Anda di halaman 1dari 26

Anemia Defisiensi Besi

FAUZIYAH RIFDAH DHIA RANI


2017 4011 168
Identitas pasien
• Nama : Sdr. SK
• Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 28 tahun
• Pekerjaan : Karyawati pabrik
• Status : Belum menikah
• Alamat : Tempuran
• Tanggal masuk RS : 15/5/2018
Anamnesis
• Keluhan utama:
Lemas setelah pingsan pada saat pagi hari sebelum masuk rumah sakit.
• Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang pada tanggal 15/5/2018 ke IGD RSUD Tidar dengan keluhan lemas setelah pingsan pada
pagi hari saat menjemur pakaian di rumah. Pasien jatuh dan ditemukan oleh keluarga pasien. Keluhan
disertai dengan nyeri telan, nyeri luka lecet dan sariawan Pasien mengaku sebelum pingsan pasien sudah
makan, kejang (-), pusing berputar (-), pandangan kabur (-), anggota gerak yang lemah sebagian (-), mual
(–) muntah (-) berkunang kunang (-) dan telinga mendenging (-) pandangan double (-) sesak napas (-)
kuku sendok (-), lidah terasa licin(-). Tidak ada keluhan perdarahan saat buang air kecil maupun buang air
besar. Tidak ada mimisan, petekie, benjolan di anus, hemoptoe. Pasien tidak mengonsumsi obat apapun.
Pasien tidak memiliki riwayat trauma kepala dan riwayat demam tinggi. Pasien mengaku selama 3 minggu
terakhir makannya satu kali sehari dan tidak teratur karena sibuk bekerja. Pasien mengaku siklus
menstruasi pasien normal yaitu selama 30 hari, dan setiap menstruasi selama 7 hari, perdarahan tidak
berlebihan dan tidak ada darah yang menggumpal, dysmenore (+) kadang-kadang.. Alergi obat dan
makanan disangkal.
PENYAKIT RPD RPK
Keluhan serupa (+) ± satu tahun yang lalu (-)
Hipertensi (-) (-)
Diabetes mellitus (-) (-)
Penyakit ginjal (-) (-)
Penyakit jantung (-) (-)
Thalasemia (-) (-)

RIWAYAT PERSONAL SOSIAL

Pasien seorang wanita yang bekerja sebagai karyawati di sebuah pabrik, belum
menikah, kebersihan lingkungan baik, rawat diri baik, status gizi cukup, tidak
merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL Ket
15/05/2018
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10,1 g/dL 11,5-16,5 L
JUMLAH SEL DARAH
Leukosit 9,3 103/uL 4.0 – 11.0
Eritrosit 4,5 106/uL 3,80-5,80
Hematokrit 32,1 % 37,0-47,0 L
Angka Trombosit 336 103/uL 150 – 450

DIFF COUNT PERSENTASE


Netrofil Segmen 49 % 40 – 75
Limfosit 39 % 20 – 45
Monosit 6 % 2 – 10
Eosinofil 6 % 1–6
Basofil 0 % 0–1
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL Ket
NORMAL
15/05/2018
HEMATOLOGI
CALCULATED
MCV 71,5 fL 76-96 L
MCH 22,5 pg 27,5-32,0 L
MCHC 31,5 g/dL 30,0-35,0

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL Ket
NORMAL
17/05/2018
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
UIBC 310,0 ug/dL 125-345
TIBC 360,0 g/dL 250-400
Iron 50,00 ng/L 15,0-300,0

Saturasi transferin 13,8%


Diagnosis
Anemia mikrositik hipokromik e.c defisiensi besi dd penyakit kronik.
Penatalaksanaan
• Infus NaCl 20 tpm
• Inj. Omeprazole 1A
• Cek GDA, cek lab DL
16/5/2018 17/5/2018 185/2018
S Lemas (+), nyeri luka (+), pusing cekot Lemas (+), nyeri luka (+), pusing cekot Lemas (-), nafsu makan baik,
cekot(+), nyeri telan (+), sariawan (+), cekot (+) membaik, nyeri telan nyeri luka membaik (+), pusing
pandangan kabur (-), berkunang-kunang (-) membaik(+), sariawan (+), pandangan (-) membaik, nyeri telan
sesak napas(-), mual (+), muntah (+), kabur (-), berkunang-kunang (-) sesak membaik(+), sariawan (+),
kelemahan anggta gerak (-), napas(-), mual (-), muntah (-), pandangan kabur (-), berkunang-
kelemahan anggta gerak (-), kunang (-) sesak napas(-), mual
(-), muntah (-), kelemahan
anggta gerak (-),
O TD: 120/80, N: 80, S: 36.0, RR: 22 TD: 120/80, N: 80, S: 36.0, RR: 23 TD: 120/80, N: 80, S: 36.0, RR:
GDS: 102 GDS: 102 23
GDS: 102
Kepala : conj. Anemis (+/+), bibir pucat (+), Kepala : conj. Anemis (+/+), bibir pucat
multiple stomatitis (+) stomatitis angularis (+), multiple stomatitis (+) stomatitis Kepala : conj. Anemis (+/+),
(+), sklera ikterik -/- angularis (+), sklera ikterik -/- bibir pucat (+), multiple
Leher: Nyeri telan (+), massa(-) Leher: Nyeri telan (+), massa(-) stomatitis (+) stomatitis
Thorax: simetris, sonor +/+, SDV+/+, STP Thorax: simetris, sonor +/+, SDV+/+, angularis (+), sklera ikterik -/-
-/-, batas jantung tidak melebar, S1>S2 STP -/-, batas jantung tidak melebar, Leher: Nyeri telan (-), massa(-)
regular S1>S2 regular Thorax: simetris, sonor +/+,
Abd : scar -, BU +, timpani +, nyeri tekan Abd : scar -, BU +, timpani +, nyeri SDV+/+, STP -/-, batas jantung
epigastrik +, hepar dan lien tidak teraba tekan epigastrik -, hepar dan lien tidak tidak melebar, S1>S2 regular
Ekstermitas : KO 5/5/5/5, VE regio manus teraba Abd : scar -, BU +, timpani +,
dan patela dx, Refleks fisiologis +/+/+/+ Ekstermitas : KO 5/5/5/5, VE regio nyeri tekan epigastrik -, hepar
Refleks patologis -/-/-/- manus dan patela dx, Refleks fisiologis dan lien tidak teraba
+/+/+/+ Refleks patologis -/-/-/- Ekstermitas : KO 5/5/5/5, VE
Hb : 10.1 g/dL Hct : 32,1 regio manus dan patela dx
MCV: 60.2 TIBC : 360 membaik, Refleks fisiologis
Masalah yang dikaji?
• Apa saja manifestasi klinis Anemia Defisiensi Besi?
• Bagaimana membedakan Anemia Defisiensi besi dengan Anemia yang lain?
• Bagaimana penegakan diagnosis anemia defisiensi besi?
• Bagaimana penatalaksanaan anemia defisiensi besi?
Definisi
Anemia yang terjadi akibat berkurangnya penyediaan besi untuk
eritropoiesis karena cadangan besi kosong. Hal tersebut
mengakibatkan berkurangnya pembentukan hemoglobin.

Anemia ditunjukkan dengan penurunan kadar hemoglobin,


hematokrit, atau eritrosit.
Proses absorbsi besi
Derajat klasifikasi defisiensi besi

Eritropoesis Anemia
Deplesi besi defisiensi defisiensi
besi besi
Perdarahan
kronik

Gangguan
Faktor
absorbsi ETIOLOGI
nutrisi
besi

Kebutuhan besi
meningkat
Gejala anemia defisiensi besi
Gejala
umum
anemia

Gejala
khas
defisiensi
besi

Gejala
penyakit
dasar
Lemah

Cepat
Lesu
lelah Gejala umum
anemia
(Hb<7-8
gr/dL)

Berkunan
g-kunag Tinitus
Apa saja manifestasi klinis Anemia Defisiensi Besi?

Atrofi Pica
Papil Koilonychi
Lidah a

ADB
Stomatitis
Angularis Disfagia

Atrofi mukosa
gaster
Bagaimana membedakan Anemia Defisiensi besi dengan Anemia yang lain?
Bagaimana penegakan diagnosis anemia defisiensi besi?
Tentukan Memastikan Menentukan
adanya adanya penyebab
anemia defisiensi defisiensi
(darah besi besi
lengkap)

 Dua dari tiga parameter di bawah ini:


 Besi serum <50mg/dL
 TIBC>350mg/dL
 Saturasi transferin: <15%, atau
 Feritin serum<20mg/l, atau
 Pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia menunjukkan cadangan besi negatif, atau
 Dengan pemberian sulfas ferosus 3 x200 mg/hari selama 4 minggu diserlai kenaikan kadar
hemoglobin lebih dari 2 g/dL.
Bagaimana penatalaksanaan anemia defisiensi besi?

Pemberian
Terapi Pengobatan
preparat
kausal lain
besi
Pemberian preparat besi

Terapi besi oral Terapi besi parenteral Pengobatan lain


Sulfas ferosus 3 x 200 mg
Iron sucrose Diet, vit C, ttansfusi darah
selama 3 – 6 bulan
Perbandingan teori dengan kasus
Teori Kasus
Gejala umum Gejala umum
Lemah, lelah, mudah lesu, berkunang-kunang, Lemah, lelah.
tinitus. Gejala khas
Gejala khas Stomatitis angularis, disfagia.
Koilonikia, atrfi papil lidah, stomatitis angularis,
disfagia, atrofi mukosa gaster, pica.

Pemeriksaan lab Pemeriksaan lab


Penurunan Hb, eritrosit, dan hematokrit. Hb 10,1 (L) hematokrit 32,1 (L)
MCV dan MCH turun MCV 60,2 (L) dan MCH 17,2 (L)
Teori Kasus
 Dua dari tiga parameter di bawah ini: Besi serum 50mg/dL
 Besi serum <50mg/dL TIBC 360mg/dL
 TIBC>350mg/dL Saturasi transferin: 13,8%
 Saturasi transferin: <15%, atau
 Feritin serum<20mg/l, atau
 Pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia
menunjukkan cadangan besi negatif, atau

Pemberian preparat besi oral : Sulfas ferosus 3 x Sulfas ferosus 3 x 1


200 mg dan vit C untuk mingkatkan penyerapan Zegavit 2 x 1
besi

Keimpulan: Terdapat persamaan antara teori dengan kasus


Kesimpulan
• Telah dirawat pasien dengan Anemia mikrositik hipokromik ec defisiensi
besi dengan tatalaksana Infus NaC L 20 tpm, Inj. Omeprazole 1A/24 jam,
Zegavit 2 x 1, Sulfas Ferosus 3 x 1 dan telah dipulangkan dengan keadaan
stabil dan dibawakan obat pulang berupa Sulfas Ferosus 3 x 1 dan zegavit 2 x
1.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai