Anda di halaman 1dari 5

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

Sosiologi by Aminah Fitriani Wiryono (Amhie, Educator Sos, Balikpapan – OJT 2)

A. Definisi Sosiologi
o Secara etimologis, istilah sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu “socio” yang berarti
kawan/masyarakat, dan “logos” yang berarti “ilmu”.
o Definisi sosiologi menurut para ahli, diantaranya :
Pitrim A. Sorokin
“Sosiologi ialah sebuah ilmu yang mempelajari hubungan & pengaruh timbal balik
antara aneka macam gejala-gejala sosial, hubungan & pengaruh timbal balik antar
gejala sosial dan non-sosial, serta ciri-ciri umum dari semua gejala-gejala sosial.”
Soerjono Soekanto
“Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya
& hubungan-hubungan antar orang-orang dalam masyarakat.”
Selo Soemardjan
“Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial,
termasuk perubahan sosial.”
Emile Durkheim
“Sosiologi adalah ilmu yang memelajari fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang
berisikan cara bertindak, berpikir, dan merasakan yang mengendalikan individu.”
Max Weber
“Sosiologi adalah ilmu yang memelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara beranekaragam gejala sosial (seperti misalnya, gejala ekonomi, gejala
agama, gejala keluarga, dan gejala moral).”
Auguste Comte
“Sosiologi adalah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui masyarakat dan,
dengan pengetahuan itu, seseorang dapat menjelaskan, meramal, serta
mengontrol masyarakat.”
o Oleh karena itu, kesimpulan dari 3 defisini diatas adalah ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat, beserta dengan segala aspek yang mempengaruhi kehidupannya.

B. Hakikat Sosiologi
a. Termasuk rumpun ilmu sosial
b. Merupakan ilmu pengetahuan kategoris yaitu membatasi diri dengan apa yang terjadi
c. Merupakan ilmu pengetahuan murni / pure science
d. Merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak / diperhatikan pola & peristiwa
yang terjadi di masyarakat
e. Bertujuan menghasilkan pengertian dan pola umum
f. Termasuk ilmu pengetahuan umum

C. Ciri / Sifat Sosiologi


a. Empiris, berdasarkan hasil observasi & bukan spekulasi
b. Teoritis, selalu berupaya menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi agar
menghasilkan teori keilmuan
c. Kumulatif, teori dibentuk atas dasar teori yang sudah ada sebelumnya, kemudian
diperbaiki / diperluas / dikembangkan
d. Nonetis, tidak mempersoalkan baik buruknya fakta namun menjelaskan fakta &
fenomena secara analitis

D. Objek Studi Sosiologi?


Manusia (material, individu / kelompok) dengan segala interaksi dan realitas sosialnya
(formal) yang terjadi di masyarakat.

E. Pokok Bahasan Sosiologi bagi Ahli


1. EMILE DURKHEIM
Terdapat 2 dari sekian banyaknya kontribusi pemikiran yang ia sumbangkan untuk
dunia sosiologi, diantaranya :
a. Solidaritas Sosial (The Division of Labor in Society) merupakan
kesetiakawanan yang menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara
individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan
kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman
emosional bersama. Solidaritas Sosial memiliki 2 jenis, diantaranya :
i. Solidaritas Mekanik adalah ikatan yang mempersatukan individu
dengan adanya kesadaran kolektif yang tinggi sehingga individu
saling menyerupai satu sama lain. Contoh: umat Nasrani yang
harus kebaktian pada hari Minggu pagi.
ii. Solidaritas organik adalah ditandai dengan heterogenitas dan
individualitas yang semakin tinggi bahwa individu berbeda satu
sama lain. Contoh: Profesi Dokter (IDI).
b. Bunuh Diri (Suicide) didefinisikan sebagai suatu tindakan manusia yang
lebih memilih kematian daripada kehidupan di dunia, yang mana pilihan
tersebut didukung oleh beberapa alasan, meskipun alasan tersebut
bukanlah alasan sebenarnya, dan lebih banyak diketahui akibat adanya
pengaruh integritas serta regulasi sosial. Bunuh Diri memiliki 4 bentuk,
diantaranya :
i. Egoistik yang terjadi karena hubungan integrasi diantara
kelompok sosial / masyarakat dengan diri individu manusia.
Contohnya, orang kaya / terkenal yang bunuh diri karena depresi
(sedih) atas lingkungannya yang hanya memanfaatkan dirinya
karena harta / popularitas yang ia miliki, seperti halnya yang
terjadi pada Marilyn Monroe dan Kurt Cobain personel Nirvana.
ii. Altruistik yang terjadi karena hubungan individu manusia dengan
masyarakat sangat dekat, dengan kata lain memiliki integrasi
sosial yang sangat tinggi dengan lingkungan sosialnya.
Contohnya, Harakiri di Jepang dan polisi / TNI yang mati ketika
bertugas membela negara.
iii. Anomic yang terjadi karena regulasi sosial yang lemah / ketika
tidak adanya aturan yang berlaku di masyarakat dan atau
munculnya ketidakstabilan sosial akibat kerusakan standar juga
nilai-nilai. Contohnya, bunuh diri dalam situasi depresi ekonomi
yang terjadi selama masa pandemi.
iv. Fatalistis yang terjadi karena regulasi sosial meningkat dan atau
terlalu kuat, sehingga individu merasa bahwa masa depannya
tertutup serta berada dibawah disiplin yang cenderung
menindas. Contohnya, perbudakan.
2. MAX WEBER
Berfokus pada Tindakan Sosial yang mempertimbangkan perilaku orang lain, serta
berorientasi terhadap makna sosial, yang artinya setiap tindakan sosial dilakukan
berdasarkan motif / tujuan tertentu. Tindakan Sosial memiliki 4 jenis, diantaranya
:
i. Tindakan Tradisional : berdasarkan kebiasaan / tradisi yang sudah ada
sebelumnya atau bersifat turun temurun. Contoh, tradisi Ngaben di Bali.
ii. Tindakan Afektif : berdasarkan dorongan perasaan / emosi yang
dirasakan. Contoh, seorang murid yang menangis karena dihukum guru
saat mencontek ulangan.
iii. Rasional Instrumental : berdasarkan akal / rasio sehingga
mempertimbangkan antara tujuan dan cara yang dilakukan. Contoh,
seorang guru yang begadang hingga jam 2 pagi untuk belajar demi
persiapan test OJT tahap microteaching.
iv. Rasional Nilai : berdasarkan nilai-nilai dasar yang terkandung
dimasyarakat seperti estetika, etika, agama. Contoh, seorang pegawai
yang beristirahat sejenak dari pekerjaannya untuk melakukan ibadah.
3. AUGUSTE COMTE
Terdapat 3 metode penelitian empiris yang digunakan olehnya dalam
merumuskan Teori Perkembangan/Pembentukan/Akal Budi Manusia,
diantaranya pengamatan, eksperimen, dan perbandingan. Dari ke-3 metode
tersebut, lahirlah teori tersebut yang bersifat Evolusioner. Dalam teori tersebut,
diyakini bahwa masyarakat berkembang melalui urutan perkembangan yang
sama dan bermula dari tahap perkembangan awal hingga akhir. Terdapat 3
tahapan, diantaranya :
i. Teologis : manusia masih percaya / yakin terhadap kekuatan
supernatural, serta belum mengenal Tuhan, dan masih menganut
aliran dinamisme, animisme, dan totemisme. Ketiganya dapat
dijabarkan sebagai berikut :
 Dinamisme : percaya / yakin terhadap benda tertentu
yang berkekuatan supernatural. Contoh: batu akik, keris,
dan kain.
 Animisme : percaya / yakin terhadap semua benda, baik
mati dan hidup, memiliki ruh / jiwa. Contoh: suku Ngaju
di Kalimantan menyembah pohon dan sungai, dengan
harapan dapat memberikan kesejahteraan bagi mereka.
 Totemisme : percaya / yakin terhadap binatang yang
memiliki kekuatan tertentu, seperti dapat mendatangkan
keberkahan dan kebaikan dalam hidup. Contoh: orang
Hindu dari India, percaya bahwa kekuatan sapi dapat
menghancurkan segalanya.
ii. Metafisik : manusia mulai percaya / yakin akan adanya Tuhan dan
dewa-dewa, yang mana terdapat pada aliran politeisme dan
monoteisme. Keduanya dapat dijabarkan sebagai berikut :
 Politeisme : percaya / yakin terhadap kekuatan dewa-
dewa. Contoh: menyembah Trimurti.
 Monoteisme : percaya / yakin bahwa Tuhan itu esa atau
satu. Contoh: agama Islam dan Kristen.
iii. Positivisme : manusia mulai percaya / yakin akan ilmu
pengetahuan yang disertai dengan cara berpikir yang ilmiah.
Contoh: Bila memperhatikan kuburan manusia yang sudah mati
pada malam hari yang selalu mengeluarkan asap (kabut), hal ini
dikarenakan perpaduan antara hawa dingin malam hari dengan
nitrogen dari kandungan tanah dan serangga yang melakukan
aktivitas kimiawi menguraikan sulfur pada tulang belulang
manusia, akhirnya menghasilkan panas lalu mengeluarkan asap.
4. KARL MARX
Latar belakang Teori Konflik Sosial adalah adanya eksploitasi besar-besaran yang
dilakukan oleh para pengusaha / pemilik modal (kaum kapitalis / kaum borjuis)
terhadap kaum pekerja (kaum proletar). Adanya eksploitasi tersebut
menyebabkan pemberontakan dari kaum protelar terhadap kaum borjuis, dan
melahirkan konflik sosial, yang mana didalamnya ada perubahan sosial terdiri dari
kelas sosial serta konsepsi akan kekuasaan dan negara, yang nantinya semua itu
akan berkesinambungan satu sama lain, dan konflik sosial merupakan titik balik
terjadinya perubahan sosial bagi masyarakat. 4 konsep dasar dalam teori ini :
- Struktur kelas di masyarakat;
- Kepentingan ekonomi yang saling bertentangan di antara kelas yang
berbeda;
- Adanya pengaruh besar dilihat dari kelas ekonomi terhadap gaya hidup
seseorang;
- Adanya pengaruh dari konflik kelas terhadap perubahan struktur sosial.
Macam-macam Konflik Sosial dibagi berdasarkan 2 kategori, diantaranya :
 Berdasarkan posisi pelaku
a. Konflik vertikal : konflik yang melibatkan pihak yang kedudukannya tidak
sejajar, contohnya konflik vertikal adalah bentrok polisi dan masyarakat
yang menolak digusur.
b. Konflik horizontal : konflik antarpihak yang derajat atau kedudukannya
sama, contohnya konflik sosial ini adalah pertikaian dengan kekerasan
antarsuku.
 Berdasarkan sifat
a. Konflik terbuka adalah konflik sosial yang diketahui oleh semua orang,
contohnya demonstrasi buruh & demonstrasi mahasiswa pada 1998.
b. Konflik tertutup adalah konflik yang diketahui oleh beberapa pihak saja,
misalnya oleh pihak yang terkait saja, dan contohnya pemberian gaji pada
karyawan WNI dengan karyawan WNA di suatu perusahaan tidak sama.
 Berdasarkan tujuan organisasi
a. Konflik fungsional : konflik yang mendukung tercapainya tujuan organisasi
dan bersifat konstruktif. Contohnya, persaingan antara organisasi
pramuka dan OSIS di sebuah sekolah yang lantas mendorong masing-
masing kelompok berlomba dalam meraih prestasi.
b. Konflik disfungsional : konflik yang menghambat tercapainya tujuan suatu
organisasi dan bersifat destruktif (merusak). Contohnya, konflik
perebutan posisi ketua satu organisasi yang berujung pada perpecahan
pengurus, bahkan mungkin sampai memicu bentrok kekerasan.
F. Bapak Sosiologi adalah Auguste Comte, karena pertama kali memakai istilah sosiologi &
mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut melepaskan diri dari filsafat dan
berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).

G. Manfaat / Fungsi Sosiologi


Perencanaan sosial
Penelitian
Pembangunan atas data sosial
Pemecahan masalah sosial

H. Peran Masyarakat dalam Sosiologi


o Masyarakat berasal dari kata serapan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dalam bahasa
Arab, syaraka adalah ikut serta / berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris, society artinya
interaksi, perubahan, dan kebersamaan, yang disatukan dalam sistem sosial.

o Masyarakat yang tertarik pada ilmu sosiologi, dapat lebih jauh mendalaminya dengan
menjadi ahli Sosiologi atau Sosiolog. Sosiolog dapat berperan sebagai :
 Ahli riset
 Konsultan kebijakan
 Teknisi / operasional kegiatan kemasyarakatan
 Guru / pendidik

I. Metode Penelitian dalam Sosiologi


o Metode kualitatif mengutamakan cara kerja dengan mendeskripsikan hasil penelitian
berdasarkan penilaian terhadap data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila
subjek penelitian tidak dapat terukur.
o Metode kuantitatif mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka atau gejala-
gejala yang diukur dengan skala, indeks, tabel, atau uji statistik.

Anda mungkin juga menyukai