PEMBELAJARAN POLITIK
Kontek Sosial Dilihat dari Sudut Pandang Politik
1. Kelompok Sosial
Kelompok sosial dapat berubah-ubah ukurannya. Pengelompokan
berdasarkan wilayah dan kelas ekonomi dapat melibatkan sebagian besar
masyarakat, sedangkan pengelompokan agama, suku, dan ras hanya
melibatkan sebagian kecil masyarakat. Kelompok sosial mempengaruhi
kehidupan politik dengan dua cara: (1) bertindak sebagai referensi pokok
identifikasi; (2) menjalin hubungan individu-individu dengan kelompok lain
yang dapat bertindak sebagai perantara sosialisasi.
2. Kelompok Primer
Pada umumnya merupakan kelompok kecil, sangat tidak terstruktur,
cenderung tertutup, pola hubungan antar anggota bersifat personal,
anggota kelompok cenderung memusatkan perhatiannya pada semua
aspek kehidupannya. Contohnya keluarga, kawan sepermainan, termasuk
juga kelompok agama, dll.
3. Kelompok Sekunder
Cenderung banyak, cenderung terstruktur dengan baik, hubungan antara
anggota kelompok cenderung kurang bersifat personal, kurang kuat,
memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dalam kehidupan
masing-masing. Contohnya, Kelompok sekunder terdiri dari : sekolah, partai
politik, organisasi massa, fakultas, universitas, serikat buruh/ lingkungan
pekerjaan, dsb.
Kelompok Masyarakat dan Cara Pandang Terhadap Politik
Peer group penting dalam masa transisi antara masa remaja dan
masa dewasa.
Kelompok Sekunder dan Sosialisasi Politik
Kelompok Primer
1. Keluarga
Merupakan agen sosialisasi pertama yang dialami seseorang. Keluarga
memiliki pengaruh besar terhadap anggota-anggotanya. Pengaruh yang
paling jelas adalah dalam hal pembentukan sikap terhadap wewenang
kekuasaan.
2. Kelompok Pertemanan (Pergaulan)
Kelompok pertemanan mulai mengambil penting dalam proses sosialisasi
politik selama masa remaja dan berlangsung terus sepanjang usia
dewasa.
3. Kelompok Agama
Agama sebagai identitas kelompok merujuk pada keberadaan komunitas-
komunitas keagamaan, kelompok-kelompok yang terdiri dari individu-
individu yang diikat bersama oleh kesamaan atau kemiripan simbol-
simbol keagamaan.
Dalam masyarakat yang bercirikan pluralisme keagamaan seperti di
Indonesia, setiap komunitas bisa menjadi (dalam arti tertentu) suatu unit
produksi dan unit aktor politik.
Kelompok Sekunder
1. Sekolah
Sekolah memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik melalui
kurikulum pengajaran formal, beraneka ragam kegiatan ritual sekolah dan
kegiatan-kegiatan guru.
Sekolah melalui kurikulumnya memberikan pandangan-pandangan yang
kongkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan
politik.
2. Fakultas/ Universitas
Pendidikan politik atau sosialisasi politik kepada mahasiswa adalah hal
yang sangat penting, sehingga distribusi pemahaman dari pendidikan
politik Indonesia bisa semakin luas ke masyarakat.
3. Pekerjaan
Organisasi-organisasi formal maupun non formal yang dibentuk
berdasarkan lingkungan pekerjaan, seperti serikat buruh, klub social dan
yang sejenisnya merupakan saluran komunikasi informasi dan keyakinan
yang jelas
4. Partai Politik
Di Indonesia fungsi-fungsi parpol diatur dalam Undang-Undang
(UU) Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik. Secara gamblang
UU itu mengatakan, parpol memiliki fungsi sebagai sarana
pendidikan politik bagi masyarakat; perekat persatuan dan
kesatuan bangsa; penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi
masyarakat; partisipasi politik warga negara; dan rekrutmen politik
dalam proses pengisian jabatan publik.
Partai politik harus mampu menjadikan masyarakat memahami
posisinya sebagai warganegara dan mau berpartisipasi dalam
kehidupan politiknya, hal ini dimaksudkan untuk :
a. meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
demokrasi dan hak-hak warga negara.
b. memperkenalkan parpol sebagai sarana untuk memperjuangkan
kepentingan.
c. memperkenalkan lembaga-lembaga negara baik yang ada di tingkat
pusat maupun daerah.