Anda di halaman 1dari 17

Penggunaan komponen

darah secara rasional


Ulfah Suryani
Definisi Komponen darah

• Komponen darah adalah bagian” darah yang dipisahkan dengan


cara fisik/mekanik tanpa menambahkan bhn kimia kedalamnya
• Derivat darah/derivat plasma adalah bag darah yg dipisahkan
dgn cara kimiawi
• Produk darah : mencakup keduanya
Manfaat komponen darah

• Memungkinkan penyimpanan komponen darah invitro pada suhu optimal


masing” komponen
• Pasien memperoleh hanya komponen yg dibutuhkan
• Dapat mengurangi volume transfusi
• Dapat meningkatkan efisiensi penggunaan darah
• Dapat mengurangi msl logistik darah
DENSITAS PEMISAHAN KOMPONEN
BLOOD COMPONENTS

Whole Blood

Slow Centrifugation

Packed Red Blood Cells Platelet Rich Plasma

High Speed Centrifugation

1 Unit of Random Donor 1 Unit of Fresh Frozen Plasma


Platelets
Thawing precipitates the
plasma proteins

Cryoprecipitate
JENIS KANTONG DARAH
Jenis Preservative/pengawet
• ACD : 21 hari
• CPD : 21 hari
• CPDA-1 : 35 hari
• CP2D : 21 hari
Tambahan pengawet : (untuk memperpanjang masa penyimpanan darah)  s/d
42 hari
• Hogman : saline, adenine (nefrotoksik) dan gluk (SAG)
• Modified : +manitol (SAGM)
• Lovric : CP2D
ole
h
• Sebagai
erit
Buffer
ros Ad
• Menjaga
it eni
-DPG
•2,3Menye n
unt
• diakan
uk
sumbe
Mempert
me Posfat
ahankan
r mb anorg
energi
pompaent anik
NaSDM,
&
ukK •
untuk Me
• AT
Meningka
melaku ngi
tkan P ATP kat De
kansupaya Kal xtr
proses
SDM bisa os
glikolis siu
tetap m
is 
hidup
dpt • Tid CI
memp ak TR
ertaha terj AT
nkan adi
konsen akt
trasi ivit
ATP as
ANTIKOAGULAN CPDA
ko
ag
Prinsip pemisahan komp drh(1)

• Secara aseptik,dgn alat steril bebas pirogen


• Menggunakan kantong drh ganda (double,triple,quadriple)sist tertutup
• Atau menggunakan kantong tunggal+transfer pack,melalui portal/pakai
“sterile connection device”sist terbuka
• Suhu pemutaran sesuai dgn suhu penyimpanan komponen
Prinsip pemisahan komp drh(2)

• Komp darah yg dibikin dg sistim terbuka meningkatkan resiko


kontaminasi bakteri,shg masa simpan drh harus diperpendek
mjd:
• <24 jam bagi komp dg suhu simpan:4±2 C
• <4 jam bagi komp dg suhu simpan:22±2 C
Indikasi transfusi komponen darah

• Kapan transfusi sel darah merah dilakukan ?


1. Bila kadar Hb <7 g/dl, terutama pada anemia akut
2. Hb 7-10 g/dl,apabila ditemukan hipoksemia yang bermakna.
3. Hb ≥10 g/dl, transfuse dilakukan bila ada penyakit yg membutuhkan
kapasitas transport O2 lebih tinggi ( mis, PPOK dan peny jantung iskemik
berat )
4. transfuse pd Neonatus dg gejala hipoksia dilakukan pada kadar Hb ≤ 11 g/dl;
bila tak ada gejala batas ini diturunkan hingga 7g/dl (spt pd BBLR).
5. Jika terdapat peny jantung atau paru yg butuh O2 maka transfuse
dilakukan pada Hb ≤ 13 g/dl.
Kapan transfuse Trombosit perlu dilakukan ?

1. Resipien dengan Trombositopenia bila hitung Trombosit <50.000/uL


2. Bila terdapat perdarahan mikrovaskular difus batasnya menjadi <100.000/uL
3. Profilaksis dilakukan bila hitung trombosit <50.000/uL pd pasien yg akan
menjalani operasi,prosedur invasive lainnya, atau sesudah transf massif.
4. Pasien dg kelainan fgs trombosit dgn perdarahan
Kapan transfuse FFP?

1. Mengganti defisiensi faktor IX (hemophilia B).


2. Neutralisasi hemostasis setelah terapi warfarin bila terdapat perdarahan.
3. Adanya perdarahan dg parameter koagulasi yg abnormal setelah transfuse
massif atau operasi pintasan jantung.
Kapan transfuse kriopresipitat ?
1. Profilaksis pada pasien dengan defisiensi fibrinogen yg akan menjalani
prosedur invasive dan th/ pd pasien yg mengalami perdarahan.
2. Pasien dengan Hemofilia A,dan penyakit von Willebrand yg mengalami
perdarahan atau tdk responsif pada pemberian Desmopresin asetat atau akan
menjalani operasi.
Transfusi darah masif
• Adalah : penggantian sejumlah darah yg hilang atau lebih banyak dari total
volume darah pasien dlm waktu <24 jam ( dewasa;70ml/kg, anak/bayi ; 80-
90ml/kg).
• Mordibitas dan mortalitas cenderung meningkat bukan disebabkan oleh
banyaknya vol darah yg ditransfusikan, ttp karena trauma awal, kerusakan
jaringan dan organ akibat perdarahan dan hypovolemia.
• Komplikasi transfuse massif :
1. Hiperkalemia
a. penyimpanan darah menyebabkan konsentrasi kalium ekstravaskuler
meningkat,dan meningkat bila semakin lama disimpan.
Komplikasi transfuse massif….
b. Keracunan Sitrat dan hipokalsemia
hipokalsemia terjadi bila disertai dgn hiportia dan asidosis dapat menyebabkan
penurunan curah jantung ( cardiac output),bradirkardia dan disritmia lainnya.
c. Kekurangan fibrinogen dan faktor koagulasi
plasma dapat kehilangan faktor koagulasi secara progresif selam
penyimpanan,terutama faktor V dan VIII, kecuali disimpan pada suhu -25°C atau
lebih rendah.
d.Kekurangan trombosit
fungsi trmbosit akan menurun selama masa penyimpanan
f. Hipotermia
pemberian cepat transf massif yg berasal dari pendingin menyebabkan
penurunan suhu yg bermakna.
g. Mikroagregat
Leukosit dan trombosit dapat beragregasi dalam darah lengkap yg disimpan
membentuk mikroagregat. Selama transfuse, terutama massif, mikroagregat akan
menyebabkan embolus paru dan sindrom distress pernafasan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai