Anda di halaman 1dari 10

ASSALAMUALAIKU

NAMA : FAKHRAN.S
NIM : 160120128
PRINSIP KERJA SIKLUS RANKINE

Listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia


yang sangat vital. Hampir semua manusia di Bumi
bergantung pada listrik. Tanpa listrik kegiatan
manusia akan terganggu dan akan mengakibatkan
kekacauan. Untuk memenuhi kebutuhan akan
ketersediaan listrik, manusia terus mengembangkan
teknologi untuk menghasilkan listrik.
Sekarang, terdapat berbagai macam teknologi untuk
membangkitkan daya listrik baik skala kecil maupun skala besar.
Salah satu penghasil listrik yang sering digunakan adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Uap dimana PLTU ini masih menjadi
jenis pembangkit yang populer digunakan di Indonesia.
Pada dasarnya, PLTU mengonversikan tenaga uap menjadi energi
listrik. PLTU mempunyai komponen-komponen penyusun yang
menjadi suatu sistem yang sering disebut dengan Siklus Rankine.
Siklus Rankine merupakan siklus dasar dalam pengoperasian
semua pembangkit yang menggunakan fluida. Dengan
mengetahui prinsip dasar dari siklus rankine, Anda akan
memperoleh gambaran bagaimana PLTU bekerja. Mari kita lihat
penjelasan lebih detail terkait Siklus Rankine.
                                                                                            
 
Gambar 2 – Siklus Rankine Ideal
Berdasarkan gambar di atas, maka Anda dapat
melihat bahwa terdapat empat komponen penting
yang menyusun siklus ini. Komponen-komponen
penyusun dari siklus ini antara ain: turbin uap,
kondensor, pompa dan boiler. Berikut penjelasan
detail terkait komponen tersebut
Turbin Uap
Turbin Uap merupakan komponen utama yang berfungsi untuk mengkonversi tenaga uap menjadi
tenaga listrik. Di dalam turbin uap terdapat bagian yang berputar (rotor) dan bagian yang diam
(stator). Bagian yang berputar inilah yang berfungsi untuk mengonversi tenaga uap. Perputaran
dari rotor akan berfungsi sama seperti generator yang merubah energi kinetik menjadi energy
listrik. Sedangkan bagian yang diam berfungsi untuk mengarahkan arah aliran fluida yang
melintasi turbin. Pada rotor fluida relatif memiliki tekanan yang lebih tinggi dari pada stator.
Turbin uap dapat terdiri dari single phase yaitu hanya terdiri dari satu rotor dan satu stator atau
terdiri dari multi phase yaitu terdiri dari beberapa rotor dan beberapa stator.

Gambar 3- Turbin Uap


Kondensor
Kondensor merupakan komponen yang berfungsi untuk mengubah uap maupun campuran
hasil keluaran turbin menjadi cair atau cair jenuh. Pada kondensor terdapat dua fluida yang
mengalir di dalamnya. Yang pertama, fluida panas yaitu uap maupun campuran yang berasal
dari turbin dan fluida lain sebagai fluida dingin yang biasanya berasal dari cooling tower.
Panas dari fluida panas akan dilepas menuju fluida dingin sehingga memungkinkan
terjadinya perubahan fasa dari uap atau campuran menjadi cair maupun cair jenuh. Tekanan
pada kondensor tidak dapat kurang dari tekanan pada kondisi jenuh fluida.

Gambar 4- Kondensor
Pompa
Pompa merupakan komponen yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
fluida sebelum memasuki boiler. Untuk menggerakkan pompa tentu
memerlukan daya dari luar.
  Daya tersebut akan memutar impeller di dalam pompa, lalu putaran dari
impeller ini akan mengarahkan dan meningkatkan tekanan fluida.

Gambar 5- Pompa
 
Boiler
Boiler adalah bejana bertekanan dengan bentuk dan ukuran yang didesain untuk
menghasilkan uap panas atau steam. Steam tersebut kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas ke suatu proses selanjutnya. Panas pada boiler didapatkan dari
hasil pembakaran luar, baik dari pembakaran batu bara, solar, gas alam maupun nuklir.

Gambar 6-Boiler
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
NAMA :
FAKHRAN .S NIM : 160120128

Anda mungkin juga menyukai