ERIC BERNE Tahun 1910 Eric Berne lahir dengan nama Eric Lennard Bernstein di Montreal, Kanada. Ia tumbuh di wilayah proletar kaum Yahudi di kota itu. Ayahnya adalah seorang dokter dan ibunya seorang penulis professional dan editor. Ia belajar Bahasa Inggris, psikologi dan pra-kedokteran di McGill University, Montreal, mendapatkan gelar B.A. pada tahun 1931. Pada tahun 1943 ia menjabat sebagai psikiater di Army Medical Corps selama perang dunia kedua. Pada tahun 1950 ia mengambil posisi di Mt Zion Hospital, San Francisco, dan ia melanjutkan tulisannya dan praktik pribadi sampai kematiannya pada tahun 1970. PANDANGAN TENTANG MANUSIA Analisis transaksional (AT) berakar pada suatu filsafat yang anti determenistik serta menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengondisian dan pemograman awal. Berpijak pada asumsi-asumsi bahwa manusia sanggup memahami putusan masa lampau dan manusia mampu untuk memutuskan ulang. Meletakan kepercayaan pada kesanggupan individu untuk tampil di luar pola-pola kebiasaan dan menyeleksi tujuan dan tingkah laku baru. KONSEP TEORI ANALISIS TRANSAKSIONAL Tujuan dari konsep analisis transaksional adalah sama-sama merasa “OK” dalam posisi hidup. Dalam konsepnya ada tiga kapasitas dasar dalam posisi OK : 1. Kesadaran adalah kemampuan untuk mendengar langsung cara kita dibesarkan untuk mendengar. Ini melibatkan tinggal di sini dan sekarang, dan menerima masukan sensorik dari lingkungan. 2. Spontanitas : Mengungkapkan perasaan secara langsung 3. Keintiman : Berhubungan dengan orang lain dengan cara bebas, permainan yang penuh kasih, sadar dan spontanitas. Lalu ada empat metode analisis kondisi ego : 1. Diagnosis perilaku : Ini didasarkan pada gerak tubuh , nada suara, kata-kata diamati, ekspresi, sikap dan postur; 2. diagnosis sosial : ini didasarkan pada reaksi bahwa orang tersebut memunculkan dari oranglain; 3. diagnosis sejarah : ini bergantung pada apa yang disebut validasi sejarah, yaitu memvalidasi bahwa pengalaman masa lalu benar-benar terjadi; 4. diagnosis fenomenologis : ini membutuhkan subjektif pemeriksaan diri, terutama dari pengalaman intens. INTERAKSI SOSIAL A. penataan waktu 1. Menarik diri : di sini tidak ada komunikasi dan individu diserap dalam piiran mereka sendiri. Contohnya, termasuk menunggu dalam antrian dan duduk di kereta atau bus. 2. Ritual : ini disebutkan oleh tradisi dan adat social dan tanda-tanda bergaya saling pengakuan, seperti mengatakan ‘halo’. 3. Kegiatan 4. Hiburan 5. Permainan 6. Keintiman B. Transaksi Unit dasar interaksi sosial adalah ‘pukulan’, atau unit pengakuan. Saling menukar adalah transaksi, dan dalam transaksi salah satu dari tiga kondisi ego didominasi oleh kateter atau diberi energi. Dengan kata lain, transaksi terjadi Antara kondisi ego, dan pada tingkat dasar AT melibatkan analisis kondisi ego yang terlihat dalam pertukaran stimulus dan respons. Ada tiga jenis transaksi : saling melengkapi, menyebrang, dan tersembunyi. C. Skrip Sebuah skrip adalah rencana kehidupan bawah sadar yang dengannya individu menyusun waktu mereka. OTONOMI Otonomi adalah kapasitas untuk perilaku non-skrip yang dapat dibalik; itu adalah kebalikan dari perilaku naskah. TUJUAN KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL Tujuan analisis transaksional Sukardi (2008, hlm. 169) mengemukakan empat tujuan yang ingin dicapai dalam konseling analisis transaksional yaitu: a. Konselor membantu konseli yang mengalami kontaminasi status ego yang berlebihan b. Konselor berusaha membantu mengembangkan kapasitas diri konseli dalam menggunakan semua status egonya yang cocok. c. Konselor membantu konseli dalam mengembangkan seluruh status ego dewasanya. d. Membantu konseli dalam membebaskan dirinya dari posisi hidup yang kurang cocok