Anda di halaman 1dari 16

ELISA

enzyme-linked immunosorbent assay


01 Riyadhini Solihati
31120191

02 Putri Salma Maulida


31120206

Kelompok 7 03 Eva Firdianingsih


31120212

04 Raden Annisa Maharani


31120238

05 Asri Nur Baety Fauziah


31120245
Apa itu Elisa?
ELISA (enzyme-linked immunoserbent assay) atau “penetapan
kadar imunosorben taut-enzim” merupakan uji serologis yang
umum digunakan di berbagai laboratorium imunologi.

Fungsi : untuk menganalisis adanya interaksi antigen dan antibodi


di dalam suatu sampel dengan menggunakan enzim sebagai
pelapor.
Teknik Teknik
Kualitatif Kuantitatif
adalah berdasarkan bahwa tiap adalah berdasarkan jumlah ikatan
antibodi berikatan pada antigen yang antigen-antibodi yang ditentukan
spesifik. dengan nilai absorbansi.
JENIS-JENIS ELISA
Direct Elisa Sandwich Elisa
biasanya digunakan untuk tipe pemeriksaan yang paling
mendeteksi dan mengukur umum untuk dilakukan.
konsentrasi antigen pada sampel
darah.

Indirect Elisa Competitive Elisa


biasanya digunakan biasanya digunakan untuk
untuk mendeteksi mengukur konsentrasi dari
antigen atau antibody. antigen dengan deteksi sinyal
interferensi.
GAMBAR INSTRUMEN ELISA
KELEBIHAN METODE
● Sederhana
● Sensitif
ELISA
● Efektif
● Murah
KEKURANGAN METODE ELISA

membutuhkan terjadi reaksi silang


waktu yang lama
PRINSIP ELISA
Antibodi imunosorben enzim (ELISA)
adalah teknik yang menggabungkan
spesifisitas antibodi dengan sentifitas uji
enzim secara serdahana, dengan
menggunakan antibodi atau antigen yang
digabungkan ke suatu enzim yang mudah
diuji.
Contoh Kasus
Penelitian Kualitatif dan Semi Kuantitatif berdasarkan Studi Kasus di
Masyarakat mengenai Identifikasi Produk-Produk Hewani yang perlu
untuk di Identifikasi pada Produk Bumbu Instan Impor
ALAT

1. Polystern 96 Microplate 3. Microplate Shaker


2. Micropipet (100-200 uL) 4. Microtube (1-1,5 mL)

5. Microplate Washer 7. Kertas Watmen no. 4


6. Baker Gelas 8. Kit ELISA
BAHAN

Sampel produk olahan yang diduga


mengandung daging babi, sapi,
ayam berjumlah 6 sampel bumbu
instan impor.
CARA KERJA
1. Preparasi
merupakan persiapan bahan sebelum dilakukan
pengujian

2. Pengujian
setelah dilakukan preparasi pada sampel, maka dilakukan
pengujian sampel.
PREPARASI

1 2 3
Timbang sampel sebanyak Aduk kembali sampel selama Saring fasa cair dari sampel
25 gr, tambahkan 100 mL 15 m dan diamkan lagi 10-15 menggunakan kertas watman
aq diamkan selama 15 m m sampai terbentuk fasa cair no 4, sampai didapatkan
dan endapan ekstrak sampel
PEMBAHASAN
Pangan hewani (daging, ikan, ungags, telur, dan susu) termasuk makanan yang mudah rusak jika tidak
ditangani dengan cepat dan tepat. Hal ini akan berdampak pada penurunan kualitas yang pada akhirnya
berdampak pada kuantitas. Pengolahan pangan hewani dimaksudkan untuk penganeka ragaman pangan,
meningkatkan nilai gizi, nilai ekonomi, daya guna, memperbaiki mutu bahan pangan, dan mempermudah
pemasaran, dan pengangkutan.
Produk yang beredar di pasaran tidak semua sesuai dengan komposisi pada label dibandingkan komposisi
nyata yang terkandung di dalam produk. Pencampuran bahan baku daging yang tidak sesuai dengan yang
ditulis. Salah satu metode yang digunakan untuk mengujinya dengan metode ELISA.

Penelitian sampel saus bumbu impor dihasilkan sampel A positif mengandung sapi tetapi negative dari
kandungan babi, unggas, dan kambing. Pada sampel B,C, D, E dan F diperoleh hasil yang negatif dari
kandungan sapi, babi, uanggas, dan kambing. Hal ini berdasarkan nilai serapan sampel kurang dari nilai cut
off.
ELISA baik digunakan untuk menentukan keaslian makanan secara sensitif dan spesifik juga cepat dan
murah. Meskipun demikian ELISA memiliki keterbatasan pada pengujian makanan yang dimodifikasi secara
genetic.

Sumber :
https://id.scribd.com/document/399429351/1265-157-5445-1-10-20190102
TERIMAKASIH

—kelompok 7

Anda mungkin juga menyukai