Anda di halaman 1dari 43

SISTEM INTEGUMEN

NURUL PADHILAH (H41115512)


SISTEM INTEGUMEN ?

Kata integumen ini berasal


dari  bahasa latin Secara ilmiah kulit adalah
“integumentum", yang berarti lapisan terluar yang terdapat
"penutup". Sistem integumen diluar jaringan yang terdapat
atau biasa disebut kulit adalah pada bagian luar yang menutupi
system organ yang dan melindungi permukaan
membedakan, memisahkan, tubuh, kulit merupakan organ
yang paling luas permukaan
melindungi, dan
yang membungkus seluruh
menginformasikan manusia
bagian luar tubuh sehingga kulit
terhadap lingkungan sebagai pelindung tubuh
sekitarnya terhadap bahaya bahan kimia
Fungsi

Thermoregulasi Homeostasis

Eksresi Proteksi Sintesis Vit D

Penyimpanan
Eksteroreseptor
Lemak
Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan
Integumen Selama Embrio dan Janin
Masa Embrionik Masa Janin

Cikal bakal kulit sudah terbentuk sejak bayi masih


berada di dalam rahim, berbentuk embrio. Sel-sel Masa janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga
pada embrio dapat dibedakan menjadi 3 kelompok hingga lahir. Masa ini ditandai dengan
lapisan sel, yaitu ektoderm, mesoderm, dan  penyempurnaan organ yang sudah terbentuk pada
endoderm. Mulanya sel lapisan mesoderm masa embrio serta pertumbuhan tubuh yang cepat.
membentuk lembaran tipis jaringan longgar pada Pada bulan keempat dan kelima, Janin dibungkus
kanan kiri garis tengah embrio. Seiring oleh rambut halus yang disebut lanugo. Pada bulan
pembentukannya, pada awal minggu keempat sel keenam, kulit janin nampak kemerahan dan keriput,
dinding ventral somit yang terbentuk akan disebabkan oleh tidak adanya  jaringan ikat di bawah
kehilangan organisasinya dan menjadi sklerotom, kulit. Selama dua bulan terakhir, janin memperoleh
sedangkan sel dinding dorsalnya (dermomiotom) kontur yang membulat karena adanya endapan lemak
akan membentuk lapisan sel baru yaitu miotom. di bawah kulit. Menjelang akhir kehidupan dalam
Sklerotom merupakan komponen tulang rawan dan rahim, kulit dibungkus oleh zat lemak keputih-
tulang, dermomiotom merupakan pembentuk dermis, putihan (verniks kaseosa) yang terbentuk dari
sedangkan miotom merupakan komponen  produk sekresi kelenjar sebum
pembentuk otot
Integument Development

Kulit sebenarnya berkembang dari dua lapis benih yaitu ektoderm dan mesoderm.
Ektoderm berkembang menjadi epidermis dan mesoderm berkembang menjadi
dermis. Pada mulanya, embrio diselubungi oleh selapis tunggal sel ektoderm.
Permukaan ektoderm terdiri atas epitelium kuboid membelah menjadi periderm -
lapisan luar yang terdiri atas sel squamosa- dan lapisan basalis (lamina basalis),
lapisan ini akan membentuk stratum basalis dan lapisan kulit lainnya.

Sel lapisan basalis membentuk lapisan intermediet yang berkembang menjadi


stratum germinativum/stratum basale, stratum spinosum, stratum granulosum dan
stratum corneum. Stratum germinativum akan menghasilkan sel baru. Pada
akhirnya akan membentuk rigi dan lekuk yang direfleksikan sebagai sidik jari.
Adapun, stratum spinosumberisi sel besar, stratum granulosum mengandung butir
kecil keratohialin dan stratum corneum. Selama periode fetal, periderm akhirnya
mengelupas dan bercampur dengan sebum yang disekresikan oleh glandula
sebasea, yang disebut vernixcaseosa yang berguna memproteksi kulit fetus.
Integument Development

Melanosit berasal dari sel neural crest yang disebut melanoblast menyusup ke epidermis.
Melanoblast berdeferensiasi menjadi melanosit ± 40 – 50 hari sesudah fertilisasi dan mulai
memproduksi melanin. Warna kulit terdiri dari tiga komponen yaitu karoten yang akan
menyebabkan jaringan akan berwarna inheren kekuningan, komponen yang kedua yaitu adanya
Hb beroksigen dalam dasar kapiler dari dermis, akan menyebabkan warna kemerahan, dan
komponen yang ketiga yang menyebabkan kulit berwarna kecoklatan sampai kehitaman
adalahakibat jumlah pigmen melanin yang bervariasi.
Dari ketiga komponen diatas, hanya hanya melanin yang dihasilkan oleh kulit, melanin adalah
produk dari melanosit. Melanosit merupakan sel khusus yang terdapat pada lapisan epidermis,
tepatnya pada stratum basale dari lapisan epidermis. Asal embrio dari melanosit berasal dari sel
neural crest. Melanosit ini memiliki bentuk badan sel bulat tempat bermulanya cabang-cabang
panjang yang iregular dalam epidermis. Cabang- cabang ini berada diantara sel-sel stratum basalis
dan stratum spinosum.
Dermis berasal dari mesoderm. Selama periode embrionik, berkembang menjadi mesenkim dan
menonjol ke ektdoderm. Pembentukan jaringan kolagen dan elastin menyebabkan pelipatan pada
batas dermis dan epidermis, sehingga membentuk papila dermis. Sebelum akhir trimester pertama
kehamilan, papila ini mempunyai kapiler. Lapisan dermis yang lebih dalam (sub korium)
mengandung jaringan lemak. Dermis dan epidermis berinteraksi dalam menyusun rambut, sisik
atau bulu, kelenjar keringat dan glandula apocrine.
Integument Development

Kuku tangan dan kaki terbentuk dari rigi


epitetelium yang menebal, disebut dasar kuku
pada tiap puncak dari jari. Dasar kuku
dibungkus oleh lipatan epidermis yang disebut
lipatan kuku. Bagian proximal tumbuh
melewati dasar kuku dan mengalami
keratinisasi.
Folikel rambut berasal dari sel-sel yang
berbentuk kantong disebut tunas rambut yang
berinvaginasi ke dermis. Tunas rambut
berdiferensiasi menjadi bulbus rambut, glandula
sebacea dan struktur lainnya. Papila rambut
berasal dari diferensiasi sel mesenkim yang
berlokasi disekitar sel epitel bulbus rambut.
Akhirnya rambut tumbuh disebabkan aktivitas
sel epitel dari bulbus rambut.
Masa embriogenik
Minggu ke-7
 Puting susu dan folikel rambut mulai terbentuk
 
Masa janin
Minggu ke-13 sampai ke-17
 Kulit transparan,terlihat merah karena pembuluh darah masih terlihat jelas.
 Lanugo terbentuk di daerah kepala.
 
Minggu ke-20
 Lanugo menutupi seluruh tubuh
 Bulu mata dan alis terlihat
 Kuku terlihat di jari-jari
 Kulit yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni
lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan
lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada
ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis
mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil,
saraf dan sejumlah besar lemak.
Minggu ke-21 sampai ke-23
 Lemak disimpan di jaringan
 
Minggu ke-24
 Bulu dan alis mata terbentuk sempurna
 Sidik jari terbentuk
 kulit khas berkerut-kerut, dan lemak tertumpuk di bagian
bawahnya.
 
Minggu ke-28
 Kulit tipis merah ditutupi lemak yang disebut verniks.
 
Minggu ke-32
 Kulit janin merah dan keriput.
 
Minggu ke-36
 Lanugo mulai menghilang
 Jumlah lemak meningkat
 Kuku mencapai ujung jari
 
Minggu ke-37 sampai ke-40
 Lanugo tidak terlihat lagi kecuali di lengan atas dan siku,
tetapi pelindung verniks masih ada sampai bayi lahir
 Kuku tumbuh melebihi ujung jari dan rambut di kepala
terasa lebih kasar dan tebal dibandingkan sebelumnya
Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan
Integumen Selama Bayi dan Anak-Anak
Diawal Kelahirannya, anatomi kulit bayi :

Permukaannya berselaput vernix caseosa - berfungsi sebagai pelindung kulit di dalam rahim. Lapisan itu
bertahan pada minggu pertama, setelah itu mengelupas, seolah-olah bayi berganti kulit. Setelah lapisan itu
luruh, barulah muncul kulit bayi yang sebenarnya

Terkadang ditumbuhi bulu-bulu halus yang disebut lanugo, yang dibawa sejak di dalam rahim.

Kulit tampak keriput, permukaannya lebih tipis sehingga pembuluh darah transparan

Berwarna kemerahan, kemudian berubah menjadi kuning akibat produksi bilirubin di dalam darah - warna
kuning akan hilang dalam 2X 24 jam. Pada beberapa bayi, kulit baru lahir  berwarna sangat merah, biru atau
pucat, yang menandakan adanya gangguan kesehatan, misalnya kurang pasokan oksigen
Struktur kulit bayi lebih renggang, lebih tipis, ikatan antar sel lebih longgar, produksi kelenjar keringat dan
kelenjar minyak lebih sedikit
Lapisan tanduk pada permukaan kulit juga masih sangat tipis, sehingga kulit bayi cenderung rentan, mudah
robek, serta belum mampu berfungsi sebagai pelindung tubuh yang optimal terhadap serangan berbagai
kuman penyakit
Diawal Kelahirannya, Fisiologi kulit bayi :

Produksi kelenjar keringat lebih sedikit, sehingga bayi jarang berkeringat. Itusebabnya, kita harus
mengupayakan suhu tubuhnya stabil dengan memastikan bayitidak kedinginan atau kepanasan

Kulitnya masih rentan terhadap iritasi, infeksi dan alergi, karena zat imunitas padakulit belum kuat dan
struktur kulit lebih renggang serta tipis

Kulit masih sedikit memroduksi melanin (pigmen yang berfungsi melindungi kulitdari sinar matahari)
sehingga kandungan air pada kulit lebih cepat menguap dan lebihmudah terbakar sinar ultraviolet
Kulit bayi dan anak-anak relatif tipis, tebalnya ± 1 mm. Lapisan epidermis terutamastratum
comeum dan lapisan edermis lebih tipis, papila dermis lebih mendatar, lapisanlemak subkutan
relatif lebih sedikit. Warna kulit lebih merah karena kurangnyakeratohialin. Kulit lebih edema
karena banyak mengandung air dan natrium. pH kulitlebih ke arah asam, bervariasi rata-rata
antara 3,4 - 6,5. Diferensiasi apendik kulit belum sempurna, kelenjar sebasea tidak aktif sampai
masa remaja sehingga produksi sebumsangat berkurang, karena hal-hal tersebut di atas kulit bayi
dan anak lebih mudahmengalami iritasi oleh bahan-bahan kimia yang ditempelkan pada kulit dan
mudahmendapat infeksi.Seiring pertumbuhannya, kulit bayi mengalami perkembangan, yaitu
lapisan pelindung vernix casiosa sedikit demi sedikit terlepas, lapisan kulit menebal meski
tetaphalus dan lembut, kulit berwarna kemerahan, kelenjar keringat mulai berproduksi normaldan
zat imunitas pada kulit semakin kuat.
Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Integumen
Selama Remaja dan Dewasa Muda

Pada usia remaja aktivitas pembentukan hormon


meningkat, kelenjar sebasea menjadi besar dan aktif,
kelenjar apokrin mengadakan sekresi di tempat tertentu.
Lapisan lemak kulit bertambah, kulit muka dan rambut jadi
berminyak, dan produksi keringat meningkat, kondisi kulit
juga terpengaruh oleh siklus menstrual, sering timbul akne
4-7 hari sebelum menstruasi
Ciri-ciri integumen remaja menurut Hurlock (1980)
Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan
Integumen Selama Lansia

a. Kulit
Sistem penurunan produksi sel dengan penuaan, menyebabkan sel-sel epidermis
untuk memperlambat dalam reproduksi mereka dan, sebagai hasilnya, menjadi
lebih besar dan lebih teratur. Hal ini menyebabkan tipis, kulit lebih transparan,
yang berarti luka kulit lebih sering, robek, dan infeksi. Kemampuan untuk
menurunkan panas berkurang karena pasokan darah ke dermis berkurang, serta
penurunan aktivitas kelenjar keringat. Kombinasi ini membuat orang tua kurang
mampu kehilangan panas tubuh internal. Kelelahan atau pencahayaan untuk
suhu hangat dapat menyebabkan suhu tubuh sangat tinggi. Jumlah makrofag
dan sel-sel lain dari sistem kekebalan tubuh menurun menjadi sekitar 50% dari
tingkat dilihat pada saat jatuh tempo. Kehilangan ini menyebabkan kerusakan
kulit lebih lanjut dan risiko infeksi.
b. Rambut
Sebagai melanosit (pigmen penghasil sel) menurun aktivitas, ada penurunan
perlindungan dari sinar ultraviolet dan kerentanan lebih besar terhadap kulit
terbakar dan kanker kulit. Hal ini juga menyebabkan rambut untuk berubah
abu- abu atau putih. Seperti penurunan aktivitas kelenjar, ada penurunan sekresi
sebum (sekresi lilin yang melapisi permukaan rambut). Perubahan yang
menonjol lainnya ialah pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan
botak serta warna rambut kelabu. Pada wanita > 60 tahun rambut wajah
meningkat kadang kadang menurun.
Kulit

Epidermis

Vertebrata Dermis

Hipodermis

Kutikula

Invertebrata

Epidermis
Kulit

Kulit tebal Dapat dijumpai pada telapak tangan dan telapak kaki.
Kulit tertebal di bagian punggung yaitu ± 5 mm

Meliput semua permukaan kulit kecuali pada


Kulit tipis
telapak tangan dan kaki, kulit yang paling tipis
terdapat pada kelopak mata ± 0,5 mm
Struktur Kulit
Epidermis

•Bagian superfisial kulit


•Disusun oleh epitel gepeng
berlapis
•Mengandung keratin
•Tidak berpembuluh darah
EPIDERMIS mengandung sel:

•KERATINOSIT
–Sel yang mengahsilkan keratin
–Tumbuh dari stratum basale
–Keratinisasi 25-45 hari

•MELANOSIT
–Sel berbentuk laba -laba yang mengahsilkan pigmen melanin.

•LANGERHAN’S
–Tumbuh dari sumsum tulang dan migrasi ke epidermis.
–Fagosit benda asing dan sistem imun

•MERKEL
–Di antara epidermis-dermis
–Sebagai saraf akhir sensoris
Lapisan dibawah epidermis.Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri
dari 2 lapisan:

Pars papilare
•Bagian yang menonjol ke epidermis dan mengahsilkan sidik jari
•Berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah

Pars retikulare
•Bagian yang menonjol ke subkutan
• +80% dari tebal dermis
•terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis
yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebaseus.
Gangguan pada Kulit

Jerawat Impetigo

Dermatitis
Dermatitis Dermatitis Kronik
Seboreik

Dermatitis
kontak Eksem

Dermatitis
eksfoliatif

Anda mungkin juga menyukai