Anda di halaman 1dari 60

Pendidikan Merdeka

Ki Hadjar Dewantara
dan Robert W.
Pazmino
BAGAIMANAKAH SEKOLAH
KRISTEN HARUS MENYIKAPI?
Apa yang kita pahami tentang Kebijakan
Merdeka Belajar?

• Nadim Makariem menjelaskan sebuah reformasi sistem pendidikan


Indonesia yang memberi kemerdekaan bagi setiap unit, sekaligus harus
mampu menyesuaikan dengan kondisi yang di dalamnya proses belajar
mengajar itu berjalan, baik dari sisi budaya, kearifan lokal, sosial-ekonomi
maupun insfrastruktur.
Dari manakah konsep pemikiran Merdeka
Belajar?

• Dinn Wahyudin, Ketua Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia,


menyatakan bahwa Merdeka Belajar ini sama seperti pendidikan Ki Hadjar
Dewantara yang memberikan siswa kebebasan berpikir dan membiasakan
mereka mencari pengetahuan dengan menggunakan pemikirannya sendiri.
Kebijakan Merdeka Belajar ini pastinya mempengaruhi
setiap sekolah dan Lembaga Pendidikan yang berada di
bawah koordinasi Kemendikbud Ristek.

Sebagai sekolah Kristen, perlu memahami Pendidikan


Merdeka Ki Hadjar Dewantara yang menjadi dasar
Merdeka Belajar agar dapat dilihat dari perspektif
Kristen.
Kemerdekaan yang sejati bukanlah
kemerdekaan yang semaunya sendiri, tetapi
kemerdekaan yang terbatas. Kemerdekaan
sejati memiliki syarat atau tuntunan yang
mutlak.
Ki Hadjar Dewantara

• Konsep Kemerdekaan

• Kemerdekaan Manusia sebagai


tujuan Pendidikan

• Praksis Pendidikan Merdeka KHD


• Pemikiran Pendidikan KHD banyak
Pengaruh Pemikiran
dipengaruhi oleh Friedrich Fröbel,
Tiga Tokoh Pendidikan
Maria Montessori, dan Rabindranat
bagi KHD
Tagore.
Konsep Kemerdekaan KHD
• Bagi KHD, kemerdekaan hanya terdapat dalam diri manusia yang bersusila, manusia
yang berbudi dan berkuasa untuk mengalahkan segala kekuatan yang ada dari
luar dirinya. Selain itu, dengan budinya manusia dapat menimbulkan budaya yang
luhur dan indah. (KHD; “Wanita” 22 Desember 1947 – Th 1 no. 1)

• Kemerdekaan seseorang haruslah diartikan sebagai kekuatan untuk berdiri serta


bertindak, dalam artian mampu untuk mengurus diri sendiri dalam mewujudkan
tertib-damai dalam kehidupan dan penghidupannya. (KHD; “Wanita” 22 Desember
1947 – Rh 1 no. 1)
Konsep Kemerdekaan KHD

• Ki Hadjar Melihat kemerdekaan manusia itu berasal dari


kebaikan manusia yang timbul dari sikap jiwa secara
individual maupun sosial.

• Selain itu KHD juga melihat kebaikan atau kejahatan


manusia sangat bergantung pada sikap jiwa manusia, secara
individu maupun sosial. (KHD; “Pusara” Desember 1934)
Konsep Kemerdekaan KHD

• Manusia yang merdeka adalah manusia yang bersusila,


berbudi, dan memiliki kuasa untuk mengalahkan segala
kekuatan yang ada dari luar dirinya sendiri. Seorang yang
merdeka berdiri dan bertindak sendiri dalam mewujudkan
tertib damai dalam kehidupan dan penghidupannya yang
berasal dari kebaikan manusia secara individu maupun sosial.
Konsep Kemerdekaan KHD

• Maka dari itu perlu adanya ilmu etik/ etika/ ilmu adab yang
dapat membentuk jiwa seseorang untuk menjadi baik.

• Ilmu etik sebagai ilmu kemanusiaan yang mempelajari soal


“kebajikan” dengan sendiri mendapat pengaruh besar
daripada ilmu ke Tuhanan. (KHD; “Pusara” Desember
1934)
Konsep Kemerdekaan KHD
• Kemerdekaan manusia itu terbatas dengan kemerdekaan manusia lainnya.

• Dengan kata lain, kemerdekaan seseorang yang dirasakan di area


pribadinya sendiri tidak dapat diterapkan kepada orang lain saat ia bertemu
dan berkumpul dengan orang lain, karena seseorang harus menghargai
kemerdekaan orang lain juga.

• Untuk mengatur hal ini diperlukan adat-istiadat yang berguna untuk


mengatur tertib damainya hubungan antar manusia.
Kemerdekaan sebagai tujuan Pendidikan
• bagi Ki Hadjar sendiri Pendidikan memiliki tujuan untuk menyempurnakan hidup
manusia supaya manusia itu dapat memenuhi segala keperluan hidupnya baik
itu keperluan lahir maupun batin yang didapat dari kodrat-alam.

• Kesempurnaan diri seorang dilihat dari baik tidaknya budi pekerti seseorang.
Usaha untuk memajukan budi pekerti seorang anak, yaitu kekuatan batin dan
karakternya, serta untuk mengembangkan pikiran dan intelektual seorang anak,
haruslah sesuai dengan kodrat dari keadaan yang natural (alamiah) dan
realistis (natuurlijkheid, realiteit).
Kemerdekaan sebagai tujuan Pendidikan

• “Pendidikan untuk menuntun segala kekuatan yang ada pada anak agar
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.”

• Pendidikan haruslah melihat dasar jiwa dari anak. KHD berpendapat jika
dasar jiwa seorang anak itu tidak dapat diubah. Ibarat tanaman padi,
seorang petani tidak akan dapat mengubah tanaman padi tersebut tetapi
hanya dapat menanam dan membantu tumbuhnya padi agar menjadi lebih
baik.
Kemerdekaan sebagai tujuan Pendidikan

• convergentie-theorie, yaitu anak yang dilahirkan diumpamakan dengan


sehelai kertas yang ditulis penuh, tetapi tulisannya suram. Pendidikan
berkuasa untuk menebalkan tulisan suram yang baik agar makin terlihat
baik dan tulisan yang jahat dibiarkan agar tidak menjadi tebal dan
makin suram.

• Seorang anak yang penakut tidak lagi menjadi takut bukan kerena ia menjadi
pemberani, tetapi karena ia mempunyai kecerdasan pikiran sehingga
membuatnya menjadi tidak takut.
Kemerdekaan sebagai tujuan Pendidikan

• Segala hal yang baik dari seseorang yang terus ditebalkan inilah yang akan
menjadikan seseorang memiliki penguasaan diri yang baik, penguasaan
diri yang baik akan membuat seseorang memiliki budi pekerti yang baik.

• Manusia yang merdeka memiliki budi pekerti yang membuat setiap


manusia berdiri sebagai manusia merdeka. Ia juga harus memiliki
penguasaan diri yang baik untuk memerintah dan menguasai dirinya
sendiri.
Pendidikan bagi Ki Hadjar merupakan sarana
untuk mengurangi tabiat jahat dari diri
seseorang, dan pendidikan tidak dapat
mengubah dasar jiwa dari seseorang. Pendidikan
berkuasa untuk mengalahkan dasar jiwa
manusia, baik dalam arti melenyapkan dasar
yang jahat yang dapat dilenyapkan maupun
mengurangi tabiat jahat yang tidak dapat
dilenyapkan karena telah bersatu dengan jiwa.
Praksis Pendidikan Merdeka
• Taman Siswa sebagai tempat paguron. Tempat untuk memelihara
dan melatih susila dengan menggunakan sistem kekeluargaan.
• Metode yang dipakai dalam taman siswa disebut sebagai Metode
Among. Sebuah metode yang mendidik anak yang merdeka
batinnya, merdeka pikirannya dan merdeka tenaganya. Seorang
guru harus mendidik anak untuk mencari sendiri pengetahuannya
yang bermanfaat bagi kehidupan lahir dan batinnya.
Praksis Pendidikan Merdeka
• Pamong: Pamong berkewajiban untuk mendidik seorang
anak dalam mencari pengetahuan, menuntun gerak
pikiran, kecakapan, kepandaian seorang anak agar menjadi
anak yang pandai dan cerdas.
• Semboyan dari Pamong Taman Siswa adalah “Tusschen guru
en siswa bestaat geen ruimte,” yaitu hubungan guru dan siswa
tidak akan terpisah, guru bukan hanya pengajar,
melainkan ia merupakan contoh hidup siswa.
Kesimpulan KHD
• Pendidikan Merdeka merupakan sebuah sistem yang mengajarkan kemandirian kepada
anak untuk mencari pengetahuannya sendiri.

• Pendidikan Merdeka ini berkaitan dengan dasar jiwa seorang anak, yang dari lahir
memiliki dasar jiwa yang tidak dapat diubah.

• Pendidikan merupakan sebuah tuntunan bagi seorang anak agar anak dapat hidup sesuai
dengan dasar jiwanya sendiri. Jika seorang anak memiliki dasar jiwa yang baik, ia
haruslah dituntun agar perilakunya tetap baik, dan jika seorang anak memiliki dasar
jiwa yang jahat, tuntunan itu juga diperlukan agar anak tidak menjadi makin jahat dan
memburamkan dasar jiwa yang jahat pada diri anak.
Robert W. Pazmino

• Makna Kebebasan

• Kebebasan sebagai tujuan dari


Pendidikan Kristen

• Praksis Pendidikan Kristen


Konsep pendidikan Kristen Pazmiño
adalah pendidikan yang membawa
manusia kepada pembebasan dari
dosa. Pendidikan merupakan
sarana untuk menyampaikan
kebenaran Allah, menyerukan
pertobatan, dan proses
transformasi bagi seseorang untuk
dapat menjadi seperti yang Allah
inginkan.
Makna Kebebasan
• Pazmiño memaknai pendidikan Kristen sebagai sebuah sarana untuk memberikan
pembebasan bagi seseorang.

• “Liberation is the empowerment to be and become all that God intended


persons to be by the Creator’s continual care and transformation of individuals,
communities, and societies.”

• Allah sebagai Redeemer-Liberator, pribadi yang membebaskan sekaligus


menebus manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat. Oleh
karena itu, manusia hanya dapat bersandar kepada Allah yang telah memulai
penebusan dan pembebasan.
Makna Kebebasan
• Saat manusia telah mengerti bahwa Allah terlebih dahulu berinisiatif untuk
membebaskan serta menebusnya, ia harus memberikan respons ketundukan kepada
Allah. Pengertian manusia dan usaha manusia dalam menegakkan kebenaran,
keadilan dan kebebasan harus ditundukkan pada agendanya Allah. hal ini bukan
dimaksudkan untuk melepas tanggung jawab manusia, melainkan agar manusia itu dapat
tunduk pada kemahakuasaan Allah.

• Oleh karena itu, pendidikan Kristen juga harus dapat menyatakan realitas dosa dan
kejatuhan manusia. Dengan adanya realitas dosa serta dampaknya terhadap individu
dan komunitas, manusia haruslah bergantung pada Allah dalam karya penebusan-
Nya dan mengalami kepenuhan dan kebebasan yang dari Allah.
Pertanyaan Refleksi

Apakah Kita sebagai pendidik Kristen sudah


terlebih dahulu sadar akan keberdosaan kita, dan
kita telah tunduk sepenuhnya kepada Allah karena
kita menyadari jika kita adalah manusia berdosa?
Makna Kebebasan
• Efek dari dosa tidak hanya dialami oleh satu orang saja, tetapi dosa memiliki efek
yang meluas dan berdampak pada kehidupan pribadi dan sosial dari seseorang.
Bagi Pazmiño, dosa menggambarkan dilema yang dialami pada diri manusia baik
secara pribadi maupun secara korporat dan realitas dari dosa korporat ini berarti bahwa
setiap orang telah berdosa.

• Pazmiño melihat dosa sebagai failure to fulfill God’s purpose.

• Manusia telah gagal untuk memenuhi tujuan dan kehendak Allah, maka manusia mulai
bertindak sesuai dengan kehendak mereka sendiri dan tidak dapat lagi melihat
bahwa manusia lain adalah gambar dan rupa Allah .
Makna Kebebasan
• Perlu keselamatan dari Allah, untuk dapat terlepas dari keberdosaan yang
menjadi jurang pemisah antara Allah dan manusia.

• Pazmiño memaknai pembebasan tidak hanya menyatakan dosa sebagai


masalah utama manusia dan keselamatan yang Allah berikan menjadi
pembebas bagi keberdosaan manusia dengan menghiraukan pembebasan
dari dimensi pribadi seseorang dan sosial.

• Pazmino melihat pembebasan yang dialami seseorang ini akan berdampak


kepada “Anawim”– (orang-orang yang tertindas.)
Pertanyaan Refleksi

Sebagai seorang pendidik. Apakah kita sadar, jika


kita perlu keselamatan dari Allah?
Bergantunglah dan sadarilah bahwa keselamatan itu
hanya datang dari Allah, hanya Allahlah satu-satunya
sumber keselamatan itu.
Kebebasan sebagai tujuan dari Pendidikan
Kristen

• Pazmiño percaya bahwa pendidikan Kristen adalah sebuah


proses untuk keluar dari penindasan dosa menuju
kebebasan yang Allah berikan. Namun, proses ini
terhalang oleh dosa.
“Setiap pengaturan pengajaran yang
“Any perfect teaching
sempurna berubah ketika saya hadir karena
setting changes when I
am present because I am saya adalah orang berdosa. Menjadi orang
a sinner. Being a sinner berdosa dan berinteraksi dengan orang
and interacting with
berdosa lainnya, saya menyadari potensi
other sinners, I am
aware of the potential pola dosa muncul yang dapat
for sinful patterns to mengakibatkan penindasan orang lain.”
emerge that can result in
the oppression of other.”
Kebebasan sebagai tujuan dari Pendidikan
Kristen
• Dosa juga mengakibatkan pendidikan menjadi tidak teratur dan tidak disiplin. Oleh
karena itu, diperlukan format untuk mengatur dan memberikan disiplin pada
lingkungan pendidikan agar kebebasan di dalam pendidikan tidak mengarah pada
kebebasan yang brutal, tetapi terlibat dalam format ajakan pendidikan, yaitu
discovery, dialogue, drama.

• Selain itu, kebebasan dalam pendidikan Kristen harus dapat membawa seorang
murid untuk menjadi apa yang Allah kehendaki yang sesuai dengan perkataan
Alkitab melalui conversion dan transformation.
Enam Elemen unik yang menjadi dasar
Pendidikan Kristen
• 1. Kitab suci menjadi otoritas utama dalam Pendidikan Kristen.

• 2. pendidikan Kristen berpusat pada Allah tritunggal, menyatakan kedaulatan Allah


sebagai Sang Pembebas yang dinyatakan pada pribadi Yesus Kristus dan
menyatakan pekerjaan Roh Kudus yang menuntun pada kebenaran di dalam
pendidikan.

• 3. Pendidikan Kristen berpusat pada ketuhanan dan kemanusiaan Yesus Kristus,


sehingga dalam pelayanan-Nya di dunia dapat ditiru sebagai jalan kebenaran dan
hidup.
Enam Elemen unik yang menjadi dasar
Pendidikan Kristen
• 4. Pengabaran Injil dan pertobatan adalah dua isu yang penting dan harus dihadirkan dalam
pendidikan sehingga sangat penting untuk penginjilan atau undangan untuk menerima Tuhan
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijadikan sebagai tujuan utama dari pendidikan Kristen.

• 5. Karya penebusan Yesus Kristus merupakan kabar baik yang harus disampaikan dalam
pendidikan Kristen.

• 6. Pendidikan Kristen menyatakan Tuhan Allah adalah sang pembebas manusia, Yesus Kristus
adalah pemberi hidup, Roh Kudus yang memberi kebenaran dan transformasi, dan Alkitab
sebagai dasar otoritas tertinggi di dalam pendidikan Kristen.
Kebebasan sebagai tujuan dari Pendidikan
Kristen
• Natur dan tujuan pendidikan Kristen adalah tentang kebebasan dan
pembebasan. Kebebasan dan pembebasan merujuk pada kemerdekaan
manusia dari dosa yang dikerjakan oleh Allah melalui pengorbanan
Yesus Kristus.

• Dalam pendidikan perlu menyatakan pertobatan dan transformasi.


Pertenyaan Refleksi

Apakah dalam proses belajar mengajar yang


dilakukan telah memproklamasikan Injil
didalamnya? Dan apakah kita sebagai seorang guru
telah menyuarakan pertobatan kepada anak didik
kita?
Praksis Pendidikan Kristen

Untuk mewujudkan pendidikan yang membebaskan diperlukan


interaksi antara guru dan murid agar seorang murid dapat
mengerti dan memahami kebenaran Allah. Pendidikan yang
membebaskan itu dapat diwujudkan melalui tiga proses dalam
pendidikan, yaitu kehadiran (attending), menegaskan (asserting),
dan memutuskan (deciding).
Praksis Pendidikan Kristen

• Kehadiran (attending) merupakan fokus pertama dari pendidikan,


terkhusus kehadiran guru dalam pendidikan. Kehadiran guru ini
akan menolong siswa untuk menjadi aktif dan kritis dalam
melakukan eksplorasi bukan saja dalam proses pembelajaran,
melainkan juga dalam upaya siswa untuk dapat mengenal Allah,
sebab pemikiran kristis dan kreatif ini mendorong siswa untuk
memperoleh pengetahuan yang utuh.
Praksis Pendidikan Kristen
• menegaskan (asserting). Proses asserting ini mendorong guru dan
murid untuk membuat perbandingan yang kontras untuk menegaskan
sebuah kebenaran yang muncul dalam proses pendidikan.

• memutuskan (deciding) membawa proses pemikiran ke dalam


sebuah tindakan. Proses peralihan dari sebuah keputusan sampai
menghasilkan tindakan ini harus disertai dengan refleksi dan
evaluasi yang berkelanjutan.
Praksis Pendidikan Kristen
• Praksis pendidikan yang demikian itu dapat dicapai dengan
perencanaan yang matang sehingga menghasilkan kurikulum yang
Efektif.

• Kurikulum yang efektif adalah kurikulum yang memadukan isi


dalam ortodoksi Kristen dengan ortopraksi yang benar.

• Kurikulum dibagi menjadi tiga bagian, yaitu eksplisit, implisit, dan


nol kurikulum.
Praksis Pendidikan Kristen
• Kurikulum eksplisit adalah tujuan umum kurikulum yang
dinyatakan dalam program atau event pendidikan tertentu.

• Kurikulum eksplisit ini bersifat publik serta tujuan dan sasaran


dari kurikulum dapat dipahami dengan jelas oleh murid yang
berpartisipasi. Kurikulum ini umumnya terdiri dari materi yang
diterbitkan atau dicetak, yang deskripsinya dinyatakan pada
silabus.
Praksis Pendidikan Kristen
• Kurikulum implisit adalah kurikulum yang mengidentifikasi efek
samping dari pendidikan yang memiliki sifat nonakademis dan
sistematis, yang dirasa tidak cukup untuk menjelaskan atau
menjadi referensi bagi kurikulum yang eksplisit.

• kurikulum implisit ini dapat menjadi kekuatan tersembunyi dalam


pendidikan. Kurikulum implisit bekerja dalam dimensi sosiologis
dan psikologis pada pendidikan
Praksis Pendidikan Kristen
• Kurikulum nol. Kurikulum ini tidak diajarkan secara sengaja, tetapi sama pentingnya
dengan kedua kurikulum sebelumnya.

• Sebab sebagai pengajar, harus dapat mempertimbangkan program pendidikan yang


tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, seorang
pengajar harus dapat memilih materi apa yang dapat diberikan dan yang tidak dapat
diberikan kepada murid, sehingga murid mendapat peluang untuk mengeksplorasi
pengetahuannya.

• Dengan demikian, kurikulum nol ini memampukan pengajar untuk jujur dengan
keterbatasan yang mereka miliki dalam mengusahakan pendidikan.
Pertanyaan Refleksi

Apakah kita sebagai pendidik telah memikirkan dengan


serius kurikulum yang akan diajarkan kepada anak didik
kita?

Dan mau kah kita mengakui kelemahan kita, dan melibatkan


Tuhan dalam Menyusun kurikulum yang kita siapkan dan
ajarkan kepada anak didik kita?
Praksis Pendidikan Kristen
• Pendidik juga harus memberikan teladan seperti halnya orang tua
dari para murid. Teladan untuk memberikan kasih, kepercayaan,
kejujuran, penerimaan, perhatian, dukungan, pengakuan dan
peneguhan perlu disampaikan oleh pendidik kepada para
murid agar mereka dapat melakukan hal yang sama.

• Teladan Yesus menjadi role model dalam kehidupan dan perilaku


pendidik Kristen. Saat berinteraksi dengan para murid.
Praksis Pendidikan Kristen

• Yesus mau murid-muridnya berpikir walau Ia memiliki jawaban.

• mendengar respons para murid saat mengajukan pertanyaan.

• Yesus menasihati para murid sesuai dengan apa yang Alkitab


katakan.
Pertanyaan Refleksi

Sudahkah kita menjadikan Yesus sebagai teladan


dalam kehidupan kita? Jika belum, maukah kita
menjadikan Yesus sebagai teladan dalam
kehidupan kita?
Perbandingan Pendidikan Merdeka
KHD melihat pendidikan sebagai sarana bagi kemerdekaan batin,
pikiran, dan tenaga dari seseorang untuk dapat mencari pengetahuannya
sendiri dan yang berguna bagi kehidupan kelompok. Di pihak lain,
Pazmiño adalah tokoh pendidikan Kristen yang menggunakan
pendidikan sebagai sarana yang memerdekakan seseorang dari dosa
yang menjadi masalah terbesar manusia, serta membawa seseorang
kepada transformasi yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam dirinya
agar menjadi seperti apa yang Tuhan kehendaki.
Makna
Kemerdekaan
Akar Permasalahan Manusia

Ki Hadjar melihat Seseorang yang tidak merdeka


dikarenakan seseorang tidak memiliki ilmu etik yang
baik.
Pazmino Melihat Dosa menjadi Akar Permasalahan
Manusia, sehingga manusia tidaklah merdeka.
Dampak Kemerdekaan Bagi Komunitas

Ki Hadjar melihat seseorang yang mengalami


kemerdekaan haruslah dapat menghargai kemerdekaan
orang lain.
Pazmino Melihat seorang yang merdeka haruslah
berdampak kepada orang-orang yang tertindas dan
terpinggirkan.
Kemerdekaan
Sebagai Tujuan
Pendidikan
Makna Pendidikan

Pendidikan merupakan Pendidikan adalah


tuntunan untuk sarana bagi pertobatan
mencapai keselamatan dan perubahan
dan kebahagiaan. seseorang.
Proses dalam Pendidikan

Tuntunan diberikan
Membawa anak
kepada anak untuk
kepada pertobatan dan
dapat mencapai
keserupaan dengan
kecerdasan budi
Kristus.
pekerti yang baik.
Praksis Pendidikan
Merdeka
Praksis

Ki Hadjar: Mewujudkan pendidikan merdeka melalui


perguruan Taman Siswa dengan menggunakan metode
sistem Among.
Pazmino: Kurikulum yang efektif menjadi sarana
untuk menyatakan kebenaran Allah.
Praksis

Ki Hadjar: Pamong bertugas untuk mendidik dan menuntun murid untuk


mencari pengetahuannya sendiri; serta menjadi teladan moralitas bagi
seorang anak dengan menjadi bapak atau ibu bagi anak di Perguruan
Taman
Pazmino: Seorang pendidik Kristen tidak hanya mengajar dan memberi
pengetahuan kepada anak, tetapi juga harus menjadi teladan yang baik
bagi anak dengan cara terlebih dahulu meneladani Yesus Kristus.
Implikasi Pendidikan Merdeka bagi Sekolah Kristen

Perspektif pendidikan Kristen, yang dipaparkan Pazmiño, menyadari unsur dosa


sebagai masalah utama manusia. Oleh karena itu, sekolah Kristen tidak hanya perlu
memperhatikan inteligensi dan karakter anak, tetapi juga memperhatikan pengaruh
dosa ke dalam seluruh proses pembelajaran pendidikan.

Kristen juga harus melihat apa yang diutarakan oleh Pazmiño dalam pembentukan
karakter seorang anak. Pembentukan karakter seorang anak dilakukan melalui proses
transformasi yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri anak, sehingga seorang
anak memiliki karakter yang sesuai dengan apa yang Allah mau dalam
kehidupannya.
Implikasi Pendidikan Merdeka bagi Sekolah Kristen

sekolah Kristen perlu melihat apa yang menjadi tujuan pendidikan kristen, sebagaimana yang
dijabarkan oleh Pazmiño. Tujuan kemerdekaan dalam pendidikan Kristen adalah membebaskan
seseorang dari dosa. Jadi, sekolah Kristen haruslah fokus pada kebebasan seorang anak dari dosa.
Pembebasan dari dosa ini akan memerdekakan seorang anak untuk berdampak bagi lingkungan sosial
dan masyarakat.

sekolah Kristen juga dapat mempertimbangkan pemikiran Pazmiño melalui kurikulum yang efektif.
Kurikulum ini menyampaikan kebenaran Allah kepada murid dengan memadukan ortodoksi Kristen
dan ortopraksi yang benar sehingga menghasilkan kurikulum yang mengubahkan.
Implikasi Pendidikan Merdeka bagi Sekolah Kristen

Seorang pendidik Kristen harus meneladani Yesus Kristus agar dapat menuntun
murid, mengajar murid dengan kasih, dan menjadi teladan bagi murid. Dengan
meneladani Kristus, seorang pendidik Kristen dapat membawa murid mengerti
tentang kebenaran Kristus serta menjadi serupa dengan Kristus.
Marilah kita sebagai pendidik Kristen
menyikapi dan menjalankan merdeka
belajar sesuai dengan prinsip
kekristenan.
Tuhan Yesus Memberkati

Anda mungkin juga menyukai