6 Dan 7
6 Dan 7
Campbell, N. A., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Reece, J. B. (2017). Campbell Biology 11th ed. New York: Pearson.
National Human Genome Research Institute. (n/d). Pedigree. Retrieved September 18, 2021, from https://www.genome.gov/genetics-glossary/Pedigree
PEDIGREE CHART
https://www.genome.gov/genetics-glossary/Pedigree
CONTOH KASUS: BUTA WARNA (XᴺXᴺ)
Pria buta dengan wanita normal Pria buta dengan wanita carrier
Keturunannya:
Keturunannya: Pria normal 25%
Pria normal 50% Pria buta warna 25%
Wanita carrier 50% Wanita carrier 25%
Wanita buta warna 25%
Pria normal dengan wanita Pria normal dengan wanita buta warna
carrier
Keturunannya:
Pria normal 25%
Pria buta warna 25% Keturunannya:
Wanita carrier 25% Pria buta warna 50%
Wanita normal 25% Wanita carrier 50%
7. KARYOTYPING DAN INDIKASI PEMERIKSAAN KROMOSOM
Chromosome Analysis (Karyotyping) [Internet]. Lab Tests Online. 2021 [cited 17 September 2022]. Available from: https://labtestsonline.org/tests/chromosome-analysis-karyotyping
Henry J, McPherson R, Pincus M. Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 23rd ed. St. Louis, Mo.: Elsevier; 2017.
Reece, J., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., Jackson, R., & Campbell, N. Campbell biology (11th ed.).
PEMERIKSAAN KROMOSOM (KARYOTYPING)
Chromosome Analysis (Karyotyping) [Internet]. Lab Tests Online. 2021 [cited 17 September 2022]. Available from: https://labtestsonline.org/tests/chromosome-analysis-karyotyping
PROSES PEMERIKSAAN KROMOSOM
Henry J, McPherson R, Pincus M. Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 23rd ed. St. Louis, Mo.: Elsevier; 2017.
PROSES PEMERIKSAAN KROMOSOM
3. Mengisolasi kromosom dari nukleus pada
sel, meletakkannya pada slide dan memberikan
pewarnaan (staining).
4. Analisis
Melihat sel dari mikroskop dan menentukan
normal atau tidaknya kromosom. Sebagai
dokumentasi, sel saat metaphase diambil.
Pasangan homolog disusun dari besar ke kecil,
dengan meletakkan pasangan kromosom seks
di akhir. Lengan pendek (p) diarahkan ke atas
dan lengan panjang (q) diarahkan ke bawah.
MACAM KARYOTYPING
1. Tes Skrining
Tes ini mendeteksi tanda-tenda pada bayi yang mengalami kelainan kromosom tetapi tidak dapat
menentukan kelainan bayi yang dimiliki secara pasti.
● Prenatal Non-Invasif (NIPT)
Melibatkan sampel sel darah ibu untuk melihat DNA bayi, biasanya dilakukan pada 10
minggu keatas.
● First Trimester Combined Screen (FTCS)
Dilakukan pemindaian ultrasound pada bayi yang berusia 11-13 minggu dan tes darah pada
ibu di kehamilan yang ke 10-13 minggu.
● Tes Tripel (screening serum)
Untuk menentukan kadar hormon tertentu dalam darah ibu pada kehamilan 15-20 minggu.
Ketiga tes di atas dapat menentukan adanya risiko terkena down syndrome, edward syndrome,
dan patau syndrome.
MACAM KARYOTYPING
2. Tes Diagnostik
Dengan tes diagnostik dapat dikonfirmasi kelainan kromosom apa yang dimiliki bayi.
Kekurangan pada tes ini yaitu dapat menyebabkan resiko keguguran 0.5 hingga 1 persen.
● Amniosintesis
Amniosentesis adalah pemeriksaan kariotipe kromosom yang menggunakan cairan amnion
yang membungkus janin.
Henry J, McPherson R, Pincus M. Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 23rd ed. St. Louis, Mo.: Elsevier; 2017.
INDIKASI PEMERIKSAAN KROMOSOM
Reece, J., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., Jackson, R., & Campbell, N. Campbell biology (11th ed.).