Achmad Zaelani
Lutfina Laili Maulida
FUNGSI,
KEDUDUKAN DAN
KEWENANGAN PA
Daftar isi
01 Sejarah Perkembangan
Pengadilan Agama
04
Kewenangan dan
Kompetensi Pengadilan
Agama
SEJARAH PENGADILAN AGAMA
Masa Pemerintahan Belanda I (Teori
Masa Pra-pemerintahan Hindia Receptio in Complexu)
Belanda (Kesultanan Islam)
Akibat kebijakan politik Belanda dalam Reeegering
Ada 2 periode : Reglements/RR tahun 1854. Dan didukung oleh Teori
Tahkim Receptio in Complexu oleh Solomon Keyzer, yang
Tahkim juga bisa disebut arbitrase, namun mengatakan bagi orang Islam berlaku penuh Hukum
arbiter/muhakkam pada periode ini adalah seorang Islam sepenuhnya sebab dia memeluk agama Islam.
ahli agama/mubaligh. Karena kebijakan politk dan teori tersebut ahirnya
Ahlul Hilli wal Aqdi dan Tauliyah pada tahun 1882 dengan stbl. 1882 No. 152 dibentuk
periode ini di mulai ketika Islam masuk ke wilayah Pengadilan Agama di Jawa dan Madura.
kerajaan dan diterima oleh raja-raja. Ini
berpengaruh pada pengangkatan para Hakim Masa Pemerintahan Belanda II (Teori
pelaksana peradilan haruslah dengan izin Receptie)
Raja/Sultan/Wali Amr. Akibat Teori Receptie yang diperkenalkan oleh Snouck
Masa Transisi (Vereenigde Oost Indische Hurgrounje, yang mengatakan sebuah perkara perdata
Compagnie/VOC) sesama orang Islam akan diselesaikan secara Hukum
Hukum Perdata Islam diakui oleh VOC tanggal Islam jika Hukum Adat menghendakinya. Teori ini lahir
25 Mei 1760, berupa Compendium Freijer/suatu ketika ketentuan hukum waris Islam bertabrakan dengan
Kumpulan Aturan Hukum Perkawinan dan Waris hukum waris Adat di masyarakat saat itu. Karena teori itu,
menurut Islam untuk digunakan pada Pengadilan kebijakan RR mengalami perubahan dan pada tahun 1925
VOC. berganti nama menjadi IS/Indische Staat Regeeling.
Efeknya juga berlanjut ketika Pemerintah
Belanda mengeluarkan Stbl. 1937 No. 116 yang isinya
mengurangi kewenangan Pengadilan Agama memeriksa
perkara waris, karena harus diimbangi dengan
kewenangan hukum Adat.
Masa Penjajahan Jepang (Sooryoo Hooin &
Kaikyo Kooto Hooin)
KEDUDUKAN FUNGSI
Kedudukan Pengadilan Tinggi Agama diatur
dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama yang telah diubah Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tersebut Pengadilan Agama mempunyai
yaitu: Peradilan Agama merupakan salah satu
fungsi sebagai berikut :
pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan yang beragama Islam a. Fungsi Mengadili
mengenai perkara tertentu (pasal b. Fungsi Pengawasan
2).Kekuasaan Kehakiman di lingkungan c. Fungsi Pembinaan
Peradilan Agama dilaksanakan oleh
d. Fungsi Administratif
Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi
Agama (pasal 3 ayat (1)).Kekuasaan e. Fungsi Nasehat
Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama f. Fungsi Lainnya
berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai
Pengadilan Negara Tertinggi (pasal 3 ayat
(2)).
KEWENANGAN DAN
KOMPETENSI PENGADILAN
AGAMA