0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan28 halaman
Dokumen tersebut membahas tujuh titik kontrol kritis (CCP) dalam pengolahan darah mulai dari seleksi pendonor, pengambilan darah, pengolahan komponen darah, uji serologi, penyimpanan, hingga pendistribusian darah. CCP tersebut perlu diperhatikan dengan baik agar mutu darah terjaga dan dapat digunakan dengan aman untuk pasien. Kelalaian dalam CCP dapat menyebabkan reaksi samping yang membahayakan
Dokumen tersebut membahas tujuh titik kontrol kritis (CCP) dalam pengolahan darah mulai dari seleksi pendonor, pengambilan darah, pengolahan komponen darah, uji serologi, penyimpanan, hingga pendistribusian darah. CCP tersebut perlu diperhatikan dengan baik agar mutu darah terjaga dan dapat digunakan dengan aman untuk pasien. Kelalaian dalam CCP dapat menyebabkan reaksi samping yang membahayakan
Dokumen tersebut membahas tujuh titik kontrol kritis (CCP) dalam pengolahan darah mulai dari seleksi pendonor, pengambilan darah, pengolahan komponen darah, uji serologi, penyimpanan, hingga pendistribusian darah. CCP tersebut perlu diperhatikan dengan baik agar mutu darah terjaga dan dapat digunakan dengan aman untuk pasien. Kelalaian dalam CCP dapat menyebabkan reaksi samping yang membahayakan
konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
• Mencakup seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
7 TITIK KONTROL KRITIS (CCP)
1. Seleksi Pendonor Darah
2. Pengambilan Darah 3. Pengolahan Komponen Darah 4. Uji Serologi Golongan Darah ABO dan Rhesus 5. Uji Serologi IMLTD 6. Penyimpanan Darah 7. Pendistribusian Darah
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
SELEKSI PENDONOR DARAH SESUAI CPOB Pendonor Darah diutamakan: - Sehat, tanpa minum obat - DDS tanpa pamrih - Donasi teratur - Dari daerah risiko rendah - Memenuhi persyaratan sebagai pendonor darah
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
PENGAMBILAN DARAH SESUAI CPOB ▪ Identifikasi harus benar: - cek nama: dua kata, misal Muh.Amin, Sri Astuti - cek nomor unik: ada no KTP di tengahnya
▪ Validasi kantong darah, termasuk jarum dan
anti koagulan. ▪ Desinfeksi kulit area lengan dg usap memutar ke arah keluar 1x Povidone Iodine, 2 x alkohol untuk meminimalkan kontaminasi bakteri kulit. UTD PMI KOTA YOGYAKARTA ▪ Penusukan jarum dilakukan minimal 30 detik setelah area kering.
PENGOLAHAN KOMPONEN DARAH SESUAI CPOB Kemanan Petugas ▪ Gunakan Alat Pelindung Diri di lab, meliputi: - Sarung tangan, sepatu lab./ shoe cover - Lab. jas - Kacamata Gogle ▪ Perhatikan dan gunakan tanda keamanan untuk air dan listrik juga penggunaan APAR. ▪ Ikuti petunjuk keamanan penggunaan alat-alat di lab. sesuai prosedur. UTD PMI KOTA YOGYAKARTA PENGOLAHAN KOMPONEN DARAH SESUAI CPOB • Peralatan rekomendasi, sebaiknya: - otomatis sehingga terukur. - terkalibrasi oleh badan yang terakreditasi dan berwenang. - memiliki manual dan logbook. - terspesialisasi, misal RC 1 untuk PRC dan rich plasma, RC 2 untuk TC dan poor plasma. - terhubung dengan sistem SIMDONDAR, sehingga mampu telusur (trace and track). UTD PMI KOTA YOGYAKARTA PENGOLAHAN KOMPONEN DARAH SESUAI CPOB • Cara pembuatan sesuai SPO (yg sudah hasil kajian pada tiap alat). • Saat penimbangan jika kurang berat atau lebih berat → buang sesuai SPO, tercatat dalam SIMDONDAR. • Jika saat kesetimbangan timbangan belum tercapai → tambahkan potongan bekas kantong darah yang tidak terpakai, bukan menambahkan karet yg tidak steril. UTD PMI KOTA YOGYAKARTA • Saat pembuatan TC, jika suhu di display RC < 20 atau >24°C, angkat kantong dari bucket, putar RC dalam keadaan kosong hingga mencapai suhu 20-24°C, baru digunakan untuk memutar kantong.
• Jangan tinggalkan RC yang sedang running,
observasi selama sentrifugasi.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
• Saat pemutaran cepat telah selesai, segera ambil TC nya untuk menghindari trombosit turun lagi bercampur ke plasma karena gravitasi.
• Jika kecepatan pemutaran lebih rendah dari
standar, homogenkan lagi darah di kantong, ulangi sekali lagi dengan kecepatan putaran sesuai standar/ yang telah dikaji. UTD PMI KOTA YOGYAKARTA • Saat pemisahan darah di plasma ekstraktor, tidak boleh reposisi atau melakukan manipulasi, karena akan mengganggu batas pemisahan.
• Jika warna plasma kuning putih pekat/
lipemik, hijau, merah atau kuning terang → homogenkan kantong dan re-sentrifugasi menggunakan program yg benar untuk pembuatan PRC & pembuangan FFP. UTD PMI KOTA YOGYAKARTA • Jika PRP terkontaminasi sel darah merah: - kembalikan PRP ke WB, homogenkan gunakan sebagai WB atau - Sentrifugasi ulang dengan program dan pembuatan yg benar untuk menjadi PRC dan FFP.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
• Jika cairan pengawet atau solution tidak mengalir: - patahkan kanul dengan baik - homogenkan dengan anti koagulan - Jika ada gelembung udara dalam kantong PRP → keluarkan gelembung udara dengan menggulung dari bawah hingga udara terdorong ke atas, buka klem, alirkan udara ke kantong satelit tambahan, yg disambung dengan Sterile Connecting Device (SCD). UTD PMI KOTA YOGYAKARTA • Jika saat pemisahan trombosit terjadi: - kelebihan volume unit TC, alirkan plasma dengan cara taruh kantong TC di timbangan, alirkan ke kantong plasma yg ditaruh di bawah timbangan hingga volume sesuai standar, kemudian klem.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
- volume unit TC di bawah limit standar/ kekurangan, hati2 plasma diletakkan di atas, kantong TC di timbangan. Alirkan plasma sedikit2 hingga volume unit TC sesuai standar. Udara jangan sampai masuk, disisihkan di sisi lain.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
• Jika di kantong trombosit: - tak ada swirl: buanglah ke limbah infeksius, karena tidak efektif dan masa hidup pendek - banyak agregat/ gumpalan: a. pastikan Swirl nya ada/ cukup banyak b. kantong dibalik, gantung 10-20 menit, hingga agregat terkumpul di area port canula c. goyang dan arahkan agregat ke tail ke tail tubing d. usahakan agregat masuk ke tail tubing UTD PMI KOTA YOGYAKARTA • Memperhatikan waktu, putaran dan suhu sesuai komponen yang akan dibuat.
• Pembekuan plasma sesuai SPO, menggunakan
alat yg standar dapat membekukan dalam waktu ± 50-60 menit dengan suhu – 55 ºC.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
• Proses pembekuan perlu dikaji dulu apakah hanya 1 lapis atau 2 lapis untuk kantong 450 mL atau plasmaferesis.
• Jika ingin membuat FFP untuk F VIII,
pembekuan sebaiknya dilakukan segera dalam 1-6 jam setelah proses, namun jika untuk pembuatan Albumin digunakan FFP 24.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
UJI SEROLOGI GOLONGAN DARAH (GOLDAR) ABO & RH SESUAI CPOB • dilakukan pada WB dan PRC, mengikuti PME. • validasi sampel dan reagen sesuai SPO - cek label identifikasi/ no unik, Expired Date - sampel: cek volume, lipemik, perubahan warna - reagen: kelengkapan reagen, perubahan warna, bocor
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
• Peralatan terkalibrasi, memiliki manual dan log book serta terhubung SIMDONDAR
• Cara dan tahapan pemeriksaan sesuai SPO
• Jika terdapat ketidaksesuaian label goldar di
bagian konfirmasi goldar, langsung label digantisesuai goldar sampel UTD PMI KOTA YOGYAKARTA UJI SEROLOGI IMLTD SESUAI CPOB • Peralatan terkalibrasi, memiliki manual dan log book serta terkoneksi SIMDONDAR • Mengerjakan sesuai SPO • Sampel dan reagen divalidasi dulu, melakukan Internal QC (IQC) setiap hari, mengikuti PME, merujuk kasus sulit ke UTDP • Jika hasil IQC harian tidak sesuai standar, rujuk ke regional
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
PENYIMPANAN DARAH SESUAI CPOB • Suhu dan Tempat Penyimpanan sesuai dengan jenis komponen darah.
• Gunakan monitoring suhu, baik di tempat atau
MU menggunakan termometer, data logger dan lembar monitor suhu.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
• Cold chain/ rantai dingin darah dan komponen darah harus dijaga.
• Prinsip FIFO dan cara mengatur tiap
komponen sesuai jenis dan per rak per goldar dengan posisinya masing-masing.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
PENYIMPANAN DARAH SESUAI CPOB • PRC, WB dan plasma cair, posisi berdiri di raknya, label menghadap ke depan.
• TC tidur dengan label menghadap ke bawah
dan tidak ditumpuk, agar sirkulasi oksigen baik. • FFP tidur dengan label menghadap ke atas
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
• Penyimpangan suhu dari nilai normal hanya dapat ditolerir tidak lebih 1 ºC dalam waktu < 1 jam.
• Alat penyimpanan di validasi dulu dengan cara
dikaji dulu penyimpanan dengan suhu tertentu, sesuai suhu dan jarak atau waktu yg dinginkan.
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
PENDISTRIBUSIAN DARAH SESUAI CPOB • Prinsip pendistribusian darah dan komponen darah, dalam bentuk: - cair dibawa cair: ❑ suhu 2-10 ºC untuk WB, PRC & plasma cair ❑ suhu 20-24 ºC untuk TC
- beku dibawa beku:
FFP suhu -20 s/d -30 ºC
UTD PMI KOTA YOGYAKARTA
KESIMPULAN • Hal kritikal (CCP) dalam pengolahan darah harus diperhatikan, agar mutu darah dan komponen darahnya tetap terjaga dan tetap dapat hidup dan berfungsi ketika ditransfusikan ke tubuh pasien. • Jika CCP diabaikan akan terjadi kelalaian yang dapat menyebabkan reaksi samping baik ringan, sedang atau berat yang menimbulkan kesakitan dan kematian pasien. UTD PMI KOTA YOGYAKARTA