Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN PERUBAHAN STRUKTUR

AKTIVITAS PADA PROSES


METABOLISME OBAT
ISMI AMANDAH IZMAT G 70115194
NURUL RAHMAWATI G 70116205
Pendahuluan
• Metabolisme obat adalah mengubah senyawa yang relatif non polar, menjadi    senyawa yang lebih polar
sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh.
• Proses metabolisme dapat dipengaruhi aktivitas biologis, masa kerja, dan toksisitas obat, sehingga
pengetahuan tentang metabolisme obat dan senyawa organik asing lain (xenobiotika) sangat penting
dalam dunia kimia medisinal. Secara umum, tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat menjadi
metabolit tidak aktif dan tidak toksik (bioinaktifasi atau detoksifikasi), mudah larut dalam air dan
kemudian diekresikan dari tubuh.
Suatu obat dapat menimbulkan respons biologis dengan melalui dua jalur, yaitu:

• Obat aktif setelah masuk ke peredaran darah, langsung berinteraksi dengan reseptor dan menimbulkan
respons biologis.
• Pra-obat setelah masuk ke peredaran darah mengalami proses metabolisme menjadi obat aktif,
berinteraksi dengan reseptor dan menimbulkan respons biologis (bioaktivasi).
• Banyak molekul senyawa organik mudah larut dalam lemak dan diserap oleh saluran cerna dan
masuk ke peredaran darah. Molekul tersebut kemudian menembus membran biologis secara
difusi pasif, mencapai organ sasaran dan menimbulkan efek farmakologis. Karena ada
reabsorbsi di tubulus ginjal, sangat sedikit molekul lipofil diekskresikan sebagai urin.
• Jika obat bersifat lipofil tersebut tidak mengalami metabolisme, obat tetap dalam peredaran
darah atau pada jarigan depo, dan akan menunjukkan efek biologis yang tidak terbatas. Karena
ada usaha tubuh untuk mengeliminasi senyawa asing, maka sebagian besar obat mengalami
metabolisme dan diubah menjadi senyawa yang bersifat lebih polar, secara farmakologis tidak
aktif dan relatif tidak toksik kemudian diekskresi sebagai urin atau tinja. Secara keseluruhan
proses metabolisme molekul obat dan senyawa endogen, seperti protein, lemak dan steroid,
hanya melibatkan sejumlah besar sistem enzim, baik yang khas maupun tidak khas.
Faktor- faktor yang mempengaruhi
metabolisme obat
•  1. Faktor Genetik atau KeturunanPerbedaan individu pada proses metabolisme sejumlah
obat kadang-kadang terjadi dalam sistem kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
genetik atau keturunan ikut berperan terhadap adanya perbedaan kecepatan metabolisme obat.
• 2. Perbedaan Spesies dan
GalurPada proses metabolisme obat, perubahan kimia yang terjadi pada spesies dan galur kem
ungkinan sama atau sedikit berbeda, tetapi kadang-kadang ada perbedaan yang cukup
besar  pada reaksi metabolismenya. Pengamatan pengaruh perbedaan dilakukan terhadap tipe
resksi metabolik atau perbedaan kualitatif  dan pada kecepatan metabolisme atau perbedaan
kuantitatif.
• 3. Perbedaan Jenis kelaminPada beberapa spesies binatang menunjukkan ada pengaru
h jenis kelamin terhadap kecepatan metabolisme obat.
• 4. Perbedaan UmurBayi dalam kandungan dan bayi yang baru lahir jumlah enzim-
enzim mikrosom hati yang diperlukan untuk memetabolisme obat relatif masih sedikit
sehingga sangat peka terhadap obat.
• 5. Penghambatan Enzim MetabolismePemberian terlebih dahulu atau secara bersama-sama
suatu senyawa yang menghambat kerja enzim-enzim
metabolismedapat meningkatkan intensitas efek obat,memperpanjang masa kerja obat dan ke
mungkinan juga meningkatkan efek samping dan toksisitas.
• 6. Induksi Enzim MetabolismePeningkatan aktivitas enzim metabolisme obat-obat
tertentu atau proses induksi enzim mempercepat proses metabolisme
dan menurunkan kadar obat bebas dalam plasma sehingga efek farmakologis obat menurun da
n masa kerjanya menjadi lebih singkat. Induksi enzim juga mempengaruhi toksisitas beberapa
obat karena dapat meningkatkan metabolisme dan pembentukan metabolit reaktif.
• 7. Faktor lain-
lainDiet makanan, keadaan kekurangan gizi, ganguan keseimbangan hormon, kehamilan, peng
ikatan obat oleh protein plasma, distribusi obat dalam jaringan dan keadaan patologis hati.
Tempat Metabolisme Obat

• Perubahan kimia obat dalam tubuh terutama terjadi pada jaringan dan organ-
organ seperti hati, ginjal, paru dan saluran cerna. Hati adalah organ tubuh yang
merupakan tempat utama metabolisme obat oleh karena mengandung lebih
banyak enzim-enzim metabolisme dibanding organ lain. Setelah pemberian
secara oral, obat diserap oleh saluran cerna, masuk keperedaran darah dan
kemudian ke hati melalui efek lintas pertama. Aliran darah yang membawa
obat atau senyawa organik asing melewati sel-sel hati secara perlahan-lahan
dan termetabolisis menjadi senyawa yang mudah larut dalam air kemudian
diekskresikan melalui urin.
Jalur Umum Metabolisme Obat dan
Senyawa Organik Asing
Reaksi metabolisme obat dan senyawa organik asing ada dua tahap, yaitu:
• 1. Reaksi fasa I atau reaksi fungsionalisme
• 2. Reaksi fasa II atau reaksi konjugasi
Reaksi fasa I
• 1. Reaksi oksidasi:
- Oksidasi gugus aromatik, ikatan rangkap, atom C benzilik dan alilik, atom C dari gugus karbonil dan
imin.
- Oksidasi atom C alifatik dan alisiklik
- Oksidasi sistem C-N, C-O dan C-S- Oksidasi alkohol dan aldehid
- Reaksi oksidasi lain-lain
2. Reaksi reduksi
- Reduksi aldehid dan keton
- Reduksi senyawa azo dan nitro
- Reaksi reduksi lain-lain
• Reaksi fasa I dapat dicapai dengan :
• 1. Secara langsung memasukkan gugus fungsional, contoh : 
hidroksilasi senyawa aromatik dan alifatik
2. Memodifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam struktur  molekul, contoh : 
reduksi gugus keton atau aldehid menjadi alcohol

• Fasa I dapat menghasilkan suatu gugus fungsional yang mudah terkonjugasi atau mengalami reaksi fasa
II. Tujuan reaksi fasa II adalah mengikat gugus fungsional hasil metabolit reaksi fasa I dengan snyawa
endogen yang mudah terionisai dan bersifat polar.
Reaksi fasa II
• Reaksi fasa II atau reaksi konjugasi yang meliputi:
• Reaksi Konjugasi
• Reaksi konjugasi obat atau senyawa organik asing dengan asam glukuronat, sulfat, glisin, glutamin dan
glutation dapat mengubah senyawa induk atau hasil metabolit fasa I menjadi metabolit yang leboh polar,
mudah larut dalam air, bersifat tidak toksik dan tidak aktif dan kemudian di ekskresikan melalui ginjal
atau empedu. Reaksi konjugasi yang lain adalah reaksi metilasi dan asetilasi.
• Konjugasi Asam Glukuronat
• Konjugasi dengan asam glukuronat (glukuronidasi) merupakan cara konjugasi umum dalam proses
metabolisme dan hampir semua obat mengalami proses ini.
thank you--

Anda mungkin juga menyukai