BAB IV
Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala:
tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak (Kemenkes
RI, 2013).
melibatkan organ saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian
bawah. Inveksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA akan
ini paling banyak di temukan pada anak di bawah lima tahun karena pada
kelompok usia ini adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
masih rentan terhadap berbagai penyakit (Karundeng Y.M, et al. 2016 dalam
Menurut Gunawan 2010 dalam Susi Dewi P (2020) ISPA atau Infeksi
Saluran Pernapasan Akut mengandung dua unsur, yaitu infeksi dan saluran
penyakit. Infeksi pernapasan merupakan penyakit akut yang paling banyak terjadi
atas secara klinis sering ditemukan sebagai influensa. Kondisi ini ditandai oleh
inflamasi akut yang menyerang hidung, sinus paranasal, tenggorokan atau laring.
dan bronkhi, kondisi dapat diperburuk oleh pneumonia. Infeksi saluran pernapasan
atas secara khas timbul dengan hidung tersumbat dan terus mengeluarkan sekret dari
hidung. Sakit tenggorok dan rasa tidak nyaman saat menelan, bersin, dan batuk
Rongga hidung dilapisi oleh mukosa yang secara histologik dan fungsional
hidung dan permukaannya dilapisi oleh epitel torak berlapis semu yang mempunyai
silia dan diantaranya terdapat sel-sel goblet. Pada bagian yang lebih terkena aliran
udara mukosanya lebih tebal dan kadang-kadang terjadi metaplasia, menjadi sel epitel
mukosa. Dalam keadaan normal mukosa berwarna merah muda dan selalu basah
karena diliputi oleh palut lendir (mucous blanket) pada permukaannya. Palut lendir
ini dihasilkan oleh kelenjar mukosa dan sel-sel globet. Silia yang terdapat pada
permukaannya epitel mempunyai fungsi yang penting. Gerakan silia yang teratur,
palut lendir di dalam kavum nasi akan didorong ke arah nasofaring. Demikian
mukosa mempunyai daya untuk membersihkan dirinya sendiri dan juga untuk
Penumpukan sekret merupakan suatu hasil produksi dari bronkus yang keluar
adanya benda-benda asing yang terdapat pada saluran pernapasan sehingga dapat
mengganggu keluar dan masuknya aliran udara. Sekret atau sputum adalah lendir
yang dihasilkan karena adanya rangsangan pada membrane mukosa secara fisik,
kimiawi maupun karena infeksi hal ini menyebabkan proses pembersihan tidak
sedang umumnya anak mengalami batuk, pilek, panas dan nafsu makan
kulit kering dan timbul bercak-bercak campak, telinga sakit atau mengeluarkan
nanah pada lubang telinga. Kebutuhan yang diberikan pada ISPA sedang menurut
Nelson (2005), meliputi menenangkan anak agar tidak rewel kembali, pemberian
Secara teori penanganan ISPA antara lain, Membuka jalan nafas dengan
penghirupan nafas yang potensial pada jalan nafas. Memberikan terapi fisik pada
bunyi nafas, mancatat daerah yang mangalami penurunan atau ada tidaknya
ventilasi dan adanya bunyi tambahan, Memberikan oksigen yang tepat (Wong,
2009)
Menurut teori hal pertama dalam mengatasi gejala awal yang timbul dari
penyakit ISPA seperti panas (demam) Untuk anak (usia 2 bulan sampai 5
kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai
dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
Kedua dalam mengatasi batuk, pilek bagi ibu hal yang perlu dilakukan
yang dicampur 5-10 tetes minyak kayu putih dari Eucalyptus sp selama 10-15
menit atau yang disebut inhalasi uap sederhana, hal ini sesuai dengan
penelitian dari wahyu FN (2020) bahwa Terapi uap air yang ditambahkan
minyak kayu putih lebih efektif terhadap bersihan jalan napas pada anak usia
balita dengan ISPA dari pada terapi uap air panas saja dan berdampak pada anak
dengan atau tanpa obat melalui saluran pernapasan bagian atas, dalam hal ini
merupakan tindakan untuk membuat pernapasan lebih lega, sekret lebih encer
dan mudah dikeluarkan, selaput lendir pada saluran napas menjadi tetap lembab
bentuk uap ke dalam saluran pernapasan yang dilakukan dengan bahan dan cara
Inhalation (Inhalasi Uap) adalah menghirup uap hangat dari air mendidih
Dalam peneilitan Zulfa Auliyati Agustina tahun 2017 Minyak kayu putih
eksaserbasi kasus paru obstruktif kronis dengan baik seperti pada kasus pasien
dengan asma dan rhinosinusitis. Selain itu efek penggunaan eucalyptus untuk
terapi bronkhitis akut terukur dengan baik setelah penggunaan terapi selama
empat hari. Nadjib dkk (2014) dalam penelitiannya menyebutkan terdapat bukti
yang menunjukkan bahwa uap minyak esensial dari Eucalyptus globulus efektif
atau pencegahan pasien dengan infeksi saluran pernapasan di rumah sakit dan
ISPA
Eucalyptol (cineole)
Antibakteri