Pembinaan dan Pendampingan MGMP bagi Guru SMA/SMK Kota
Banda Aceh 2021
Masa Pendudukan Jepang,
1942-1945 I Latar Belakang • Kebijakan Jepang di kawasan selatan (nanyo) ditentukan oleh politik tingkat tinggi di Tokyo berdasarkan Konferensi Penghubung antara Markas Besar Kekaisaran dan Kabinet Jepang pada 20 November 1941. • Bentuk pemerintahan adalah Pemerintahan Militer dengan tujuan antara lain menduduki daerah nanyo, memulihkan keamanan, mempercepat penguasaan sumber-sumber vital bagi pertahanan nasional, dan menjamin swasembada ekonomi bagi militer Jepang. Lanjutan • Tata pemerintahan dirobah total oleh Jepang • Masa Belanda seluruh wilayah Indonesia di bawah satu pemerintahan sipil yang sentralistik yang berpusat di Batavia • Jepang membagi Indonesia dalam 3 wilayah utama yang berdiri sendiri, yaitu: • Pertama, daerah kekuasaan Angkatan Darat (Tentara ke-25) berkuasa atas Sumatera berpusat di Bukit Tinggi. • Di Sumatera Jepang lebih mementingkan kebutuhan industri perang di negeri asalnya, seperti karet, minyak, timah, dan bausit Lanjutan • Kedua, Tentara ke-16 memerintah Pulau Jawa dan Madura berpusat di Jakarta • Di Jawa lebih mengutamakan kerjasama politik, sumber tenaga kerja dan sumber bahan makanan (beras) untuk diekspor ke seluruh Asia Tenggara • Ketiga, Indonesia Timur di bawah Armada II (angkatan laut) berpusat di Makasar. • Tujuan militer Jepang di sana hanya sebatas membendung kemungkinan infiltrasi tentara Sekutu dari Jawa dan Australia. Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: 1. Mendeskripsikan kebijakan-kebijakan pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia 2. Merumuskan dampak positif dan negatif dari masing-masing kebijakan tersebut 3. Menemukan Lesson Learn dari materi di bawah pendudukan Jepang Garis Besar Langkah Kegiatan
Introduction - 10’ Connection – 10’
• Latar Belakang • Curah pendapat tentang Kebijakan • Tujuan pemerintah Jepang di Indonesia? • Garis Besar Langkah-langkah • Dampak kebijakan tersebut terhadap kondisi masyarakat Indonesia?
Extension Reflection – 5’ Application - 45
• Baca berbagai • Periksa • Mendiskusikan sumber tentang ketercapaian kebijakan pemerintah masa pendudukan tujuan Jepang; • Ungkap/Tulis hal • Mendiskusikan dampak Jepang yang kebijakan tersebut membingungkan C Connection – ---’ Curah Pendapat: • Kebijakan apa sajakah yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia?
• Bagaimana dampak kebijakan tersebut terhadap
kondisi masyarakat Indonesia? A Application – 20’ Kegiatan 1: Diskusi Kelompok 1. Deskripsikan Kebijakan-kebijakan Jepang berikut dengan lengkap mencakup 5 W + 1 H(---’) • Mobilisasi politik (Kelompok 1) • Mobilisasi massa (Kelompok 2) • Ekonomi perang (Kelompok 3) • Program militer (Kelompok 4) • Politik Islam Jepang (Kelompok 5) 2. Jelaskan juga dampak positif dan negatif dari masing- masing kebijakan tersebut Hasil diskusi ditulis di kertas plano Kegiatan 2: Presentasi(10’) • Hasil kerja kelompok ditempel di tempat yang sudah ditentukan • Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Hasil diskusi ditulis di kertas plano
Lesson Learn • Pembelajaran apa yang bisa diambil dari materi kebijakan-kebijakan pemerintahan pendudukan Jepang: R Reflection – 5’ 1. Periksa kembali apakah tujuan dari sesi ini telah tercapai. (Lisan) Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:
1. Mendeskripsikan kebijakan-kebijakan pemerintah
pendudukan Jepang di Indonesia 2. Merumuskan dampak positif dan negatif dari masing-masing kebijakan tersebut 3. Menemukan Lesson Learn dari materi di bawah pendudukan Jepang
2. Hal-hal apa sajakah yang masih belum jelas?
E Extension 1) Baca berbagai sumber tentang masa pendudukan Jepang di Indonesia; 2) Bandingkanlah sumber-sumber bacaan tersebut dengan sumber-sumber bentuk lain untuk memperkaya pemahaman Penguatan Mobilisasi Politik • Mulai dilakukan Jepang setelah keluarnya keputusan pemerintah (PM Hediki Tojo) yang dikenal dengan Seji Sanyo (partisipasi politik) pada 18 Juni 1943. • Intinya adalah mendorong keterlibatan yang lebih luas rakyat di daerah pendudukan dalam pemerintahan. • Jepang mulai membentuk dewan-dewan penasehat atau dewan- dewan rakyat sampai ke daerah-daerah. Di tingkat provinsi dibentuk Chuo Sangi-in, ditingkat Keresidenan dibentuk Shu Sangikai dan Tokubetsu Shi Sangi Kai. • Selain itu, pemerintahan tingkat Controleur dipakai orang pribumi. Ekonomi Perang • Kebijaka ekonomi dirumuskan bulan 12 Desember 1941 • Indonesia harus berswasembada dalam memenuhi kebutuhan • Peningkatan produksi bahan mentah dan bahan baku, prioritas diberikan kepada produksi minnyak bumi, sedangkan industri yang lebih diutamakan adalah industri yang menghasilkan bahan yang bermanfaat bagi Jepang “Apabila pengurusan bantuan vital bagi pertahanan nasional dan swasembada militer dapat menimbulkan kerugian terhadap tingkat hidup penduduk pribumi, hal itu harus diterima saja” Mobilisasi Massa • Mobilisasi massa dilakukan dengan mendekati dan memanfaatkan tokoh-tokoh terkemuka Indonesia sebelum Perang, baik kalangan nasionalis sekuler maupun agamis Program Militer • Pentingnya program militer sebenarnya sudah mulai disadari para perwira Dahonei (Markas Besar Tentara Jepang) pada pertengahan 1942, melalui instruksi No.1196, kepada Nanpo Sogun (markas besar Tentara Selatan) agar mendirikan organisasi militer yang beranggotakan penduduk setempat • Instruksi tersebut baru dilaksanakan pada awal 1943 dengan mendirikan Heiho di Sumatera dan Jawa Politik Islam Jepang • Jepang menyadari unsur Islam yang merupakan suatu kekuatan dalam masuarakat Indonesia, sehingga mereka menerapkan kebijakan untuk mendapatkan dukungan kelompok Islam.