KELAS ANAK REMAJA II

Pokok Sajian : Firman

Pokok Bahsan : Manusia Menjadi Citra
Allah
Sub Pokok Bahsan : Homo Imago Dei
Bahan Bacaan/ Alkitab : Kejadian 1:26-27

Semester : Ganjil (I)

Pertemuan : II (dua ) (22 Mei 2022)
 Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan Umum Penyajian (TUP)

Memahami manusia sebagai ciptaan Allah
B. Tujuan Khusus Penyajian (TKP)
1. Menyebutkan arti Homo Imago Dei
2. Menjelaskan makna Hamo Imago Dei
3. Menjelaskan Hakikat Homo Imago Dei
4. Memberikan contoh peran dan tanggungjawab manusia sebagai
Imago Dei
 I. URAIAN MATERI

1. Teks dan Konteks

Kejadian 1:26 “ Berfirmanlah Allah : “ Baiklah kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa kita, kata menjadikan dalam ayat tersebut
berasal dari “ inarbl asahanasah yang berarti “ menjadikan” atau “
membuat” dengan memakai bahan. Kata tersebut berbicara mengenai
tubuh manusia yang diciptakan oleh Allah dengan menggunakan bahan
yaitu debu tanah.
 II. Nilai Teologis
Manusia diciptakan
1. Arti Homo Imago Dei : memiliki pikiran dan juga
akal budi. Manusia
Manusia adalah gambar dan rupa Allah
atau bisa juga disebut sebagai Imago Dei. merupakan satu-satunya
Sebagai Imago Dei manusia tidak sama makhluk hidup yang
dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. memiliki hubungan dengan
Tuhan.

Manusia tidak sama

seperti makhluk yang lain
karena makhluk lain tidak
diciptakan Imago Dei
sebagaimana manusia
diciptakan
LANJUTAN NILAI –NILAI TEOLOGIS……

2. MAKNA HOMO IMAGO DEI

Kejadian 1:26-27, Manusia diciptakan serupa dengan gambaran Allah yang berarti
manusia mempunyai eksistensi yang berbeda dari makhluk hidup lainnya

Manusia ditetapkan oleh Tuhan sebagai mitra kerja Tuhan dalam manatayani dunia, dan
Tuhan juga memberikan kebebasan dan tanggungjawab penuh terhadap pengelolaan
hidupnya kepada Tuhan Allah. Kebebasan yang diberikan oleh Tuhan adalah kebebasan
yang bertanggung jawab kepada penciptanya

Manusia bebas menentukan hidupnya, namun manusia harus bisa memastikan bahwa apa
saja yang ia lakukan harus bisa mencerminkan gambar dan rupa Allah dalam
kehidupannya.
LANJUTAN NILAI –NILAI TEOLOGIS……

3. HAKIKAT HOMO IMAGO DEI

• Keserupaan manusia dengan Allah ialah manusia

diberi kekuasaan oleh Allah atas binatang dan atas
seluruh bumi ini merupakan aspek dari gambaran
Allah.
• Maksud Allah memberikan kekuasaan kepada
manusia agar manusia menjadi serupa dengan Allah,
dalam hal memiliki kekuasaan atas bumi.
• Yang membedakan manusia dan Allah ialah
manusia berkuasa atas segala ciptaan Allah yang di
bumi karena diberi kuasa oleh Allah sedangkan
Allah adalah pemilik kekuasaan tertinggi atas segala
makhluk di bumi karena dia adalah sang pencipta.
• Jadi pada hakekatnya manusia merupakan
cerminan dari beberap sifat Allah.
• Ada 2 tahapan dalam penciptaan manusia, Allah
membentuk manusia dari debu tanah dan
menghembuskan napas hidup agar menjadi
makhluk hidup (Kej 2:7), yang hasilnya dalah
tunggal, yaitu manusia yang berupa satu kesatuan.
 LANJUTAN NILAI –NILAI TEOLOGIS……
5. PERAN DAN TANGGUNGJAWAB
MANUSIA SEBAGAI IMAGO DEI

Sebagai Remaja Tugas Kita ialah :

1. Harus menjadi anak yang baik, dalam segala
dan tingkah laku kita
u d p e r an
Wuj ta s e b agai 2. Kita harus bisa menjadi teman, sahabat yang baik
jawab k i
tanggung h i d u p y akni : 3. Harus dapat menunjukan diri sebagai garam dan
ag o D e i dalam a n juga terang dunia bagi sesame yang membutuhkan
Im a h d
aa t k e p a da All sesuai bantuan supaya kita bisa menjadi lebih dekat
1. T - h a l y a n g
n h al
melakuka k N y a d a n juga dengan Allah.
henda
dengan ke a g k a n h a tinya. Dalam Lingkungan Keluarga hal yang harus
yen
dapat men an sebagai Imago dilakukan adalah taat kepada orang tua dan
K i t a d i ciptak m a nusia menyayangi mereka dengan setulus hati serta dapat
2. a s eb a g a i
Dei mak iki tugas dan menjadi teladan bagi siapapun dalam keluarga kita.
m il
pun me d a l a m dunia, Bagi Bangsa dan Negara yang dapat kita lakukan
panggilan l in gk ungan adalah menuruti peraturan yang ditetapkan oleh negara
d a l am
misalnya r emaja.
serta tidak melakukan hal-hal negatif yang dapat
s e sa m a
antar merugikan negara.