KA RA KTERISTIK
HUKUM ACARA
PTUN
Disusun oleh Okti Aditia Wirawan, S.H., M.H.
DASAR
TUJUAN
Tujuan p e m e b e n t u k a n PTUN s e p e r t i t e r d a p a t d a l a m p e r t i m b a n g a n
UU t e n t a n g P e r a d i l a n Tata U s a h a N e g a r a , juga t e r c e r m i n d a l a m
K e t e r a n g a n P e m e r i n t a h di H a d a p a n Sidang Pa r i pur na DPR RI
m e n g e n a i RUU PTUN t a n g g a l 25 April 1986 y a ng m e n y e b u t k a n tujuan
p e m b e n t u k a n PTUN a da l a h ;
Berlakunya asas audit alteram partem, yaitu para pihak yang terlibat
dalam sengketa harus didengar penjelasannya sebelum hakim
menjatuhkan putusan.
KARAKTERISTIK KHUSUS
Selain ciri utama tersebut di atas, ada beberapa ciri khusus yang menjadi karakteristik
Hukum Acara Peradilan Tata Usaha:
a. Negara yaitu antara lain sebagai berikut; Hakim berperan lebih aktif dalam proses
persidangan, guna mencari kebenaran materiil. Keaktifan hakim dapat ditemukan
antara lain dalam ketentuan Pasal 63 ayat (2) butir a dan b, Pasal 80, Pasal 85,
Pasal103 ayat (1), Pasal 107.
d. Terhadap Putusan Hakim Pengadilan TUN berlaku asas erga omnes, artinya
bahwa putusan itu tidak hanya berlaku bagi para pihak yang bersengketa tetapi
juga berlaku bagi pihak-pihak lain yang terkait.
KARAKTERISTIK KHUSUS
e. Dalam proses pemeriksaan di persidangan berlaku asas audi alteram partem yaitu para
pihak yang terlibat dalam sengketa harus diberi kesempatan yang sama untuk
didengarkan penjelasannya sebelum Hakim memberikan putusan.