertama
yang dilakukan di puskesmas, mengobservasi tanda-tanda vital, menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
secara on demand, menjelaskan pada ibu cara mengatasi keluhannya seperti; menyanggah payudara dengan bebat
atau bra yang pas, kompres payudara dengan menggunakan air hangat selama 5 menit, urut payudara dari arah
pangkal menuju putting, keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga putting menjadi lunak, mengajarkan
BAB IV ibu cara melakukan perawatan payudara, mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar,
mengajarkan ibu cara perawatan luka perineum yaitu untuk membersihkan vagina dan bagian perineum
setelah buang air, gunakan air hangat. Keringkan area vagina dan perineum menggunakan tisu atau kain yang
bersih. Ganti pembalut setiap 4-6 jam. Biarkan perineum dan vagina sembuh dengan sendirinya. Artinya, jangan
terlalu sering mengecek dan menyentuhnya, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau dan makanan
BAB V yang bergizi serta memberikan terapi obat seperti paracetamol 500 mg 3x1 per oral
7. Bidan juga menganjurkan Ny. L untuk melakukan kunjungan ulang apa bila masih ada keluhan
BAB I
KESIMPULAN
1. Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ny. L usia 25 tahun post
BAB II partum dengan bendungan ASI di UPT Puskesmas Cimanggu
2. Mampu melakukan data objektif pada Ny. L usia 25 tahun post partum
dengan bendungan ASI di UPT Puskesmas Cimanggu
3. Mampu melakukan Interpretasi data pada Ny. L usia 25 tahun post partum
BAB III dengan bendungan ASI di UPT Puskesmas Cimanggu
4. Mampu melakukan analisa data Ny. L usia 25 tahun post partum dengan
bendungan ASI di UPT Puskesmas Cimanggu
5. Mampu melakukan penatalaksanaan bendungan ASI pada Ny. L usia 25
BAB IV tahun post partum dengan bendungan ASI di UPT Puskesmas Cimanggu
6. Mampu melakukan evaluasi pada Ny. L usia 25 tahun post partum dengan
bendungan ASI di UPT Puskesmas Cimanggu
7. Mampu melakukan pendokumentasian pada Ny. L usia 25 tahun post partum
BAB V dengan bendungan ASI di UPT Puskesmas Cimanggu
BAB I
SARAN
1. Bagi Puskesmas
BAB II Diharapkan menambah referensi dan bahan informasi bagi tenaga
kesehatan dan bidan melalui program Puskesmas yaitu sosialisasi ilmu
terkini untuk mencegah terjadinya kasus bendungan ASI di wilayah
kerja Puskesmas Cimanggu,Pandeglang- Banten tahun 2022.
BAB III
2. Bagi Ibu Nifas
Diharapkan ibu nifas memperhatikan cara perawatan payudara setelah
BAB IV melahirkan serta cara mengosongkan payudara dengan sempurna
supaya tidak terjadi bendungan ASI

BAB V 3. Bagi Tenaga Kesehatan


Diharapkan tenaga kesehatan mampu melakukan deteksi dini terhadap
ibu post partum dengan bendungan ASI serta mampu memberikan
konseling tentang tanda bahaya dan faktor penyebab terjadinya
bendungan ASI.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai