Anda di halaman 1dari 66

VITAMIN,

MINERAL &
HORMON
Dosen Pengampu :
Fitri Aldresti, S.Pd, M.Pd
ANGGOTA KELOMPOK 2
NOVITA WULANDARI RENDIKA ADISMAN
01 2005110437 02 2005136151

INDAH FADILA TIA DWI ANANDA


03 2005112307 04 2005125288

RIAMA WARUWU
05 2005112448
重陽節

01
VITAMIN & MINERAL
VITAMIN
Definisi
● Vitamin merupakan senyawa yang diperlukan untuk
kehidupan
● Tidak dapat dibentuk sendiri oleh organisme
● Diperlukan dalam jumlah kecil untuk metabolisme
● Prekursor koenzim & bahan pembawa sinyal
Kebutuhan Vitamin
● Tergantung dari jenis vitamin
● Dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan keadaan
fisiologis seperti kehamilan, menyusui, kerja berat
tubuh dan cara konsumsi makanan
● Dengan cara makan yang sehat, kebutuhan vitamin
setiap hari dapat terpenuhi.
● Kekurangan makan, salah makan, gangguan
penyerapan  hipovitaminosis  avitaminosis
● Pemberian vitamin yang berlebihan 
hipervitaminosis dengan gejala keracunan dan hanya
terjadi pada vitamin A dan D.
VITAMIN LARUT
LEMAK
Vitamin Larut dalam Lemak
● Merupakan molekul hidrofobik apolar, secara kimia vitamin-
vitamin tersebut  kelompok isoprenoid.
● Tidak dapat disintesis oleh tubuh dalam jumlah yang memadai
 dipasok dari makanan
● Dapat diserap dengan efisien kalau terdapat penyerapan
lemak yang normal  diangkut di dalam darah (lipoprotein
atau protein pengikat yang spesifik)
Fungsi Vitamin Larut dalam Lemak
● Vitamin A : pada penglihatan
● Vitamin D : berperan pada metabolisme kalsium dan fosfat
● Vitamin E : sebagai antioksidan dan
● Vitamin K : berperan dalam pembekuan darah.
Vitamin A = Retinol
● Merupakan senyawa poliisoprenoid yang
mengandung cincin sikloheksinil.
● Retinol adalah substansi induk dari
retinoid yang terdapat pada retinal dan
asam retinoat.
● Dibentuk melalui pemecahan provitamin
A (β-karoten)
● Dalam tubuh, fungsi utama vitamin A
dilaksanakan oleh retinol dan kedua
derivatnya yaitu retinal dan asam
retinoat.
β-karoten
● Merupakan antioksidan dan mempunyai peranan dalam
menangkap radikal bebas peroksi di dalam jaringan dengan
tekanan parsial oksigen yang rendah.
● Kemampuan β-karoten untuk bertindak sebagai antioksidan
disebabkan oleh stabilisasi radikal bebas peroksida dalam
struktur alkilnya yang terkonjugasi.
● Sifat antioksidan ini mungkin dapat sebagai anti kanker.
Vitamin D = kalsiol
● Merupakan prohormon steroid.
● Kalsiol diubah dalam hati dan ginjal
melalui hidroksilasi  hormon
kalsitriol (la,25-dihidroksi-vitamin D).
● Kalsitriol bersama-sama dengan dua
hormon lain (paratirin dan kalsitonin)
mengatur metabolisme kalsium.
● Kalsiol dapat dibentuk dari 7-
dehidrokolesterol melalui suatu reaksi
fotokimia di dalam kulit.
Vitamin D dari provitamin dehidrokolesterol

● Sinar ultraviolet akan memutuskan


cincin B pada ergosterol yang
terdapat di dalam tanaman dan 7-
dehidroksikolesterol yang terdapat
dalam tubuh hewan  vitamin D.
● Ergokalsiferol = vitamin D2, dapat
dibuat secara komersial dari tanaman
dengan cara ini, sedangkan di dalam
tubuh hewan akan terbentuk
kolekalsiferol = vitamin D3, dari 7-
dehidrokolesterol pada kulit yang
terpajan cahaya.
Rakhitis
Vitamin E (Tokoferol)

● Terdapat pada tumbuh-tumbuhan terutama dalam kecambah gandum,


membentuk suatu pelindung oksidasi yang efektif untuk lemak jenuh.
● Vitamin E merupakan baris pertama pertahanan terhadap proses
peroksidasi asam lemak tak jenuh ganda yang terdapat dalam fosfolipid
membran seluler dan subseluler.
Vitamin K ( Filokinon )

● Vitamin K merupakan kofaktor enzim karboksilase: mengubah residu


protein (asam glutamat (glu))  gama-karboksiglutamat (gla).
● Enzim karboksilase yang menggunakan vitamin K sebagai kofaktor
didapat di dalam membran hati dan tulang dan sedikit di lain jaringan.
● Gla-protein dengan mudah dapat mengikat ion kalsium  merupakan
aktivitas biologik vitamin K.
VITAMIN LARUT AIR
Vitamin Larut dalam Air
● Vitamin C: ASAM ASKORBAT
● Vitamin B: Tiamin (B1), Riboflavin (B2), Niasin (asam nikotinat,
nikotinamida) (vitamin B3), Asam pantotenat (vitamin B5), Vitamin
B6 (piridoksin, piridoksal, piridoksamin), Biotin, Vitamin B12
(kobalamin) dan asam folat (asam pteroilglutamat).
VITAMIN C
● Merupakan kristal putih yang larut air
● stabil dalam keadaan kering
● rusak oleh oksidasi dan air panas,
● cukup stabil dalam asam dan tidak
stabil dalam alkali dan
● merupakan vitamin paling labil
FUNGSI VIT C
● Sintesis kolagen :
○ Menghidrolisis prolin dan lisin -----> hidroksiprolin (bahan penting sintesis
kolagen untuk integritas sel)

● Absorbsi dan metabolisme besi


○ Mereduksi Ferro menjadi Ferri (lebih mudah diserap)
○ Absorbsi besi non-hem meningkat 4 kali bila ada vitamin C

● Mencegah infeksi
○ Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi ( Pauling (1970)
dosis tinggi Vit. C mencegah dan menyembuhkan pilek)

● Mencegah kanker dan penyakit jantung


○ Vit. Mencegah pembentukan nitrosamine yang bersifat karsinogenik

● Sebagai antioksidan
KEKURANGAN
● Gejala awal : lelah, lemah, napas pendek, kejang otot, tulang, otot
dan pesendian sakit, kurang nafsu makan, kulit kering, kasar dan
gatal, warna kebiruan dibawah kulit, perdarahan gusi, gigi longgar,
mulut dan mata kering dan rambut rontok
● Luka sukar sembuh, anemia, leukosit turun, depresi dan gangguan
syaraf (hysteria, depresi dan gangguan psikomotorik)
● Gejala skorbut timbul bila Vit. C dalam darah < 0,2 mg/dl
VITAMIN B1 (thiamin)
● kristal putih kekuningan
● stabil dalam keadaan kering
● larut air
● tahan panas bila suasana asam dan rusak
oleh panas/oksidasi pada suasana alkali
● Vitamin B1 diabsorbsi dalam deudenum
dan terhambat oleh adanya alkohol
● tiamin berfungsi sebagai koenzim
berbagai reaksi metabolisme energi.
KEKURANGAN
● Gejala awal : nafsu makan <, gangguan pencernaan, sukar BAB, lelah,
berdebar – debar dan ras kesemutan.
● Gangguan syaraf dan jantung dalam keadaan berat disebut beri –
beri.
● Beri – beri basah ditandai sesak napas dan edema setelah mengalami
kelelahan berkepanjangan (menunjukan tanda kegagalan jantung).
● Beri – beri kering ditandai kelemahan otot luar biasa dan degenerasi
saraf perifer yang dapat berlanjut pada kelumpuhan kaki.
VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)
● berbentuk kristal kuning,
● larut air,
● tahan panas
● oksidasi dan asam
● tidak tahan alkali dan cahaya (UV)
● B2 disimpan dalam, bentuk FAD (70 – 90%)
dalam hati, jantung dan ginjal dalam darah
B2 terikat dengan albumin (sebagaan besar)
serta 200 g B2 dan metabolit dibuang
dalam urin setiap hari
FUNGSI B2 KEKURANGAN
● Sebagai koenzim FMN dn ● tanda awal : mata panas dan
FAD gatal, tidak tahan cahaya,
● Sebagai pembawa H dalam kehilangan ketajaman mata, bibir,
system transport elektron mulut serta lidah sakit dan panas
dalam mitokondria ● lanjut : Cheilosis ( bibir meradang),
● Sebagai koenzim Stimatis angular (sudut mulut
dehidrogenase dalam pecah), glositis (lidah licin dan
metabolisme glukosa dan berwarna keunguan) dan
asam lemak pembesara kapiler darah di
● FMN mengubah piridoxin sekeliling kornea mata.
menjadi piridoxal fosfat ● Mengakibatkan sumbing dan
● FAD mengubah triftopan gangguan pertumbuhan pada
menjadi niasin bayi
● Berperan dalam sintesis DNA
Vitamin B3 NIASIN (ASAM NIKOTINAT)
● Dalam makanan niasin berada dalam
keadaan terikat dengan potein pada
koenzim
● Berbentuk kristal putih, lebih stabil dari
B1 dan B2
● Tahan terhadap suhu tunggi, cahaya,
asam, alkali dan oksidasi
● Tidak rusak pada pengolahan dan
pemasaka normal
FUNGSI KEKURANGAN
● Sebagai Koenzim NAD dan NADP ● tanda awal : kelemahan otot,
● Diperlukan dalam rekasi oksidasi anoreksia, gangguan saluran
reduksi pada glikolisis, metabolisme pencernaan dan kulit memerah.
protein, asam lemak, pernafasan sel ● Kurang berat = pellagra (tanda :
dan detoksifikasi, dimana dermatitis, demensia dan diare (3D)
peranannya melapas dan menerima dan Death (4D)
atom Hidrogen ● Kelaina sal. Cerna = radang pada
● NAD berfungsi dalam sintesis mukosa mulut, saluran cerna serta
glikogen diare
BIOTIN
● Sifat : Tahan panas, larut air dan
alkohol, serta muda teroksidasi
● Fungsi : Sebagai koenzim
● Pada reaksi yang menyangkut
penambahan/pengurangan CO2
● Sintesis dan oksidasi asam lemak
● Deaminasi (pengeluaran NH2) dari
asam amino tertentu
● Sistesis purin untuk pembentukan
DNA dan RNA
ASAM PANTOTHENAT
● kristal putih larut air
● rasa pahit
● lebih stabil dalam keadaan larut
● mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering
● dalam larutan netral tahan terhadap panas basah
● Fungsi : sebagai koenzim A (Ko A)
● bagian asetil KoA yang terkait dengan metabolisme KH dan lipida
● Sistesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipid dan porfirin (untuk
pembentukan Hb)
VITAMIN B6 (Piridoksin, piridoksal dan piridoksamin)

• Kristal putih tidah berbau,


• Larut air dan alkohol,
• Tahan panas dalam keadaam
asam,
• Kurang stabil dalam larutan
alkali dan
• Tidak tahan cahaya
FUNGSI
● Koenzim Piridoksal fosfat (PLP) dan pirdoksamin fosfat (PMP)
● Berperan dalam transaminasi, dekarboksilasi dan rekasi lain yang
berkaitan dengan metabolisme protein
● PLP membantu mengubah triptofan dmenjadi niasin
● PLP membantu pelepasan glikogen pada hati dan otot
● PLP membantu mengubaha asam lemak Lenoleat menjadi asam
Arakidonat
● Pembentukan Spingolipida (dibutuhkan untuk pembentukan Mielin
untuk menyarungi sel – sel syaraf
● PLP mengatur sintesa pengantar syaraf Gamma – Amino- Butiric Acid
(GABA)
ASAM FOLAT
● Sifat : kristal warna orange kekuningan, tdk berasa dan berbau, larut air
dan mudah rusak oleh pemanasan
● Fungsi : sebagai koenzim THFA
● Memindahkan atom C tunggal pada metabolisme asam amino dan
sintesa asam nukleat
● Berperan dalam sintesi purin, guanine, adenine, pirmidin dan timin
● Pembentukan eritrosit dan leukosit
KOBALAMIN
● Sifat : kristal merah larut air (merah = kobalt), rusak oleh asam
encer, alkali, cahaya dan mengoksidasi dan pereduksi, 30% hilang
pada proses pemasakan

FUNGSI :
● mengubah folat menjadi bentuk aktif
● fungsi normal metabolimse semua sel
● kofaktor methionin sintase (untuk sintesis DNA)
fungsi mineral dalam proses biologi
• Komponen penting senyawa dalam tubuh seperti Kalsium dan Fosfor sebagai penyusun
struktur tulang dan gigi.
• Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis. Mineral akan berikatan dengan enzim tertentu
dan mengaktifkan enzim yang bersangkutan, sehingga berbagai reaksi biologis dalam tubuh
dapat terus berlangsung. Selain itu, mineral berikatan dengan komponen protein dan
mempengaruhi aktivitas protein yang bersangkutan, yakni peran besi sebagai bagian dari
hemoglobin pada sel darah merah.
• Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi. Penyerapan dan transport beberapa zat gizi
sangat bergantung pada beberapa mineral, seperti sodium yang berperan penting dalam
penyerapan karbohidrat dan kalsium yang memfasilitasi penyerapan vitamin B12.
• Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Sebagian besar reaksi kimia di tubuh dapat
berlangsung bila keasaman cairan tubuh sedikit di atas netral. Keasaman cairan tubuh
sangat ditentukan oleh konsentrasi relative dari ion H + dan OH-. Beberapa mineral memiliki
tendensi untuk berikatan dengan ion
fungsi mineral dalam proses biologi

• Menjaga keseimbangan cairan tubuh. Mineral dalam bentuk ion mempunyai


pengaruh besar terhadap perpindahan cairan tubuh baik dari luar sel maupun inter
sel ke pembuluh darah. Mekanisme ini secara keseluruhan turut serta mengontrol
keseimbangan cairan diseluruh tubuh sehingga proses metabolisme dapat terus
berlangsung.
• Penghantar impuls saraf. Prinsip mekanisme ini adalah perpindahan ion mineral
antar sel saraf di sepanjang serabut saraf. Mineral yang berperan terutama adalah
Natrium dan Potassium yang bekerja menghantarkan impuls antar membran sel
serta kalsium yang akan merangsang keseluruh saraf untuk mengeluarkan molekul
Neuro transmitter, mengikatnya dan menghantarkan ke sel saraf lain.
• Regulasi kontraksi otot, yakni mineral yang terdapat di antara sel yang berperan
dalam aktifitas otot. Kontraksi otot memerlukan ion kalsium dalam jumlah cukup.
Sedangkan relaksasi otot dapat berlangsung normal berkat aktivitas ion Natrium,
Potassium danmagnesium
Klasifikasi mineral
01 05 halida
Native Element (unsur murni)

02 Sulfida 06
karbonat

03 07 Phospat
Oksida & hidroksida

04 08
silikat sulfat
1. Native Element (unsur murni) 2. Sulfida

Native element atau unsur murni ini adalah kelas  Terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu
mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki dengan sulfur (belerang) (S2-). Pembentukan mineral
satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah
pada kelas ini tidak mengandung unsur lain gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang
selain unsur pembentuk utamanya. Pada tinggi dan sulfur berasal dari magma, kemudian
umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya.
adalah malleable yang jika ditempa dengan palu Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal
akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik adalah pirit (FeS2), Kalkosit (Cu2S), Galena (PbS),
akan dapat memanjang, namun tidak akan sphalerite (ZnS), dan Kalkopirit (CuFeS2).
kembali lagi seperti semula jika dilepaskan.
sistem kristalnya adalah isometrik.
Contoh mineral dari kelompok Native Element :
emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), tembaga (Cu),
bismuth (Bi), arsenic (As).
3. Oksida & hidroksida 4. silikat

Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan
langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Mineral 40% dari mineral yang dikenali. Hampir 90 % mineral
oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang
kecuali silikat. Beberapa mineral oksida yang paling merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen
umum adalah, korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3), dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya
kassiterit (SnO2), Zincite (ZnO), Magnetit (FeFe2O4), yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi
Kalium Nitrat (KNO3),dll terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari
,Mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak
persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang
(OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku
dengan pengikatan dengan air. Sama seperti oksida, maupun batuan malihan (metamorf). Contoh mineral
pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya Silikat: Quartz (SiO2), Feldspar Alkali (KAlSi3O8),
adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral Feldspar Plagioklas ((Ca,Na)AlSi3O8), Mica Muscovit
hidroksida adalah Manganite [MnO(OH)], Bauksit (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2), Mica Biotit
[FeO(OH)] , limonite (Fe2O3.H2O), Brusit (Mg(OH)2), (K2 (Mg,Fe)6Si3O10(OH) 2), Olivin ((Mg,Fe)2SiO4), dll.
Hidrargilit [Al(OH)3]
5. Halida 6. karbonat

Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi  Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan
dari ion halogenelektronegatif, seperti: F-, disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan
Cl-, Br-, I-. Pada umumnya memiliki berat dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”,
jenis yang rendah (< 5).Contoh mineralnya CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral
adalah: Halit (NaCl), Fluorit (CaF2), Silvit (KCl), ini merupakan susunan utama yang membentuk
dan Kriolit (Na3AlF6). batuan sedimen.
Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh
endapan bangkai plankton. Karbonat juga
terbentuk pada daerah evaporitic dan pada
daerah karst yang membentuk gua (caves).
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam
kelas carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3) 2,
calcite (CaCO3), magnesite (MgCO3), niter
(NaNO3), borak (Na2B4O5(OH)4.8H2O), nitrat
(NO3) dan juga Borat (BO3).
7. Phospat 8. Sulfat

Kelompok ini dicirikan oleh adanya Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral
gugus PO43-, dan pada umumnya sulfat adalah kombinasi logam dengan
memiliki kilap kaca atau lemak, contoh anion sufat tersebut. Pembentukan
mineral yaitu:Apatit Ca5(PO4)3Cl, OH, F, mineral sulfat biasanya terjadi pada
Vanadine Pb5Cl(PO4)3, dan Turquoise daerah evaporitik (penguapan) yang
CuAl6(PO4)4(OH)8. 4H2O. Vivianit tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-
lahan menguap sehingga formasi sulfat
Fe3(PO4)2.8H2O
dan halida berinteraksi.
Contoh-contoh mineral yang termasuk
kedalam kelas ini adalah Barite (BaSO4),
Celestite (SrSO4), Anhydrite (CaSO4),
angelsit dan Gypsum (CaSO4·2H2O). Juga
termasuk didalamnya mineral molybdate
(Li2MoO4), selenate (SeO42–), sulfite
(SO32−), dll.



02 重

HORMON
DEFINISI HORMON
Hormon adalah zat kimia yang dibuat oleh sel-sel khusus kelenjar
endokrin untuk memengaruhi berbagai sistem dan proses yang terjadi di
dalam tubuh.

Zat kimia ini akan dilepaskan ke aliran darah untuk mengirimkan pesan
ke jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Karena fungsinya ini,
hormon sering disebut sebagai “pembawa pesan kimia”.

Fungsi tubuh manusia sangat bergantung pada kerja kelenjar endokrin.


Perubahan sedikit saja pada zat kimia tubuh bisa menimbulkan masalah
kesehatan tertentu.
KEGUNAAN HORMON
Beberapa kegunaan hormon di antaranya:
● Pencernaan makanan
● Penyerapan zat gizi
● Fungsi seksual dan reproduksi
● Pertumbuhan dan perkembangan tubuh
● Pengaturan detak jantung, suhu tubuh, siklus tidur,
mood, rasa haus, nafsu makan, dan fungsi kognitif.
KELENJER PENGHASIL HORMON
Jenis kelenjar endokrin dan zat yang dihasilkan

HIPOTALAMUS
• Kelenjar hipotalamus mengatur sistem endokrin
tubuh yang terletak di bagian bawah otak,
tepatnya di bagian atas kelenjar pituitari.

• Bagian tubuh ini mengontrol banyak proses dalam


tubuh, misalnya suasana hati, rasa lapar dan haus,
pola tidur, serta fungsi seksual.

• Beberapa zat yang diproduksi kelenjar


hipotalamus antara lain corticotropin-releasing
hormone (CRH), thyrotropin-releasing hormone
(TRH), dan gonadotropin-releasing hormone (GnRh).
KELENJER PENGHASIL HORMON
PITUITARI
• Kelenjar pituitari berukuran sebesar kacang
polong dan terletak di bagian bawah otak,
tepatnya di bagian belakang jembatan hidung.

• Bagian ini juga sering disebut “kelenjar master”


karena mengendalikan sejumlah kelenjar lain yang
meliputi kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, indung
telur (ovarium), dan testis.

• Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar


pituitari antara lain growth hormone (GH), follicle-
stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone
(LH), dan prolaktin
KELENJER PENGHASIL HORMON
TIROID
• Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu dan
terletak di bagian depan leher Anda. Secara
umum, kelenjar ini bertanggung jawab untuk
mengatur laju metabolisme tubuh.

• Bagian dari kelenjar endokrin ini menghasilkan


hormon-hormon tiroid, yang terdiri dari tiroksin
(T4) dan triiodothyronine (T3).

• Sel-sel pada kelenjar tiroid juga menghasilkan


kalsitonin, yakni zat kimia yang mengatur kadar
kalsium dan fosfat dalam darah untuk
memelihara kesehatan tulang.
KELENJER PENGHASIL HORMON

paratiroid • Kelenjar paratiroid berukuran sebesar kacang


polong dan terletak di belakang kelenjar tiroid.

• Dua pasang kelenjar paratiroid yang terletak pada


setiap sisi kelenjar tiroid ini menghasilkan hormon
paratiroid yang mengontrol jumlah kalsium dalam
tubuh manusia.

• Ketidakseimbangan hormon paratiroid bisa


menyebabkan kadar kalsium darah menjadi terlalu
tinggi (hiperkalsemia) atau terlalu rendah
(hipokalsemia).
KELENJER PENGHASIL HORMON
adrenal

• Kelenjar adrenal melekat pada bagian atas setiap organ


ginjal. Kedua buah kelenjar adrenal ini umumnya
memiliki berat 4–5 gram pada orang dewasa.

• Beberapa zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar


adrenal yakni aldosteron, kortisol, adrenalin,
noradrenalin, dan androgen.

• Hormon-hormon ini membantu mengontrol


metabolisme tubuh, tekanan darah, perkembangan
seksual, dan respons tubuh terhadap stres.
KELENJER PENGHASIL HORMON
PINEAL
• Kelenjar pineal terletak jauh di dalam otak
manusia, lebih tepatnya pada bagian epitalamus
tempat dua bagian otak bergabung.

• Bagian ini menghasilkan melatonin yang


mengatur jam biologis dan jadwal tidur tubuh.

• Hormon ini akan meningkat saat kita berada di


lingkungan yang gelap. Pelepasan melatonin
akan merangsang rasa kantuk sehingga kita
tertidur pada malam hari.
KELENJER PENGHASIL HORMON

PANKREAS • Pankreas merupakan kelenjar besar yang terletak


di samping lambung dan usus kecil. Organ ini
memiliki dua fungsi, yakni untuk mencerna
makanan dan menghasilkan berbagai zat kimia.

• Dalam sistem pencernaan, pankreas


menghasilkan enzim pencernaan, seperti amilase,
lipase, dan tripsin, untuk mencerna zat gizi dari
makanan yang Anda konsumsi.

• Sebagai kelenjar endokrin, pankreas


menghasilkan insulin, amilin, dan glukagon yang
berfungsi untuk mengatur kadar glukosa darah
KELENJER PENGHASIL HORMON
TESTIS

• Selain memproduksi sel sperma, testis yang terletak di


belakang penis juga berfungsi menghasilkan hormon-hormon
reproduksi pria, terutama testosteron.

• Testosteron berperan dalam produksi sperma, dorongan


seks, kekuatan otot, dan perkembangan karakteristik tubuh
pria selama pubertas.

• Selain itu, testosteron juga berperan penting untuk


perkembangan organ reproduksi pria pada janin selama
kehamilan
KELENJER PENGHASIL HORMON
OVARIUM
• Ovarium (indung telur) memproduksi dan
melepaskan sel telur ke saluran reproduksi wanita.
Kelenjar ini juga menghasilkan hormon-hormon
reproduksi wanita, yakni estrogen dan progesteron.

• Estrogen bertanggung jawab dalam perkembangan


karakteristik tubuh wanita selama masa pubertas,
dari pertumbuhan payudara hingga siklus
menstruasi.

• Sementara itu, progesteron berfungsi untuk


mengendalikan siklus menstruasi serta
mempersiapkan proses kehamilan.
macam-macam jenis hormon
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH). 
Hormon luteinizing (LH). 
Produksi GnRH menentukan kesuburan pria
Hormon FSH dan LH akan bekerja sama
dan wanita. Hormon ini merangsang produksi
untuk merangsang produksi estrogen dan
hormon-hormon reproduksi, yakni hormon
progesteron pada wanita serta testosteron
perangsang folikel (FSH) dan
pada pria.
hormon luteinizing (LH).

Hormon perangsang folikel (FSH). 


Prolaktin. 
Pelepasan FSH membantu memastikan
Fungsi utama prolaktin ialah merangsang
proses pembentukan sel sperma pada pria
produksi ASI pada wanita, tetapi hormon ini
berjalan baik. Pada wanita, FSH mengatur
juga berperan mendukung fungsi seksual
perkembangan sel telur dan kelancaran siklus
pada pria maupun wanita.
menstruasi.
Macam-macam jenis hormon
Glukagon. 
Vasopresin.  Hormon ini memiliki efek berlawanan dengan
Disebut juga hormon antidiuretik insulin, yakni membantu pelepasan energi ke aliran
(ADH), hormon ini akan merangsang darah sehingga meningkatkan kadar gula darah saat
ginjal agar menyerap air dan tubuh kekurangan energi.
mengurangi jumlah air yang keluar dari
urine.
Kalsitonin. 
Pelepasan kalsitonin dari kelenjar tiroid akan
mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah
Oksitosin.  untuk memelihara kesehatan tulang
Hormon oksitosin mengontrol banyak
perilaku dan emosi penting sekaligus
terlibat dalam proses persalinan dan Melatonin.
produksi ASI setelah melahirkan. Hormon melatonin dihasilkan kelenjar pineal di otak
untuk mengatur jam biologis, rasa kantuk, dan
jadwal tidur tubuh.
Mekanisme kerja hormon
• Fosfodiesterase, Kerja yang ditimbulkan oleh hormon
yang meningkatkan konsentrasi cAMP bisa
diakhiridengan sejumlah cara termasuk hidrolisis cAMP.
Enzim hidrolisis dapat memproses pergantian sinyal
yang dengan cepat.
• Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdapat
pada membran plasma sel targetInteraksi hormon-
reseptor ini mengubahmengubah kecepatan sintesis
siklik AMP dari ATP
• Hormon steroid melewati membran sel masuk ke dalam
sitoplasma setiap sel, baik sel targethormon steroid
maupun sel lainnya
• Reseptor insulin yang sudah terfosforilasi melakukan
reaksi fosforilasi terhadap substratreseptor insulin (IRS -
1). IRS-1 yang terfosforilasi akan terikat dengan domain
SH2 padasejumlah proteinyang terlibat langsung dalam
pengantara berbagai efek insulin yang berbeda.
Sistem pengendalian hormon
Mekanisme kerja sistem endokrin dikendalikan hipotalamus
(suatu organ tubuh yang terletakdi bawah otak, sebesar biji
kacang yang mempunyai saraf tertentu). Hipotalamus
mempunyaikelenjar pituitari atau hipofisis yang dapat
mengeluarkan beberapa macam hormon. Sebagianhormon
tersebut merangsang kelenjar lain untuk mengeluarkan
hormon tertentu.
Tahap-tahap prosesnya sebagai berikut.
1) Keadaan dingin yang mengenai tubuh diterima sistem
syaraf pusat.
2) Sistem syaraf pusat mengaktifkan hipotalamus.
3) Hipotalamus mempengaruhi kelenjar pituitari sehingga
mengeluarkan hormon yangmerangsang kelenjar tiroid
yaitu TSH (Thyroidstimulating Hormone).
4) Dengan rangsangan ini, kelenjar tiroid mengeluarkan
hormon tiroksin yang dapatmempercepat metabolisme
glukosa.
Sistem pengendalian hormon
Pengendalian Keseimbangan Air
a. Bila kadar air dalam tubuh berkurang maka konsentrasi darah meningkat. Syaraf
penerima dalam hipotalamus mengetahui keadaan ini dan mempengaruhi
pituitary untukmengeluarkan hormon antidiuretik (ADH). Hormon antidiuretik
berperan untukmenghambat keluarnya air dari ginjal.
b. Hipotalamus juga mempengaruhi ginjal melalui sistem syaraf hingga
memproduksi renin.Renin menyebabkan terbentknya angiotensin (suatu
polipeptida dalam hati). Hormon inimemperkuat keinginan untuk minum yang
telah ditimbulkan oleh hipotalamus dan jugameningkatkan pengeluaran hormon
antidiuretik.
c. Pada waktu yang sama aldesteron dikeluarkan oleh adanya rangsangan dari
angiotensi.Aldesteron dapat menghambat pengeluaran ion Na+ dari ginjal dan
juga menghambat pembentukan urine
THANK YOU !!!

Anda mungkin juga menyukai