Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS ISU

KONTEMPORER
* Achmad Rizqi Mubarok, S.IP * Annas Saputra, S.Pi *
Dewi Yulianti, S.A.P * Ernita Nurliani, S.TP * Gelvi
Sulista, S.I.Kom
 Terorisme
 Radikalisme
 Money Laundering
 Proxy War
 Kejahatan Mass Communication
TERORISME

Terorisme adalah perbuatan yang


menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau
rasa takut secara meluas, yang
dapat menimbulkan korban yang
bersifat massal, dan/atau
menimbulkan kerusakan atau
kehancuran terhadap objek vital
yang strategis, Iingkungan hidup,
fasilitas publik, atau fasilitas
internasional dengan motif ideologi,
politik, atau gangguan keamanan.
Empat pilar strategi global pemberantasan
terorisme

1) pencegahan kondisi kondusif penyebaran terorisme;


2) langkah pencegahan dan memerangi terorisme;
3) peningkatan kapasitas negara-negara anggota untuk mencegah dan memberantas terorisme serta penguatan
peran sistem PBB; dan
4) penegakan hak asasi manusia bagi semua pihak dan penegakan rule of law sebagai dasar pemberantasan
terorisme.

Selain itu, PBB juga telah menyusun High-Level Panel on Threats, Challenges, and Change yang menempatkan
terorisme sebagai salah satu dari enam kejahatan yang penanggulangannya memerlukan paradigma baru.
Terorisme melibatkan penggunaan atau ancaman kekerasan dan berupaya menciptakan ketakutan, tidak
hanya terhadap korbannya langsung, tetapi juga kepada khalayak luas di sekitar korban.

Tujuan terorisme secara umum adalah menghancurkan rasa aman publik di tempat-tempat yang mereka
kenal. Sasaran utamanya, sering kali mencakup bangunan atau lokasi tertentu yang merupakan simbol
ekonomi atau politik penting, seperti kedutaan atau instalasi militer.
RADIKALISM
E
Radikalisme merupakan suatu sikap
yang mendambakan perubahan secara
total dan bersifat revolusioner dengan
menjungkirbalikkan nilai-nilai yang
ada secara drastis lewat kekerasan
(violence) dan aksi-aksi yang ekstrem.
Ciri-ciri sikap dan paham radikal
adalah: tidak toleran (tidak mau
menghargai pendapat dan keyakinan
orang lain); fanatik (selalu merasa
benar sendiri; menganggap orang lain
salah); eksklusif (membedakan diri
dari umat umumnya); dan
revolusioner (cenderung
menggunakan cara kekerasan untuk
mencapai tujuan).
Ciri-ciri Radikalisme
1.Radikalisme adalah tanggapan pada kondisi yang sedang terjadi, tanggapan
tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk evaluasi, penolakan, bahkan
perlawanan dengan keras.

2.Melakukan upaya penolakan secara terus-menerus dan menuntut perubahan


drastis yang diinginkan terjadi.

3.Orang-orang yang menganut paham radikalisme biasanya memiliki keyakinan


yang kuat terhadap program yang ingin mereka jalankan.

4.Penganut radikalisme tidak segan-segan menggunakan cara-cara kekerasan


dalam mewujudkan keinginan mereka.

5.Penganut radikalisme memiliki anggapan bahwa semua pihak yang berbeda


pandangan dengannya adalah bersalah.
PROXY WAR
Menurut Pengamat Militer Dari
Universitas Pertahanan, Yono
Reksodirpojo, Proxy War Adalah istilah
yang merujuk pada konflik diantara dua
belah pihak, dimana pihak tersebut tidak
serta-merta terlibat langsung dalam
peperangan dan melibatkan kaki tangan/
proxy.
Perang Proxy dilakukan dengan
menggunakan kelompok-kelompok lokal
suatu negara yang berasal dari aktor
negara maupun non negara. Penguasaan
politik maupun militer tersebut tidak
terlepas dari kepentingan negara-negara
besar (major powers) baik dalam
kerangka pertarungan kekuasaan
(struggle for power) atau pertarungan
pengaruh (the power of influence).
Pola konflik bersenjata saat ini mengalami perubahan yang signifikan
sehingga memengaruhi kecenderungan bentuk konflik kontemporer di
dunia. Hal ini disebabkan adanya perkembangan teknologi militer, keinginan
untuk mengurangi jatuhnya korban, biaya perang yang tinggi dan semakin
ketatnya penerapan kaidah-kaidah hukum dan konvensi internasional.
Pola untuk menguasai ruang tidak lagi dilakukan secara frontal,
melainkan dilakukan dengan cara-cara nonlinier, tidak langsung,
dan bersifat Proxy War.
Indikasi Proxy War di Indonesia
1. Gerakan Separatis.
Lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan pemberontakan bersenjata, perjuangan diplomasi sampai dengan munculnya
referendum merupakan contoh Proxy War yang nyata.

2. Demonstrasi Massa.
Demonstrasi massa yang berlangsung selama ini tidak semuanya memiliki tujuan dan permasalahan yang jelas. Bahkan sering ditemui
demonstran yang tidak mengetahui apa yang akan diperjuangkan dalam demonstrasi tersebut. Demonstrasi yang membawa tuntutan tidak
masuk akal dan bersifat memaksa patut dicurigai sebagai indikasi adanya Proxy War

3. Peredaran Narkoba.
Penyalahgunaan narkoba di Indonesia diyakini memiliki keterkaitan dengan strategi Proxy War. Hal tersebut dilakukan untuk merusak
generasi muda Indonesia sehingga bangsa Indonesia dimasa depan tidak memiliki generasi yang berkualitas tinggi.

4. Bentrok Antar Kelompok.


Di bidang pendidikan dan generasi muda, masih banyak kita temui adalah perkelahian dan aksi anarkis antar pelajar dan mahasiswa.
Pelajar SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa terlibat perkelahian antar sesama pelajar.
MONEY
LAUNDERIN
G
Money Laundring atau biasa
disebut pencucian uang
merupakan suatu upaya perbuatan
untuk menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul
uang/dana atau harta kekayaan
hasil tindak pidana melalui
berbagai transaksi keuangan agar
uang atau harta kekayaan tersebut
tampak seolah-olah berasal dari
kegiatan yang sah/legal. Tindakan
tersebu tidak lain untuk
memperkaya diri sendiri.
Tahapan Money Laundring

◦ Placement
Fase dimana menempatkan uang yang dihasilkan dari suatu aktivitas kejahatan dengan
memecahkan sejumlah besar uang tunai menjadi jumlah kecil yang tidak terlalu mencolok,
baik menggunakan rekening bank atau dapat pula melalui penyelundupan uang tunai dari
suatu negara ke negara lain.
◦ Layering
Memisahkan uang hasil dari aktivitas kejahatan yang terkait melalui beberapa tahapan
transaksi keuangan. Seperti pemindahan dana dari beberapa rekening/lokasi tertentu yang
didesain untuk menyamarkan/menyembunyikan sumber uang tersebut bisanya dilakukan
dengan cara membeli aset dan berinvestasi.
◦ Integration
Dalam tahap ini uang dari aktivitas kejahatan tersebut “dicuci” melalui placement maupun
layering dan dialihkan dalam bentuk kegiatan kegiatan resmi sehingga tampak tidak
berhubungan sama sekali dengan aktivitas kejahatan.
Pencegahan Money
Laundering
1. Peran Penyedia Jasa Keuangan
Menerapkan program anti pencucian uang, melakukan pemantauan data, menyampaikan laporan
transaksi keuangan tunai, transaksi mencurigakan, dan laporan transaksi lainnya
2. Peran Nasabah Penyedia Jasa Keuangan
Wajib memberikan identitas dan informasi benar yang dibutuhkan oleh pihak pelapor, transaksi
pengiriman uang melalui sistem transfer wajib memberikan identitas yang benar. Secara tegas
menolak untuk menyimpan dana kepemilikan orang lain tanpa kejelasan asal usul dana.
3. Peran Masyarakat Umum
Tidak membeli harta atau aset yang tidak jelas kepemilikannya, tegas menolak pemberian
sumbangan dana tanpa kejelasan peruntukkannya, tidak terlibat dalam pengumpulan dana oleh
yayasan yang tidak jelas.
MASS
COMMUNICATI
ON
Mass Communication atau
Komunikasi Massa adalah proses
di mana organisasi media
membuat dan menyebarkan pesan
kepada khalayak banyak (publik).
Organisasi-organisasi media ini
akan menyebarluaskan pesan-
pesan yang akan memengaruhi
dan mencerminkan kebudayaan
suatu masyarakat, lalu informasi
ini akan mereka hadirkan
serentak pada khalayak luas yang
beragam. Hal ini membuat media
menjadi bagian dari salah satu
institusi yang kuat di masyarakat.
◦ Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan
melalui media massa baik itu melalui media cetak atau media
elektronik
◦ Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan zaman serta
mudahnya mengakses media baik media cetak maupun media
elektronik, pesan – pesan negatif justru semakin tidak terbendung
sehingga menimbulkan kejahatan komunikasi massa.
Bentuk Kejahatan Komunikasi
Massa

Cyber Crime
Cyber crime atau kejahatan saiber merupakan bentuk kejahatan
yang terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan menggunakan
komputer, jaringan komputer dan internet.
Hate Speech
Hate speech atau ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau
hasutan yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka
umum atau di ruang publik merupakan salah satu bentuk kejahatan
dalam komunikasi massa
Hoax
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung
jawabkan atau bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi.
Sifatnya lebih banyak mengadu domba kelompok-kelompok yang
menjadi sasaran dengan isi pemberitaan yang tidak benar.
Link : https://youtu.be/vO8Dsl46IU0

Anda mungkin juga menyukai