Anda di halaman 1dari 15

HIPOPARATIROID

Chintia 1810211021
DEFINISI

Hipoparatiroid adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid


yang tidak adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya
sering sering disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar
paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid dan yang lebih jarang
lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (secara congenital). Kadang-
kadang penyebab spesifik tidak dapat diketahui.
EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi laki-laki < perempuan


• Prevalensi penyakit hipoparatiroid di Indonesia jarang ditemukan
• Kira-kira 100 kasus dalam setahun yang dapat diketahui
• Biasanya menyerang usia 45 tahun >>
ETIOLOGI

• Defisiensi sekresi atau absolut (tidak ada sekresi dari kel. Paratiroid) yang
disebabkan oleh :
a) Post-operasi → pengangkatan kelenjar paratiroid dan total tiroidektomi→
kehilangan fungsi total.
b) Idiopatik, penyakit ini jarang dan dapat kongenital atau didapat (acquired)
• Hipomagsemia
• Resistensi terhadap hormon paratiroid (pseudohipoparatiroidisme)
• Sekresi hormone paratiroid yang tidak aktif
Faktor Risiko

Operasi leher, terutama jika melibatkan bagian tiroid


Sebuah riwayat keluarga dengan hipoparatiroidisme
Memiliki kondisi autoimun atau endokrin tertentu
KLASIFIKASI

1. Hipoparatiroid Pascabedah
Kelainan ini terjadi sebagai akibat operasi kelenjar tiroid, atau paratiroid
atau sesudah operasi radikal karsinoma faring atau esofagus. Kerusakan
yang terjadi sewaktu operasi tiroid, biasanya sebagai akibat putusnya
aliran darah untuk kelenjar paratiroid atau pengangkatan kelenjar
paratiroid pada saat prosedur operasi.
KLASIFIKASI

2. Hipoparatiroid Neonatal
Hipoparatiroid neonatal dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu
yang sedang menderita hiperparatiroid.
KLASIFIKASI

3. Simpel Idiopatik Hipoparatiroid


Gangguan ini dapat ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa.
Terjadi sebagai akibat pengaruh autoimun yang ada hubungannya
dengan antibodi terhadap paratiroid.
GEJALA KLINIS

- Kram otot - Erb’s sign


- Kejang - Chvostek’s sign
- Baal - Trousseau’s sign
- Disfagia dan disartria - Peroneal sign
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Px. Fisik
Pada pemeriksaan ditemukan beberapa refleks patologis :
 Erb’s sign : Dengan stimulasi listrik kurang dari 5 milli-ampere sudah ada kontraksi
dari otot (normal pada 6 milli-ampere)
Chvostek’s sign : Ketokan ringan pada nervus fasialis (didepan telinga tempat
keluarnya dari foramen sylomastoideus) menyebabkan kontraksi dari otot-otot muka
Trousseau’s sign : Jika sirkulasi darah dilengan ditutup dengan manset (lebih dari
tekanan sistolik) maka dalam tiga menit tangan mengambil posisi sebagai pada
spasme carpopedal.
Peroneal sign : Dengan mengetok bagian lateral fibula di bawah kepalanya akan
terjadi dorsofleksi dan adduksi dari kaki
DIAGNOSIS

3. Px. Penunjang
 Elektrokardiografi : ditemukan interval QT yang lebih panjang.
 Foto Rontgen : sering terlihat klasifikasi bilateral pada ganglion
basalis di tengkorak.
✓ Laboratorium :
− Kadar kalsium ion serum rendah
− Pasien hipokalsemia tapi kadar PTH dalam interval normal
− Kadar fosfor anorganik tinggi, fosfatase alkali normal atau rendah.
KOMPLIKASI

 Komplikasi Reversibel (dapat diatasi)


Komplikasi berikut ini disebabkan oleh tingkat kalsium yang rendah, dan biasanya
dapat diatasi dengan perawatan yang memadai:
- Tetani
- Parestesia
- Kehilangan kesadaran disertai kejang.
- Malformasi pada gigi, yang mempengaruhi bentuk dan ukuran gigi
- Gangguan fungsi ginjal.
- Jantung aritmia dan pingsan, bahkan gagal jantung.
KOMPLIKASI

 Komplikasi ireversibel (yang tidak dapat diatasi)


Komplikasi lain yang berhubungan dengan hipoparatiroidisme dan tidak
akan membaik dengan pengobatan kalsium dan vitamin D:
- Pertumbuhan terhambat (perawakan pendek)
- Perkembangan mental yang lambat (atau keterbelakangan mental)
pada anak-anak
- Deposit kalsium pada otak
- Katarak
PROGNOSIS

Pasien dengan hipoparatiroid mempunyai risiko tetanus, tanpa adanya


akses untuk mendapatkan kalsium dapat menyebabkan kematian

Anda mungkin juga menyukai