Anda di halaman 1dari 18

INFEKSI POST PARTUM

DEFINISI

 Infeksi pascapartum (sepsis puerperal atau demam


setelah melahirkan) ialah infeksi klinis pada saluran
genital yang terjadi dalam 18 hari setelah abortus atau
persalinan
 Infeksi postpartum adalah semua peradangan yang dis
ebabkan oleh masuknyakuman-kuman ke dalam alat-
alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas.
ETIOLOGI
1. Faktor Presipitasi Infeksi post partum
a. Streptococcus haematilicus aerobic 
menyebabkan infeksi berat ditularkan
dari penderita lain , alat alat yang tidak
steril , tangan penolong, dll.
b. Staphylococcus aurelis 
infeksinya sedang, banyak ditemukanseb
agai penyebab infeksi di rumah sakit
c. Escherichia coli
sering berasal dari kandung kemih dan 
rectum ,menyebabkan infeksi terbatas.
d. Clostridium welchii
Sering ditemukan pada abortus kriminalis
dan partus yang ditolong dukun dari luar
rumah sakit
2. Faktor predisposisi infeksi post partum
a. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh,
seperti perdarahan, dan kurang gizi atau malnutrisi 
b. Partus lama, terutama partus dengan ketuban pecah lama
c. Tindakan bedah vaginal yang menyebabkan perlukaan jalan lahir
c. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban
dan bekuan darah
d. Anemia, higiene, kelelahan
e. Partus lama/macet, korioamnionitis, persalinan
traumatik
KLASIFIKASI
1. Infeksi uterus
a. Endometritis
Endometritis adalah infeksi pada
endometrium (lapisan dalam dari rahim).
infeksi ini dapat terjadi sebagai
kelanjutan infeksi pada serviks atau
infeksi tersendiri dan terdapat benda
asing dalam rahim.
Tanda dan gejalanya
 Demam
 Nyeri pada perut bagian bawah
 Kadang-kadang keluar dari vagina berbau
tidak enak yang khas
 Pada infeksi karena luka biasanya
terdapat nyeri dan nyeri tekan
 Gangguan buang air kecil
 Suhu tunbuh yang meningkat
b. Miometritis (infeksi otot rahim)
Miometritis adalah radang
miometrium.
Gejalanya berupa demam, uterus
nyeri tekan, perdarahan vaginal dan
nyeri perut bawah, lokhea berbau,
purulen.
c. Parametritis (infeksi daerah di sekitar
rahim)
Radang dari jaringan longgar di dalam
ligamen latum
Tanda dan gejala suhu tinggi dengan
demam tinggi, Nyeri unilateral tanpa
gejala rangsangan peritoneum, seperti
muntah.
Penyebab Parametritis yaitu
a. Endometritis dengan 3 cara yaitu :
 Per continuitatum : endometritis → metritis
→ parametitis
 Lymphogen
 Haematogen : phlebitis → periphlebitis →
parametritis
b. Dari robekan serviks
c. Perforasi uterus oleh alat-alat ( sonde, kuret,
IUD)
2. Syok bakteremia
Infeksi kritis, terutama yuang disebabkan
oleh bakteri yang melepaskan endotoksin,
bisa mempresipitasi syok bakteremia
(septic). Ibu hamil, terutama mereka yang
menderita diabetes mellitus atau ibu yang
memakai obat imunosupresan, berada pada
tingkat resiko tinggi
3. Peritonitis
Peritonitis nifas bisa terjadi karena
meluasnya endometritis.
Tanda dan gejala Suhu meningkat
menjadi tinggi, nadi cepat dan kecil, perut
kembung dan nyeri.
4. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi pada sekitar
10% wanita hamil, kebanyakan terjadi pada masa
prenatal.
Servisitis, vaginitis, obstruksi ureter yang flaksid,
refluks vesikoureteral, dan trauma lahir
mempredisposisi wanita hamil untuk menderita
ISK, biasanya dari escherichia coli. Wanita
dengan PMS kronis, trutama gonore dan
klamidia, juga memiliki resiko.
MANIFESTASI KLINIS

 Peningkatan suhu
 Takikardie.
 Nyeri pada pelvis
 Demam tinggi
 Nyeri tekan pada uterus
 Lokhea berbau busuk/ menyengat
 Penurunan uterus yang lambat
 Nyeri dan bengkak pada luka episiotomy
PENANGANAN INFEKSI POSTPARTUM

 Suhu harus diukur dari mulut sedikitnya 4


kali sehari.
 Berikan terapi antibiotik
 Perhatikan diet.
 Lakukan transfusi darah bila perlu,
 Hati-hati bila ada abses, jaga supaya
nanah tidak masuk ke dalam rongga
perineum.
KOMPLIKASI

 Peritonitis (peradangan selaput rongga perut)


 Tromboflebitis pelvika (bekuan darah di
dalam vena panggul), dengan resiko
terjadinya emboli pulmoner.
 Syok toksik akibat tingginya kadar racun
yang dihasilkan oleh bakteri di dalam darah.
Syok toksik bisa menyebabkan kerusakan
ginjal yang berat dan bahkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai