Anda di halaman 1dari 33

DIAGNOSIS KOMUNITAS

PADA PEDAGANG IKAN


BAKAR DI PANTAI GADING
MATARAM
OLEH : KELOMPOK 11

Pembimbing:
drg. Abdillah Adipatria Budi Azhar, M. Biomed
dr. Baiq Novaria Rusmaningrum, S. Ked
ANGGOTA KELOMPOK

Ariska Setia Putri (019.06.0009)

Ni Made Dwita Wiwahani (019.06.0067)

I Made Erik Suryawan (019.06.0040)

Shavira Widyanasari (019.06.0086)

Elin Nur Almida (019.06.0026)


Arini Tulfa Endriani (018.06.0061)
Eva Yani (018.06.0010)
Baiq Inggit Cita sari (018.06.0086)
LATAR BELAKANG
Pantai Gading merupakan sentra penjualan ikan bakar. Banyak resiko yang didapatkan oleh
pedagang ikan ketika memasak dengan proses membakar secara konvensional seperti adanya
ancaman luka bakar, asap mengganggu pernafasan, serta postur yang tidak ergonomis yang akan
memunculkan adanya keluhan dan berakibat pada terjadinya cedera. Secara umum, kondisi
lingkungan di kawasan Pantai Gading ini juga masih banyak sampah yang berserakan.
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, lingkungan dan perilaku komunitas pedagang
ikan bakar di Pantai Gading masih tergolong buruk. Oleh karena itu, perlu dilakukan diagnosis
komunitas pedagang ikan bakar yang berada di Kawasan Pantai Gading, Desa Mapak Belatung,
Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram untuk mencari prioritas dan intervensi masalah di komunitas
tersebut.
TUJUAN

A. TUJUAN UMUM

Melakukan diagnosis masalah kesehatan medis maupun non medis dan


merencanakan intervensi pemecahan masalah yang ada pada komunitas
pedagang ikan bakar di Kawasan Pantai Gading, Kota Mataram.
TUJUAN
B. TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui karakteristik komunitas pedagang ikan bakar di Kawasan
Pantai Gading, Kota Mataram.
2. Mengidentifikasi area masalah dan menentukan prioritas masalah yang
ada pada komunitas pedagang ikan bakar di Kawasan Pantai Gading,
Kota Mataram.
3. Mengidentifikasi akar penyebab masalah yang ada pada komunitas
pedagang ikan bakar di Kawasan Pantai Gading, Kota Mataram.
4. Menyusun rencana intervensi dan melakukan intervensi pada komunitas
pedagang ikan bakar di Kawasan Pantai Gading, Kota Mataram.
GAMBARAN UMUM
A. Lokasi Komunitas
Pantai Gading terletak di Lingkungan Mapak Indah Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota
Mataram.

Batas Letak Wilayah


Sebelah barat Pantai Gading

Sebelah utara Pantai Mapak

Sebelah selatan Jalan Raya, Asrama Jammah


Haji Mataram
 
Sebelah Timur BTN Royal Mataram
GAMBARAN UMUM
Pendidikan Terakhir SD-SMP
B. Gambaran Komunitas Penghasilan/pemasukan tidak tetap, tergantung kondisi
dari berjualan ikan cuaca
Keluarga Dalam 1 keluarga rata-rata memiliki
Data Penduduk Pada Komunitas 1 kepala keluarga dengan 3-4
(Jumlah Kelompok : 33 orang) anggota keluarga
11 orang Jarak rumah masyarakat Jarak antara rumah yang satu
Kelompok Gading 1
Pantai Gading dengan rumah lainnya memiliki
11 orang jarak 1 meter dan akses jalan di
Kelompok Gading 2
daerah tersebut sempit.
11 orang
Kelompok Gading 3 Masalah kesehatan ISPA (batuk, pilek)
yang sering dialami
Lingkungan banyak sampah dan bekas cuci
piring, serta serabut kelapa yang
digunakan sebagai bahan bakar
untuk usaha mereka
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

B. Area Masalah Komunitas


A. Teknik Penetapan Masalah
Medis Non Medis
1.Metode Delbecq
2.Metode Delphi Gangguan saluran Lingkungan
pernapasan (ISPA) Beban Kerja
Low Back Pain Pemukiman Padat
Arthralgia Pendidikan
Dermatitis
Cutaneus Larva Migran
Trauma Kerja
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

B. Alasan
A. Prioritas Masalah
1. ISPA dan polusi udara yang disebabkan oleh
Prioritas masalah pada asap pembakaran ikan.
kelompok kami adalah ISPA dan 2. Partikel halus yang berada di asap
lingkungan khusunya polusi merupakan PM yang dapat menyebabkan
udaranya. perubahan kemampuan dalam sistem
pernapasan, salah satunya ISPA
TINJAUAN PUSTAKA
Gangguan pernafasan adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa
dimana paru-paru tidak dapat menyediakan cukup oksigen ke tubuh seseorang.

Beberapa Contoh Gangguan Pernafasan

Empisema Asma TBC Influenza ISPA


TINJAUAN PUSTAKA
Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan pernafasan
diantaranya :

Faktor Internal Faktor Eksternal

Lingkungan (asap pembakaran, Pendidikan rendah


suhu udara, asap rokok, obat
nyamuk, faktor rumah)
Sosial ekonomi Faktor genetik

Faktor pelayanan kesehatan Faktor Perilaku


ISPA
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang berlangsung
kurang dari 14 hari disebabkan oleh mikroorganisme disaluran pernapasan mulai dari hidung,
telinga, laring, trachea, bronchus, bronchiolus sampai dengan paruparu.

Etiologi : Manifestasi Klinis:


ISPA disebabkan oleh Gejala utama yang sering
bakteri atau virus yang ditemukan adalah demam,
masuk kesaluran nafas. batuk, beringus.
Penatalaksanaan dan Pencegahan ISPA
Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan
penyakit ISPA yakni :

Penatalaksanaan ISPA diberikan Antibiotik tetapi 1. Pencegahan tingkat pertama merupakan

obat kombinasi tablet/pulvis yakni antipiretik usaha sungguh-sungguh untuk menghindari

(Parasetamol), ekspektoran (GG), antihistamin suatu penyakit atau tindakan kondisi

(CTM dan Dexa), dan vitamin (Vitamin C/Vitamin B kesehatan yang merugikan melalui kegiatan

Complex) promosi kesehatan dan tindakan perlindungan


2. Pencegahan tingkat kedua, yang mencakup
deteksi dini dan pengobatan yang tepat, dan
3. encegahan tingkat ketiga yang dilakukan yaitu
mencegah jangan sampai penderita
mengalami cacat atau kelainan permanen
Kerangka Teori
Kerangka Konsep

Komunitas
Lingkungan ISPA
Pedagang Ikan
Definisi Operasional
NO Variabel Definisi Alat Cara Hasil Variabel
1. ISPA Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit saluran Kuesioner   Benar/Salah ISPA
pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat
menimbulkan berbagai spectrum penyakit yang berkisar dari
penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah
dan mematikan, tergantung pada patogen, penyebabnya faktor
lingkungan, dan faktor pejamu. Namun demikian, sering juga ISPA
didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang
disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke
manusia

2. Lingkungan Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup Kuesioner   Ya/Tidak Nominal
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Definisi Operasional
NO Variabel Definisi Alat Cara Hasil Variabel

4. Pendidikan Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, Kuisioner - -  


keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

5. Personal Personal hygiene adalah suatu tindakan yang dilakukan - - - -


untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
Hygiene untuk kesejahtaraan fisik dan psikis

6. Usia Usia adalah waktu yang terlewat sejak kelahiran - - - -

7. Genetik Genetic adalah cabang biologi yang berhubungan dengan - - - -


pewarisan sifat dan ekspresi sifat-sifat menurun.

8. Social ekonomi Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang - - - -


dalam kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis
aktivitas ekonomi, pendidikan serta pendapatan.
Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Alat Cara Hasil Variabel

10 Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah perbedaan antara - - - -


perempuan dengan laki-laki secara
biologis sejak seorang itu dilahirkan.
Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang kami pakai untuk


mengumpulkan data adalah
kuesioner terkait pengetahuan,
sikap, dan tindakan tentang ISPA
serta kondisi lingkungan.
Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengolahan
Pengumpulan
Dalam pengolahan data
Pengumpulan data dilakukan
digunakan cara manual dan
pada pedagang ikan bakar di
bantuan software SPSS,
Pantai Gading pada Senin, 27
Microsoft Word dan Microsoft
Juni 2022
Excel
KARAKTERISTIK KOMUNITAS

Hasil menunjukkan jumlah responden


yang berumur kurang dari 40 tahun
sebanyak 9 orang (42,9%), dan
berumur lebih dari 40 tahun sebanyak
12 orang (57,1%).
KARAKTERISTIK KOMUNITAS

Hasil menunjukkan jumlah responden


yang ber jenis kelamin laki-laki
sebanyak 1 orang (4,8%), dan ber
jenis kelamin perempuan sebanyak 20
orang (95,2%).
KARAKTERISTIK KOMUNITAS
Hasil menunjukkan jumlah responden
yang memiliki pendidikan SD
sebanyak 15 orang (71,4%), yang
memiliki pendidikan SMP sebanyak 3
orang (14,3%). dan memiliki
pendidikan SMA sebanyak 3 orang
(14,3%).
ANALISIS UNIVARIAT
ANALISIS UNIVARIAT
ANALISIS UNIVARIAT
RENCANA INTERVENSI PEMECAHAN
No
MASALAH
Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Rencana Intervensi

1 Adanya kebiasaan Memberikan informasi mengenai bagaimana  Edukasi mengenai pemilahan sampah
membuang sampah dampak pembuangan sampah sembarangan, dan organik dan non organic
sembarangan dan memberikan informasi bagaimana cara  Pemberian bak sampah
kurangnya tempat sampah pemilahan sampah organik dan non organik
2 Kurangnya kepedulian Memberikan informasi mengenai cara menjaga  Edukasi mengenai cara mencuci
kebersihan terhadap diri kebersihan dan lingkungan tangan yang baik dan benar
sendiri dan lingkungan  Edukasi agar sampah proses
pembakaran ikan tidak dibuang
sembarangan
 Edukasi agar selalu membuka
ventilasi udara dirumah
RENCANA INTERVENSI PEMECAHAN
NoMASALAH
Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Rencana Intervensi

3 Kurangnya kepedulian Menjelaskan bagaimana resiko yang akan  Pemberian Maskerr kepada pedagang
terhadap Kesehatan diri didapatkan jika tidak menjaga Kesehatan ikan bakar
sendiri  Pemberian kotak P3K beserta obat-
obatan
4 Tidak mengetahui manfaat Memberikan informasi tentang pentingnya  Edukasi mengenai cara mencuci
menjaga perilaku hidup perilaku hidup bersih dan sehat tangan yang baik dan benar
bersih dan sehat  
5 Kurangnya kegiatan untuk Memberikan informasi mengenai kegiatan apa  Memberikan edukasi mengenai
menjaga lingkungan saja yang bisa dilakukan untuk menjaga kegiatan bersih-bersih sekitar pantai
lingkungan
Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dan ISPA pada Komunitas
Pedagang Ikan Bakar Di Pantai Gading

Intervensi Pemberian poster terkait ISPA dan


himbauan perilaku hidup bersih dan sehat
Pemecahan (PHBS)

Intervensi
Masalah Pemberian kotak P3K dan obat-obatan

Pemberian Bak Sampah

Pemberian Maskerr
KESIMPULAN
Komunitas pedangan ikan bakar di Pantai Gading merupakan salah satu komunitas yang tersering
terkena ISPA yang disebabkan karena faktor lingkungan di antaranya asap pembakaran. Karbon monoksida
merupakan emisi paling melimpah yang dihasilkan melalui pengolahan makanan menggunakan arang, dan
paparan polusi udara dan semua penyebab kematian serta infeksi saluran pernapasan. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa dari 21 responden didapatkan 52.4 % orang memiliki karakteristik lingkungan yang kurang
baik, dimana lingkungan yang kurang baik ini teridiri atas seringnya terpapar oleh polusi udara seperti asap
pembakaran, sering membuang sampah sembarangan, jarang membuka jendela rumah pada pagi hari, dan
ventilasi rumah yang kurang. Sehingga didapatkan adanya hubungan yang kuat antara lingkungan dengan
kejadian ISPA pada komunitas pedagang ikan bakar di Pantai Gading.
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai