Sindrom Down RM
Sindrom Down RM
RETARDASI MENTAL
KEKSI GIRINDRA SWASTI
SINDROM DOWN
KEKSI GIRINDRA SWASTI
DEFINISI
• 75-90% kasus RM • 10-25% dari kasus RM. • 10-25% dari kasus RM. • 10-25% dari kasus.
• Nilai IQ 50-70. • IQ 35-49. • IQ 20-34. • IQ kurang dari 20.
• Lambat dalam • Kemampuan • Kemampuan • Sering disertai dengan
mempelajari menyesuaikan diri menyesuaikan diri cacat bawaan dari lahir.
kemampuan rendah terutama sangat rendah. • Membutuhkan bantuan
menyesuaikan diri. kemampaun berbahasa. • Kemampuan untuk mengurus diri dan
• Dapat berkomukasi dan • Dapat melakukan komunikasi hampir tidak membutuhkan
melakukan fungsi sosial aktivitas yang mudah ada, kadang dapat pengawasan ketat.
dalam masyarakat dan mengurus diri memberikan beberapa
dengan baik. sendiri. respon.
• Dapat mengurus diri • Dapat mempelajari hal- • Selalu memerlukan
sendiri dengan baik. hal dasar tentang pengawasan terhadap
• Dapat berfungsi seperti kesehatan dan dirinya.
orang lain yang normal keselamatan diri. • Dapat dilatih mengurus
dengan beberapa diri yang mudah
keterbatasan yang dilakukan.
dapat dilatih.
PENYEBAB
• Kelainan anatomis pada otak
• Kekurangan oksigen selama di dalam kandungan atau saat proses persalinan
• Kerusakan otak yang luas akibat trauma atau cedera kepala berat
• Kanker ganas pada otak
• Infeksi selama di dalam kandungan, yaitu toksoplasma, sitomegalovirus (CMV),
rubella, herpes simpleks, dan sifilis
• Ibu demam lama selama mengandung
• Penggunaan obat anti kejang dan alkohol selama kehamilan
• Kekurangan yodium selama di dalam kandungan dan di awal kehidupan
• Sindroma Down, terjadi kelainan genetik berupa trisomi pada kromosom 21;
• Sindroma DiGeorge, terjadi kelainan genetik berupa delesi pada kromoson 22.
PEMERIKSAAN
• Riwayat penderita dan keluarga penderita
• Riwayat selama penderita dalam kandungan dan riwayat persalinan
• Riwayat penggunaan obat-obatan, merokok, dan alkohol yang
dikonsumsi ibu penderita selama hamil
• Riwayat dan pemeriksaan tumbuh kembang penderita
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang dapat berupa laboratorium, CT-scan atau MRI,
atau analisis genetik.
• Tes fungsi intelektual dan kemampuan menyesuaikan diri