KONSEP SOSIOLOGI

Oleh: Rahmat Muhammad

BUKU:
SOSIOLOGI dan POLITIK
Drs.Ng.Philipus,M.Si & Dr.Nurul Aini,MS
Rajawali Pers
Bab 2; hal 19-64
 DEFINISI SOSIOLOGI

1. SOERJONO SOEKANTO
“ILMU YANG MEMPELAJARI STRUKTUR SOS, PROSES SOS
TERMASUK PERUBAHAN2 SOS DAN MASALAH SOSIAL”
2. ROUCEK and WAREN:
“ILMU YANG MEMPELAJARI HUBUNGAN ANTARA MANUSIA
DALAM KELOMPOK”
3. PITIRIM A. SOROKIN:
“ILMU YANG MEMPELAJARI HUB DAN PENGARUH TIMBAL
BALIK ANTARA ANEKA MACAM GEJALA2 SOSIAL DAN
NON-SOSIAL”

4. WILLIAM F.OGBURN and MEYER F.NIMKOFF

“PENELITIAN SECARA ILMIAH TERHADAP INTERAKSI SOS
DAN HASIL INTERAKSI SOS ADALAH ORGANISASI
SOSIAL”
 DEFINISI SOSIOLOGI
• 5. EMILE DURKHEIM
“ILMU YANG MEMPELAJARI FAKTA2 SOS, YAITU FAKTA2 YANG
BERISIKAN CARA BERTINDAK, BERPIKIR DAN MERASAKAN YANG
MENGENDALIKAN INDIVIDU”

6. MAX WEBER:
“ILMU YANG MENCOBA MEMAHAMI TINDAKAN SOS DGN TUJUAN
MENDAPATKAN PENJELASAN TTG SEBAB DAN AKIBAT DARI
TINDAKAN SOS”

7. STEPHEN K. SANDERSON:
“ILMU YANG MEMPELAJARI HAKIKAT DAN SEBAB2 DARI BERBAGAI
POLA PIKIRAN DAN TINDAKAN MANUSIA YG TERATUR DAN
BERULANG-ULANG”
 DEFINISI SOSIOLOGI
• 8. SELO SOEMARDJAN dan
SOELAEMAN SOEMARDI:
“ILMU YG MEMPELAJARI STRUKTUR SOS DAN PROSES2
SOS, TERMASUK PRUBAHAN2 SOS”

9. DEFINISI UMUM:
“ILMU YG MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI SELURUH SEGI
KEHIDUPAN MASY”

SEPERTI:
STRUKTUR SOS, PROSES SOS & PERUB SOS DLM MASY,
HUB TIMBAL BALIK, INTERAKSI DAN HASIL INTERAKSI
SOS, dlsb.
 I. INTERAKSI SOSIAL

“HUBUNGAN2 SOS YG DINAMIS YG

BERKAITAN TTG HUB ANTARA INDIV DGN
INDIV, INDIV DGN KLP, KLP DGN KLP SOS”
BENTUKNYA:
1. KERJASAMA (COOPERATION)
2. PERSAINGAN (COMPETITION)
3. PERTIKAIAN (CONFLICT)
 INTERAKSI SOSIAL
BENTUK LAIN:
1. AKOMODASI
2. ASIMILASI
3. AKULTURASI

AKIBAT INTERAKSI MUNCUL 2 MACAM PROSES,

by GILLIN and GILLIN:
1. ASOSIATIF (PROCESSES OF ASSOCIATION)
Contoh:
KERJASAMA, AKOMODASI, ASIMILASI DAN AKULTURASI

2. DISASOSIATIF (PROCESSES OF DISASSOCIATION)

Contoh:
PERSAINGAN, KONTRAVERSI DAN PERTIKAIAN
 A. PROSES ASOSIATIF

1. KERJASAMA (COOPERATION),
BENTUKNYA:
a. KERUKUNAN, GOTROY & TLG MENLG
b. BARGAINING
c. KO-OPTASI
d. KOALISI
e. JOINT-VENTURE
 2. AKOMODASI
PENGERTIAN:
KEADAAN
“KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM) DLM INTERAKSI ANTARA
INDIV at KLP2 MANUSIA DLM KAITANNYA DGN NORMA2
SOS & NILAI2 SOS DLM MASY”

PROSES
“SBG USAHA2 MANUSIA UTK MENCAPAI SUATU KESTABILAN”

UMUM
“MENYELESAIKAN PERTENTANGAN TANPA MENGHANCURKAN
PIHAK LAWAN SHG LAWAN TDK KEHILANGAN
KEPRIBADIANNYA”
 TUJUAN AKOMODASI
1. MENGURANGI PERTENTANGAN ANTARA INDIV
at KLP2 SBG AKIBAT PERBEDAAN PAHAM
2. MENCEGAH MELEDAKNYA PERTENTANGAN
SECARA TEMPORER
3. MEMUNGKINKAN TERJADINYA KERJASAMA
ANTARA KLP2 SOS YG HIDUPNYA TERPISAH
AKIBAT FAKTOR2 SOS-PSIKOLOGIS &
KEBUDAYAAN
4. MENGUSAHAKAN PELEBURAN ANTARA KLP2
SOS YG TERPISAH SEPERTI KAWIN CAMPUR
at ASIMILASI
 BENTUK AKOMODASI
1. PAKSAAN (COERCION)
2. SALING MENGURANGI TUNTUTAN (COMPROMISM)
3. MENGHADIRKAN PIHAK LAIN SBG BADAN YG LBH
TINGGI (ARBITRATION)
4. PIHAK YG NETRAL (MEDIATION)
5. MEMPERTEMUKAN KEINGINAN PIHAK YG BERSELISIH
(CONCILIATION)
6. PERSETUJUAN NONFORMAL (TOLERANTION)
7. BERHENTI/ BUNTU (STALAMATE)
8. PENGADILAN (ADJUDICATION)
 3. ASIMILASI
PENGERTIAN:
“SUATU USAHA YG DILAKUKAN PERORANGAN
at KLP UTK MENGURANGI
PERBEDAAN ANTARA MEREKA”

TUJUAN:
“MENINGKATKAN SEMANGAT KESATUAN DAN
PERSATUAN DI ANTARA MEREKA DGN CARA
MEMPERTINGGI KESATUAN TINDAK, SIKAP DAN
PROSES MENTAL DGN MEMPERHATIKAN
KEPENTINGAN2 DAN TUJUAN BERSAMA”
 BENTUK ASIMILASI
BENTUK INTERAKSI SOS YG MENGARAH PADA
PROSES SOSIAL:

• BERSIFAT PENDEKATAN PIHAK LAIN & ORANG

LAIN BERLAKU SAMA. TOLERANSI TDK
TERCAPAI BILA SIKAP TOLERAN HANYA
DATANG DARI SATU PIHAK
• TDK ADA HAMBATAN2 UTK MENCAPAI
• BERSIFAT LANGSUNG & PRIMER
• TINGGI & TETAP, SERTA ADA KESEIMBANGAN
ANTARA POLA2 ASIMILASI. STIMULAN &
TANGGAPAN HRS SERING DILAKUKAN,
KESEIMBANGAN TERTENTU HRS DICAPAI &
DIKEMBANGKAN
 FAKTOR-FAKTOR ASIMILASI
FAKTOR YANG MEMPERMUDAH ASIMILASI:

1. TOLERANSI
2. KESEMPATAN & KESEIMBANGAN DLM BID EKONOMI
3. SIKAP MENGHARGAI ORG ASING &
KEBUDAYAANNYA
4. SIKAP TERBUKA DARI GOL YG BERKUASA DLM MASY
5. PERSAMAAN UNSUR2 KEBUDAYAAN
6. PERKAWINAN CAMPURAN (AMALGAMATION)
7. ADANYA MUSUH BERSAMA
 B. PROSES DISASOSIATIF
(OPPOSITIONAL PROCESS)
ADA 3 BENTUK PROSES DISASOSIATIF:
1. PERSAINGAN
2. KONTRAVENSI
3. PERTENTANGAN
 1. PERSAINGAN
(COMPETITION)
PENGERTIAN:
“SUATU PROSES SOS DIMANA INDIV at KLP2
MANUSIA BERSAING MENCARI KEUNTUNGAN
MELALUI BID KEHIDUPAN YG MENJADI
PERHATIAN UMUM”

CARANYA:
“MENARIK PERHATIAN PUBLIK at MEMBUAT
PRASANGKA2 SHG MEMPERTAJAM PRASANGKA
TANPA MELAKUKAN KEKERASAN”
 TIPE PERSAINGAN
1. BID EKONOMI
TIMBUL KARENA LANGKA & TERBATASNYA
PERSEDIAAN BARANG & JASA DLM PASAR
2. BID KEBUDAYAAN
TERLIBAT PD USAHA2 KLP TERTENTU UTK
MEMPERBESAR PENGIKUTNYA TERMSK DLM
HAL IDEOLOGI
3. KEDUDUKAN & PERANAN
4. PERSAINGAN RAS YG SPESIFIK PD KULIT,
RAMBUT & BENTUK TUBUH
 2. KONTRAVENSI
PENGERTIAN:
“SUATU PROSES YG BERADA ANTARA PERSAINGAN
& PERTENTANGAN at PERTIKAIAN”

CIRINYA:
DITANDAI OLEH GEJALA2 KETIDAKPASTIAN
MENGENAI DIRI SESEORANG at SUATU RENCANA
& PERASAAN, BAIK DLM BENTUK SESUATU YG
DISEMBUNYIKAN, MAUPUN KEBENCIAN at
KERAGU-RAGUAN THD KEPRIBADIAN SESEORANG”
 BENTUK KONTRAVENSI
LEOPOLD VON WIESE and HOWARD BECKER:
1. PENOLAKAN, KEENGGANAN, PERLAWANAN,
MENGHALANG-HALANGI, GANGGUAN,
KEKERASAN, MENGACAUKAN RENCANA ORG.
2. MENYANGKAL PERNYATAAN ORG LAIN DI MUKA
UMUM, MEMAKI MELALUI SELEBARAN, FITNAH,
MELEMPARKAN BEBAN PEMBUKTIAN PD ORG.
3. PENGHASUTAN, MENYEBARKAN DESAS-DESUS,
MENGECEWAKAN PIHAK LAIN.
4. MENGUNGKAPKAN RAHASIA ORANG LAIN.
5. MENGEJUTKAN LAWAN at MENGGANGGU
 TIPE KONTRAVENSI
LEOPOLD VON WIESE and HOWARD BECKER:
1. KONTRAVENSI GENERASI MASY
2. KONTRAVENSI SEKSUAL
3. KONTRAVENSI PARLEMENTER

TIPE UMUM:
1. KONTRAVENSI ANTARMASYARAKAT
2. KONTRAVENSI ANTAGONISME AGAMA
3. KONTRAVENSI INTELEKTUAL
4. KONTRAVENSI OPOSISI MORAL
 3. PERTENTANGAN
“TERJADI KARENA MENYADARI ADANYA
PERBEDAAN2 TTU ANTARA SUATU KLP MASY
DGN KLP MASY YG LAIN”

PENYEBABNYA:
1. PERBEDAAN ANTARA INDIVIDU
2. PERBEDAAN KEBUDAYAAN
3. PERBEDAANKEPENTINGAN
4. PERUBAHAN SOSIAL
 BENTUK PERTENTANGAN

1. PERTENTANGAN PRIBADI
2. PERTENTANGAN RASIAL
3. PERTENTANGAN ANTARKELAS
4. PERTENTANGAN POLITIK
5. PERTENTANGAN INTERNASIONAL
 II. STRUKTUR SOSIAL
SELO SOEMARDJAN dan SOELAEMAN
SOEMARDI:
“KESELURUHAN JALINAN ANTARA UNSUR2
SOS POKOK, YAITU KAIDAH2 SOS (NORMA2
SOS), LEMBAGA2 SOS, KLP2 SOS, SERTA
LAPISAN2 SOSIAL”

STRUKTUR SOS YG MENONJOL ADALAH

LAPISAN2 SOS at STRATIFIKASI SOS
 STRATIFIKASI SOSIAL
PENGERTIAN:
“PERBEDAAN ANGGOTA MASY BERDASARKAN
STATUS YG DIMILIKI”

PITIRIM A. SOROKIN
“PEMBEDAAN at PENGELOMPOKAN PENDUDUK at
MASY KE DLM KELAS2 YG BERTINGKAT
(HIERARKIS), KELAS TINGGI, MENENGAH DAN
RENDAH”
 JENIS STATUS SOSIAL
ADA 3 JENIS:
1. STATUS YG DIPEROLEH (ASCRIBED)
2. STATUS YG DIRAIH (ACHIEVED)
3. ALAMIAH KRN USIA at JENIS KELAMIN

ADA 3 DIMENSI STRATIFIKASI:

1. EKONOMI ( KAYA-MISKIN)
2. KEHORMATAN (RAJA-HAMBA)
3. KEKUASAAN (PEJABAT-PEGAWAI)
 PENYEBAB STRATIFIKASI

ADA 3 SEBAB TERJADINYA:

1. KARENA IMBALAN BAGI STATU YANG
DIMILIKI; BERBEDA MANAGER DGN
BURUH
2. KARENA PEMBAGIAN KERJA
3. KETIDAKSAMARATAAN DLM BID
EKONOMI, KEKUASAAN DAN PRESTISE
 BENTUK STRATIFIKASI
MENURUT RALPH LIMPTON:
1. BERDASARKAN USIA
2. JENIS KELAMIN
3. HUBUNGAN KEKERABATAN
4. KEANGGOTAAN DLM MASYARAKAT
5. TINGKAT PENDIDIKAN
6. BERDASARKAN PEKERJAAN
7. TINGKAT PEREKONOMIAN
 III. PATRON KLIEN
PATRON PATER (LATIN) =BAPAK,
PATRIS, PATRONIS, PATRICIUS= BANGSAWAN :
“SESEORANG YANG DIANGGAP PELINDUNG
RAKYAT JELATA YANG MENJADI PENGIKUT”

KLIEN CLIENT, CLIENS (LATIN) =PENGIKUT:

“ORANG2 MERDEKA SEJAK AWAL at BEKAS BUDAK
YG DIMERDEKAKAN HINGGA
MENGGANTUNGKAN DIRI PD PATRON BAHKAN
KADANG MEMAKAI PAHAM SANG PATRON”
 1. POLA HUBUNGAN “P” – “K”
CHRISTIAN PELRAS
“HUBUNGAN TDK SETARA YG TERJALIN
SECARA PERORANGAN ANTARA SEORANG
PEMUKA MASYARAKAT (PATRON) DGN
SEJUMLAH PENGIKUTNYA (KLIEN)”

HUB ITU BERDASARKAN PERTUKARAN JASA,

DI MANA KETERGANTUNGAN KLIEN PD
PATRON DIIMBANGI OLEH
PERLINDUNGAN PATRON PD KLIENNYA
 POLA HUB P-K
by: JAMES SCOTT
“HUBUNGAN SPECIAL ANTARA DUA PIHAK DI MANA
PIHAK YG MEMILIKI STATUS EKONOMI LEBIH
TINGGI MENGGUNAKAN PENGARUHNYA &
RESOURCESNYA UTK MELINDUNGI DAN
MEMBERI MANFAAT PD PIHAK YG STATUS
SOSEK NYA LBH RENDAH”
DLM HUB INI, IMBALAN YG DIBERIKAN KLIEN DLM
BENTUK BANTUAN at DUKUNGAN TERMASUK
PELAYANAN KPD PATRON
PERBEDAAN IMBALAN YG DIBERIKAN P & K:
1. IMBALAN “K” PD “P” DPT DIBERIKAN SIAPA SAJA
2. IMBALAN “P” HANYA DPT DIBERIKAN ORANG YG
BERSTATUS LEBIH TINGGI
 POLA HUB P-K
by: PETER M. BLAU
“HUBUNGAN PERTUKARAN (EXCHANGE RELATIONSHIP),
YAITU BAHWA:

1. HANYA TERJADI DI ANTARA PELAKU YG HARAPKAN

IMBALAN DARI PELAKU LAIN DLM HUB MEREKA
2. DALAM MENGEJAR IMBALAN INI, PARA PELAKU
DIKONSEPTUALISASIKAN SEBAGAI SESEORANG YANG
MENGEJAR PROFIT
3. PERTUKARAN SECARA LANGSUNG (SIST SOS KECIL)
DAN TIDAK LANGSUNG (SIST SOS LEBIH BESAR)
4. IMBALAN DERAJAT BERBEDA, YAITU: UANG,
PERSETUJUAN SOSIAL, PENGHORMATAN/
PENGHARGAAN DAN KEPATUHAN.
 2. KEKUASAAN DAN P – K:
PATRIMONIALISME
PATRIMONIALISME DALAM PEMERINTAHAN
MENURUT MARX WEBER, SBB:

1. DLM KEKUASAAN PATRIMONIAL WEWENANG ORANG2

YG DIANGGAP LBH BERKUASA SEPERTI SUAMI SANGAT
BERPERAN
2. CIRI KHAS KEKUASAAN PATRIARKIT & PATRIMONIAL,
ADANYA NORMA YG DIANGGAP SUCI.

NORMA SUCI ITU BHW YG MENGUASAI (THE RULER) AKAN

MEMIMPIN YG DIKUASAI (THE RULED).

PELANGGARAN ATAS NORMA SUCI MEMBUAT KEMARAHAN

SANG DEWA DAN AKAN DITUNTUT KEPATUHAN
MUTLAK.
 CIRI-CIRI HUB P - K
1. ADANYA KETIDAKSEIMBANGAN STATUS
ANTARA PATRON & KLIEN
2. MESKIPUN “P” JG MENGHARAPKAN BANTUAN
“K” TETAPI KEDUDUKAN “P” LBH TINGGI DARI
“K”
3. KETERGANTUNGAN “K” pd “P” KRN ADANYA
PEMBERIAN BARANG2 YG DIBUTUHKAN “K” dr
“P” YG MENYEBABKAN UTANG BUDI “K” pd “P”
4. UTANG BUDI INI MENYEBABKAN TERJADINYA
HUBUNGAN KETERGANTUNGAN
 SIFAT HUBUNGAN P – K
by: PETER M. BLAU
• ASAS RESIPROSITAS
• KESEIMBANGAN (IN EQUAL)
• ADA KEKUATAN (FORCE) DAN PAKSAAN
(COERCION)
• IKATAN AKRAB ATAS DASAR SALING PERCAYA

by: JAMES SCOTT

• BASIC IN EQUALITY
• FACE TO FACE CHARACTER
• DIFFUCE FLEXIBILYTY (SEMUA SEGI
KEHIDUPAN)
 JENIS IMBALAN DARI K KE P

1. “K” DPT MENYEDIAKAN TENAGANYA BAGI

USAHA “P” DI LADANG, SAWAH ATAU
USAHA LAINNYA
2. “K” DPT MENYERAHKAN BAHAN MAKANAN
HASIL LADANGNYA UTK “P” ATAU
PELAYANAN RUMAH TANGGA
3. “K” DPT MENJADI KEPENTINGAN POLITIK
“P”, BAHKAN BERSEDIA MENJADI KAKI
TANGAN “P”
 PATRIMONIAL
by: HAROLD CROUCH
1. MERUPAKAN CIRI UMUM PEMERINTAHAN
TRADISIONAL
2. DALAM SUATU NEGARA PATRIMONIAL,
KEKUASAAN PENGUASA TERGANTUNG PADA
KECAKAPAN UNTUK MEMPERTAHANKAN
KESETIAAN ELIT POLITIK
3. KELESTARIAN PATRIMONIALISME DAPAT
DIPERTAHANKAN UTK WAKTU YG TDK
TERBATAS SELAMA PERSAINGAN DLM ELITE
POLITIK DPT DIBENDUNG AGAR TDK
MENGANCAM KEPENTINGAN YG MENDASAR
 IV. KELOMPOK SOSIAL
by: ARISTOTELES: “MANUSIA SBG MAHLUK SOSIAL
(ZOON POLITICON)”
TIMBULNYA KLP SOSIAL, A.L:
1. ADANYA KESADARAN BHW SESEORANG MERUPAKAN
BAGIAN ANGGOTA DARI SUATU KLP SOS, BAIK
KARENA KETURUNAN YG SAMA MAUPUN KARENA
TINGGAL DLM SUATU DAERAH TERTENTU
2. ADANYA HUB TIMBAL BALIK ANTARA SATU ORG/KLP
DGN ORG/ KLP LAIN YG TIMBUL KRN SATU ORG/KLP
MEMILIKI TUJUAN YG SAMA DGN ORG/ KLP LAIN
3. ADANYA FAKTOR PENGIKAT YG MENYATUKAN
ANTARA SATU ORG/KLP DGN ORG/KLP LAIN,
MISALNYA PERASAAN SENASIB, IDEOLOGI, BUDAYA
ATAU AGAMA.
 KLASIFIKASI KLP SOSIAL

SECARA UMUM:
• IN-GROUP & OUT-GROUP
• PRIMARY & SECONDARY GROUP
• GEMEINSCHAFT & GESELSCHAFT
• FORMAL & INFORMAL GROUP
• MEMBERSHIP & REFRENCE GROUP
 KLASIFIKASI KLP SOSIAL
IN-GROUP :
PERASAAN MENJADI ANGGOTA SALAH KLP

OUT-GROUP:
PERASAAN DI LUAR ANGGOTA KLP

PRIMARY GROUP:
KLP YG ANTAR ANGGOTANYA SALING KENAL SATU SAMA LAIN
KARENA PERTALIAN DARAH, PERSAHABATAN, dll.

SECONDARY GROUP:
KLP YG MUNCUL BERDASARKAN KEPENTINGAN YG SIFATNYA
MENCARI UNTUNG-RUGI

GEMEINSCHAFT:
KLP DIDASARKAN PD IKATAN ALAMIAH SEPERTI DARAH at
BERASAL DARI TEMPAT YG SAMA
 KLASIFIKASI KLP SOSIAL
GESELSCHAFT:
SUATU IKATAN YG DIDASARKAN PD KEPENTINGAN ANGGOTA,
SEPERTI; ANGGOTA ORGANISASI, KARYAWAN PERUSAHAAN,
dll.

FORMAL GROUP:
HUB YG TERJADI DGN SENGAJA BERDASARKAN ATURAN at
HUKUM YG DITERIMA BERSAMA

INFORMAL GROUP:
HUB YG TERJADI BERULANG-ULANG SECARA PRIBADI TDK
BERDASAR SUATU ATURAN at HUKUM
MEMBERSHIP:
ANGGOTA TETAP SUATU KLP TERTENTU
REFRENCE GROUP:
KLP YG DIIDENTIFIKASI WALAUPUN BUKA ANGGOTA KLP
 KERUMUNAN
“KLP SOS YG TDK TERATUR, TERJADI BILA
SEJUMLAH ORANG BERADA DI SUATU
TEMPAT KARENA ADA SESUATU
PERHATIAN at KEPENTINGAN TERTENTU
TANPA IKATAN YG FORMAL”
CONTOH:
PASAR, BIOSKOP, TEMPAT IBADAH, dll.

KERUMUNAN BISA BERUBAH MENJADI

MASSA BILA ANGGOTANYA CENDERUNG
MENYERANG at MERUSAK
 CIRI-CIRI MASSA
1. ADANYA SEJUMLAH ORANG YG BERADA
DI SUATU TEMPAT
2. TERJADINYA SUATU PERISTIWA YG
MENGALIHKAN & MENYITA PERHATIAN
3. KESADARAN INDIVIDU MENURUN
DRASTIS
4. PERASAAN SAMA MELANDA SEMUA
ORANG
5. TIMBUL JIWA MASSA, SESUAI DGN SIFAT
PERISTIWA, SEPERTI; PANIK, GEMBIRA,
SEDIH, DUKA, dlsbx.
 V. MOBILITAS SOSIAL
MOVERE (LATIN):
MEMINDAHKAN, BERGERAK DARI SUATU TEMPAT
KE TEMPAT LAIN
MOBILITAS SOSIAL:
PERPINDAHAN ORG/ KLP DARI SUATU STRATA
SOS KE STRATA SOS LAIN.

By: KIMBAL YOUNG

SUATU GERAKAN DLM STRUKTUR SOS, YAITU
POLA-POLA TERTENTU YG MENGATUR
ORGANISASI SUATU KLP SOSIAL.
 JENIS MOBILITAS SOSIAL

1. VERTIKAL
a. ARAH GERAKANNYA KE ATAS (SOCIAL
CLIMBING), yi INDIV YG KEDUDUKANNYA
RENDAH BERALIH KE YG LEBIH TINGGI
b. ARAH GERAKANNYA KE BAWAH (SOSIAL
SINKING), yi MENEMPATKAN INDIV KE
DERAJAT YG LBH RENDAH ATAU KARENA
PEMBENTUKAN SOSIAL BARU.
 PRINSIP GERAKAN VERTIKAL
by: PITIRIM A. SOROKIN
1. HAMPIR TDK ADA MASYARAKAT YANG
SISTEM PELAPISAN SOSIALNYA MUTLAK
TERTUTUP SEPERTI KASTA DI INDIA
2. BETAPAPUN TERBUKANYA SUATU SISTEM
PELAPISAN SOSIAL MASYARAKAT PASTI
ADA HAMBATAN-HAMBATANNYA
3. BERLAKU UMUM BAGI SEMUA MASY
4. LAJU PERKEMB MASY DISEBABKAN
FAKTOR2 EKONOMI, POLITIK SERTA
PEKERJAAN YG BERBEDA.
 JENIS MOBILITAS SOSIAL
2. HORIZONTAL
PERUBAHAN KEDUDUKAN SESEORANG PD
LAPISAN SOSIAL YG SAMA.

KONSEKUENSI MOBILITAS SOSIAL

1. KONFLIK ANTARA KELAS SOSIAL
2. KONFLIK ANTARA KLP SOSIAL
3. KONFLIK ANTARA GENERASI
4. KEMUNGKINAN ADANYA ADAPTASI
 VI. LEMBAGA SOSIAL

NAMA LAIN:
• PRANATA SOSIAL
• SOZIALE GABILDE
• SISTEM TATA KELAKUAN ATAU NORMA
• LEMBAGA KEMASYARAKATAN
 DEFINISI LEMBAGA SOSIAL
KOENTJARANINGRAT
“SUATU SISTEM TATA KELAKUAN & HUB YG BERPUSAT
PD AKTIVITAS MANUSIA2 UTK MEMENUHI
KOMPLEKS KEBUTUHAN DLM KEHIDUPAN MASY”

SOERJONO SOEKANTO
“HIMPUNAN NORMA-NORMA YANG BERKISAR PADA
SUATU KEBUTUHAN POKOK MANUSIA DI DLM
KEHIDUPAN MASYARAKAT”

CHARLES H. PAGE
“TATA CARA ATAU PROSEDUR YANG TELAH
DICIPTAKAN MANUSIA UNTUK MENGATUR HUB
ANTARA MANUSIA YG BERKELOMPOK”
 DEFINISI LEMBAGA SOSIAL
LEOPOLD VON WIESE & HOWARD BECKER
“JARINGAN PROSES2 HUB ANTARA MANUSIA
YG BERFUNGSI UTK MEMELIHARA HUB ITU
SERTA POLA-POLANYA SESUAI DGN
KEPENTINGAN MANUSIA DAN KLP”

SUMMER
“PERBUATAN, CITA-CITA, SIKAP &
PERLENGKAPAN KEBUDAYAAN YG
BERSIFAT KEKAL SERTA BERTUJUAN UTK
MEMENUHI KEBUTUHAN2 MASYARAKAT”
 FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

1. PEDOMAN BERTINGKAH LAKU ATAU

BERSIKAP
2. MENJAGA KEUTUHAN MASYARAKAT
3. SOCIAL CONTROL, YAITU SEBAGAI
SISTEM PENGAWASAN MASYARAKAT
TERHADAP TINGKAH LAKU
ANGGOTA-ANGGOTANYA
 JENIS NORMA-NORMA
1. CARA (USAGE):
“SUATU NORMA YG BERBENTUK PERBUATAN & LBH
MENONJOL DLM HUB ANTARA INDIV” MIS: CARA MINUM
2. KEBIASAAN (FOLKWAYS):
“PERBUATAN YG DIULANG-ULANG DLM BTK YG SAMA KRN
DISUKAI ORG BANYAK”
3. TATA KELAKUAN (MORES):
“NORMA YG BERBENTUK KEBIASAAN YG DIANGGAP SBG CARA
BERPRILAKU & DITERIMA SBG NORMA PENGATUR” MIS:
HUB PRIA & WANITA
4. ADAT ISTIADAT (CUSTOM):
“BERSIFAT KEKAL SERTA KUAT INTEGRASINYA DGN POLA-
POLA PERILAKU MASYARAKAT” MIS: DILARANG CERAI
MESKI BOLEH
Materi lain: LEMBAGA SOSIAL

• TIPE LEMBAGA KEMASYARAKATAN

• TATA KELAKUAN/ NORMA
• CIRI-CIRI LEMBAGA SOSIAL
• LEMBAGA & ASOSIASI
• 5 LEMBAGA SOS DASAR
• INSTITUSI EKONOMI & POLITIK
 VII. PERUBAHAN SOSIAL
1. DEFINISI
2. SEBAB-SEBAB TERJADINYA
3. AGEN-AGEN
4. PERUBAHAN SOSIAL KECIL & BESAR
5. PERUB YG DIKEHENDAKI & TDK
6. AGENT OF CHANGE
7. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
8. FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT
9. FAKTOR-FAKTOR YG MENDORONG