Anda di halaman 1dari 9

PELAKSANAAN DESAIN INOVATIF

TERAPI UAP MINYAK KAYU PUTIH PADA PASIEN


DENGAN GANGGUAN BERSIHAN JALAN NAPAS DI
RUANG ANAK RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK

Disusun oleh:
Indi Andini 221133038
Sal Syadilla 221133080
Nopi Krisdayanti 2022160163
Zulfikar Fhatanah Ghifari 221133096
Reka Ibnugraha 221133070
Baba Antonia 221133015
Kansa Reneza 221133041
Dessy Berlian 221133018
Roitiya 2022160173
A. Latar Belakang Program

• Infeksi pernapasan akut adalah salah satu penyebab paling


umum konsultasi atau perawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan, terutama dalam layanan anak. Bakteri adalah
penyebab utama infeksi saluran pernapasan bawah, di mana
Streptococcus pneumoniae menjadi penyebab paling umum
pneumonia bakteri didapatkan di banyak negara. Infeksi
saluran pernapasan akut disebabkan oleh virus atau campuran
infeksi virus-bakteri. Survei mortalitas ISPA pada tahun 2019
menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian terbesar
dengan presentase 22,30% dari seluruh kematian anak di
Indonesia (WHO, 2019).
• Salah satu cara yang dapat mengurangi sesak napas pada
gejala pileks /influensa yaitu dengan memberikan aromaterapi
minyak kayu putih dengan metode inhalasi atau metode
penguapan. Inhalasi sederhana adalah menghirup uap hangat
dari air mendidih telah dicampur dengan aroma terapi sebagai
penghangat, misalnya aroma terapi minyak kayu putih dapat
digunakan sebagai dekongestan alami. Menghirup uap
aromaterapi minyak kayu putih diyakini bisa mengurangi
gejala pilek maupun hidung tersumbat. Caranya,
mencampurkan 1 sampai 2 tetes minyak aromaterapi dalam
wadah atau baskom berisi air hangat, kemudian tundukkan
kepala di atas baskom dan ditutupi menggunakan handuk.
Hirup uap yang keluar dari air hangat tersebut selama 5-10
menit. (Siswantoro 2017).
B. Tujuan Program

• Tujuan dari desain inovatif ini adalah untuk membantu


mengatasi masalah pasien dengan gangguan bersihan
jalan nafas spesifiknya pada pasien yang ditemui adanya
penumpukan secret.
C. Sasaran Pencapaian Program

• Program ini di laksanakan pada pasien dengan gangguan


bersihan jalan napas yang ditemui adanya penumpukan
secret.
D. Parameter/tolak ukur

• Parameter yang kelompok gunakan adalah berdasarkan


landasan teori yang di ambil dari kepustakaan ilmiah dan hasil
penelitian yang telah di lakukan sebelumnya yang
membuktikan bahwa Terapi Uap Minyak Kayu Putih Pada
Pasien dengan gangguan bersihan jalan napas. Parameter
bersihan jalan napas seperti batuk yang tidak efektif, pasien
tidak mampu batuk, suara napas tambahan digunakan untuk
menilai respon pasien terhadap terapi uap minyak kayu putih.
E. Prosedur Pelaksanaan program

a. Atur posisi yang nyaman, pasien dalam posisi duduk.


b. Ambil baskom berisi air hangat yang masih ada uapnya.
c. Letakkan baskom yang berisi air panas sejajar dengan dada
pasien, sesuaikan agar uap dapat terhirup dengan baik.
d. Teteskan minyak kayu putih 1-2 tetes.
e. Minta pasien menghirup uap, selama 5-10 menit.
f. Evaluasi respon pasien setelah dilakukan terapi uap minyak
kayu putih.
g. Edukasi pasien dan keluarga bahwa terapi uap minyak kayu
putih dapat dilakukan selama 3 hari atau selama pasien masih
berdahak. Prosedur ini dilakukan 2 kali sehari selama 5-10 menit.
h. Bereskan alat dan rapikan pasien.
F. Evaluasi
Pada saat pengkajian, sebelum pasien diberikan intervensi
keluarga mengatakan pasien tidak bisa batuk dan dahak kental.
Setelah diberikan terapi uap selama 5-6 menit pasien batuk
sekali tetapi belum mengeluarkan dahak

G. Hambatan
1. Menyesuaikan dengan kondisi pasien
2. Pasien anak-anak dan tampak takut berinteraksi dengan
perawat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai