Tentang Pajak Penghasilan (PPh) Oleh : Y. Indaryono, SE, Ak, CA, M.Si, BKP RINGKASAN UU No. 36 Th 2008 Tentang PPh (Bag : A) BAB I = KETENTUAN UMUM Pasal = 1 : PPh dikenakan thd SUBJEK PAJAK atas Penghasilan yg DITERIMA atau DIPEROLEH dlm THN PJK
BAB II = SUBJEK PAJAK
Pasal = 2 : Yang Menjadi Subjek Pajak PPh adalah OP & Badan termasuk BUT. Subjek Pajak Dalam Negri dan Luar Negri Pasal = 2A : KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF Pasal = 3 : Bukan Subjek Pajak Penghasilan. BAB III = OBJEK PAJAK Pasal = 4 : Yg Menjadi Objek Pajak Penghasilan. Pasal = 5 : Yg Menjadi Objek PPh untuk BUT Pasal = 6 : Biaya2 yg diperbolehkan mengurangi Penghasilan Bruto Pasal = 7 : Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Pasal = 8 : Perlakuan PPh untuk Penghasilan Suami Istri. RINGKASAN UU No. 36 Th 2008 Tentang PPh (Bag : B) Pasal = 9 : Biaya2 yg TIDAK BOLEH DIKURANGKAN dari PKP (Penghasilan Kena Pajak). Pasal = 10 : Hubungan Istimewa dalam PPh Pasal = 11 : Penyusutan Harta Berwujud Pasal = 11 A : Penyusutan Harta Tidak Berwujud Pasal = 12 : Dihapus Pasal = 13 : Dihapus Pasal = 14 : Norma Penghitungan Penghasilan Neto/NPPN Pasal = 15 : NPPN Khusus unt menghitung WP tertentu
BAB IV = CARA MENGHITUNG PAJAK
Pasal = 16 : Cara Menghitung PKP Pasal = 17 : Tarif PPh OP dan Tarif PPh WP Badan Pasal = 18 : Men keu BERWENANG menentukan perbandingan antara UTANG dan MODAL perusahaan. Men Keu BERWENANG menentukan saat diperolehnya DIVIDEN. Pasal = 19 : Mekanisme Revaluasi ditetapkan o/ Men Keu RINGKASAN UU No. 36 Th 2008 Tentang PPh (Bag : C) BAB V = PELUNASAN PAJAK DALAM TAHUN BERJALAN
Pasal = 20 : Angsuran PPh Thn Berjalan dapat dilakukan dg
dipotong / dipungut oleh pihak lain DAN pembayaran sendiri PPh yg akan terutang dalam tahun berjalan.
Pasal = 21 : Mekanisme Pemotongan PPh oleh Pihak Lain (misalkan
Pasal = 23 : Pihak2 yg memungut PPh (khususnya Jasa). Pasal = 24 : Pjk terutang di LN dari penghasilan LN oleh WP DN
Pasal = 25 : Besarnya PPh dlm Thn Pjk berjalan yg harus dibayar
sendiri oleh WP setiap bulannya.
Pasal = 26 :PPh atas Penghasilan WPLN di Indonesia kecuali BUT
Pasal = 27 : Dihapus RINGKASAN UU No. 36 Th 2008 Tentang PPh (Bag : D) BAB VI = PENGHITUNGAN PAJAK PADA AKHIR TAHUN Pasal = 28 : Pjk terutang WP DN & BUT dikurangi dg PPh yg dipungut oleh pihak2 lain (21, 22, 23, 24) dan PPh 25 yg disetor sendiri setiap bulannya. Pasal = 28A : Jika PPh terutang LEBIH KECIL drpd PPh yg dipungtu pihak lain & PPh yg disetor sendiri, maka akan dikembalikan (RESTITUSI PPh). Pasal = 29 : Jika PPh terutang LEBIH BESAR drpd PPh yg dipungut pihak lain & PPh yg disetor sendiri, maka HARUS DILUNASI sebelum SPT Tahunan dilaporkan. Pasal = 30 : dihapus Pasal = 31 : dihapus
BAB VII = KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal = 31A : Fasilitas Perpajakan unt WP yg menanamkan Modal di bidang2 tertentu atau daerah2 tertentu. Pasal = 31B : Dihapus Pasal = 31C : PPh 21 dibagi ke Pem Pusat 80% & Pemda 20% RINGKASAN UU No. 36 Th 2008 Tentang PPh (Bag : E)
BAB VII = KETENTUAN LAIN-LAIN (LANJUTAN)
Pasal = 31D : PPh atas Bisnis di bidang : Pertambangan Minyak,
Gas Bumi, Panas Bumi, Pertambangan Umum (termasuk Batubara), dan Bidang Usaha berbasis Syariah – diatur dg Peraturan Pemerintah.
Pasal = 31E : PPh didiscount 50% unt Omzet di bawah 4,8 M ;
Omzet di atas 4,8 M sd 50 M discount proporsional dan Omzet di atas 50M TIDAK ADA DISCOUNT.
Pasal = 32A : P3B – Pem RI berwenang mengadakan P3B dg Pem
Lain unt pencegah penghindaran & Pengelakan Pajak. Pasal = 32B : PP akan mengatur Bunga/Diskonto Obligasi yang diperdagangkan di Luar Neg. RINGKASAN UU No. 36 Th 2008 Tentang PPh (Bag : F) BAB VIII = KETENTUAN PERALIHAN Pasal = 33 : Ketentuan Peralihan unt WP dg Tahun Buku yg berakhir di 30 Juni 1984. Fasilitas Pjk yg diberikan SD 31 Des 1983 Pasal = 33A : Ketentuan Peralihan krn berlakunya perubahan UU PPh Tahun 1995 Pasal = 34 : Peraturan Pajak yg masih berlaku SD saat UU ini diterapkan, TETAP BERLAKU sepanjang TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UU ini. BAB IX = KETENTUAN PENUTUP Pasal = 35 : Hal2 yg belum cukup diatur dlm UU ini, akan diatur dalam Peraturan Pemerintah. KETENTUAN PERALIHAN : a) WP Thn Bukunya berakhir setelah 30 Juni 2001, HARUS menghitung PPh berdasarkan UU No. 17 Thn 2000. b) WP Thn Bukunya berakhir setelah 30 Juni 2009, HARUS menghitung PPh berdasarkan UU No. 36 Thn 2008. UU No. 36 Th 2008 MULAI BERLAKU : 01 Januari 2009. SELESAI