Sementara jiwa
dipandang terlalu
abstrak, jiwa hanyalah slh
satu aspek kehidupan
individu
• Berasal dari gerakan guidance yg fokus pada mengajar anak2 & dewasa
muda ttg dirinya sendiri, orang lain, dan dunia kerja
• Tokoh: Jesse B. Davis, Frank Parsons, & Clifford Beers
• 1913, terbentuk National Vocational Guidance Association (NVGA)
• 1915, terbit buletin
• 1920 (pertengahan), sertifikasi konselor, gerakan guidance mendapatkan
pengakuan
• 1930-an, E. G. Williamson dkk mengembangkan teori konseling yang pertama
– bersifat direktif, counselor-centered; konseling meluas ke sekolah2
• 1940-an, Carl Rogers – bersifat non-direktif
• 1952, APA membuat Divisi 17: Divisi Counseling Psychology – lebih fokus
pada pertumbuhan dan perkembangan manusia yang normal dibandingkan
psikologi klinis, & lebih banyak dipengaruhi oleh konseling vokasional &
psikoterapi humanistik
Ilmu yang mendasari
konseling ; Di dalam pribadi yang sehat terdapat aspek-aspek yang
berinteraksi secara terpadu, merupakan ungkapan yang
banyak disetujui oleh para ahli. Dilihat dari sudut pandang
tersebut hakikah dan filsafat tujuan konseling adalah
membantu seseorang agar dapat mencapai prestasi, hasil
dengan kemampuan yang dimiliki secara maksimal
KONSELING PSIKOANALISA
Sigmund Freud (6 Mei 1856 - 23 September 1939)
• Perilaku manusia ditentukan oleh kekuatan irrasional yang
tidak disadari dari dorongan biologis dan dorongan naluri
psikoseksual tertentu pada masa lima tahun pertama
dalam kehidupannya.
• Struktur kepribadian manusia: id, ego dan superego.
Bukti klinis untuk membenarkan alam ketidaksadaran
manusia dapat dilihat dari hal-hal berikut, seperti:
(1) mimpi, yang merupakan pantulan dari kebutuhan,
keinginan dan konflik yang terjadi dalam diri
(2) salah ucap
(3) sugesti pasca hipnotik
(4) materi yang berasal dari teknik asosiasi bebas
(5) materi yang berasal dari teknik proyeksi, serta isi
simbolik dari simptom psikotik.
• Kecemasan. Suatu keadaan tegang atau takut yang
mendalam sebagai hasil bermunculannya
pengalaman2 yang terdesak
→konflik antara id, ego dan superego tentang sistem
kontrol atas energi psikis yang ada.
→ Diatasi dengan mekanisme pertahanan diri oleh
ego, misalnya represi, reaksi formasi, proyeksi,
fiksasi dan regresi, displacement, sublimasi
• Tiga kecemasan:
1. Kecemasan neurotik → bersumber pada id, yaitu
takut tidak mampu mengendalikan instinknya.
2. Kecemasan realita → bersumber pada ego, rasa takut
akan bahaya yang datang dari dunia luar
3. Kecemasan moral →bersumber pd superego, rasa
takut terhadap hati nuraninya sendiri, yaitu terhadap
adanya pertentangan moral
• Tahapan Perkembangan ‘Psikoseksual’:
1. Tahap Oral (0-1 tahun)
2. Tahap Anal (1-3 tahun)
3. Tahap Falik (3-6 tahun)
4. Tahap Latensi (6-12 tahun)
5. Tahap Genital (12-14 tahun)
• Aplikasi dalam konseling
1. ”Manusia adalah makhluk yang memiliki
kebutuhan dan keinginan”
2. ”Pengaruh masa lalu”
3. ”Kecemasan”
4. ”Tahapan perkembangan kepribadian individu”
• Tujuan konseling
- Mengurangi simptom psikopatologi dengan
memunculkan pikiran dan perasaan-perasaan yang
tertekan atau direpresi ke dalam alam kesadarannya.
- Membantu dan memotivasi klien agar mampu
menghayati dan mengekspresikan pengalaman-
pangalaman masa lampaunya secara terbuka, untuk
selanjutnya ditata, didiskusikan, dianalisa, dan
ditafsirkan dengan tujuan utama untuk
merekontruksikan kepribadiannya → agar berhasil,
perlu melibatkan emosi klien
• Fungsi Konselor
❖ Memberikan kemudahan kepada klien untuk
memantulkan perasaan2nya yang tertekan serta
menafsirkan dan menganalisanya.
❖ Sejak awal mendorong klien agar dapat menyatakan
dirinya secara bebas, sehingga secara berangsur-angsur
klien dapat menemukan faktor2 penentu yang tidak
disadari dari perilakunya pada masa kini.
❖ Hendaknya bersikap anonim (tidak dikenal) serta
berupaya untuk sedikit menunjukkan perasaan dan
pengalamannya.
• Proses dan teknik Konseling
5 teknik dasar dalam konseling psikoanalisa:
1) Asosiasi Bebas
- Klien berbaring, konselor duduk sejajar kepala klien,
klien bebas bercerita
- konselor menjadi pendengar yg baik, aktif
memperhatikan perasaan, ucapan2 (mis.salah ucap,
kata2 yg diralat), gerak tubuh, nada suara
2) Interpretasi/ Penafsiran
- Teknik utk m’analisis asosiasi bebas, mimpi,
resistensi, & transferensi perasaan klien
- Konselor hrs memilih waktu & kata2 yg tepat dgn
bersifat hipotetik saat menafsirkan, & bukan
menyatakan fakta
3) Analisis Mimpi
- Mimpi=ekspresi dr kebutuhan2 yg terdesak
- Difokuskan untuk mimpi2 yg sifatnya berulang2, menakutkan,
dan sudah pada taraf mengganggu
4) Analisis Resistensi
- Resistensi/ penolakan→ dinamika yg tidak disadari untuk
mempertahankan kecemasan
- Konselor harus bisa menerobos pertahanan diri tsb shg dapat
teramati, dianalisis, & ditafsirkan, shg klien menyadari alasan
timbulnya resistensi tsb
5) Analisis Transferensi/ Pengalihan
- Dilakukan dgn m’usahakan agar klien mampu mengembangk’
transferensinya untuk mengungkap kecemasan2 yg dialami
pada masa kanak2
- Konselor hrs mampu b’sikap obyektif, netral, anonim, & pasif
Newcomer (Apter, 1982), bbrp karakteristik psikoanalisa :
a. Sebab utama perilaku yang merefleksikan suatu keadaan
gangguan emosional adalah adanya internal psychis pathology.
b. Baik kekuatan biologikal maupun pengaruh2 lingkungan pada
awal masa kehidupan berkontribusi terhadap kondisi pathologis.
c. Agar treatmen dapat efektif, sebab2 harus diidentifikasi.
d. Perubahan-perubahan perilaku yang tampak, kurang penting
dibandingkan dengan upaya penyelesaian terhadap sebab-sebab
yang mendasari terjadinya konflik, karena itu treatmen
permukaan hanya akan menghasilkan symptom pengganti.
e. Treatmen termasuk merubah seseorang melalui pemahaman
terhadap konflik-konfliknya dengan menggali alam
ketidaksadarannya.
f. Treatmen melalui psikoanalisa dapat membantu mengatasi
kondisi pathologis tertentu, tetapi memerlukan proses yang
panjang dan rumit.
KONSELING BEHAVIORAL
Pavlov- Classical Conditioning & B. F. Skinner-Operant
Conditioning.
• Apter (1982), asumsi dasar model behavioral :
1) Seluruh perilaku manusia dipelajari dan dapat tidak
dipelajari melalui aplikasi prinsip-prinsip belajar
2) Perilaku yang tidak tepat dapat diubah (dihapus dan
atau diganti dengan perilaku yang lebih dapat
diterima) melalui penggunaan prosedur penguatan
3) Sangat mungkin untuk memprediksikan dan
mengontrol tingkah laku apabila seluruh
karakateristik lingkungan yang bersangkutan
diketahui.
• Tujuan konseling
Menghilangkan tingkah laku yang salah atau tidak
sesuai (maladaptif) & menggantikannya dengan
tingkah laku baru yang lebih sesuai (adaptif)
Hal yang harus diperhatikan dalam penentuan tujuan
konseling:
1) Diinginkan oleh klien
2) Harus ada keinginan dari konselor untuk
membantu klien dlam mencapai tujuan
3) Pencapaiannya dapat dinilai oleh klien
• Fungsi dan peranan konselor
- Konselor sebagai pengajar →aktif, direktif dan kreatif
menerapkan pengetahuan2 yang dimilikinya guna
mengajarkan keterampilan2 baru sesuai pemasalahan
klien dan tujuan yang diinginkan.
- Melaksanakan asesmen dan penilaian secara terus
menerus, menetapkan sasaran perubahan perilaku
dan bagaimana mengajarkan untuk mencapainya,
peka terhadap perubahan2 yang terjadi, serta
membantu mengembangkan tujuan2 pribadi dan
sosialnya.
Proses dan teknik konseling
(1) Masalah perilaku yang akan diterapi harus diidentifikasi
dalam bentuk perilaku (behavior objective) yang teramati
dan terukur untuk selanjutnya dijadikan indikator untuk
menentukan tolok ukur tercapai tidaknya tujuan
konseling,
(2) Prosedur dan teknik konseling yang dipilih harus
diarahkan untuk mengubah lingkungan,
(3) Metode yang digunakan harus dapat dijelaskan secara
logis dan dapat dipahami oleh klien,
(4) Sedapat mungkin teknik yang digunakan dapat diterapkan
dalam lingkungan kehidupan sehari-hari, dan
(5) Teknik dan prosedur yang digunakan harus mendasarkan
kepada prinsip psikologi belajar secara umum serta prinsip
classical conditioning dan operant conditioning.
Krumboltz (Surya, 2003), empat metode dalam konseling behavioral:
1) Operant learning
2) Unitative learning atau social modelling
3) Cognitive learning
4) Emotional learning
2. Tujuan konseling
• Membantu klien memahami kepercayaan irasionalnya,
dengan mendebat, melepaskan atau mengusirnya, dan
selanjutnya merubahnya dengan pemikiran yang lebih
positif dan rasional.
3. Fungsi konselor
• Fungsi utama konselor: menyerang, membantah,
mengkonfrontasikan, atau membongkar keyakinan
irrasional klien dalam rangka menunjukkan betapa
tidak rasionalnya cara berpikir klien.
→ membantu menggantinya dengan cara berpikir
dalam perspektif baru yang lebih baik, positif, dan
rasional, selanjutnya menguatkan dan
meyakinkan akan keberhasilannya serta
mendorong untuk mengimplementasikan dan
mengaktualisasikannya dalam kehidupan nyata.
d. Proses dan teknik konseling
1. Profesi adalah pekerjaan yang menuntut keahlian bagi para pelaku, baik
keahlian teoritis maupun keahlian dalam praktik.
4. Tenaga profesional dalam melakukan tugasnya terikat oleh kode etik profesi.
Pada dasarnya sebuah profesi mengandung tiga unsur yang saling terkait dan
melengkapi, yakni setiap badan profesi selalu dilengkapi dengan ;
(1) sebuah perangkat ilmu pengetahuan (body of knowledge);
(2) serangkaian ketrampilan profesi (body of skills); serta
(3) seni dan pengalaman profesi (body of arts).
Dalam psikologi humanistik dijelaskan bahwa di dalam diri setiap manusia memiliki
kesanggupan unuk merasakan dan mengerti apa yang sebenarnya menyebabkan
penderitaannya dan melihat kemungkinan yang ada dalam dirinya yang dapat
dipergunakan untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri. Atas dasar ini klien harus
berinisiatif untuk mengatasi dan menyembuhkan masalahnya sendiri.
Dari konsep tersebut, maka fungsi dan peranan konselor adalah perlunya menciptakan
kondisi yang memungkinkan klien mampu menemukan konsep dirinya yang benar. Proses
perkembangan yang harus dilalui dan dibangkitkan sendiri oleh klien, sedangkan konselor
hanyalah sebagai katalisator dan fasilitator yang mempermudah proses perkembangan
tersebut, melalui penciptaan relasi khusus.
Konseling berpusat pada humanistik atau lebih sering disebut
sebagai konseling yang berpusat kepada klien, koseling teori
diri (self theory ), atau konseling rogerian. Disebut sebagai
konseling rogerian, karena Carl Ransom Roger merupakan
pelopor sekaligus tokoh dari konseling ini.
Sebagai seorang psikolog humanistik, Rogers lebih menekankan
pentingnya relasi antar pribadi dengan sikap saling menghargaai
dan tanpa prasangka ( antara klien dan terapis ) dalam
membantu individu mengatasi masalah – masalah kehidupannya
serta dalam mempermudah perkembangan kepribadian. Rogers
meyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban sendiri
atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapis hanya
membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut
Rogers, teknik – teknik asessmen dan pendapat terapis bukanlah
hal yang penting dalam treatment kepada klien.
PENGARUH PSI. HUMANISME TRHDP PSI KONSELING
Muncul akibat reaksi ats aliran behaviorisme & psikoanalisis, yg
dianggap merendahkan manusia menjadi sekelas mesin/makhluk yg
rendah.
Slh satu tokoh aliran ini ; Maslow – mengkritik freud dg mengatakn bhw
freud hy meneliti ttg penyebab ½ jiwa yg sakit, namun tdk meneliti ½
jiwa yg sehatnya
Frankl
Tokoh lainnya – Viktor Frankly, mengembangkan
mengembangkan teknik psikoterapi yg teknik berdasrkan
disebut logoterapi ( logos = makna ) ; pengalamannya yg
1. Hidup memiliki makna, bhkn dlm situasi lolos dr kamp
yg plg menyedihkan konsetrasi Nazi PD II
2. T7an hidup kita yg utama adlh mencari
makna dr kehidupan
3. Kita memliki kebebasan u/memaknai
sesuatu yg kita lakukan & alami bhkn dlm
menghadapi kesengsaraan pun