Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET DAN TEKNOLOGI

WEBINAR “ADAPTASI PENDIDIKAN


ANAK DENGAN SEMANGAT
MERDEKA BELAJAR”
Peran Orang Tua dalam Mengoptimalkan
Kecerdasan Anak secara Holistik

8 Juli 2021

Sumber Foto: theconversation.com


Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara : Pendidikan yang Memerdekakan

Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara adalah Pendidikan yang memerdekakan.


Tujuan dari Pendidikan adalah kemerdekaan. Merdeka berarti setiap orang bisa memilih
menjadi apa saja, dengan catatan adanya penghargaan terhadap kemerdekaan yang
dimiliki orang lain

Pendidikan yang memerdekakan termaktub dalam tiga semboyan:

Ing ngarsa sung tulada, di depan memberikan contoh

Ing madya mangun karsa, di tengah memberikan semangat

Tut wuri handayani, di belakang memberikan dorongan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 2
Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 3
Riset dan Teknologi
VISI MERDEKA BELAJAR

Beriman, bertakwa Berkebinekaan


Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, kepada Tuhan YME dan Global
berakhlak mulia
dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar
Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
bergotong royong, dan berkebinekaan global.
PELAJAR
PANCASILA
Mandiri Gotong
Royong

SDM yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat


yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.

Bernalar
Kritis Kreatif

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 4
Riset dan Teknologi
TRANSFORMASI
Pandemi Corona Virus Disease
(Covid-19) justru memberikan
PENDIDIKAN
potensi akselerasi kebijakan
Merdeka Belajar.

BERPUSAT
PADA SISWA

• Kondisi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa darurat Covid-19 saat ini tidak berjalan optimal.
• Hal ini meminta semua pihak yang terlibat (guru, orang tua dan siswa) untuk keluar dari zona
nyaman sehingga akan semakin melatih karakter adaptif, inovatif dan kreatif.
• Pemanfaatan teknologi pada PJJ ini tidak hanya dilakukan secara daring (online), tetapi juga
dapat melalui berbagai macam media pembelajaran seperti Belajar dari Rumah di TVRI, dan
Belajar di radio RRI, dsb.
OUT OF THE BOX

Merdeka Belajar merupakan permulaan dari gagasan untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional yang terkesan
monoton dan untuk menciptakan suasana belajar yang bahagia bagi siswa.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 5
Riset dan Teknologi
•Saat ini, peran guru dan sekolah lebih sebagai
fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi Merdeka
Belajar dari anak didiknya.

•Layanan pendidikan berbasis daring muncul di


mana-mana. Akses pembelajaran dapat diperoleh
dari berbagai sumber.

Konsep merdeka belajar dapat diartikan bahwa pendidikan dapat dilakukan dalam beragam waktu
dan tempat, proses belajar bukan hanya di ruang kelas, namun dapat diciptakan proses
pembelajaran yang tak terbatas oleh ruang dan waktu, termasuk di rumah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 6
Riset dan Teknologi
TANTANGAN

Mendampingi anak belajar dari rumah, sedangkan orangtua tetap


harus mengerjakan pekerjaan merupakan tantangan tersendiri.
Perlu diingat bahwa orangtua di rumah bukan untuk menggantikan
semua peran guru di sekolah.

Orang tua harus membantu menumbuhkan pola pikir kritis pada anak-
anaknya yang menjadi kebutuhan sangat utama dan tidak bisa
dikesampingkan. Hal tersebut dapat dimulai dari rumah dengan
membudayakan komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak.

Tanpa dukungan dan kerjasama orang tua, proses pembelajaran tidak


maksimal, karena orang tua adalah orang yang banyak membantu
proses pembelajaran di rumah dan mengetahui profil anak.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 7
Riset dan Teknologi
Untuk ini mendampingi anak belajar dari rumah bisa dilakukan dengan:

1 Membuat Jadwal Kegiatan


Membantu anak membuat jadwal kegiatan bukan berarti membuatkan jadwal untuk
anak, namun memberikan kesempatan anak untuk membuat jadwal mereka sendiri.
Hal ini membantu anak bertanggung jawab terhadap semua rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan pada hari berjalan.

2 Ide Kegiatan
Jika anak kesulitan menemukan ide kegiatan, bantu mereka dengan menyebutkan
beberapa hal yang bisa dilakukan selain mengerjakan tugas dari sekolah, seperti
kegiatan rutin (mandi, sarapan, berdoa), kegiatan fisik (olahraga, membereskan
kamar, mencuci piring), membaca buku, bermain musik dan games, dsb.

3 Komunikasi Positif Saat Memulai


Tanyakan kepada anak: ”Apa yang bisa dibantu?”
Orang tua sangat penting untuk menanyakan sesuatu yang bisa dibantu sehingga
membangun hubungan positif dengan anak. Bantulah anak memahami apa yang harus
dikerjakan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 8
Riset dan Teknologi
4 Ingatkan Waktu
Ingatkanlah jadwal kegiatan dan waktu yang akan, sedang, dan telah digunakan
anak. Mengingatkan kegiatan yang sudah direncanakan bisa membantu mereka
mencapai target.

5 Introspeksi
Ingatkan diri kita masing-masing, orang tua bukan orang yang serba tahu segalanya.
Respons seperti ini bisa juga orang tua katakan kepada anak:
“Maaf Ayah (Bunda) belum punya jawaban untuk pertanyaan itu. Sekarang, mari kita
cari bersama jawabannya dan kita diskusikan bersama?”.

5 Refleksi
Bantu anak untuk melakukan refleksi tentang apa yang sudah dikerjakan. Lakukanlah
refleksi dengan anak dalam aktivitas santai, misalnya sambil mengobrol di ruang
keluarga, menjelang tidur, atau saat makan malam.
Dengarkanlah cerita mereka. Pujilah capaian anak-anak hari ini dan berikan komentar
atau saran jika diperlukan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 9
Riset dan Teknologi
Relasi dan Membangun Hubungan Positif
4
Ada enam hal penting dalam membangun hubungan yang positif mendampingi anak
Belajar dari Rumah:
1. Membuat dan menerapkan aturan bersama;
2. Mengajukan pertanyaan positif jika ada sesuatu yang ingin diketahui tentang
aktivitas anak;
3. Memberikan apresiasi setiap hal baik yang sudah dilakukan anak;
4. Mengkonfirmasi, bukan menghakimi atau memarahi anak jika ada hal yang
menurut orangtua perlu diperbaiki dari anak;
5. Memberikan waktu sepenuh hati untuk anak-anak;
6. Memasang hasil karya anak di dinding kamar atau tempat belajarnya sebagai
bentuk apresiasi.

Sumber: Tanoto Foundation

Mari kita mulai dari menciptakan kemerdekaan di keluarga kita masing-masing.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 10
Riset dan Teknologi
PENTINGNYA BERMAIN
1. Permainan yang kreatif memungkinkan perkembangan konsep diri, mendukung peserta didik
untuk tumbuh serta mandiri dan memiliki kontrol atas lingkungannya.
2. Melalui bermain, peserta didik dapat menemukan hal yang baru, bereksplorasi, meniru, dan
mempraktikkan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah langkah dalam membangun keterampilan
menolong dirinya sendiri, keterampilan ini membuat peserta didik merasa kompeten.
3. Bermain membuat peserta didik mampu menerima, berekspresi dan mengatasi masalah dengan
cara yang positif serta mengenali emosi.
4. Bermain merupakan alat yang paling kuat untuk mengembangkan kemampuan berbahasa
peserta didik (memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan serta
pengekspresian kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan peserta didik lain dan
orang dewasa pada situasi bermain spontan).
5. Selama bermain, peserta didik juga mengembangkan kemampuan kognitif dengan menerima
pengalaman baru, memanipulasi alat dan bahan, berinteraksi dengan orang lain dan mulai
merasakan dunia mereka.

Orang tua perlu memahami konsep belajar sambil bermain.


Pentingnya konsep ini untuk membongkar miskonsepsi bahwa capaian
belajar perlu dilihat dari tercapainya kemampuan melalui asesmen
membaca, menulis, dan berhitung.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 11
Riset dan Teknologi
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2021/2022
DI MASA PANDEMI COVID-19

Pola pembelajaran dari tatap muka menjadi BDR


(Belajar Dari Rumah) menyebabkan learning loss
peserta didik lebih besar daripada penurunan
kemampuan peserta didik akibat libur sekolah.

Penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) 4


Menteri yang menggariskan bahwa apabila
Pemerintah daerah (Pemda) sudah memberikan
izin dan satuan pendidikan memenuhi semua
syarat berjenjangnya, pembelajaran tatap muka
terbatas (PTMT) dilaksanakan dengan tetap
menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Aturan PPKM Darurat Jawa-Bali

Seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau online.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 12
Riset dan Teknologi
Efektivitas Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19
PJJ
Keterlibatan orang tua menentukan ukuran keberhasilan bagi kepala satuan
pendidikan dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).
PTMT
Orang tua peserta didik memiliki hak memilih metode pembelajaran tatap
muka terbatas (PTMT) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi peserta
didiknya.
Orang tua diharapkan ikut merencanakan, memandu, melaksanakan,
memberi umpan balik dan mengembangkan pembelajaran di masa pandemi
Covid-19.

Kolaborasi Orang Tua dan Satuan Pendidikan


• Orang tua berkolaborasi dengan guru memastikan kesehatan peserta didik sebelum
mengikuti pembelajaran.
• Orang tua berkolaborasi dengan guru memastikan peserta didik siap fisik dan psikis
mengikuti pembelajaran.
• Orang tua berkolaborasi dengan guru dan komunitas untuk melakukan pengawasan
kesiapan dan pelaksanaan pembelajaran.
• Kepala satuan pendidikan membentuk satuan tugas yang dapat melibatkan orang
tua peserta didik dan masyarakat sekitar.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 13
Riset dan Teknologi
PROTOKOL KESEHATAN BAGI PESERTA DIDIK

1 DI RUMAH 2 BERANGKAT 3 DI SEKOLAH

Menggunakan Hindari
Sarapan menu gizi Memastikan diri sehat dan tidak memiliki masker dan tetap menyentuh
seimbang. gejala: suhu ≥37,3°C, keluhan batuk, pilek, menjaga jarak permukaan
sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas. minimal 1,5 meter. benda-benda.

Tidak menyentuh Menerapkan etika


Memastikan menggunakan masker Membawa cairan hidung, mata dan batuk dan bersin
kain 3 lapis atau masker medis pembersih tangan mulut.
sekali pakai dan membawa masker (hand sanitizer).
setiap waktu
cadangan.

Wajib membawa perlengkapan Membersihkan tangan sebelum dan


Membawa makanan pribadi, (alat belajar, alat ibadah, alat sesudah menggunakan transportasi
beserta alat makan dan olahraga, dan alat lain), sehingga publik/antar-jemput
air minum tidak perlu pinjam meminjam.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 14
Riset dan Teknologi
PROTOKOL KESEHATAN BAGI PESERTA DIDIK

4 PULANG

Kesehatan dan
keselamatan peserta
didik tetap merupakan
prioritas utama

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 15
Riset dan Teknologi
SERENTAK BERGERAK
WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR

TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Webinar “Adaptasi Pendidikan Anak dengan Semangat Merdeka Belajar ” 16
Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai