Anda di halaman 1dari 21

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ISPA”

BY: KELOMPOK VI -PAGI

DOSEN PENGAMPU: Ns. Djahra Wardha Sopaliu, S.Kep

MATA KULIAH: KEPERAWATAN ANAK I

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MALUKU HUSADA
TAHUN 2021
“KONSEP ISPA”

SWIPE>>>
DEFINISI
• Infeksi Saluran Perpenyakit akut yang paling banyak terjadi pada anak-anak
(Wong, Donna L. 2013). Infeksi saluran pernafasan akut menurut Sari (2013)
adalah radang akut saluran pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan
oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun reketsia tanpa atau disertai
dengan radang parenkim paru. ISPA adalah masuknya mikroorganisme (bakteri,
virus, riketsi) ke dalam saluran pernapasan yang menimbulkan gejala penyakit
yang dapat berlangsung sampai 14 hari.

• organ saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah.
Inveksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA akan menyerang
host, apabila ketahanan tubuh (immunologi) menurun. Penyakit ISPA ini paling
banyak di temukan pada anak di bawah lima tahun karena pada kelompok usia
ini adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan
terhadap berbagai penyakit. (Karundeng Y.M, et al. 2016)(Suriani, 2018)
Anatomi Sistem Pernafasan
Klafikasi Penyakit ISPA

a. ISPA Non-Pneumonia Merupakan penyakit


yang banyak dikenal masyarakat dengan istilah
batuk dan pilek (common cold).
b. ISPA Pneumonia Pengertian pneumonia sendiri
merupakan proses infeksi akut yang mengenai
jaringan paru-paru (alveoli) biasanya disebabkan
oleh invasi kuman bakteri, yang ditandai oleh
gejala klinik batuk, disertai adanya nafas cepat
ataupun tarikan dinding dada bagian bawah.
Etiologi
a. Bakteri Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut.
Organisme gram positif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan
streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus
influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.

b. Virus Disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui transmisi


droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama
pneumonia virus.

c. Jamur Infeksi yang disebabkan jamur seperti histopiasmosis menyebar


melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan
pada kotoran burung, tanah serta kompos.

d. Protozoa Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).


biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves, 2001
dalam Sari, 2013)
Types of Respiratory Infections
• Influenzae (Flu) • Bronchitis
• Pharyngitis • Bronchiliolitis
• Otitis Externa • Pneumonia
• Otitis Media (infection in
• Sinusitis alveoli)
• Laryngitis
Laryngotracheobronchitis (croup disease)
Manifestasi Klinis

Gambaran klinis secara umum yang sering didapat


adalah
• Rinitis
• nyeri tenggorokan,
• batuk dengan dahak kuning/ putih kental,
• nyeri retrosternal dan konjungtivitis.
• Suhu badan meningkat antara 4-7 hari disertai
malaise,
• mialgia,
• nyeri kepala,
• anoreksia,
• mual, muntah dan insomnia.
• Bila peningkatan suhu berlangsung lama biasanya
menunjukkan adanya penyulit
Masalah-masalah yang terjadi
Faktor-faktor yang mempengaruhi

• Faktor-faktor yang dapat 1. Otitis media


mempengaruhi terjadinya 2. Croup
ISPA yaitu, faktor
3. Gagal nafas
lingkungan, individu anak
(umur, jenis kelamin dan 4. Sindrom kematian bayi
berat badan lahir), nutrisi, mendadak dan kerusakan
imunisasi, status sosial paru residu (Wuandari.D &
ekonomi, dan perilaku orang Purnamasari. L, 2015)
tua yang merokok, Maryunani
(2010)(Syahidi, Gayatri, &
Bantas, 2016)
WOC
Penatalaksanaan

Upaya perawatan Prinsip perawatan ISPA antara lain:


a. Meningkakan istirahat minimal 8 jam per hari
b. Meningkatkan makanan bergizi
c. Bila demam beri kompres dan banyak minum
d. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan
lubang hidung e. Bila demam gunakan pakaian yang
cukup tipis dan tidak terlalu ketat
f. Bila anak terserang ISPA tetap berikan makanan
dan ASI
Asuhan keperawatan Anak
Dengan ISPA

SWIPE>>>>
Pengkajian
• Identitas Pasien
• Riwayat Kesehatan
• Pemeriksaan Fisik:
1. Keadaan Umum Bagaimana keadaan klien, apakah letih, lemah atau sakit berat.
2. Tanda vital : Bagaimana suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah klien
3. Kepala Bagaimana kebersihan kulit kepala, rambut serta bentuk kepala, apakah ada
kelainan atau lesi pada kepala
4. Wajah Bagaimana bentuk wajah, kulit wajah pucat/tidak
5. Mata Bagaimana bentuk mata, keadaan konjungtiva anemis/tidak, sclera ikterik/ tidak,
keadaan pupil, palpebra dan apakah ada gangguan dalam penglihatan
6. Hidung Bentuk hidung, keadaan bersih/tidak, ada/tidak sekret pada hidung serta
cairan yang keluar, ada sinus/ tidak dan apakah ada gangguan dalam penciuman
7. Mulut Bentuk mulut, membran membran mukosa kering/ lembab, lidah kotor/ tidak,
apakah ada kemerahan/ tidak pada lidah, apakah ada gangguan dalam menelan, apakah
ada kesulitan dalam berbicara.
8. Leher Apakah terjadi pembengkakan kelenjar tyroid, apakah ditemukan distensi vena
jugularis.
LANJUTAN…..

9. Thoraks Bagaimana bentuk dada, simetris/tidak, kaji pola pernafasan,


apakah ada wheezing, apakah ada gangguan dalam pernafasan.

Pemeriksaan Fisik Difokuskan Pada Pengkajian Sistem Pernafasan


a. Inspeksi → Membran mukosa- faring tamppak kemerahan → Tonsil tampak
kemerahan dan edema → Tampak batuk tidak produktif → Tidak ada jaringan
parut dan leher → Tidak tampak penggunaan otot-otot pernafasan tambahan,
pernafasan cuping hidung
b. Palpasi → Adanya demam → Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada
daerah leher/nyeri tekan pada nodus limfe servikalis → Tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tyroid
c. Perkusi → Suara paru normal (resonance)
d. Auskultasi → Suara nafas vesikuler/tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru.
LANJUTAN…

10. Abdomen Bagaimana bentuk abdomen, turgor kulit kering/ tidak,


apakah terdapat nyeri tekan pada abdomen, apakah perut terasa
kembung, lakukan pemeriksaan bising usus, apakah terjadi
peningkatan bising usus/tidak
11. Genitalia Bagaimana bentuk alat kelamin, distribusi rambut
kelamin ,warna rambut kelamin. Pada laki-laki lihat keadaan penis,
apakah ada kelainan/tidak. Pada wanita lihat keadaan labia minora,
biasanya labia minora tertutup oleh labia mayora.
12. Integumen Kaji warna kulit, integritas kulit utuh/tidak, turgor kulit
kering/ tidak, apakah ada nyeri tekan pada kulit, apakah kulit teraba
panas.
13. Ekstremitas atas Adakah terjadi tremor atau tidak, kelemahan
fisik, nyeri otot serta kelainan bentuk. (Nursing Student, 2015).
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
  DS → Pasien mengatakan sulit bernafas Bakteri, virus dan jamur Bersihan jalan napas
  → Pasien mengatakan sulit berbicara ↓ tidak efektif b.d sekresi yang tertahan d.d sputum
  DO : → RR = 36 x/mnt → Ronchi (+) Terhisap masuk ke saluran pernapasan berlebihan
  → Pasien tampak gelisan ↓
  → Sianosis → Pola nafas berubah Menempel pada hidung, sinus, faring,
1. laring, bronkus

ISPA

Menginvasi sel

Respon pertahanan sel

Produksi mukus ↑

Kongesti pada hidung

Kesulitan bernafas

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
  DS: → Pasien mengatakan tubuh Bakteri, virus dan jamur Hipertermia b.d proses penyakit
2. nya panas ↓ d.d takipnea
→ Pasien mengatakan kulitnya Terhisap masuk ke saluran
terasa panas pernapasan
DO : → Suhu = 390C ↓
→ Kulit tampak merah Menempel pada hidung, sinus,
→ Kulit terasa hangat faring, laring, bronkus

ISPA

Invasi kuman

Merangsang tubuh
melepas zat pirogen

Hipotalamus ke bagian
termoregulator
↓↓
Hipertermia
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
3. DS: → Pesien mengatakan sakit Bakteri, virus dan jamur Nyeri Akut b.d agen
→ Pasien batuk sejak beberapa hari yang ↓ pencedera fisiologi d.d pola nafas
lalu Terhisap masuk ke saluran pernapasan berubah
DO : → Pasien tampak meringis ↓
→ Skala nyeri 7 Menempel pada hidung, sinus, faring,
→ Pasien tampak gelisah laring, bronkus
→ Pola napas berubah ↓
ISPA

Inflamasi

Merangsang pengeluaran zat-zat seperti
mediator
kimia, bradikinin serotonin, histamin, dan
prostaglandin

Nociseptor

Thalamus

Korteks serebri

Nyeri Akut
Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi


yang tertahan d.d sputum berlebihan
2. Hipertermia b.d proses penyakit d.d takipnea
3. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologi d.d
pola nafas berubah
INTERVENSI….
LOOK AT THE WORD>>>>
SEKIAN …;)

ADA YANG INGIN DITANYAKAN?????

Anda mungkin juga menyukai