Stadium Anestesi
Anandita Azka Aini
Zahrul Fuadi
1.
Anestesi
Pengertian Anestesi
Anestesi yang berarti pembiusan berasal dari bahasa
Yunani yaitu ‘An’ berati tidak, atau tanpa dan
‘aesthetos’, berarti persepsi atau kemampuan untuk
merasa.
1. Hipnotika
Pasien kehilangan kesadaran
2. Anestesia
Pasien terbebas dari nyeri
3. Relaksasi
Pasien mengalami kelumpuhan otot
rangka
Mangku, G., Senapathi, T.G.A.
2010. Buku ajar ilmu anestesi dan
reanimasi.
Jakarta: PT Indeks
Metode Anestesi
Plana 1 Plana 2
Pernapasan teratur, spontan, dada dan perut Pernapasan teratur spontan perut dada,
seimbang, terjadi gerakan bola mata volume tidal menurun, frekuensi napas
involunter, pupil miosis, reflek cahaya ada, meningkat, bola mata tidak bergerak (tetapi
lakrimasi meningkat, reflek faring dan terfiksasi ditengah), pupil midriasis, reflek
muntah tidak ada, dan belum tercapai cahaya mulai menurun, relaksasi otot
relaksasi otot lurik yang sempurna (tonus sedang dan reflek laring hilang sehingga
otot mulai menurun) proses intubasi dapat dilakukan.
Pernapasan teratur oleh perut karena otot Pernapasan tidak teratur oleh perut karena
intercostal mulai paralisis, lakrimasi tidak otot intercostal paralisis total, pupil sangat
ada, pupil midriasis dan sentral, reflek midriasis, reflek cahaya hilang, refleks
laring dan peritonium tidak ada, serta sfingter ani dan kelenjar air mata tidak ada,
relaksasi otot lurik hampir sempurna (tonus serta relaksasi otot lurik sempurna (tonus
otot semakin menurun) otot sangat menurun.