Anda di halaman 1dari 15

RESIKO KOMPLIKASI

POST PARTUM

APRILA DEYA SHAVIRA


(2013142010012)
Pengertian post partum

Post partum adalah masa atau waktu sejak


bayi lahir dan plasenta keluar lepas dari
Rahim, sampai eman minggu berikutnya,
disertai dengan pulihnhya kembali organ
yang berkaitan dengan kandungan, yang
mengalami perubahan seperti perlukaan dan
lain sebagainya berkaitan saat melahirkan
(Suhenri,2009).
Tanda dan bahaya yang perlu
diperhatikan pada masa nifas
adalah

 Demam tinggi hingga melebihi 39 derajat.


 Pendarahan vagina yang luar biasa
 Nyeri perut hebat
 Payudara membengkak.
Perdarahan post partum

didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih


dari 500 ml setelah persalian vaginal atau
lebih dari 1000 ml setelah persalinan
abdominal. Perdarahan dalam jumlah ini
dalam waktu kurang dari 24 jam disebut
sebagai perdarahan post partum primer, dan
apabila perdarahan ini terjadi lebih dari 24
jam disebut sebagai perdarahan post partum
sekunder. (Nugroho, 2012).
Berdasarkan penyebabnya diperoleh
sebaran sebagai berikut (Nugroho,
2012)
 a) Kelainan darah 0,5-08% Kausal PPP karena gangguan pembekuan
darah baru dicurigai bila penyebab yang lain dapat disingkirkan apalagi
disertai ada riwayat pernah mengalami hal yang sama pada persalinan
sebelumnya.
 b) Laserasi jalan lahir 4-5% Pada umumnya robekan jalan lahir terjadi
pada persalinan dengan trauma.
 c) Retensio Plasenta 16-17% Bila plasenta tetap tertinggal dalam uterus
setengah jam setelah anak lahir disebut sebagai retensio plasenta.
 d) Sisa plasenta 23-24% Perdarahan sisa plasenta adalah perdarahan
yang terjadi akibat tertinggalnya kotiledon dan selaput kulit ketuban
yang mengganggu kontraksi uterus dalam menjepit pembuluh darah
dalam uterus sehingga mengakibatkan perdarahan.
 e) Atonia uteri 50-60% Atonia uteri adalah keadaan lemahnya
tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup
perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi lahir
Menurut Manuaba (2010)10, faktor predisposisi
perdarahan postparum dengan sisa plasenta
adalah sebagai berikut:

 Usia Ibu Wanita yang melahirkan anak pada usia


dibawah 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
 Jarak Antar Kelahiran Jarak anak terakhir dengan
kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun.
 Hamil dengan Anemia
 Hamil dengan kekurangan gizi/malnutrisi
Infeksi postpartum

Adalah infeksi bakteri pada traktus


genitalia, terjadi sesudah melahirkan,
ditandai kenaikan suhu sampai 38
derajat selsius atau lebih selama 2
hari dalam 10 hari pertama pasca
persalinan, dengan mengecualikan 24
jam pertama.
Endometritis

Adalah infeksi pada endometrium (lapisan


dalam dari rahim). Infeksi ini dapat terjadi
sebagai kelanjutan infeksi pada serviks atau
infeksi tersendiri dan terdapat benda asing
dalam rahim Endometritis adalah infeksi
yang berhubungan dengan kelahiran anak,
jarang terjadi pada wanita yang
mendapatkan perawatan medis yang baik
dan telah mengalami persalinan melalui
vagina yang tidak berkomplikasi.
Miometritis (infeksi otot
rahim)

Miometritis adalah radang


miometrium. Miometrium adalah
tunika muskularis uterus. Gejalanya
berupa demam, nyeri tekan pada
uterus, perdarahan pada vagina dan
nyeri perut bagian bawah, lokea
berbau
Parametritis (infeksi daerah
di sekitar rahim)

Parametritis atau disebut juga sellulitis


pelvika adalah radang yang terjadi
pada parametrium yang disebabkan
oleh invasi kuman. Penjalaran kuman
sampai ke parametrium terjadi pada
infeksi yang lebih berat. Infeksi
menyebar ke parametrium lewat
pembuluh limfe atau melalui jaringan di
antara kedua lembar ligamentum latum.
Peritonitis

Peritonitis post partum bisa terjadi


karena meluasnya endometritis, tetapi
dapat juga ditemukan bersama-sama
dengan salpingo-ooforitis dan sellulitis
pelviks. Gejalagejalanya antara lain
penderita mengalami demam, nyeri pada
perut bagian bawah, tetapi keadaan
umum tetap baik, namun gejala-
gejalanya tidak seberapa berat seperti
pada peritonitis umum.
Septikemia dan piemia
Infeksi nifas
Infeksi ini sangat berbahaya dan
merupakan 50% dari semua kematian
karena infeksi nifas Pada septikemia
kuman-kuman yang ada di uterus,
langsung masuk ke peredaran darah
dan menyebabkan infeksi. Adanya
septikemia dapat dibuktikan dengan
jalan pembiakan kuman-kuman dari
darah.
Subinvolusi

Subinvolusi uterus adalah kegagalan


uterus untuk mengikuti pola normal
involusi uterus atau proses involusi
yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya, sehingga proses pengecilan
uterus terhambat.
Mastitis
Mastitis merupakan istilah yang digunakan
untuk menggambarkan keadaan inflamasi
atau peradangan pada jaringan payudara.
Keadaan ini mungkin disertai infeksi, namun
bisa juga terjadi tanpa adanya infeksi.
Mastitis sering kali dialami oleh ibu
menyusui, yang dikenal dengan istilah
mastitis laktasi atau mastitis puerperium.
Kondisi ini sering kali terjadi pada tiga bulan
pertama setelah melahirkan, namun bisa
muncul hingga dua tahun setelah melahirkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai