Anda di halaman 1dari 12

TETANUS

NEONATORUM


Oleh :
NAMA : IMELDA FIRDAUSY ASRUL
BP : 13001008
DOSEN PEMBIMBING : Ns. RENI S.Kep
Tetanus Neonatorum


Tetanus Neonatorum adalah tetanus yang terjadi pada
neonatus (bayi berusia 0-1 bulan). Tetanus sendiri
merupakan penyakit toksemia akut yang menyerang
susunan saraf pusat, karena adanya tetanospasmin dari
clostridium tetani.
Tetanus (lockjaw) karena salah satu gejala penyakit ini
adalah mulut yang sukar dibuka (seperti terkunci).
Penyakit Tetanus Neonatorum


 Disebabkan oleh kuman clostridium tetani. Kuman
clostridium tetani bersifat anaerob (kuman hidup
dan berkembang dengan pesat dalam lingkungan
yang kurang atau tidak mengandung oksigen.
 Kuman ini membentuk spora-spora yang berbentuk
batang, dengan ujung bulat seperti tongkat penabuh
drum (drum stick).
 Spora inipun dapat merupakan flora usus normal
dari kuda, sapi, domba, anjing, kucing, tikus, ayam
dan manusia.
Sifat dari spora


 sifatnya adalah tahan dalam air mendidih selama 4
jam, tetapi mati bila dipanaskan selama 20 menit
pada suhu 121 derajat celcius (dengan autoklaf).
 Disebabkan oleh pertolongan persalinan bagi
sebagian masyarakat masih menggunakan tenaga
non-profesional (dukun bayi/peraji)
 Faktor lain penyakit tetanus neonatorum yaitu
sebagian ibu yang melahirkan tidak atau belum
mendapat imunisasi tetanus toksoid (TT) pada masa
kehamilannya.

 Clostridium tetani dalam bentuk spora masuk ke
tubuh melalui luka potongan tali pusat, yaitu tali
pusat yang dipotong menggunakan alat yang tidak
steril atau perawatan tali pusat yang tidak baik.
 Kuman ini tidak invasif tetapi bila dinding sel
kuman lisis, kuman ini akan melepaskan dua macam
toksin, yaitu tetanospasmin dan tetanolisin.
Tetanospasmin sangat mudah diikat oleh saraf atau
(neurotoksin).
Gejala Tetanus


 Ditandai dengan masa tuntas yang biasanya terjadi
paling tidak selama 3-10 hari .dan terkadang terjadi
selama beberapa minggu jika memang infeksi yang
terjadi ringan.
 Selain itu penyakit ini bisa terjadi secara mendadak
dengan gejala tetanus seperti ketegangan pada otot
yang kemudian akan semakin bertambah dan paling
utama terjadi pada rahang serta leher, selama paling
tidak 24 ham penyakit dan kemudian menjadi
semakin nyata dengan gejala tetanus seperti
terjadinya trismus.
Pada gejala tetanus neonatorum ini perjalanan
penyakit biasa terjadi lebih cepat selain itu juga lebih
serius. Anamnesi yang lebih spesifik terjadi yaitu :


 1. kondisi tubuh bayi biasanya mendadak panas
 2. bayi yang awalnya bisa menyusu menjadi tidak
menyusu karena terjadinya kekejangan pada otot
rahang dan juga tenggorok.
 3. mulut bayi yang mencucu seperti mulut ikan. Hal
ini merupakan salah satu gejala tetanus yang khas.
 4. kejang yang terjadi biasanya disaat terkena paparan
sinar cahaya, suara serta sentuhan.
 5. terkadang disertai dengan sesak napas dan wajah
membiru.
 6. kaku kuduk sampai mengalami kepala mendonggak
keatas.

 7. dinding pada abdomen kaku, lebih mengeras dan
terkadang mengalami kejang.
 8. suhu pada bayi yang lama kelamaan menjadi
semakin meningkat.
 9. dahi berkerut dan alis mata terangkat, kemudian
sudut mulut yang tertarik menuju kebawah, maka
rhisus sabdonikus.
 10. ekstremitas yang biasanya terjadi secara terulur
dan terjadi kaku.
 11. kemudian bayi menjadi lebih sensitif adanya
rangsangan, lebih gelisah dan terkadang juga
menangis.
Pengobatan dan Pencegahan tetanus
Neonatorum

a). Tetanus imunoglobulin (TIG) manusia.
TIG diberikan secara intramuskular dengan dosis
250-500. TIG ini diberikan dengan maksud untuk
menetralisasi toksin yang beredar dalam tubuh.
b). Anti tetanus serum (ATS)
diberikan bila tidak tersedia TIG. Selama pemberian
harus diperhatiakan, karena ATS berasal dari serum
kuda sehingga harus diantisipasi kemungkinan terjadi
syok anafilaksis. Dosis ATS 3000-5000 unit secara
intramuskular.
c). Antikonvulsan

obat ini diberika untuk merelaksasi otot dan
kepekaan jaringan saraf terhadap rangsangan. Obat yang
lazim digunakan adalah diazepam (dengan dosis 0,5
mg/kg bb/hari : dalam beberapa dosis dan diberikan
intravena atau intramuskular) dan venobarbital (dengan
dosis 10-20 mg/kg bb/hari) dibagi 4 kali.
d). Antibiotika
digunakan untuk membunuh kuman closrodium
tetani dalam bentuk vegetatif. Anti biotika yang paling
sering digunakan adalah penisilin procain. Dosisny 2000
u/kg bb/hari diberikan intramuskular selama 10 hari
atau 3 hari setelah panas turun.

e). Oksigen
diberikan bila terjadi asfiksia atau sianosis
f). tetanus neonatorum
yang paling efektif adalah melakukan imunisasi
dengan obat tetanus toksoit (TT) pada wanita calon
pengantin dan ibu hamil sebanyak 2 kali dengan
interval minimal 1 bulan. Selain itu tindakan memotong
merawat tali pusat harus secara steril.
Sekian

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai