Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PALIATIF PADA PASIEN


LEUKIMIA

OLEH
VIDILIYA D. UTAMI
NIM : 70420001
PENGERTIAN LEUKIMIA

Leukemia sering diklarifikasikan sesuai galur sel yang terkena, seperti


limfositik atau mielistik, dan sesuai maturitas sel ganas tersebut,
seperti akut (sel imatur) atau kronis (sel terdeferensiasi).
Leukemia diklarifikasikan berdasarkan tipe sel, baik menurut
maturitas sel, leukemia dibedakan atas akut dan kronik. Jika sel ganas
tersebut sebagian besar immatur (blast) maka leukemia
diklarifikasikan akut, sedangkan jika yang dominan adalah sel matur
maka diklarifikasikan sebagai leukemia kronik
JENIS JENIS LEUKIMIA

 Leukemia mielogenus akut (AML) mengenai sel stem hematopoetik yang kelak
berdeferesiasi kesemua sel mieloid: monosit, granulosid(basophil,
netrofil,oesinofil), eritrosit, dan trombosit.kesemua kelompok usia dapat
terkena : insidensi meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Merupakan
leukemia nonlimfositik yang paling serig terjadi.
 Leukemia mielogenus kronis(CML) juga di masukkan dalam keganasan sel stem
meiloid. Namun, lebih banyak terdapat sel normal di banding bentuk yang akut,
sehingga penyakit ini lebih ringan.
 Leukemia limfostik akut(ALL) dianggap sebagai suatu proliferasi ganas
limfoblas.
 Leukemia limfostik kronis(CLL) cenderung merupakan kelainan ringan yang
terutama mengenai individu antara usia 50 sampai 70 tahun.
PENATALAKSANAAN

 Kemoterapi merupakan bentuk terapi utama dan pada beberapa


kasus dapat menghasilkan perbaikan y ang berlangsung sampai
setahun atau lebih. Obat yang biasa nya digunakan meliputi
daunorubicin hydrochloride (cerubidine), cytarabine (cytosur-U)
dan mercaptopurine (purinetol). Asuhan pendukung terdiri atas
pemberian produk darah dan penanganan infeksi dengan segera.
Apabila dapat diperoleh jaringan yang cocok dari kerabat dekat,
maka dapat dilakukan transplanrtasi sumsum tulang untuk
memperoleh sumsum tulamg normal,
PROGNOSIS

 Pasien yang mendapatkan penanganan dapat bertahan hanya


sampai satu tahun, dengan kematian yang biasanya terjadi akibat
infeksi atau pendarahan. Schiller (1992) melaporkan bahwa pasien
yang berusia dibawah 40 tahun, angka ketahanan hidup 5 tahunnya
sekitar 2-5 bulan percobaan dengan kombinasi baru obatmasih
terus dilakukan diberbagai pusat onkologi diseluruh dunia.
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
LEUKIMIA
KASUS
 An.O usia 7 tahun dengan diagnosa medis akut leukimia limpositik. K lien
masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas, demam, sakit kepala, lemah,
nyeri tulang dan sendi. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan: menggunakan otot
bantu nafas, CRT.3 detik, konjungtiva anemis, akral dingin, BB klien turun, mual
(+), dan muntah (+). Selain itu terdapat pembesaran limfa (splenomegaly), dan
hati (hepetomegali). Dari pemeriksaan tanda-tanda vital di peroleh : TD: 80/50
mmHg, N: 80x/m, RR: 37x/m, T: 38,6 0C, TB: 75 cm, BB sebelum sakit :12 kg,
BB sesudah sakit : 10 kg. Dari hasil pemeriksaan laboratorium di dapat kan hasil
lab: Hb 6,7 gr/dl, leukosit : 70.500 ml3, trombosit : 44.000
PENGKAJIAN
adaan umum      : lemah
Tingkat kesadaran  : composmentis                              E: 4 M: 6 V: 5 =15
Tanda-tanda vital   :
TD                          : 80/50 mmHg
N                            : 80x/m
RR                         : 37x/m
T                             : 38,6 0C
TB                          : 75 cm
BB sebelum sakit   : 12 kg
BB sesudah sakit   : 10 kg
 Inspeksi                  : 1. menggunakan otot bantu pernafasan
                      .           2. konjungtiva anemis
                                3. mual (+) dan muntah (+)
 Palpasi                    : 1. Akral dingin
                                  2. terdapat splenomegaly dan hepatomegaly
                                  3. CRT . 3 detik
 Perkusi                    : tidak dilakukan
 Auskultasi              : tidak dilakukan
ANALISIS DATA
NO Data Etiologi Masalah  keperawatan
1.
Ds : klien mengeluh sesak nafas, Gangguan metabolisme Gangguan ventilasi spontan
demam, sakit kepala, lemah, nyeri
tulang dan   sendi.
 
Do : TD   : 80/50 mmHg
N      : 80x/m
RR    : 37x/m
T      : 38,6 0C
1.      menggunakan otot bantu
pernafasan
2.      konjungtiva anemis
3.      mual (+) dan muntah (+)
4.      Akral dingin
5.      terdapat splenomegaly dan
hepatomegaly
6.      CRT . 3 detik
7.       Hb 6,7 gr/dl, leukosit : 70.500
ml3, trombosit : 44.000 ml3.
 
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Gangguan ventilasi spontan b/d gangguan metabolisme di tandai dengan :
TD   : 80/50 mmHg
N      : 80x/m
RR    : 37x/m
T      : 38,6 0C
a.       menggunakan otot bantu pernafasan
b.      konjungtiva anemis
c.       mual (+) dan muntah (+)
d.      Akral dingin
e.       terdapat splenomegaly dan hepatomegaly
f.        CRT . 3 detik
g.      Hb 6,7 gr/dl, leukosit : 70.500 ml3, trombosit : 44.000 ml3.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Diagnose Tujuan Dan kriteria Intervensi
hasil
1.
Gangguan ventilasi spontan b/d Setelah dilakukan tindakan 1.Fasilitasi pasien untuk mengubah
gangguan metabolisme asuhan posisi yang nyaman
keperawatan  selama 3x24 2. Identifikasi efek perubahan posisi
jam di dapatkan hasil: terhadap status pernapasan pasien
1.      Meningkatnya 3.Monitor status respirasi dan oksigenasi
volume tidal pasien pasien
2.      Pasien tidak lagi 4.Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
menggunakan otot bantu ( mis, nasal kanul, masker wajah, masker
pernapasan rebreathing atau non rebreathing).
3.      Pasien tidak merasa 5.Ajarkan teknik relaksasi
ingin mual & muntah lagi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN
iagnose Implementasi Evaluasi
eperawat
n

angguan 1.memfasilitasi pasien untuk mengubah posisi yang S: klien mengeluh sesak nafas, demam,
ntilasi
nyaman sakit kepala, lemah, nyeri tulang
ontan
d a. memberikan posisi fowler atau semi fowler dan   sendi.
angguan kepada pasien.
etabolis O: TD      : 80/50 mmHg
e 2. mengidentifikasi efek perubahan posisi terhadap
status pernapasan pasien N      : 80x/m
3.Memonitor status respirasi dan oksigenasi pasien RR    : 37x/m
a.Mengkaji adanya penggunaan otot bantu T       : 38,6 0C
pernapasan
b. Menghitung frekuensi dan kedalaman napas.
a. menggunakan otot bantu pernafasan
c.Mengecek adanya suara napas tambahan dan b. konjungtiva anemis
saturasi oksigen. c. mual (+) dan muntah (+)
4.memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan ( mis,
d. Akral dingin
nasal kanul, masker wajah, masker rebreathing
atau non rebreathing). e. terdapat splenomegaly dan
5.mengajarkan teknik relaksasi hepatomegaly

Anda mungkin juga menyukai