Anda di halaman 1dari 21

PEMETAAN DAN ANALISIS

SITUASI PROGRAM STUNTING


DESA SINDANGKERTA
PUSKESMAS SINDANGKERTA
26 JANUARI 2022
Stunting ?
BAGAIMANA MENGETAHUI STUNTING
 Anak ditimbang
setiap bulan Berat
badan tidak naik,
bahkan
cenderung
menurun
 Perkembangan
tubuh terhambat,
seperti telat
menarche

“Stunting
(menstruasi
adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari pertama anak
kekurangan gizi kronis sejak janin, sehingga anak terlalu pendek perempuan)
untuk usianya”.  Anak mudah
terkena penyakit
infeksi

STUNTING BUKAN FAKTOR


KETURUNAN
Apa penyebab STUNTING ?
Penelitian Dubois et.al (2012)
menunjukkan bahwa faktor
keturunan hanya sedikit (4-7% pada
wanita) mempengaruhi tinggi badan
seseorang saat lahir. Sebaliknya,
pengaruh faktor lingkungan pada
saat lahir ternyata sangat besar
(74-87% pada wanita).

Menurut HL. Blum bahwa Kesehatan Lingkungan


mempengaruhi status kesehatan sebanyak 45%
PERBAIKAN GIZI ADALAH PROGRAM NASIONAL

Stunting bukan hanya urusan sektor kesehatan


Penurunan stunting
Menurut PerPres Percepatan dilakukan secara holistic,
Nomor 72 Tahun 2021 Penurunan integratif dan berkualitas
Stunting dengan koordinasi antara
LINI SEKTOR terkait
PERBUP Kab Cianjur No. 4 Tahun 2020
(Upaya Pencegahan Stunting Serta Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku
Masyarakat)

Intervensi Sensitif adalah


kegiatan yang dilaksanakan
Strategi Nasional Percepatan untuk mengatasi penyebab tidak
Penurunan Stunting sebagaimana langsung terjadinya Stunting.
dimaksud dalam Pasal 2
dilaksanakan secara konvergen,
dilaksanakan untuk mencapai target holistik, integratif, dan berkualitas
tujuan pembangunan berkelanjutan melalui kerja sama multisektor di
pada tahun 2O3O Pusat, Daerah, dan Desa
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

Konvergensi,
Komitmen dan Kampanye Nasional
Berfokus pada Koordinasi, dan Mendorong
Visi Pimpinan pemahaman, Konsolidasi Kebijakan Pemantauan
Tertinggi perubahan perilaku, Program Nasional, “Nutritional dan Evaluasi
komitmen politik dan
Negara Daerah, dan Food Security”
akuntabilitas
Masyarakat
23 Kementerian/Lembaga Berkolaborasi untuk
Percepatan Pencegahan Stunting

KEMENTERIAN KOORDINATOR KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN


BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET
REPUBLIK INDONESIA

6
Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa:

DD

Program Prioritas Nasional sesuai Kewenangan Desa

a. b. c. d. e.
pendataan Desa, pengembangan Desa penguatan ketahanan pencegahan stunting Pengembangan Desa
pemetaan potensi wisata untuk pangan nabati dan untuk mewujudkan inklusif untuk
dan sumber daya, pertumbuhan hewani untuk Desa sehat dan meningkatkan
dan pengelolaan ekonomi Desa mewujudkan Desa sejahtera; dan keterlibatan
teknologi informasi merata; tanpa kelaparan; masyarakat secara
dan komunikasi menyeluruh dalam
sebagai upaya pembangunan Desa.
memperluas
kemitraan untuk
pembangunan Desa; Permendesa No. 7 Tahun 2021 Pasal 6 ayat (2)
8 AKSI KONVERGENSI /
INTEGRASI PENURUNAN STUNTING

Aksi #1 ANALISA SITUASI


Aksi #2 RENCANA KEGIATAN
Aksi #3 REMBUK STUNTING
Aksi #4 PERBUP / PERWALI
TENTANG PERAN DESA
Aksi #5 KADER PEMBANGUNAN
MANUSIA (KPM)
Aksi #6 MANAJEMEN DATA
Aksi #7 PENGUKURAN & PUBLIKASI
Aksi #8 REVIEW KINERJA TAHUNAN
Analisis Situasi Program Penurunan
Stunting (Aksi #1)
Grafik Analisa Sebaran Prevalensi Kasus Stunting
10.0%
di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkerta 9.52%
9.35%
Berdasarkan Hasil BPB Agustus 2021
9.0%
8.0% 7.56%
Analisis
7.20%
7.0% Sebaran
6.0% Prevalensi
5.0%
3.64% 3.83% 3.87% Stunting,
4.0%
3.0% untuk
2.0% 1.37% menentukan
1.0% lokus stunting
0.0%
G .. . U . .. RI U R . ..
AN H AR GK SA AJ YA H
E D
A RA IR
B N AR AM AN N
G
AG RT
S DA EK
K
AR RA
L E P A N SU A
SE K SI M L K
GE

• Angka stunting Kecamatan (rata-rata angka stunting 8 Desa) = 4,96 %


• Terdapat 3 Desa yang diatas rata-rata
• Signifikan bila perbedaan >50% rata-rata, maka Desa dengan prevalensi >7,44% perlu
mendapat perhatian khusus
• Ada 3 Desa dengan prevalensi signifikan, menjadi calon wilayah yang mendapat analisis
situasi tersendiri (Karangharja, Gelaranyar, Sukamaju)
Grafik Analisa Sebaran Jumlah Kasus Stunting
Aksi 1. Analisis Situasi 30di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkerta 28
Berdasarkan Hasil BPB Agustus 2021 26
25
20 20
Analisis 20
Sebaran
15
Jumlah 12
13
Stunting, 10
untuk
5
menentukan 5
lokus stunting
0
G A U R A A RI RU
N RJ AJ YA RJ RT A A
DA A
AM AN
A E
AR
S B
G E AH K GH G K
K S IR
LA
R
SU AR AN N E PA
TA L R A M
SE R G E
KA N
D
KE SI
• Rata-rata jumlah kasus stunting = 18/Desa
• Terdapat 5 Desa yang diatas rata-rata
• Signifikan bila perbedaan >50% rata-rata, maka Desa dengan jumlah kasus >27 perlu mendapat perhatian khusus
• Memperhatikan grafik prevalensi dan jumlah kasus maka Desa Pasirbaru menjadi calon wilayah yang
mendapatkan analisis situasi tersendiri karena prevalensi dan jumlah kasusnya diatas rata-rata
• Tim pelaksana analisa situasi dapat mempertimbangkan desa Pasirbaru sebagai wilayah yang memerlukan
perhatian khusus karena prevalensi atau jumlah kasus tergolong diatas rata-rata
SEBARAN STATUS GIZI HASIL BPB
AGUSTUS 2021
BB/U TB/U BB/TB
No Posyandu Sangat Sangat Gizi
Kurang Kurang Pendek Pendek Gizi Buruk Kurang

1 ANGGREK 2 2 2 4 1 6
2 DAHLIA 1 0 0 1 0 2
jumlah balita ditimbang 548
3 KENANGA 1 1 0 0 5 0 2
4 KENANGA 2 0 1 0 1 0 2
STUNTING 23 4%

5 MAWAR 2 1 1 0 0 2 UNDERWEIGHT 13 2%

6 MELATI 0 3 0 5 0 2 WASTING 20 4%
7 PLAMBOYAN 0 0 0 2 0 1
8 TERATAI 0 0 0 2 0 3
JUMLAH 6 7 3 20 1 20
Grafik Analisa Prevalensi Kasus Stunting di Desa SINDANGKERTA Kec. Pagelaran
Berdasarkan Hasil BPB Agustus 2021
Chart Title
1.2%
1.1%

1.0%
0.9% 0.9%

0.8%

0.6%

0.4% 0.4% 0.4%

0.2% 0.2% 0.2% 0.2%


Analisis
Sebaran 0.0%
DAHLIA KENANGA 2 MAWAR PLAMBOYAN TERATAI KENANGA 1 MELATI ANGGREK
Prevalensi
Stunting, • Angka stunting Desa (rata-rata angka stunting 8 Posyandu) = 0,5 %
• Terdapat 3 Posyandu yang diatas rata-rata
untuk • Signifikan bila perbedaan >50% rata-rata, maka Posyandu dengan prevalensi >0,3% perlu
menentukan mendapat perhatian khusus
lokus stunting • Ada 5 Posyandu dengan prevalensi signifikan, menjadi calon wilayah yang mendapat analisis
situasi tersendiri (PLAMBOYAN, TERATAI, KENANGA 1, MELATI DAN ANGGREK)
GRAFIK SEBARAN JUMLAH BALITA STUNTING DI DESA SINDANGKERTA
Aksi 1. BERDASARKAN HASIL BPB AGUSTUS 2021
Analisis 7

Situasi 6
6

5 5
5

2 2
2

1 1 1
1
Analisis
Sebaran 0
DAHLIA KENANGA 2 MAWAR PLAMBOYAN TERATAI KENANGA 1 MELATI ANGGREK
Jumlah
Stunting, untuk • Rata-rata jumlah kasus stunting = 3/Posyandu
menentukan • Terdapat 2 Posyandu yang diatas rata-rata
lokus stunting • Signifikan bila perbedaan >50% rata-rata, maka Desa dengan jumlah kasus >1 perlu mendapat
tingkat Desa perhatian khusus
• Memperhatikan grafik prevalensi dan jumlah kasus maka 5 Posyandu menjadi calon wilayah yang
mendapatkan analisis situasi tersendiri karena prevalensi dan jumlah kasusnya diatas rata-rata
• Tim pelaksana analisa situasi dapat mempertimbangkan (PLAMBOYAN, TERATAI, KENANGA 1,
MELATI DAN ANGGREK) sebagai wilayah yang memerlukan perhatian khusus karena prevalensi
atau jumlah kasus tergolong diatas rata-rata
GRAFIK CAKUPAN PELAYANAN DAN FAKTOR DETERMINAN DI DESA SINDANGKERTA
PER BULAN NOVEMBER 2021

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
/S 4 L c i il k k
an ila
n T
-K tA D in an ya ya
D
tin
g
ta
n T
lih m PM D il V i
n
I i z
l ay h am
l a l a A U
n h a B PN
u t s si P
ha an am pa ul
a a te
r u
um ar ar
e e a
pe
m
ke atk H a b ent s s ib in ita f t P kes rim
a p u d 1 f a a a n a n e
T m a Ib la
n -1 em Ni ke
l
ir
m s rd a en
PM e la end an u yi0 u pl u r a te z id i p
t p b s Ib n i a
pa et
s m ku 59 Ba h be hu S
g
ag
da b l n g Ca 6 -
o l e m t a D b
ng ta ya er su -6 F se
a 0 s l ita p 2 an
g a
y 9 ru Ba em tk ar
E K
m
in
a
ku m apa elu
K it g d k
il TD al an en h
m T b y l a
Bu pa
t re
m m
a d ia a ng Ju
d a y
en lit H
il
m b a PK
m M
Ha KP
u
Ib

target capaian
Rekomendasi hasil analisis situasi dari 4 Desa
Perihal Isi Rekomendasi
lakukan kembali pendataan ibu hamil pastikan semua ibu hamil
Kunjungan Ibu Hamil pada trimester
telah memeriksakan ke Posyandu/fasilitas kesehatan lainnya dan
3 kehamilan (K4) dan TTD ibu hamil
tingkatkan pelayanan kesehatan pada Ibu Hamil termasuk
yang belum mencapai target
pemberian serta monitoring konsumsi TTD ibu hamil bersama-
sama
Lakukan identifikasi penyebab rendahnya D/S, lakukan upaya
cakupan D/S peningkatan D/S bersama-sama

Rendahnya cakupan Bayi 0-11 bulan Lakukan identifikasi penyebab rendahnya cakupan IDL pada bayi
IDL 0-11 bulan kemudian lakukan upaya peningkatan cakupan IDL
bersama-sama

Air minum layak yang belum Meningkatkan akses dengan melakukan pembangunan sumber
mencapai target air bersih
Rencana Kegiatan Intervensi Stunting Tahun 2022
PUSKESMAS
Distribusi tablet tambah darah untuk rematri
Pembinaan kader kesehatan remaja ( POSREM )
Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
Pendampingan pemantauan pertumbuhan di posyandu
Pelacakan dan pendampingan intervensi gizi
Penyuluhan gizi ibu hamil & cegah stunting pd anak
Pendataan dan pemutakhiran sasaran program kesehatan terintegrasi dalam upaya perbaikan gizi masyarakat
Pembinaan,Edukasi & Konseling PMBA Gizi Seimbang ( PMT Lokal )
Pemantauan Garam Beryodium
Pemberdayaan masyarakat, kader, toma, toga KPM,dalam percepatan perbaikan gizi masyarakat program
stunting
Pemetaan dan Analisis situasi Program Stunting
Koordinasi & Advokasi Lintas Sektor
Monitoring Kegiatan BPB & Vitamin A
Pemeriksaan dan Pengawasan Kualitas Air dan Sanitasi Dasar
Rencana
kegiatan Desa
Sindangkerta
tahun 2022
AKSI 2 RENCAN
KEGIATAN
AKSI 3 *REMBUK STUNTING
DESA SINDANGKERTA PERLU MELAKUKAN REMBUK
STUNTING
AKSI 4 *PERATURAN
KABUPATEN/KOTA/KECAMATAN/
DESA
DESA HARUS
MEMILIKI
PERDES
MENGENAI
STUNTING & SK
SATGAS
STUNTING
• Mensosialisasikan kebijakan konvergensi pencegahan stunting di Desa
TUGAS KPM DESA kepada masyarakat di Desa, termasuk memperkenalkan tikar
pertumbuhan untuk pengukuran panjang/tinggi badan baduta sebagai
alat deteksi dini stunting.

• Mendata sasaran rumah tangga 1.000 HPK.

• Memantau layanan pencegahan stunting terhadap sasaran rumah


tangga 1.000 HPK untuk memastikan setiap sasaran pencegahan
stunting mendapatkan layanan yang berkualitas.

• Memfasilitasi dan mengadvokasi peningkatan belanja APBDes


utamanya yang bersumber dari Dana Desa, untuk digunakan membiayai
kegiatan pencegahan stunting berupa layanan intervensi gizi spesifik
dan sensitif.

• Memfasilitasi suami ibu hamil dan bapak dari anak usia 0-23 bulan
untuk mengikuti kegiatan konseling gizi serta kesehatan ibu dan anak

• Memfasilitasi masyarakat Desa untuk berpartisipasi aktif dalam


perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program/kegiatan
pembangunan Desa untuk pemenuhan layanan gizi spesifik dan
sensitif.

• Melaksanakan koordinasi dan/atau kerjasama dengan para pihak yang


berperan serta dalam pelayanan pencegahan stunting, seperti bidan
Desa, petugas puskesmas (ahli gizi, sanitarian), guru PAUD dan/atau

Anda mungkin juga menyukai