Anda di halaman 1dari 28

PEMANFAATAN

DANA JAMINAN
PERSALINAN DAN
PELAKSANAAN
SHK
​DIREKTUR GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
​DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN
MASYARAKAT
​KEMENTERIAN KESEHATAN
​19 SEPTEMBER 2022
INSTRUKSI PRESIDEN Latar
Belakang
Tujuan Sasaran
NO 5 TAHUN 2022 a. Meningkatkan cakupan
Meningkatkan akses
pelayanan persalinan dan
pelayanan Kesehatan di pelayanan nifas di fasilitas
fasilitas pelayanan pelayanan Kesehatan
Kesehatan kepada ibu Menurunkan angka
b. Meningkatkan cakupan
hamil, bersalin, nifas, dan kematian ibu dan pelayanan bayi baru lahir.
Tentang Peningkatan bayi baru lahir yang bayi baru lahir
c. Meningkatkan
Akses Pelayanan memenuhi kriteria fakir dengan peningkatan penanganan kasus
miskin dan orang tidak akses pelayanan
Kesehatan Bagi Ibu mampu namun belum
komplikasi pada ibu hamil,
kesehatan sesuai bersalin, nifas dan bayi
Hamil, Bersalin, Nifas, memiliki jaminan baru lahir.
standar melalui
Dan Bayi Baru Lahir Kesehatan (jaminan d. Mendorong penerima
jaminan kesehatan
Melalui Program pembiayaan persalinan) manfaat Jampersal
yang lebih efektif dan menjadi peserta JKN
Jaminan Persalinan efisien, serta e. Mendorong agar
mempertimbangkan prinsip pembiayaan pelayanan Ibu
portabilitas dan Bayi baru lahir lebih
efektif dan efisien

2
INSTRUKSI PRESIDEN NO 5 TAHUN 2022

Untuk meningkatkan akses


pelayanan Kesehatan di
fasilitas pelayanan Kesehatan
5 K/L dan 2 Pemda: kepada ibul hamil, bersalin,
• MENKO PMK nifas, dan bayi baru lahir yang
• MENKES
• MENDAGRI memenuhi kriteria fakir
• MENSOS
miskin dan orang tidak
• DIREKSI BPJS KESEHATAN
• GUBERNUR mampu serta tidak memiliki
• BUPATI/WALIKOTA
jaminan Kesehatan untuk
mencegah kematian ibu dan
bayi di Indonesia.

3
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 5 TAHUN 2022
TENTANG PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN,
NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR MELALUI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN

5 K/L dan 2 Pemda:


• MENKO PMK
• MENKES
Masa Berlaku Inpres
• MENDAGRI
• MENSOS
• DIREKSI BPJS KESEHATAN 31 Desember 2022
• GUBERNUR
• BUPATI/WALIKOTA

Tujuan

Untuk meningkatkan akses pelayanan Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan kepada ibul hamil,
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir yang memenuhi kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu serta
tidak memiliki jaminan Kesehatan untuk mencegah kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Tugas Kemenko PMK

a. Melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pelaksanaan Instruksi Presiden ini; dan

b. Melaporkan pelaksanaan Instruksi Presiden ini kepada Presiden secara berkala setiap 3 (tiga) bulan atau sewaktu-

waktu apabila diperlukan.

kemenkopmkri @kemenkopmk @kemenko_pmk kemenkopmk Kemenkopmk.go.id 4


KEPMENKES
tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan
Dana Jaminan Persalinan TA
2022
Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir dengan peningkatan akses pelayanan
kesehatan sesuai standar dan penurunan risiko
finansial melalui jaminan kesehatan

Prinsip Umum Pendanaan


Dana Jampersal digunakan untuk membiayai pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir guna melakukan
pencegahan dini terhadap terjadinya komplikasi baik
dalam kehamilan, persalinan ataupun masa nifas
termasuk pelayanan dan penanganan komplikasi pada
bayi baru lahir di fasilitas pelayanan kesehatan

7
Sumber dana Jampersal berasal dari anggaran
DIPA Ditjen Kesmas Kemenkes

Sumber,
Peruntukan
Peruntukkan dana Jampersal sebagai
Dana pembayaran manfaat pelayanan kesehatan
Jampersal yang dijamin dalam Jampersal
dan Sasaran

Sasaran: masyarakat dengan kriteria fakir


miskin, orang tidak mampu dan tidak
memiliki jaminan kesehatan
8
8
Eligibilitas Kepesertaan Jampersal
 WNI berdomisili di wilayah Indonesia;
 Memiliki NIK yang telah divalidasi;
 Tidak dibatasi oleh wilayah kependudukan;
 Belum memiliki kepesertaan Program JKN atau
kepesertaan JKN sudah tidak aktif (PPUBU yang di-PHK
lebih dari 6 bulan dan belum diusulkan menjadi peserta
PBI);
 Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir yang
miskin dan tidak mampu yang dibuktikan dengan surat
keterangan dari pejabat daerah yang berwenang minimal
setingkat kepala desa;
 Jika tidak memiliki NIK, Dinas Kesehatan atau Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil untuk membantu
dalam pembuatan NIK.
9
Dana Jampersal dapat dimanfaatkan sejak
tanggal Inpres 5/2022 ditetapkan (12 Juli
2022) s.d. 31 Desember 2022
Penetapan
Masa Berlaku
Manfaat
Klaim diajukan untuk:
Jampersal a. Ibu paling lama 42 hari pasca persalinan;
atau
b. Bayi paling lama 28 hari setelah lahir

10
10
Fasyankes yang Melayani Jampersal
 semua fasilitas pelayanan kesehatan yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, baik
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjut (FKRTL)
 praktik mandiri bidan yang berjejaring dengan
FKTP yang bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan

11
PELAYANAN JAMPERSAL DI FASILITAS KESEHATAN
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT
PERTAMA (FKTP) LANJUT (FKRTL)
1. Pelayanan antenatal (4 kali) 1. Pelayanan antenatal bagi ibu hamil dengan faktor
risiko/komplikasi
2. Persalinan spontan
2. Persalinan pervaginam tanpa komplikasi
3. Persalinan normal dengan tindakan emergency
dasar 3. Persalinan pervaginam dengan komplikasi
4. Pelayanan ibu & bayi baru lahir prarujukan 4. Persalinan pervaginam dengan penyulit
5. Pelayanan nifas (3 kali) & bayi baru lahir (3 kali) 5. Pelayanan persalinan dengan SC
6. pelayanan KB pasca persalinan 6. Pelayanan pasca keguguran, KET, mola hidatidosa
dan histerektomi
7. Pelayanan rawat inap di FKTP
7. Pelayanan KB pasca persalinan
8. Pelayanan di FKTP (mengikuti manfaat JKN)
8. Pelayanan ibu nifas dengan faktor risiko/komplikasi
9. Pelayanan BBL/neonatal esensial saat lahir
10.Pelayanan BBL dengan komplikasi
11.Pelayanan Kesehatan ibu & BBL yang butuh ruang
rawat intensif
12
12.Pelayanan di FKRTL (mengikuti manfaat JKN)
Alur Pelayanan Kesehatan

PROSEDUR
PELAYANAN
PESERTA
JAMPERSAL

13
Dinas Kesehatan Provinsi
1. Melakukan pembinaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pelayanan Jampersal tingkat kabupaten/kota.
2. Memfasilitasi penyelesaian kendala pelayanan rujukan lintas batas.

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


PERAN 1. Menetapkan 2 orang penanggung jawab/pengelola Jampersal, sekaligus
sebagai Tim Penyelesaian Klaim Eskalasi Kabupaten/Kota.
2. Melakukan pendataan calon peserta Jampersal.
& 3. Melakukan input data calon peserta Jampersal ke dalam fitur Jampersal di
aplikasi e-kohort Kemenkes.
FUNGSI 4. Input data calon peserta Jampersal dilakukan setiap saat sesuai dengan
penambahan sasaran baru yang masuk dalam kriteria.
(1) 5. Mengumpulkan nomor rekening bank fasilitas pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan Jampersal dan disampaikan kepada tim pengelola
Jampersal Kementerian Kesehatan melalui aplikasi e-kohort Kemenkes.
6. Pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pelayanan dan penyelesaian klaim pelayanan pasien Jampersal pada fasilitas
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
7. Melakukan koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan dalam
penyelesaian klaim tidak sesuai di wilayah kerjanya.
8. Membantu pasien melengkapi persyaratan Jampersal.
Rumah Sakit
1.Menyampaikan nomor rekening bank yang akan digunakan
untuk pembayaran klaim Jampersal kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota atau langsung menginput ke dalam aplikasi
e-kohort Kemenkes.
2.Memberikan pelayanan sesuai standar.
PERAN 3.Melengkapi dokumen pendukung klaim dan melakukan
verifikasi internal atas berkas klaim yang akan diajukan.
& 4.Melakukan upaya pencegahan atas potensi kecurangan
terhadap klaim yang diajukan.
FUNGSI 5.Mengajukan klaim secara rutin dan lengkap.
6.Bagi RS yang belum memanfaatkan aplikasi e-kohort,
(3) melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk memastikan sasaran adalah peserta
Jampersal.
7.Melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan dan Tim
Penyelesaian Klaim Eskalasi Kabupaten/Kota terkait
permasalahan klaim tidak sesuai.
8.Menerima pembayaran klaim dari Kementerian Kesehatan.
PENCATATAN
Pada register pencatatan yang sudah ada termasuk aplikasi e-kohort dan buku KIA

PELAPORAN
BPJS Kesehatan
1.Menyampaikan rekap hasil verifikasi klaim Jampersal setiap bulan ke Kementerian
Kesehatan. Pelaporan meliputi hasil verifikasi klaim berupa jumlah kasus dan
biaya dari klaim sesuai dan tidak sesuai, baik dari FKTP maupun FKRTL melalui
aplikasi e-kohort.
2.Melaporkan rekap hasil verifikasi klaim Jampersal secara berkala ke Menko PMK.

Kementerian Kesehatan. melaporkan kepada Menko PMK tiap 3 (tiga) bulan,


meliputi:
3.Jumlah sasaran Jampersal yang tervalidasi.
4.Jumlah pemanfaatan Jampersal berdasarkan jenis pelayanan dan pembayaran
klaim Jampersal.
5.Jumlah pembayaran klaim Jampersal. 17
User dan Password E kohort
untuk FKTP dan FKRTL
diberikan atau didaftarkan di
Dinkes Kab/Kota terkait

19
20
MASA KEDALUWARSA KLAIM, diberlakukan untuk pengajuan klaim dengan
ketentuan:
1.Pelayanan sampai dengan tanggal 15 Oktober 2022 memiliki masa kedaluwarsa
klaim 60 hari sejak pelayanan berakhir.
2.Pelayanan yang selesai diberikan antara tanggal 16 Oktober 2022 sampai
dengan tanggal 30 November 2022, masa kedaluwarsa klaim terakhir pada
tanggal 15 Desember 2022.
3.Pelayanan yang selesai diberikan antara tanggal 1 Desember sampai 31
Desember 2022, masa kedaluwarsa klaim 60 hari sejak pelayanan berakhir
dengan pembayaran dilaksanakan melalui DIPA tahun anggaran 2023.

BESARAN TARIF PELAYANAN DALAM JAMPERSAL


1.Di FKTP mengacu kepada penetapan standar tarif nonkapitasi dalam Program JKN.
2.Di FKRTL mengacu kepada penetapan standar tarif INA CBGs dalam Program JKN.
21
Skrining
Hipotiroid
Kongenital

22
Hipotiroid
Kongenital
kekurangan hormon tiroid pada bayi baru lahir

Anak yang lahir dengan kelainan hipotiroid kongenital harus


dideteksi dini dan apabila positif segera diobati agar tumbuh
dan berkembang sesuai potensi genetik

23
​2
Hipotiroid kongenital yang dideteksi lebih cepat dan
diobati, mencegah anak mengalami keterlambatan
pertumbuhan dan kognitif yang irreversible

1.500 dari 4,4 juta bayi baru lahir Indonesia Dampak hipotiroid
diperkirakan lahir dengan hipotiroid kongenital
kongenital
Mengacu prevalensi global 1 : 3.000 kelahiran
• Beban biaya untuk menanggung anak
hipotiroid kongenital seumur hidup
• Beban psikologi dan sosial keluarga
Gejala dan tanda yang dapat diobservasi setelah
• Negara harus menyiapkan guru dan
1 bulan setelah lahir
sekolah SLB
• Tubuh pendek • Mudah tersedak • Bonus demografi tidak tercapai
• Lunglai • Suara serak
• Kurang aktif • Pusar bodong
• Bayi kuning • Ubun-ubun melebar
• Lidah besar
24
Pelayanan persalinan

Alur dan bayi baru lahir di


FKTP/FKRTL

pelayanan positif Tatalaksana

skrining Pengambilan sampel


SHK dengan kertas
Pengobatan
SHK di FKRTL

hipotiroid
saring di FKTP/FKRTL

Tes Konfirmasi di
kongenital Pengiriman sampel
TSH tinggi Tatalaksana
SHK di FKRTL
Laboratorium
terstandar di
SHK ke laboratorium oleh Dokter Sp Kab/Kota/Lab
rujukan SHK Anak) Rujukan

Pemeriksaan sampel Hasil


Pemantauan
SHK di Laboratorium Skrining
tumbuh
Rujukan SHK kembang di
negatif FKTP
TSH
FKTP normal
FKRTL Pemantauan
Lab Rujukan SHK
tumbuh
kembang di
FKTP
25
Periode pemeriksaan SHK
Golden Period
Terapi

Usia Usia Usia Usia Usia Usia Usia


Usia
2-3 Hari 8 Hari 11 Hari 15 Hari 16 Hari 23 Hari 30 Hari
0 Hari

Maksimal Maksimal Maksimal Maksimal 7


48-72 Jam 3-4 Jam 24 Jam 7 Hari
4 Hari 3 Hari 3-4 Hari Hari

Hasil Bayi hasil Tes konfirmasi


Pemeriksaan
Bayi lahir Pengeringan SHK Positif skrining TSH & Diagnosis
Penyimpanan Pengiriman Sampel
Pengambilan Diinformasikan tinggi, Hipotiroid
Sampel Sampel Sampel Di Lab
Sampel Ke Konsul Sp.A Kongenital
Darah Untuk Dari Rujukan
Darah Pengirim dan Mendapat
Di Atas Pengiriman Fasyankes 2x Seminggu
Tumit Bayi Sampel Tes Konfirmasi Terapi
Kertas Kolektif Ke Lab
Saring Rujukan
Fasyankes Puskesmas
Tanggung Laboratorium Rujukan SHK RSUD
Domisili Bayi
jawab

Mekasnisme Feedback hasil dari Lab


Identifikasi
Rujukan
masalah
• Bayi pulang sebelum 48 jam Kesiapan tatalaksana dan
• Orang tua belum teredukasi SHK Fasyankes belum memiliki SOP SHK
monitoring bayi dengan HK

FKTP
FKRTL
Lab Rujukan
SHK
Tatalaksana Hipotiroid Kongenital

Re-anamnesis
• Serum FT4 di Pemberian
Hasil bawah normal Levotiroksin
• FT4 normal, Pemantauan
TSH Tes
Konfirmasi Pemeriksaan Fisik Sesuai klinis dan
berkala
TSH > biokimia serum
Tinggi 20µU/ml (2 kali tiroksin dan TSH
pemeriksaan) menurut umur
Pemeriksaan
Penunjang
Pengobatan dan pemantauan berkala
dilakukan di bawah pengawasan dokter
Spesialis Anak
REGIONALISASI SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
No Nama Lab Rujukan Regional

1 RSUPN dr. Ciptomangunkusomo DKI Jakarta, Banten, Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung,
Kep, Bangka Belitung, Kep. Riau, Sulawesi Utara, Papua Barat, dan sebagian
Jawa Barat (Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Bekasi).

2 RSUP dr. Hasan Sadikin Sumatera Utara, Sumatera Barat, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat,
Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan sebagian Jawa Barat (Sukabumi,
Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka,
Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bandung Barat,
Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota
Tasikmalaya, dan Kota Banjar)

3 RSUP dr. Sardjito DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Bali, NTB, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah

4 RSUD dr. Soetomo Jawa Timur

28
Peran dan dukungan yang diharapkan dalam pemanfaatan Jampersal dan pelaksanaan SHK
Instansi Peran

Pemanfaatan Jampersal Pelaksanaan SHK


Kementerian Kesehatan • Alokasi anggaran • Sosialisasi pelaksanaan SHK
• Menyusun dan menetapkan pedoman teknis • Regulasi pelaksanaan SHK
• Pendataan dan penetapan sasaran • Pencatatan dan Pelaporan
• Pendataan dan penetapan fasyankes • Jejaring SHK (Lab rujukan, OP, dan RSUD)
• Persetujuan hasil verifikasi • Peningkatan kapasitas laboratorium rujukan
• Sinkronisasi, monitoring dan evaluasi • Fasilitasi pelatihan SHK
• Koordinasi sasaran PBI dengan Kemensos
• Interkoneksi Sistem
Dinkes Kab/Kota • Mengusulkan Peserta • Sosialisasi dan edukasi masyarakat
• Sumberdaya • Koordinasi penggunaan Jampersal dan pengiriman sampel
SHK
• Pembiayaan pengiriman sampel
• Pelacakan kasus positif
• Pemantauan tatalaksana

BPJS • Memastikan status kepesertaan Pelayanan rujukan hasil skrining:


• Verifikasi tagihan • Penegakan diagnosis termasuk tes konfirmasi
• Menyampaikan hasil verifikasi • Pengobatan
• Menyampaikan data peserta ke Pemerintah • Kemudahan akses rujukan bagi kab/kota yang belum
Daerah memiliki fasilitas tes konfirmasi
• Interkoneksi sistem

Fasyankes • Memanfaatkan dana Jampersal untuk sasaran • Menyediakan SOP SHK dalam pelayanan neonatus
• Menfasilitasi pelaksanaan SHK
• Menindaklanjuti hasil skrining

Anda mungkin juga menyukai