Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN PERATURAN

KAWASAN TANPA ROKOK DI SEKOLAH


Kamis, 01 September 2022

PUSKESMAS SUSUKAN 2
Arah Kebijakan RPJMN - Kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama
penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong
peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi
Strategi Kebijakan
Indikator Sasaran Pokok Baseline 2024

1 Peningkatan kesehatan ibu, anak,


KB, dan kesehatan reproduksi 9,1 8,7
Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun (Riskesdas, 2018)

Percepatan perbaikan gizi


2 masyarakat
Target Kegiatan Prioritas 2021 2024
Peningkatan pengendalian
3 514
penyakit Jumlah kab/kota menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 316

4 Pembudayaan Masyarakat Hidup Jumlah kab/kota dengan ≥ 40% FKTP menyelenggarakan 54 350
Sehat (Germas) layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM)

Jumlah label dan iklan produk tembakau yang diawasi 60.000 60.800
Penguatan sistem kesehatan & memenuhi ketentuan
5
pengawasan obat dan makanan
DASAR REGULASI
1. UU No.36 Tahun 2009 Kesehatan
2. PP No.109/2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan 
3. Permenkes No. 40/2013 Tentang Peta Jalan
Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok bagi
Kesehatan
4. Peraturan Mendibud No.64 Tahun 2015 Tentang
Penerapan KTR di Sekolah
5. Perda Kabupaten Banjarnegara No. 3 Tahun 2019
tentang Kawasan Tanpa Rokok
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA
ROKOK DI LINGKUNGAN SEKOLAH

• Kawasan tanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan


dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi,
menjual, dan/atau mempromosikan rokok.
• Kawasan tanpa rokok bertujuan untuk menciptakan Lingkungan
sekolah yang bersih, sehat, dan bebas rokok.

Pihak Lain di
Kepala Tenaga SASARAN
Guru Peserta Didik Lingkungan
Sekolah Kependidikan KTR
Sekolah
KENAPA PERLU KTR DI SEKOLAH?
Kawasan Tanpa Rokok Perlu Ditegakkan Untuk Indonesia Emas 2045

SDM UNGGUL
Pencegahan PTM Udara Sehat Tanpa Asap rokok
INDONESIA EMAS
Upaya menurunkan angka 2045 Perlindungan Kesehatan
kesakitan, kecacatan dan Masyarakat dari Bahaya Asap
kematian Penyakit akibat Rokok
Rokok.

Menurunkan Perokok Pemula Prestasi Sekolah Meningkat


Mencegah inisiasi merokok pada Berkurangnya dampak kesakitan akibat
anak Usia Sekolah. rokok berimplikasi terhadap
peningkatan prestasi sekolah

Inisiasi Berhenti Merokok Gaya Hidup Sehat Masyarakat


Pembatasan merokok akan Terciptanya lingkungan sehat akan memicu
meningkatkan motivasi untuk warga sekolah berperilaku hidup sehat lebih
berhenti merokok. baik
SEHAT ASET DAN INVESTASI
Komitmen dan Konsistensi Dukungan
Seluruh Warga Sekolah
TAHAPAN IMPLEMENTASI KTR DI SEKOLAH

• Susun sesuai Permendikbud No.64/2015


Peraturan Sekolah • Sosialisasi

• Bentuk dan Kukuhkan


Satgas KTR • Pembinaan dan Pemberdayaan

• Deklarasi bersama
Penerapan • Pasang tanda pelarangan

• Temukan Pelanggaran
Pengawasan • Tegakan Sangsi

Peran Serta • Tidak merokok di sekolah


Masyarakat • Tidak berjualan dan memasang iklan
Masalah dan Solusi
Lemahnya Binwasdal

Ketidakpatuhan dalam
Implementasi
Kurangnya Dukungan
Kadisdik dan Kepsek • Pengawasan partisipatif
berbasis online
Rendahnya Kepedulian
• Pembentukan • Pemberian Reward and
Pihak dan Warga Sekolah
Satgas KTR Punishment
• Pelatihan dan
Intensifkan Peningkatan
Advokasi dan Kapasitas Petugas
Kampanye Stop Sosialisasi Satgas
Merokok dan Permendikbud
Edukasi Bahaya No.64/2015
Rokok Berbasis
Kurikulum
DIREKTORAT SMP
DITJEN PAUD DIKDASMEN
KEMENDIKBUD RISTEK

PERAN TEMAN SEBAYA DALAM


MENDUKUNG KTR DAN UPAYA
BERHENTI MEROKOK DI SEKOLAH
MITOS ATAU FAKTA
MEROKOK DIKALANGAN REMAJA
1.perilaku merokok merupakan simbolisasi kejantanan,
kematangan, kekuatan dan kepemimpinan
2.daya tarik sendiri terhadap lawan jenis
3.perilaku merokok adalah untuk bersosialisasi
dengan teman sebaya
4.solidaritas antar kelompok terhadap teman
5.rasa ingin tahu yang tinggi, yang akan mendorong
remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering
dilakukan oleh orang dewasa
9
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU MEROKOK DIKALANGAN REMAJA
1. meniru kebiasaan orang tua,
saudara kandung perokok
2. pengaruh iklan rokok
3. ajakan dari teman-teman sebaya
yang juga perokok

Royal College of Physicians, 2010

1
11 FAKTOR TEMAN SEBAYA
Teman sebaya merupakan lingkungan pertama dan terbaru
dimana mereka belajar untuk hidup bersama orang lain
yang bukan anggota keluarganya, yang memiliki ciri,
norma, dan kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang
ada dalam lingkungan keluarga

Keluarga dan teman sebaya merupakan prediktor utama


terhadap perilaku merokok remaja, dimana perilaku
merokok adalah salah satu cara yang tepat bagi remaja
untuk menjalin pertemanan dengan orang lain
12 FAKTOR TEMAN SEBAYA
“Seorang remaja yang memilih untuk tidak merokok namun
memiliki pengetahuan yang baik dan dukungan teman sebaya
yang kuat merupakan salah satu dampak dari lingkungan
pertemanannya yang juga positif atau tidak mendukung
seorang remaja tersebut untuk berperilaku merokok.Apabila
seseorang memiliki lingkungan pertemanan yang positif,
maka dukungan yang didapatkan pun berupa hal yang
berdampak positif. Begitu juga sebaliknya, jika seseorang
memiliki lingkungan teman sebaya yang negatif, maka
dukungan yang didapatkan pun berupa hal yang berdampak
negative.”
Borneo Student Research, 2019
13 Untuk mendukung Kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah, wajib
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
 memasukkan larangan terkait rokok dalam aturan tata tertib
sekolah;
 melakukan penolakan terhadap penawaran iklan,
promosi,pemberian sponsor, dan/atau kerja sama dalam bentuk
apapun yang dilakukan oleh perusahan rokok dan/atau organisasi
yang menggunakan merek dagang, logo,semboyan, dan/atau warna
yang dapat diasosiasikan sebagai ciri khas perusahan rokok,
untuk keperluan kegiatan kurikuler atau ekstra kulikuler yang
dilaksanakan di dalam dan di luar sekolah;
 memberlakukan larangan pemasangan papan iklan,reklame,
penyebaran pamflet, dan bentuk-bentuk iklan lainnya dari
perusahaan atau yayasan rokok yang beredar atau dipasang di
lingkungan sekolah;
14  melarang penjualan rokok di kantin/warung sekolah,koperasi
atau bentuk penjualan lain di ingkungan sekolah;
 memasang tanda kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah.
 Menghidupkan peran konselor sebaya (peer to peer) di
lingkungan sekolah sebagai agent of change dalam upaya
mengedukasi remaja terhadap bahaya merokok

“Peran konselor sebaya yang efektif membuat


keinginan untuk berhenti merokok sebesar 41,2%.
Sedangkan peran konselor sebaya yang tidak
efektif membuat remaja tidak memiliki keinginan
untuk berhenti merokok sebesar 11,8%.”
Neneng Kurwiyah, 2018
REKOMENDASI TINDAK LANJUT
Memasukan Pendidikan Bahaya Kemendikbud menegakan disiplin
Merokok dalam Pendidikan SD,SMP dengan pemberian Sanksi bagi
dan SMA sekolah yang tidak menerapkan KTR

Kemendikbud Melakukan Monev dan


Semua Sarana Pendidikan Wajib 100%
Penilaian Bagi Sekolah yang
menerapkan KTR;
menerapkan KTRPenggunaan e-
1. Tidak ada yang merokok
Monev KTR
2. Ada Tanda larangan merokok
3. Tidak ada penjualan rokok Kemendikbud Melakukan Monev dan
4. Tidak ada iklan,promosi dan Penilaian Bagi Sekolah yang
sponsor rokok menerapkan KTRPenggunaan e-
5. Tidak ada puntung rokok Monev KTR
6. Tidak ada Asbak dan Korek Api
7. Tidak tercium bau rokok Penilaian Penerapan KTR Tingkat
8. Tidak ada ruangan merokok Kecamatan, Kab/Kota, Provinsi
berkoordinasi dengan Pemerintah
Daerah dan Dinkes setempat
Lindungi GENERASI EMAS,
BUKAN ciptakan GENERASI CEMAS
dengan rokok

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai