Perekonomian Indonesia II
Disusun Oleh :
Kelompok 2 :
Freddy, Didik, Fathur
Pokok Bahasan Masa Presiden Megawati
Sejarah Perekonomian 01 Masa setelah Presiden Gusdur Mundur dari jabatannya
10 Pertumbuhan
Ekonomi 5,03%
0.79
0
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
-5
-15
EKSPOR NON MIGAS
-24,4%
Kebijakan Ekonomi Masa
Pemerintahan Susilo
Masa kepemimpinan Susilo Bambang Bambang Yudhoyono
Yudhoyono terdapat kebijakan yang (2004 – 2009)
kontroversial yaitu mengurangi subsidi
BBM, atau dengan kata Iain menaikkan
harga BBM. Kebijakan ini
dilatarbelakangi oleh naiknya harga
minyak dunia.
2005 2006
PRO POOR
Pro kemiskinan,
PRO GROWTH
pro pertumbuhan jelas
PRO JOB
Pro lapangan pekerjaan
4 Track Strategy
strategi pembangunan yang dijalankan pada PRO ENVIRONMENT
pemerintahan era Presiden RI ke-6 Susilo Pro Lingkungan
Bambang Yudhoyono (SBY) adalah
pembangunan berkeadilan. Berkeseimbangan
secara bersama antara fisik/infastruktur dan
sumber daya manusia.
PENCAPAIAN
Inflasi
inflasi berhasil ditekan pada
2005 2010 Angka kemiskinan
Turunnya angka kemiskinan dari
36,1 juta pada tahun 2005 menjadi
single digit dari 17,11% pada 31,02 juta orang pada tahun 2010.
tahun 2005 menjadi 6,96%
Inflasi Angka
Kemiskinan
6,96 % 31,02 Jt
Masa
Kepemimpinan
SBY-BOEDIONO
Pada periode ini, pemerintah
khususnya melalui Bank Indonesia
menetapkan empat kebijakan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional yaitu:
Kebijakan Ekonomi
Nilai Tukar
BI Rate 02 Nilai Tukar (atau dikenal sebagai Kurs)
adalah sebuah perjanjian yang dikenal
01
BI Rate adalah suku bunga referensi
kebijakan moneter dan selalu ditetapkan
sebagai nilai tukar mata uang terhadap
setiap bulannya dalam Rapat Dewan pembayaran saat kini atau di kemudian hari,
Gubernur. Suku bunga acuan di Indonesia ini antara dua mata uang masing-masing negara
akan ditetapkan setiap bulan dengan melihat atau wilayah.
kondisi perekonomian negara.
Kebijakan Makroprudensial
04 Kebijakan makroprudensial
untuk pengelolaan likuiditas
dan makroprudensial lalu
lintas modal.
Operasi Moneter
Operasi Moneter (OM) bertujuan untuk
mendukung pencapaian stabilitas moneter yang 03
dilaksanakan di pasar uang dan pasar valas
secara terintegrasi.
Pencapaian
Dengan kebijakan ekonomi tersebut, diharapkan
pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi negara yang akan berpengaruh pula terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Demi mengatasi
perlambatan Menjaga daya beli
perekonomian global masyarakat.
yang berimbas terhadap
perlambatan
Menarik kembali dana asing
pertumbuhan ekonomi
domestik adalah yang keluar secara massive
memaksimalkan (capital intflow).
wewenang pemerintah
melalui kebijakan fiskal Memacu pertumbuhan investasi baik
dan moneter.Paket asing maupun domestik melalui
ekonomi pertama ini deregulasi dan debirokrasi.
dibagi menjadi 3 aspek
penting:
Pemerintah meluncurkan
Paket Kebijakan Ekonomi
paket kebijakan ekonomi Tahap II
tahap Il pada tanggal 29
September Melalui paket
ekonomi ini pemerintah
berusaha menarik
investor dengan
memangkas perizinan
melalui deregulasi dan
debirokratisasi. Dengan
dipangkasnya perizinan,
investasi diharapkan
dapat meningkat seiring
dengan kemudahan yang
diterima investor.
Paket Kebijakan Ekonomi
Tahap III
Pada tanggal 7 Oktober 2015,
Pemerintah memberikan jawaban
kepada para pengusaha melalui paket
ekonomi tahap Ill. Dalam paket
ekonomi ini, pemerintah
mengedepankan para pelaku industri
agar dapat bertumbuh secara
sustainable. Paket kebijakan itu dibagi
menjadi 3 isu pokok, sektor keuangan,
pertanian, dan industri. Jika diamati, paket
kebijakan tahap III ini bertujuan
meningkatkan sektor supply bukan secara
langsung meningkatkan daya beli
masyarakat.
Paket kebijakan tahap IV yang Paket Kebijakan Ekonomi
dirilis pada 15 Oktober 2015 Tahap IV
merupakan paket kebijakan
ekonomi yang bertujuan
mensejahterakan para buruh
serta pelaku industri kecil atau
mikro. Paket ini merupakan
angin segar bagi para pelaku
industri kecil dan juga buruh.
Dalam Paket Kebijakan Ekonomi
IV, ada 2 (dua) topik penting yang
menjadi perhatian Pemerintah
dalam mendorong penguatan
ekonomi rakyat. Pertama, soal
kebijakan pengupahan yang adil,
sederhana, dan terproteksi.
Sementara yang kedua adalah
kebijakan Kredit Usaha Rakyat
(KUR) yang lebih murah dan
luas.
Paket Kebijakan Ekonomi Tahap V