LISMAH, S.Kep
NIM: D.19.07.082
Latar Belakang
Bagi
Mahasiswa Lahan
Praktek
Institusi
Pendidikan Profesi
Keperawatan
Sistematika Penulisan
Bagian Awal
halaman judul
Lembar persetujuan
orisinalitas penulisan
kata pengantar
daftar isi
TINJAUAN PUSTAKA
Airway •menilai apakah jalan nafas paten (longgar) atau mengalami obstruksi total atau partial sambil mempertahankan tulang servikal.
P S
r u Breathing •Menilai pernapasanpasien balik Jumlah, ritme dan tipe pernafasan; Kesimetrisan pengembangan dada; deviasi trakea, Jejasnyeri tekan; suara nafas tambahan
i r
m v
Circulaton
a e
•menilai apakah jalan nafas paten (longgar) atau mengalami obstruksi total atau partial sambil mempertahankan tulang servikal.
r y
y Disability •Pemeriksaan tingkat kesadaran GCS atau status neurologis
Exposure •melihat dengan jelas apakah ada cedera yang lain dan mencegah terjadnya hipotermi pada pasien
SECONDARY SURVEY
Bagian dari survey sekunder
pada pasien cedera 1.
Anamn
muskuloskeletal adalah esa
Trauma langsung/ direct
fraktur patologis.
Primary vesikuler
• Circulation : CRT ≤ 2 detik, perdarahan
aktif
Survey
• Disability : composmentis GCS 15 ( E4
V5 M6 )
• Exposure : tampak luka terbuka pada
kaki kiri
Secondary Survey
Wahid
meliputi : Deformitas,
bengkak, memar, spasme
otot, nyeri, hilang sensasi
(2013 )
pada daerah sekitar
fraktur, krepitasi,
pergerakan abnormal,
rontgen abnormal. pada
pengkajian pasien
Pencegahan Infeksi
• Observasi
• Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sitemik
• Terapeutik
• Berikan perawatan kulit pada area oedema
• Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
• Pertahankan tekhnik aseptik pada pasien berisiko tinggi
• Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Pembahasan
intervensi
Nyeri
Teknik relaksasi napas dalam adalah teknik yang dilakukan untuk menekankan nyeri pada thalamus yang dihantarkan ke korteks cerebri dimana korteks cerebri sebgai pusat nyeri
teknik relaksasi nafas dalam menunjukkan sebagian besar tingkat nyeri yang dirasakan responden sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam adalah skala 6 atau nyeri sedang dan setelah
diberikan teknik relaksasi nafas dalam menjadi skala 3 atau nyeri ringan
semakin cepat infeksi disadari atau dideteksi maka semakin besar pula kemungkinan infeksi tersebut dapat diatasi sebelum parah dan menjadi infeksi sistemik
P
e
n
y
u
s
u
n
a
n
i
n
t
e
r
v
e
n
s
i
s
e
s
u
a
i
d
e
n
g
a
n
t
i
n
j
a
u
a
n
t
e
o
r
i
d
a
n
d
a
t
a
y
a
n
g
y
a
n
g
d
i
t
e
m
u
k
a
n
s
a
l
i
i
n
g
m
e
n
d
u
k
u
n
g
s
e
h
i
n
g
g
a
t
i
d
a
k
d
i
t
e
m
u
k
a
n
a
d
a
n
y
a
k
e
s
e
n
j
a
n
g
a
n
.
Implementasi
& evaluasi
Implementasi
Evaluasi
Implementasi
Evaluasi
Implementasi
Evaluasi
Pembahasan IMPLementasi
asuhan keperawatan
pasien fraktur ekstermitas
Penaganan nyeri penanganan luka pada pasien dengan masalah
Menurut Ayudianingsih trauma di Instalasi Gawat
(2009) dalam peneltiannya Darurat RSUD Provinsi NTT keperawatan risiko infeksi
di RSUD Abdul Wahab
semua pasien yang Sjahranie Samarinda
mengalami trauma
mendaptkan tindakan berupa
desinfeksi luka menggunakan
providon iodine, irigasi luka hasil bahwa semakin
terdapat pengaruh yang cepat infeksi disadari
signifikan teknik relaksasi dengan menggunakaan NaCl
nafas dalam terhadap 0.9 %. anastesi sebelum atau dideteksi maka
penurunan nyeri pada pasien penjahitan menngunakan semakin besar pula
pasca operasi fraktur femur di lidokan, Tindakan penjahitan
luka dengan menggunkan kemungkinan infeksi
Rumah Sakit Karima Utama
Surakarta jahitan simple suture tersebut dapat diatasi
memberikan peneyembuhan sebelum parah dan
lebih sempurna rutin sangat menjadi infeksi sistemik
direkomendaskan pada tahap
awal dar patah tulang terbuk
Pelaksaan imlementasi keperawatan pada paien Tn”A”
memperhatikan prinsip pelaksaan tindakan
keperawatan serta berdasarkan pada kode etik
keperawatan.