4
KUSTA ⮚ MITOS:
Mitos dan fakta - Kusta Penyakit Kutukan;
- Kusta disebabkan oleh santet;
- Kusta penyakit turunan;
- Kusya ditularkan lewat jabat
tangan (sentuhan kulit);
- Kusta ditularkan melalui
makanan
- Anak yang tertular dan terkena
kusta karena hasil hubungan
suami istri saat haid
⮚ FAKTA:
- Kusta disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Leprae
- Kusta ditularkan melalui
pernafasan
- Penularan terjadi akibat kontak
erat dan lama dengan penderita
yang belum minum obat
Latar Belakang
1. Target dan Kesepakatan Regional, Global dan Nasional Eliminasi Kusta dan
Eradikasi Frambusia (2017-2030)
2. Eliminasi Kusta adalah kondisi penurunan penderita terdaftar pada suatu wilayah
dengan indikator adalah angka prevalensi <1/10.000 penduduk
3. Eradikasi Frambusia adalah upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan
untuk menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi maslaah
Kesehatan masyarakat secara nasional
4. SDG 3.3 : 90% pengurangan jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap
penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis dan Kusta)
5. Renstra Kemenkes 2020-2024:
a. Eliminasi Kusta di 514 Kabupaten / Kota tahun 2024
b. Eradikasi Frambusia dan Sertifikasi Eradikasi Frambusia di 514 Kabupaten/Kota tahun
2024
1. Latar Belakang
a. Situasi Kusta di Dunia
b. Situasi Kusta di Indonesia
TOPIK
2. Stategi & Kegiatan P2 Kusta
3. Arah Program
4. Masalah dan peluang
7
Indonesia masih urutan ke-3 new cases : 11.173 / (8,8%) setelah India
dan Brazil.
Brasil, India dan Indonesia melaporkan 72,5% dari register cases dan
74,0% new cases terdeteksi di tahun 2021.
1. Latar Belakang
a. Situasi Kusta di Dunia
b. Situasi Kusta di Indonesia
TOPIK
2. Stategi & Kegiatan P2 Kusta
3. Arah Program
4. Masalah dan peluang
9
TREND KUSTA TAHUN 2014 - 2020 1. Secara garis besar, tren prevalensi
dan penemuan kasus baru kusta
Indonesia dalam 7 tahun terakhir
1. TREN PREVALENSI DAN PENEMUAN cenderung menunjukkan
KASUS KUSTA BARU DI INDONESIA 3. ANGKA CACAT TK. 2 penurunan, meskipun
7 penurunannya sangat lambat sekali.
6.6
6.75 6.73 6.5 6.42 6.5 6
6.39 2. Salah satu faktor yg menyebabkan
6.08
5.27 sangat lambatnya penurunan angka
5
4.12 ini antara lain karena masih
4.3 4.22 4.18
4
terdapatnya stigma di kalangan
0.79 0.71 0.7 0.7 0.699 0.74 0.49
3 masyarakat terhadap OYPMK dan
2.32
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2 keluarganya sehingga mereka
1 menutup diri untuk datang ke
Prevalensi CDR/100.000 penduduk Puskesmas
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 3. Sementara di sisi lain terlihat upaya
penemuan kasus kusta dini (tanpa
4. PROPORSI KASUS KUSTA BARU cacat) yg setiap tahunnya
2. PROPORSI KASUS ANAK TANPA CACAT menunjukkan peningkatan.
88
11.43 11.52 86
85.5
Hal ini menunjukkan bahwa jika kita
85.19
11.12
11.22
11.03 84 84.4 84.6 ingin menurunkan angka prevalensi
10.94
82 82.3 & penemuan kasus baru kusta secara
signifikan maka kita harus berupaya
80
10.08 79.5 kuat dalam menghentikan stigma &
78 78.1
diskriminasi terhadap OYPMK dan
76
keluarganya
74
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
11
1. Latar Belakang
a. Situasi Kusta di Dunia
b. Situasi Kusta di Indonesia
TOPIK
2. Stategi & Kegiatan P2 Kusta
3. Arah Program
4. Masalah dan peluang
12
Strategi Penanggulangan Kusta
Penyelenggaraan dilaksanakan melalui upaya pencegahan dan pengendalian
Kegiatan Penanggulangan Kusta
Ada 4 Kegiatan Utama
AB SURVEILANS C D
PROMOSI KEMOPROFILAKSIS TATALAKSANA
KESEHATAN PENDERITA
KIE PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KEMITRAAN ADVOKASI
Upaya Penemuan Kasus
2. Rapid
1. Pemeriksaan
Village Survey
Kontak
(RVS)
4. Intensifikasi
3. Pemeriksaan Penemuan
Anak Sekolah Kasus Kusta
dan Frambusia
16
Metode Pendekatan Kemoprofilaksis
Partisipasi
Kontak Masyarakat Blanket
18
Arah Program Kusta di Indonesia
1. Latar Belakang
a. Situasi Kusta di Dunia
b. Situasi Kusta di Indonesia
TOPIK
2. Stategi & Kegiatan P2 Kusta
3. Arah Program
4. Masalah dan peluang
20
Masalah Program Kusta
PROBLEM PROBLEM SDM
✔ Belum maksimal komitmen bersama di tingkat ◉ Rotasi dan mutasi petugas di daerah
pusat dan daerah ◉ Kualitas SDM tidak merata
✔ Masih sedikit/terbatasnya lintas sektor lintas ◉ Kurang dukungan dari pimpinan satker
program yang terlibat di daerah
✔ Program Nasional di Pusat 🡪 Bukan Prioritas di ◉ Pandemi Covid 🡪 Peningkatan
Daerah Kapasitas beda platform
✔ Disabilitas 🡪 Jaminan Kesehatan & Sosial ◉ Beban kerja petugas di daerah berlipat
✔ STIGMA dan diskriminasi 🡪 Kurang Informasi (kerja rangkap)
massive dan terpadu (Promkes) ◉ Petugas Honor/Kontrak
22
PROBLEM LOGISTIK
PROBLEM DANA
✔ Pusat 🡪 Perlu integrasi dengan program2 ✔ Pengelolaan logistik MDT belum adekuat
“BESAR” (masih terjadi kelebihan & kekurangan,
✔ Dekon 🡪 penunjukkan PPK terlambat keterlambatan pengiriman, jenis MDT yang
tidak terpenuhi semua)
✔ DAK non fisik 🡪 kurang Maksimal
✔ Sangat tergantung pada supply WHO
✔ Dana Desa 🡪 Perlu dukungan Kemendes
✔ APBD 🡪 Perlu permendagri ✔ Perencanaan & pengadaan rifampisin belum
✔ Dukungan NGO : WHO, NLR, Unicef (Kusta adekuat (keterlambatan permintaan dari
Anak) daerah, dosis 150mg tidak bisa disediakan,
dosis 300mg terlambat pengadaan, bentuk
sediaan kurang praktis untuk di lapangan,
keterlambatan penayangan e-catalogue)
23
Peluang
24
Inovasi
Integrasi
Penemuan Kasus -Pemeriksaan Kontak - Kemoprofilaksis
25
TERIMA KASIH