Anda di halaman 1dari 21

By : H.

Haryadi,
S.Kp.MPH
Yadi/PK 1
PENGERTIAN
Perilaku Kekerasan/Amuk/Marah :
Perasaan jengkel yg timbul sbg respon thd kecemasan atau
kebutuhan yg tdk terpenuhi yg dirasakan sbg ancaman (Stuart &
Sundeen, 1998)
Keadaan individu berperilaku yg dpt membahayakan secara
fisik bagi diri sendiri maupun orang lain (Townsend, 1998)
Suatu emosi yg merentang dari sifat mudah tersinggung hingga
marah yg hebat, yg dialami oleh semua orang & biasanya marah
ini merupakan satu reaksi thd rangsangan yg tdk
menyenangkan (Kaplan & Saddock, 1998)
Perasaan marah & bermusuhan yg kuat disertai kehilangan
kontrol diri individu, shg dpt merusak diri sendiri, orang lain dan
lingkungan (Keliat. BA, 1994)

Yadi/PK 2
RENTANG RESPON MARAH

R. Adaptif R. Maladaptif

Pernyataan Frustasi Pasif Agresif Amuk/PK

Respon Adaptif
 Pernyataan (asertif) : individu mampu menyatakan rasa
marah atau tdk setuju tanpa menyalahkan atau menyakiti
orang lain & diri sendiri
 Frustasi : individu gagal mencapai tujuan, kepuasan atau
rasa aman, yg biasanya dlm keadaan tsb individu tdk
menemukan alternatif lain
Yadi/PK 3
Respon Maladaptif :
 Pasif :
suatu keadaan dimana individu tdk mampu utk
mengungkapkan perasaan yg sedang dialaminya utk
menghindari suatu tuntutan nyata
 Agresif :
perilaku yg menyertai marah & merupakan dorongan
individu utk m`bentuk sesuatu yg dianggapnya benar &
b`perilaku destruktif, ttp masih terkontrol
 Perilaku kekerasan/amuk :
perasaan marah & b`musuhan yg kuat disertai hilang
kontrol, dimana individu dpt merusak diri sendiri, orang
lain dan lingkungan

Yadi/PK 4
MEKANISME TERJADINYA MARAH

Ancaman atau kebutuhan

Stress

Cemas

Marah

Merasa kuat m`ungkapkan scr verbal merasa tdk


adekuat

Menantang m`jaga keutuhan org lain melarikan diri

Masalah
Yadi/PK
tdk selesai ketegangan  m`ingkari rasa marah
5
Marah rasa marah teratasi perasaan tdk
berkepanjangan terungkap

Muncul rasa bermusuhan

Rasa bermusuhan menahun

Marah pada diri sendiri Marah pada org


lain/lingkungan

Depresi Agresif/mengamuk
Yadi/PK 6
ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
a. Faktor Predisposisi
 Psikologis
 Kegagalan  frustasi  agresif / amuk
 Masa kanak-kanak tdk menyenangkan : perasaan
ditolak, dihina, dianiaya atau saksi penganiayaan

 Perilaku
 Pujian yg diterima pada saat melakukan PK
 Mengobservasi atau melihat PK di dlm atau di luar
rumah  menstimuli individu mengadopsi PK tsb

Yadi/PK 7
 Sosial Budaya
Budaya tertutup & membalas secara diam
(pasif)
Kontrol sosial yg tdk pasti thd PK  seolah-olah
PK diterima di masyarakat

 Bioneurologis
Kerusakan sistem limbik, lobus frontal, lobus
temporal & ketdkseimbangan neurotransmister
 berperan dlm terjadinya PK

Yadi/PK 8
b. Faktor Presipitasi
 Dpt bersumber dari diri sendiri, lingkungan & interaksi
dg orang lain atau sosial

•Kelemahan fisik •Lingk yg ribut


•Keputusasaan •Lingk yg padat
•Ketdkberdayaan •Kritikan yg mengarah
•PD kurang pd penghinaan
•Kehilangan org yg
•Interaksi yg dicintai
provokatif •Kehilangan
•Interaksi yg pekerjaan
Diri sendiri konflik

Interaksi sosial Lingkungan


Yadi/PK 9
b. Intelektual
a. Fisik M`dominasi
Muka merah Bawel
Pandangan tajam Sarkasme
Nafas pendek Berdebat
Berkeringat meremehkan
Sakit fisik c. Sosial
TD ↑ MD
Pengasingan
c. Tanda & gejala Penolakan
Kekerasan
Ejekan
e. Spiritual Humor
d. Emosi
Tdk adekuat Kemahakuasaan
Tdk aman Kebajikan/kebenaran diri
Rasa terganggu Keraguan
Marah/dendam Tdk b`moral
jengkel Kebejatan
Kreatifitas ↓
Yadi/PK 10
e. Masalah Keperawatan
 Perilaku kekerasan
 Risiko perilaku
kekerasan
 Harga diri rendah
 Ketidakberdayaan
 Koping individu tidak
efektif

Yadi/PK 11
d. Pohon Masalah

Perilaku kekerasan

Risiko Perilaku kekerasan

Harga diri rendah

Ketidakberdayaan

Koping individu tdk efektif


Yadi/PK 12
f. Diagnosa Keperawatan
 Perilaku kekerasan
 Risiko perilaku
kekerasan
 Harga diri rendah
 Ketidakberdayaan
 Koping individu tidak
efektif

Yadi/PK 13
3. INTERVENSI RISIKO PK
a. Tujuan umum (TUM)
Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan
b. Tujuan khusus (TUK)
1. Klien dpt membina hubungan saling percaya
2. Klien dpt mengidentifikasi penyebab PK
3. klien dpt mengidentifikasi tanda-tanda PK
4. klien dpt mengidentifikasi PK yg biasa dilakukan
5. klien dpt mengidentifikasi akibat PK yg biasa dilakukan
6. klien dpt mengidentifikasi cara konstruktif dlm
berespons thd kemarahan
7. Klien dpt mendemonstrasikan cara mengontrol PK
8. Klien mendapat dukungan dari keluarga
9. Klien dpt menggunakan obat dg benar
Yadi/PK
(utk lengkapnya lihat SOP kep. JIWA) 14
4. IMPLEMENTASI
KLIEN
 SP 1
1. Mengidentifikasi penyebab PK
2. Mengidentifikasi tanda & gejala PK
3. Mengidentifikasi PK yg biasa dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat PK yg biasa dilakukan
5. Menyebutkan cara mengontrol PK
6. Membantu klien mempraktekan latihan cara
mengontrol fisik 1 (nafas dalam)
7. Menganjurkan klien memasukan dlm kegiatan
harian

Yadi/PK 15
 SP II
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengontrol PK dg cara fisik 2
3. Menganjurkan klien memasukan dlm jadwal kegiatan harian

 SP III
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengontrol PK dg cara verbal
3. Menganjurkan klien memasukan dlm jadwal kegiatan harian

 SP IV
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengontrol PK dg cara spiritual
3. Menganjurkan klien memasukan dlm jadwal kegiatan harian

 SP V
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Menjelaskan cara mengontrol PK dg minum obat
3. Menganjurkan klien memasukan dlm jadwal kegiatan harian
Yadi/PK 16
 KELUARGA
 SP 1
1. Mendiskusikan masalah yg dirasakan keluarga dlm merawat klien
2. Menjelaskan pengertian, tanda & gejala serta proses terjadinya PK
3. Menjelaskan cara merawat klien dg PK

 SP II
1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat klien dg PK
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kpd klien PK

 SP III
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planing)
2. Menjelaskan follow up klien setelah pulang

Yadi/PK 17
PRINSIP-PRINSIP PENGIKATAN PADA KLIEN PK

1. Pengikatan harus didasarkan pada kebutuhan keamanan


dan menolong klien
2. Pengikatan harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan
klien yg mendasar, spt eliminasi (bab & bak) makan &
minum
3. Semua pengikatan akan membatasi pergerakan klien
(bekerjasama dg dokter). Dlm keadaan darurat perawat
berhak utk memutuskan melakukan pengikatan (perlu
dikonfirmasikan kpd dokter yg bertanggung jawab)
4. Pengikatan tdk boleh digunakan sbg hukuman atau utk
mendisiplinkan klien
5. Pengikatan harus mempertimbangkan kenyamanan klien,
tdk terlalu kencang atau longgar, cukup utk kelancaran
peredaran darah
6. Posisi klien sebaiknya diubah tiap 2 jam & diberi latihan
pergerakan pasif & aktif
7. Pengikatan harus memperhatikan privacy klien

Yadi/PK 18
PROTOKOL PENGIKATAN PADA KLIEN PK

1. Jelaskan berulang-ulang apa yg terjadi sebelum


pengikatan
2. Jelaskan bahwa perawat mengontrol perilaku klien
dan akan melepaskan ikatan bila klien dpt
mengontrol perilakunya
3. Pilih alat pengikat yg baik dan nyaman
4. Pengikatan dilakukan ke tempat tidur, bukan ke sisi
tempat tidur
5. Observasi keadaan klien setiap 15 menit, termasuk
pengukuran tanda vital
6. Bantu menngerakan anggota gerak setiap 2 jam
7. Beri makan & minum yg teratur
8. Bantu BAB, BAK dan kebersihan diri
Yadi/PK 19
PROTOKOL MELEPASKAN IKATAN

1. Katakan kpd klien bahwa perawat akan melepaskan


ikatan bila klien tdk mengulangi perbuatannya atau dpt
mengontrol perilakunya
2. Buat kontrak/perjanjian dg klien bahwa perawat akan
melakukan pengikatan bila klien mengulangi perbuatannya
3. Buka ikatan bila klien mampu mengontrol perilakunya dg
ditemani staf yg lain.lepaskan ikatan secara bertahap, di
mulai dg melepaskan 1 ikatan, bila klien tdk memberontak
lepaskan 2 ikatan dst sampai klien terbebas dari ikatan
4. Bantu klien menggerakan anggota gerak/badan
5. Dudukkan klien perlahan-lahan
6. Tanya pd klien, apakah merasa pusing atau mata
berkunang-kunang
7.Yadi/PK
Persilahkan klien berdiri dan berjalan 20
Yadi/PK 21

Anda mungkin juga menyukai