Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

Untuk memudahkan pembahasan serta


memperoleh gambaran dari karya tulis ini, maka
penulisan dibagi dalam 5 Bab, dan susunannya
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
BAB III : TINJAUAN KASUS
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Medik
1. Pengertian
Gagal ginjal kronik merupakan kondisi yang
permanen, yang disebabkan oleh penurunan fungsi
ginjal secara progresif dan irreversible, dimana ginjal
gagal untuk membuang sampah metabolik ( ureum
dan nitrogen ), dalam tubuh serta gagal untuk
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit,
sehingga berakhir dengan kerusakan ginjal, yang
menyebabkan terjadi uremia.
2. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi Ginjal
b. Fisiologi Ginjal
Unit fungsional ginjal adalah nefron, yang
ada manusia setiap ginjal mengandung 1- 1,5
juta nefron.
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama :

1. Glomerulus (kapiler glomerulus) yang dilalui


sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari darah.

2. Tubulus yang panjang dimana cairan hasil


filtrasi diubah menjadi urine dalam
perjalanannya menuju pelvis ginjal.
Fungsi utama ginjal adalah :
a. Ultrafiltrasi
b. Pengendalian cairan
c. Keseimbangan asam
d. Eksresi produk sisa
e. Mengatur tekanan darah
f. Memproduksi eritropoetin
g. Mengatur metabolisme
h. Mengaktifkan vitamin D yang diatur oleh
kalsium fosfat ginjal.
c. Etiologi
Penyebab gagal ginjal yang tersering dapat dibagi
dalam beberapa kelompok penyakit yaitu :

a. Penyakit infeksi tubulointerstitial : Pielonefritis


khronis atau refluks nefropati.
b. Penyakit peradangan : glomerulonefritis.
c. Penyakit vaskuler hipertensif
d. Gangguan jaringan ikat
e. Gangguan congenital dan herediter
f. Penyakit metabolic
g. Nefropati toksik
h. Nefropati obstruktif
4. Patofisiologi

Gagal ginjal kronik terjadi setelah sejumlah keadaan yang


menghancurkan massa nefron ginjal. Mula-mula terjadi
serangan penyakit ginjal terutama menyerang glomerulus
(glomerulonefritis) yang menyerang tubulus ginjal
(Pyelonefritis) dan menganggu perfusi fungsi darah pada
parenkim ginjal (nefrosklerosis).

5. Tahapan Gagal Ginjal


Perjalanan umum gagal ginjal prograsif dapat dibagi
menjadi tiga stadium :
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
6. Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinis dapat ditinjau dari beberapa


aspek organ, antara lain :
a. Sistem gastrointestinal
b. Sistem kardiovaskuler
c. Dermatologi
d. Pulmoner
e. Neurologi
f. Muskuloskeletal
g. Sistem endokrin
h. Sistem hematologi
i. Pengaruh keseimbangan cairan dan elektrolit; dehidrasi,
poliuria, dan nokturia, hiperfosfatemia, hiperkalemia,
hipokalsemia.
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Urine
b. Darah
c. Osmolaritas serum
d. KUB foto
e. Pielogram retrograde
f. Arteriogram ginjal
g. Sitouretrogam berkemih
h. Ultrasonografi ginjal
i. Biopsy ginjal
j. Endoskopi ginjal, nefroskopi
k. EKG
l. Foto kaki, tengorak, kolumna spinal, dan tangan
8. Penatalaksanaan

Penggobatan gagal ginjal kronik dapat dibagi


menjadi dua tahap, yaitu:
1. Tindakan konservatif yang ditujukan untuk
meredakan atau memperlambat perburukan
progresif gangguan fungsi ginjal
2. Terapi penggantian ginjal
B. Tinjauan Keperawatan

1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
 
A. Pengkajian

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 24 Juni 2009


Tanggal Pengkaian : 30 Juni 2009
Nomor Registrasi : 0000869052
Diagnosa Medis : CRONIC KIDNEY
DISEASE ( C K D )

1
1. Data Biografi
a. Identitas Pasien
1. Nama Lengkap : Ny. “Y”
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. TTL / Umur : 50 Tahun
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
6. Pendiidkan : SMP
7. Alamat : Kab. Babak Sadang,
Bandung
B. Klasifikasi data
1. Data Subyektif
a. Klien mengatakan sesak bila bergerak
b. Klien mengatakan cepat lelah bila beraktifitas
c. Klien mengatakan oedema pada kaki dan
tangannya
d. Klien mengatakan aktifitasnya dibantu
e. Klien mengatakan selama sakit mandi diatas
tempat tidur dengan menggunakan waslap yang
dibantu oleh suami dan anaknya
f. Klien mengatakan tidak bisa bergerak dengan
bebas
g. Klien mengatakan ekstremitas bawah terasa kram
h. Klien mengatakan kulit terasa gatal 
2. Data Obyektif
a. Nampak oedema di tangan, kaki, dan
periorbital
b. Klien Nampak sesak
c. Batuk dan bunyi nafas ronkhi
d. Adanya sekret di hidung
e. Terpasang O2, 3 It/mnt
f. Aktifitas di bantu keluarga dan perawat
g. TTV :
TD : 160/90 mmHg
N : 88x / mnt
RR : 36 x / mnt
SB : 37o C
h. ROM Exercise terbatas berhubungan oedema
eklstremitas
i. Kulit nampak kurang bersih dan kasar
j. Kulit Nampak kering
k. BB sebelum sakit : 58 kg
l. BB saat sakit : 61 kg
m. TB : 150 cm
n. Laboratorium :
Ureum : 120 mg/dl
Kreatinin : 8,3 mg/dl
HB : 9,6 gr%
D. Prioritas Masalah
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
retensi cairan dan natrium sekunder terhadap
penurunan fungsi ginjal.
3. Intoleran aktifitas berhubungan dengan
kelemahan fisik.
4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan
dengan adanya penimbunan ureum di kulit.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
B. Diagnose Keperawatan
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran
Jilid 1. Jakarta: media Aesculapius FKUI.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal
Bedah. Edisi8. Vol1. Jakarta: EGC.
Basuki B. Purnomo. 2007. Dasar-dasar Urologi. Edisi2.
Jakarta: CV Agung Seto.
Doengoes, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan
Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien. Edisi3. Jakarta: EGC.
Hinchliff, S. 2000. Kamus Keperawatan. Edisi17.
Jakarta: EGC.
Evelyn C. Pearce. Anatomi Dan Fisiologi Untuk
Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.
Elizabeth J. Corwin. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Internet www. Antiolans Org. Djoko Santoso. 16 Agustus 2008.
Nursalam.2006. Asuhan Keperawtan Pada Pasien Dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Media.
Reksodiputro. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV.
Jilid II. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Suzannae C. Smeltzer. 2002. BukuAjar Keperawatan Medikal
Bedah. Edisi8. Volume2. Jakarta: EGC.
Sylvia A.Price. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Penyakit.
Edisi6. Jakrta: EGC.
Enday, Sukandar. 2006. Gagal ginjal dan Panduan Terapi
Dialisis: Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Bandung: FK UNPAD
Dr. Hassan Sadikin.
…………………… Medikal Rekord. R.S Dr. Hassan Sadikin
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai