Kelompok 5 : Dea Fitri Novita Sari Muhammad Rafiq Zahwa Qurrota Akyun
Dosen Pengampu : Alihan Satra,M.Pd
Latar Belakang Munculnya Ilmu Al-Qur’an Dr.Shubhi Ash-Shalih dalam bukunya Mabahits Fi Ulumil Qur’an mengatakan istilah Ulumul Qur’an sudah ada pada mulai abad ke- III H. Karena paling lambat pada akhir abad ke-III ini sudah ada kitab yang berjudul Al-hawi Fi Ulumil Qur’an yang di tulis Imam Ibnu Marzuban ( wafat 390 H ). Yang jelas dalam buku itu sudah menggunakan istilah Ulumul Qur’an, sehingga sudah menggunakan istilah Ulumul Qur’an, sehingga sudah barang tentu telah lahir pula istilah Ulumul Qur’an tersebut. Syekh Abdul Adhim Az-Zarqoni dalam kitabnya Manaahilul Irfan mengatakan bahwa istilah Ulumul Qur’an itu sudah ada pada abad ke-V H. Sebab pada abad ke-V telah ada kitab yang berjudul Al- Burhan Fi Ulumil Qur’an yang terdiri dari 30 juz. Karena itu, sejak abad ke-V H itu banyak orang yang mendengar istilah Ulumul Qur’an. Jumhur Ulama dan para ahli sejarah Ulumul Qur’an berpendirian,istilah Ulumul Qur’an yang mudawwan atau sistematis itu ada pada abad ke-VII, sebab baru akhir abad ke-VII baru ada kitab yang memakai istilah Ulumul Qur’an. Yaitu kitab Fununul Afnan Fi’Ulumil Qur’an dan kitab Al-mutjaba Fi Ulumin Tata’Allaqu Bil Qur’an,yang ditulis Abul Faraj Ibnul Fauzi ( wafat 597 H ). Dengan demikian, sejak awal abad ke-VII H itulah istilah-istilah Ulumul Qur’an sudah tersiar luas, karena dengan kitab tersebut sudah menyebar dan sudah banyak dibaca orang. Prof.Dr.T.M.Hasbi Ash-Shidiqi dalam bukunya syarah dan pengantar Ilmu Tafsir, menyebutkan bahwa menurut hasil penelitian sejarah, ternyata Imam Al-Kafiji ( wafat 879 H ) adalah orang yang pertama kali yang membukukan Ulumul Qur’an, karena itu istilah Ulumul Qur’an itu baru ada sejak abad ke-VII H. Sebab pada abad itulah baru ada buku Ulumul Qur’an yang ditulis dan dibukukan orang, sehingga barulah lahir istilah Ulumul Qur’an itu Pengertian Ilmu Al-Qur’an Auqat wa Mawathin an- Bada’I Al-Qur’an Nuzul Ma’rifatilMuhkam wa al- Asbabun Nuzul Mutasyabih Tawarikh an-Nuzul Tanasubi Ayat Al-Qur’an Adabi Tilawat Al-Qur’an Wuh wa an-Nazha’ir
Tajwid Al-Qur’an Amsal Al-Qur’an
Fawatih as-suwar Jidal Al-Qur’an
Qira’at Al-Qur’an Qasas Al-Qur’an
Rasm Al-Qur’an Aqsam Al-Qur’an
I’jaz Al-Qur’an Gharib Al-Qur’an Tafsir Al-Qur’an I’rab Al-Qur’an Kedudukan Ulumul Qur’an Al-Qur’an memiliki kedudukan yang sangat tinggi dari seluruh ajaran islam. Al-Qur’an sebagai sumber utama dan pertama sehinnga semua umat islam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Pertumbuhan dan Perkembangan Ulumul Qur’an Sejarah pertumbuhan dan perkembangan Ulum Al-Qur’an dapat dibagi dalam beberapa fase : Masa Rsulullah ( Nabi Muhammad SAW ) Masa Sahabat Masa Tabi’in Masa Kodifikasi Metodologi penafsiran Al-Qur’an Metode Ijmali ( Global ) Metode Tahilily ( Analisis ) Metode Muqarin ( Komperatif ) Metode Mawdhu’iy ( Tematik ) Syarat Mufassir Sehat Aqidah Merujuk kepada Terbebas dari Hawa perkataan sahabat Merujuk pada Nafsu Menafsirkan Al- perkataan TABIIN Menguasai Ilmu Qur’an dengan Al- Bahasa Arab Qur’an Menguasai yang terkait Menafsirkan Al- dengan Ilmu tafsir Qur’an dengan As- Pemahaman yang Sunnah mendalam