Anda di halaman 1dari 32

MEMUPUK JIWA “LEADERSHIP“

DALAM PROFESI KEFARMASIAN


UNTUK LEBIH BERPARTISIPASI
DAN BERKONTRIBUSI BAGI
MASYARAKAT

Disampaikan pada Webinar PC IAI Kota Banjarmasin


11 Oktober 2020

Oleh : Apt. Rony, S.Farm.


1
(Ketua PC IAI Kota Banjarmasin)
 HIDUP : untuk berbagi dengan sesama,
mengambil peran kontribusi, mengambil
tanggung jawab, memberi manfaat kepada
lingkungan, bermakna bagi hidup dan
kehidupan itu sendiri

2
 FARMASIS (didefinisikan sebagai profesional)
: Berkaitan dengan seni dan ilmu pengetahuan
dalam proses penyiapan obat-obatan dan
produk perawatan kesehatan lainnya, distribusi
dan penggunaannya yang tepat dan aman dalam
pengobatan dan pencegahan penyakit, apakah
dibagikan dengan resep dokter, dokter gigi atau
dokter hewan, atau dalam hal dimana secara
hukum diperbolehkan untuk diberikan atau
dijual langsung ke konsumen

3
 Misi Farmasis : memberikan pelayanan
dengan pendekatan Pharmaceutical Care,
dengan tujuan mencapai hasil yang
menuju pada peningkatan kualitas hidup
dan kesehatan pasien, melibatkan
penilaian dan keputusan untuk
menghindari, memulai,
mempertahankan, atau menghentikan
terapi obat

4
Kenapa Leadership
Itu Penting?

Bukti menunjukkan bahwa Leadership


semakin dikaitkan dengan :
Kinerja yang tinggi dari suatu organisasi, dan
Kepemimpinan yang efektif dalam sebuah
organisasi mengarah pada pelayanan yang lebih
berkualitas.

5
DEFINISI LEADERSHIP
Leadership, menurut Peter DeLisle, adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain,
dengan atau tanpa otoritas.
Semua keberhasilan adalah effort dari usaha manusia;
jadi, kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
merupakan derivat dari:
• Komunikasi Interpersonal &
Efektivitas;
• Manajemen Konflik & Penampilan;
• Menemukan solusi masalah &
7 Penghargaan terhadap tujuan.
LEADERSHIP
(KEPEMIMPINAN
)

IS INFLUENCE
(PENGARUH)
Related to =

EXCELLENT
PERFORMANCE
8
Passion / gairah adalah asal mula kompentensi

KOMPETENS KINERJA
I INDIVIDUAL INDIVIDUAL

Artinya, untuk meningkatkan kompetensi,


kita memerlukan passion dan hati yang kuat

8
High Faktor Non
Performer Performer
+ 1. Passion -
+ 2. Keyakinan -
(Belief)
Kecintaan
+ 3. Action -
4. Attitude
+ -
5. Performan
+ ce -

Keyakinan dan Kecintaan


Lebih: Tahan banting, Sabar, Berani,
Gigih,Peduli 9
FILOSOFI
LEADERSHIP

LEADERSHIP

Leadership perpaduan antara


10
kompetensi dan karakter
PRINSIP-PRINSIP LEADERSHIP

SELF
IMPROVEMENT STRATEGI

ORANG LEADERSHIP
PENGAMBILAN
LAIN KEPUTUSAN

PRODUKTIVITAS

11
CARA MEMPENGARUHI KARAKTER
LEADERSHIP

SURI
TELADAN

MENUJU
MEMBERDAYAKAN
PERUBAHAN

LEADERSHIP

MEMBAGI
INSPIRASI
VISI
12
PERSPEKTIF SPIRITUAL
 Kita tidak dibatasi oleh JAGAD RAYA
 Perbaiki mindset (TRANSFORMASI),
maka kita akan LEBIH BERHASIL
 Dorongan gerakan dari DALAM
------ LUAR
 Memberi terbaik

13
APAKAH TRANSFORMASI ITU?

NEW BELIEFES
REFORM TRANSFORMATION

SAME OLD STRATEGIES DIFFERENT STRATEGIES

OLD BELIEFES
STATUS QUO INNOVATIO
N

Transformasi adalah proses pembentukan pola pikir, sikap


dan perilaku untuk membangun KARAKTER MANUSIA
BARU yang MEMILIKI NILAI lebih bagi diri dan
lingkungannya

14
KEMAMPUAN LEADERSHIP
Bagaimana cara memperbaiki
kemampuan Leadership :
• Renungkan dan identifikasi keterampilan yang KITA butuhkan untuk
memimpin secara efektif dan buat Action Plan untuk
mengembangkannya;
• Mintalah umpan balik dari rekan kerja, atasan, tutor dan ‘Followers‘
kita;
• Praktik lah secara bertanggung jawab (bekerja, menjadi sukarelawan,
pengurus organisasi & perkumpulan) dan merefleksikan kinerja Kita
• Carilah mentor  belajar dari teladan kepemimpinan yang positif;
• Ikuti lah Pelatihan-pelatihan Leadership.

15
MANAJEMEN
Manajemen adalah
kemampuan untuk mengatur
sumber daya dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas yang
diperlukan untuk mencapai
tujuan secara tepat waktu dan
hemat biaya. 16
MANAGER vs LEADER
Manager Leader
• Do the Right Thing;
• Do Things Right; • Kekuatan mempengaruhi;
• Kekuatan Otoritas; • Diterima;
• Ditunjuk; • Membentuk peraturan;
• Mengikuti peraturan; • Mengarahkan &
• Memerintah; berpartisipasi;
• Pembangun; • Arsitek;
• Memecahkan masalah. • Menginspirasi & memotivasi.

17
Leadership adalah perpaduan
antara visi, nilai dan kontribusi
kepada masyarakat, dengan
mengubah ide menjadi
kenyataan melalui orang lain
yang memiliki visi yang sama
18
PARTISIPASI DAN KONTRIBUSI
TENAGA KEFARMASIAN UNTUK
MASYARAKAT
YANG TELAH DIATUR OLEH
MELALUI
PEMERINTAH
SEBUAH PROGRAM YANG BERNAMA “GEMA CERMAT”
(GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT).
GEMA CERMAT ADALAH SEBUAH UPAYA AGAR MASYARAKAT
MEMILIKI PENGETAHUAN PENTING TERKAIT PENGGUNAAN OBAT.
PROGRAM GEMA CERMAT MELIBATKAN APARAT PEMERINTAH
TERKAIT, TENAGA KESEHATAN YAITU APOTEKER, DAN
MASYARAKAT.
PROGRAM “GEMA CERMAT” MEMILIKI DASAR HUKUM SK
MENKES RI NO. HK.02.02/MENKES/427/2015
PERMASALAHAN KEFARMASIAN DI MASYARAKAT YANG
MEMUNGKINKAN PARTISIPASI DAN KONTRIBUSI
TENAGA KEFARMASIAN

Pemberian resep tdk sesuai indikasi klinis & diagnosis

Penggunaan AB secara tidak tepat dosis dan indikasi

Polifarmasi
PENGGUNAAN
OBAT TIDAK Penggunaan injeksi yang berlebihan
RASIONAL
Ketidakpatuhan pasien
SWAMEDIKASI YANG TIDAK TEPAT
DOEN tidak digunakan sbg acuan penyediaan obat

20
GeMa CerMat: Edukasi pada Masyarakat secara Interaktif dalam Penggunaan Obat secara Benar
dan Rasional
STRATEGI DAN KEGIATAN GEMA
CERMAT
• ADVOKASI DAN REGULASI
• PERMENKES DAN PEDOMAN
• KOORDINASI LINTAS SEKTOR

• KOMUNIKASI DAN PUBLIKASI


• PENYEBARAN INFORMASI

• EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


• METODE CBIA (CARA BELAJAR INSAN AKTIF)
• METODE LAIN YANG SESUAI

• OPTIMALISASI PERAN TENAGA KESEHATAN

• TENAGA KESEHATAN TERUTAMA


APOTEKER SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
ADVOKASI PROGRAM GEMA CERMAT
OLEH PC IAI KOTA BANJARMASIN
KEPADA WALIKOTA DAN KADISKES
KOTA BANJARMASIN
KOMUNIKASI DAN PUBLIKASI OLEH PC
IAI KOTA BANJARMASIN KEPADA
MASYARAKAT YANG DIDUKUNG OLEH
WALIKOTA BANJARMASIN
KOMUNIKASI DAN PUBLIKASI OLEH
PC IAI KOTA BANJARMASIN KEPADA
MASYARAKAT YANG DIDUKUNG OLEH
WALIKOTA BANJARMASIN
METODE CBIA
 Interaktif/diskusi kelompok kecil
 Proses belajar mandiri (self-learning process)
 Memanfaatkan forum yang ada dalam
masyarakat (arisan, pengajian, perkumpulan)
 Tutor/fasilitator berfungsi sebagai pemicu
diskusi, menunjukkan cara mendapatkan
jawaban atas masalah, tidak mendominasi
diskusi
 Tutor/fasilitator dapat direkrut dari
masyarakat, setelah ditraining
CBIA Penyuluhan Konvensional
• Pembelajaran secara aktif • Tutor/penyuluh memberikan
• Merangsang inisiatif belajar sendiri informasi yang diperlukan
• Membekali masyarakat dengan sikap • Proses cenderung searah
dan tingkah laku kritis • Ketergantungan peserta terhadap
• Memunculkan perilaku mencari tutor/penyuluh
informasi • Kesempatan berinteraksi kurang
• Proses interaktif
KEGIATAN CBIA YANG
DISELENGGARAKAN OLEH BEBERAPA
PENGURUS PC IAI KOTA BANJARMASIN
OPTIMALISASI PERAN TENAGA
KESEHATAN SEBAGAI AOC
KOLABORASI ANTARA PC IAI KOTA BANJARMASIN
DENGAN STAKEHOLDER (DINAS KESEHATAN KOTA
BANJARMASIN)
TUJUAN EDUKASI DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(GEMA CERMAT)

Pengetahuan meningkat

Kesadaran/kepedulian meningkat

Keterampilan meningkat

Sikap dan perilaku berubah


“Setiap kalian adalah pemimpin, dan
setiap pemimpin akan dimintai
pertanggung jawaban atas segala yang
dipimpinnya.
(H.R. Bukhori)
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi sesama manusia" (H.R.
Ath-Thabrani)
31
32

Anda mungkin juga menyukai