Anda di halaman 1dari 11

Tugas kerjasama tim

Oleh: dr. Umi Fitriyani


Puskesmas Gunting Saga
Kab. Labuhanbatu utara
1. Beda tim dan Kelompok
MACAM-MACAM KELOMPOK:

 a) Kelompok Formal
 bersifat struktural dan hierarkis dengan struktur kewenangan dan tanggung jawab mengikuti hierarki organisasi.
 b) Kelompok Informal
 Kelompok ini terbentuk begitu saja berdasarkan pertemanan, kepentingan, atau minat pegawai
 c) Kelompok Disfungsional
 kelompok ini jelas tidak berfungsi dengan baik. Para anggota cenderung berfungsi sesuai dengan kepentingan
masing-masing sekalipun mereka terhimpun dalam kelompok kerja yang dibentuk secara formal.
 d) Kelompok Fungsional
 Dalam kelompok ini dalam kadar tertentu telah ada kesadaran kelompok sebagai anggota, kesamaan tujuan atau
sasaran, serta keterikatan pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan. hasil kinerja kelompok masih dalam
kategori standar.
 e) Kelompok Produktif
 jenis kelompok pada tingkat lanjut, yaitu kelompok yang berfungsi secara efektif dan efisien.
2. Hakikat dan ciri organisasi sebagai
tim
 1. Bekerja sama dengan tujuan tertentu, sasaran yang jelas dalam suasana saling mempercayai dan
penuh percaya diri serta mengutamakan unjuk kerja;
 2. Bersedia menerima perbedaan dan sumbangan pemikiran serta masingmasing individu memiliki peran
yang berbeda-beda;
 3. Pemecahan masalah dilaksanakan secara positif tanpa melibatkan kebencian individu;
 4. Saling berbagi ilmu, pengetahuan, informasi, dan keterampilan agar seluruh tim memiliki kemampuan
yang sama
 5. Apabila terjadi perbedaan pendapat mereka akan duduk bersama dan memecahkan permasalahan
yang ada dengan kepala dingin dan terbuka;
 6. Pembagian dan pendelegasian tanggungjawab dengan orang-orang yang bekerja secara mandiri tetapi
tetap dalam kerangka kerjasama;
 7. Saling berbagi dan menerima saran untuk perbaikan kinerja organisasi;
 8. Seluruh anggota tim tidak ragu-ragu mengambil inisiatif dan tindakan yang diperlukan, tanpa rasa
takut terhadap perbedaan pendapat.
3. Strategi kerja sama tim

 a) Menciptakan komunikasi yang lancar.


 b) Menjalin hubungan yang baik.
 c) Membangun rasa percaya.
 d) Membangun rasa kepemilikan dan komitmen.
 e) Memberikan tujuan dan aturan yang jelas.
 f) Memperjelas peran dari masing-masing anggota dan alur kerjanya.
 g) Menghargai pencapaian.
 h) Berikan contoh yang baik.
 i) Dorong sosialisasi.
 j) Izinkan anggota tim aktif mengambil bagian dalam pengambilan keputusan.
4. Hambatan dalam kerja sama tim

 Kurangnya kompetensi dan motivasi anggota


 Defisitnya hubungan antar anggota
 Lemahnya kepemimpinan
 Keterbatasan teknologi
 Faktor kepribadian anggota
 Selain itu, hambatan kelompok berkinerja dengan baik juga dapat terjadi
karena setelah sekian lama berinteraksi anggota kelompok mengembangkan
semangat konformitas (pikiran kelompok atau group think) yang negatif dan
kecenderungan anggota untuk tidak berkinerja sebaik yang dapat dilakukan
jika suatu tugas atau pekerjaan dilakukan secara perseorangan (social loafing)
atau keengganan sosial.
Part 2
1. Teknik pemecahan masalah secara
win-win solution Pendekatan Langsung
2. Teknik pemecahan masalah secara win-win solution
dengan pendekatan tidak langsung melalui resolusi
konflik kalah-kalah (LOSE-LOSE)
 Situasi ini terjadi jika tidak ada satu pihak pun memperoleh yang diinginkannya. Tidak
seorangpun mendapatkan apa yang sesungguhnya mereka inginkan. Sebab munculnya konflik
tidak pernah teridentifikasi dan tidak tertanggulangi.


menghindari,
Situasi ini terjadi jika konflik ditanggulangi dengan cara

mengakomodasi atau melunakkan, dan


berkompromi.
3. Teknik pemecahan masalah secara win-
win solution dengan pendekatan tidak
langsung melalui resolusi konflik menang-
kalah (win-lose) dan buat contoh dalam
kehidupan sehari-hari
 Dalam situasi ini, ada pihak yang menang dan ada yang kalah.
 Ini dapat terjadi melalui kompetisi di mana kemenangan diperoleh melalui kekuatan,
keterampilan, atau dominasi. Atau dapat juga terjadi di mana kemenangan diperoleh atas
perintah dari pihak yang berwenang (atasan). Pihak yang berwenang tinggal memutuskan siapa
yang berhak dan siapa yang tidak Pendekatan ini tidak mengidentifikasi penyebab timbulnya
konflik.
 Cth sehari2: pertandingan sepak bola (menang-kalah ditentukan juri melalui wasit)
4. Teknik pemecahan masalah secara win-
win solution dengan pendekatan tidak
langsung melalui resolusi konflik menang-
menang (win-win).
 Dalam situasi ini semua pihak memperoleh hasil yang diinginkan melalui
kolaborasi dengan benar- benar mengidentifikasi sebab konflik dan
menanggulanginya dengan pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan ini
merupakan pendekatan manajemen konflik yang positif dengan hasil yang
konstruktif.
 Contoh: pembentukan TGC Puskesmas berkolaborasi dengan stake holder
(tokoh agama,camat,bupati,dll) dalam penanggulangan covid-19

Anda mungkin juga menyukai