Anda di halaman 1dari 16

Proposal

PENGARUH KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS


SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH (PBM) TERHADAP SISWA KELAS X SMA PERSIAPAN 2
PADANG TUALANG

Di susun Oleh:
IGRIT NOVITA
190710007
 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2021/2022
BAB 1
PENDAHULUA
N
1.1 Latar Belakang
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
nyatanya masih belum bisa dikembangkan dengan baik ke
dalam kegiatan pembelajaran matematika. Hal itu
dikarenakan guru terlalu berkonsentrasi pada latihan
penyelesaian soal-soal rutin dengan mengaplikasikan
rumus saja. Kegiatan pembelajaran matematika masih
berpusat kepada guru, menggunakan metode ceramah,
keadaaan siswa pasif, pertanyaan dari siswa jarang
muncul, berorientasi pada satu jawaban benar, tidak
mengeksplorasi banyak cara penyelesaian, dan aktivitas
kelas didominasi dengan kegiatan mencatat atau
menyalin. Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti
pengaruh kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa
pada pembelajaran matematika melalui pendekatan
berbasis masalah (PBM).
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas terdapat masalah


yang dapat diidentifikasi, yaitu sebagai berikut :
• Solusi apa yang dapat dilakukan agar dapat meningkatkan
kemampuan berpikir dan kreatif matematis siswa pada
saat belajar matematika?
•Apakah penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat
menambah kemampuan berpikir krisis dan kreatif
matematis siswa?
•Kegiatan pembelajaran matematika di kelas X SMA Swasta
Persiapan 2 Padang Tualang belum mengakomodasi
pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
matematis.
•PENDEKATAN BERBASIS MASALAH yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir krisis dan kreatif
matematis belum dikembangkan di kelas X SMA Swasta
Persiapan 2 Padang Tualang.
1.3 Pembatasan Masalah
• Penelitian ini berfokus pada kemampuan kritis dan kreatif
matematis siswa kelas X SMA Swasta Persiapan 2 Padang
Tualang.

1.4 Rumusan Masalah


• Apakah ada pengaruh kemampuan berpikir kritis dan kreatif
matematis siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang pada
pembelajaran matematika melalui pendekatan berbasis masalah?

1.5 Tujuan Penelitian


• Untuk mengetahui pengaruh kemampuan berpikir kritis dan
kreatif siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang pada
pembelajaran matematika melalui pendekatan berbasis masalah
(PBM).

1.6 Manfaat Penelitian


• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang berarti
bagi Siswa, Guru, dan Peneliti.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Kerangka teoritis


2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar ialah kegiatan yang dilakukan secara terpisah


untuk memperoleh perubahan diri individu yang dapat
berbentuk pengetahuan, pemahaman,, sikap dan perilaku
yang agak menatap, baik yang dapat dideteksi maupun
yang tidakdapat dideteksi secara langsung itu terjadi
karena pelatihan atau keterlibatan yang berhubungan
dengan lingkungan.
2.1.2 Pengertian Pembelajaran Matematika

Matematika adalah salah satu bidang studi yang


merupakan mata pelajaran penting dalam ranah
pendidikan. Pentingnya matematika bisa dilihat dari
manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari, seperti halnya untuk kemajuan suatu ilmu
pengetahuan. pembelajaran matematika merupakan
suatu siklus pembelajaran dalam lingkup bimbingan
belajar yang berisi perkembangan latihan-latihan
pengajar dan siswa berdasarkan keterkaitan dan
keterkaitan yang terjadi dalam keadaan edukatif yang
sengaja ditampilkan dalam pembelajaran.
2.1.3 Pengertian Kemampuan Berfikir Kritis

Berfikir kritis (critical thinking) telah


diartikan dengan cara yang berbeda oleh para ahli.
sebagaimana ditunjukkan olehnya bahwa "berfikir
adalah mengendalikan atau mengawasi dan
mengubah data dalam memori. Berfikir sering
dilakukan agar membentuk ide, nalar dan berpikir
secara mendasar, befikir kreatif, berpikir kritis. ,
dan menangani masalah. Dengan asumsi
penalaran sangat penting untuk latihan yang
secara konsisten dilakukan otak untuk mengatur
data untuk mencapai suatu tujuan, maka, pada saat
itu, penalaran yang menentukan penting untuk
latihan penalaran yang juga dilakukan oleh
pikiran.
2.1.4 Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis

Berfikir adalah memanfaatkan jiwa untuk


mempertimbangkan dan memilih sesuatu berfikir kreatif dapat
menjadi tindakan mental yang terkait dengan keterpengaruhan
terhadap masalah, mengingat data dan konsep modern yang
tidak sesuai dengan kecerdasan terbuka, dan dapat mengarah
pada koneksi dalam memahami masalah. Kemampuan kreatif
sebagian besar disinggung sebagai imajinasi. Seringkali, orang-
orang yang dianggap imajinatif adalah sarjana manufaktur yang
benar-benar hebat yang dapat membangun asosiasi antara hal-
hal yang tidak diperhatikan orang lain secara tiba-tiba.
2.1.5 Pendekatan Berbasis Masalah

PBM atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran


di mana siswa diberikan masalah nyata yang dekat dengan kehidupan,
kemudian, pada saat itu siswa mencari cara menyelesaikan maalah dalam
pertemuan-pertemuan kecil. Pusat PBM dalam pembelajaran matematika
yaitu siswa akan menemukan masalah yang menentang dengan masalah
numerik yang benar-benar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga siswa dapat secara efektif dalam menangani masalah. Dengan
suatu masalah, siswa didesak untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kritis mereka untuk membedakan dan menangani masalah ini. Selain itu,
siswa juga dihimbau untuk berpikir kreatif menelusuri rencana pilihan lain
dalam menangani suatu masalah. PBM dilaksanakan dengan langkah-
langkah, yaitu : engagement, inquiry dan investigation, performance, serta
debriefing.
2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini


adalah :

1) Tatang Herman (2008)


2) Fachrurazi (2011)
2.3 Kerangka Berfikir
Permasalahan peserta didik dalam pembelajaran

▪ Belum mampu memberikan ▪ Belum mampu menemukan


argumen atau alasan dalam solusi atau alasan dalam menjawab
menjawab atau menyelesaikan atau menyelesaikan masalah.
masalah. ▪ Belum mampu melihat suatu
masalah dari sudut pandang yang
▪ Belum mampu menentukan
berbeda yang akan digunakan
konsep, strategi dan taktik
dalam penyelesaian masalah.
yang akan digunakan dalam
penyelesaian masalah.

Kemampuan berpikir Kemampuan berpikir kreatif


kritis lemah lemah

Pembelajaran Berbasis
Masalah

Hipotesis Masalah

Kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang
pada pembelajaran matematika melalui pendekatan berbasis masalah (PBM) lebih baik
daripada yang tidak menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
2.4 Hipotesis

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan


sebelumnya, maka hipotesis yang dirumuskan adalah:

(Ha) : Ada pengaruh Kemampuan berpikir kritis dan


kreatif siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang
pada pembelajaran matematika melalui pendekatan
berbasis masalah (PBM) lebih baik daripada yang tidak
menggunakan pembelajaran berbasis masalah.

(Ho) : Tidak ada pengaruh Kemampuan berpikir kritis


dan kreatif siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang
Tualang pada pembelajaran matematika melalui
pendekatan berbasis masalah (PBM) lebih baik daripada
yang tidak menggunakan pembelajaran berbasis
masalah.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jika dilihat dari jenisnya penelitian ini


termasuk suatu penelitian deskriptif
kualitatif. Dan bersifat kualitatif karena data
yang dinalisis berupa data kualitatif yaitu
berupa tingkat kemampuan berpikir kritis
siswa.
3.2 Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah setting kelas


dalam kegiatan pembelajaran matematika. Data
diperoleh pada saat proses belajar mengajar
terjadi di dalam kelas. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas X SMA Persiapan 2
Padang Tualang yang beralamatkan di kab.
Langkat prov. Sumatera Utara

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25


Oktober 2021, sedangkan proses pengambilan
data dilaksanakan pada semester ganjil Tahun
Pelajaran 2021/2022 yaitu pada dengan
menyesuaikan jam pelajaran matematika kelas
X SMA Persiapan 2 Padang Tualang
3.4 Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Persiapan 2


Padang Tualang.
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bagian dari
populasi siswa keleas dimana kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang yang akan
gunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 2 kelas.

3.5 Data Penelitian


Data dalam penelitian ini yaitu berupa data proses pembelajaran
matematika dengan menggunakan PBM dan data kemampuan berpikir kritis dan
kreatif matematis siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang.

3.6 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal, pedoman
wawancara, dan lembar observasi.

3.7 Teknik Analisis Data

 Analisis Pelaksanaan Pembelajaran


 Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis
 Analisis hasil wawancara dengan siswa dan guru dilakukan secara kualitatif
deskripsif untuk melengkapi hasil observasi selama proses pembelajaran
matematika.
  Validasi Data

Anda mungkin juga menyukai