Anda di halaman 1dari 15

VITAMIN D SEBAGAI PENANGKAL

COVID-19

Faoziah 204102003
Aanisah Dwi Kustianingsih 204102005
Indira Septira 204102013
Sebina Angrelia Prastika 204102015
Putri Jivani 204102017
Rika Mudrikah 204102019

Gizi A
Kelompok 2
COVID-19
• Virus Corona atau CoV merupakan keluarga besar dari virus yang dapat menginfeksi burung dan mamalia
termasuk manusia. Pada bulan Desember 2019 di Wuhan, Cina, untuk pertama kali ditemukan jenis virus corona
baru yang disebut Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Infeksi virus ini disebut
dengan Covid-19 yang lebih berbahaya dibandingkan dengan SARS atau MERS.
• Upaya pencegahan serta pengurangan angka kasus COVID-19 terus dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari
kebijakan 5M, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai yang teranyar adalah vaksin Covid-19 yang
sudah mulai diedarkan.
• Sebelum itu penelitian terkait pencegah Covid-19 sudah banyak dilakukan salah satunya yakni penelitian
mengenai Vitamin D yang diduga dapat mencegah Covid-19. Vitamin D memiliki peran dalam mengatur sistem
kekebalan tubuh yang akan mengurangi potensi infeksi virus. Vitamin D dapat diperoleh melalui asupan
makanan dan suplemen serta paparan sinar matahari.
CURRENT ISU

Pandemi Covid - 19
Covid – 19 merupakan virus corona jenis Novel Severe Acute Respiratoty Syndrome Corona
Virus (SARS CoV-2). Kemudian WHO (World Health Organization) sepakat dengan nama
Corona Virus Disease 2019 atau disingkat Covid-19. Kota Wuhan Provinsi Hubei, China
merupakan tempat pertama kali ditemukannya Covid-19 tepatnya pada akhir Desember 2019.
Virus ini menyerang sistem pernapasan. pada tanggal 11 Maret 2020 WHO (World Health
Organization) menyatakan wabah Covid-19 sebagai pandemi global.
Dalam waktu kurang dari tiga bulan, Covid-19 telah menyebar di 123
negara yang berasal dari Asia, Eropa, Amerika Serikat hingga Afrika
Selatan. Sedangkan di Indonesia, wabah Covid-19 pertama kali
diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020 dalam jangka waktu kurang
dari satu bulan wabah Covid-19 tersebar di berbagai provinsi
(Sumarmi, 2020)

Menurut data yang tercatat, minggu pertama bulan Mei kasus Covid-
19 sudah tersebar di 115 negara dengan jumlah kasus lebih dari 3,5
juta dan jumlah kematian 247.652 jiwa. Hingga 5 Juli 2020, tercatat
di seluruh negara lebih dari 15 juta dikonfirmasi terkena kasus
Covid-19 dan lebih dari 600.000 kematian (Rahmani et al., 2020).
Sedangkan di Indonesia, minggu pertama bulan Mei terkonfirmasi
jumlah kasus Covid-19 sebesar 12.438, dengan jumlah yang
meninggal sebesar 895 orang dan jumlah yang sembuh sebesar 2.317
orang.
Berdasarkan Case Fatality Rate
(Sumarmi, 2020)

Negara Case Fatality Rate

Indonesia 7,2%

Filipina 6,7% Berdasarkan data Case Fatality Rate


Indonesia memiliki angka kematian yang
India 3,3% relatif tinggi dibanding kawasan Negara
Asia lainnya. Meskipun Saat ini, belum
Korea Selatan 2,3% ada pengobatan untuk mengatasi Covid-
19, namun serangkaian upaya terus
Bangladesh 2,2%
dilakukan di seluruh negara agar minimal
Thailand 1,8% dapat mengurangi Covid-19.

Malaysia 1,7%

Sri Langka 1,1%

Singapura 0,09%
Vitamin D
Vitamin merupakan senyawa organik yang berfungsi untuk proses metabolisme dalam setiap makhluk
hidup. Vitamin memiliki karakteristik tidak dapat disintesis secara endogen atau oleh tubuh kecuali
pada vitamin D. Hal ini karena vitamin D dapat disintesis oleh tubuh tepatnya di kulit saat terjadi
radiasi UVB. Kadar radiasi UV juga salah satunya dipengaruhi oleh garis lintang, semakin dekat
dengan daerah ekuator maka kadar radiasinya makin tinggi sehingga negara yang beriklim tropis
seperti Indonesia akan selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun dari pada negara yang beriklim
subtropis (Mexitalia et al., 2020). Saat ini, banyak peneliti yang mengatakan bahwa vitamin D
memiliki peran penting dalam mengatasi Covid-19. Hal ini terjadi karena vitamin D berfungsi sebagai
sistem imunitas dalam bentuk imunitas bawaan dan adaptif.
MEKANISME COVID-19
Sistem Imun Tubuh
INNATE IMMUNITY
Pertahanan tubuh paling luar atau
disebut juga imunitas natural. Sistem imun natural cenderung
Berfungsi sebagai persiapan untuk membutuhkan waktu yang sebentar
menghambat mikroorganisme untuk bekerja.
masuk dan mengeluarkan
mikroorganisme.

ADAPTIVE IMMUNITY
Sistem imun adaptif cenderung
Berfungsi untuk menghadapi membutuhkan waktu yang lama untuk
langsung mikroorganisme lain yang bekerja, namun lebih efektif dalam
masuk ke dalam sel. Berupa antibodi menyerang virus / bakteri.
dari sel B limfosit dan protein dari sel
T limfosit.
Virus Covid-19
Merupakan virus yang mirip dengan SARS-CoV karena
76-79,5% susunan asam amino nya sama, kemudian
memiliki RNA sebagai material genetiknya. Terdiri atas
protein:
S – (spike protein)
E – (envelope protein)
M – (membran glikoprotein)
N – (nukleokapsid)

Pada paru-paru, terdapat reseptor ACE-2 yang memiliki daya ikat pada
protein S Covid-19 sebesar sepuluh hingga dua puluh kali lipat lebih kuat
dibanding pada protein S SARS-CoV, inilah yang menyebabkan penyebaran
Covid-19 lebih cepat.
● Reseptor pada permukaan sel akan menangkap virus dan
menariknya masuk ke dalam sel.

● Protein S yang akan memfasilitasi masuknya virus ke dalam


sel target, terutama sel paru. Ini karena sel paru dilapisi oleh
epitel dan mengandung reseptor ACE-2 yang terdiri dari
Mekanisme Virus glikoprotein dan enzim Zn-metallopeptidase.
Covid-19 dalam ● Saat virus masuk ke dalam sel hidup, ia akan melepaskan
Menginfeksi Sel RNA dari nukleokapsid ke sitoplasma sel inang, kemudian
ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus
Tubuh baru.

● Proses replikasi virus berjalan sangat cepat, hingga satu sel


yang terinfeksi akhirnya rusak dan meledak lalu menyebarkan
virus-virus baru dalam jumlah yang sangat banyak untuk
menyerang sel yang sehat.
Prinsip Dasar Meningkatkan Imunitas

Menurunkan Kecepatan
Menguatkan Imunitas Natural
Kemampuan Replikasi Virus
(Innate Immunity)
01 02

Menurunkan Intensitas Badai Menstimulasi Produksi


Sitokin Immunoglobin
03 04
PENYELESAIAN

Corona Virus disease 2019 (Covid-19) masuk ke dalam paru-paru manusia atau usus melalui
cairan mulut, melalui mata, dan hidung. Saat virus menyerang usus akan mengalami diare dan
mengalami gagal pernafasan saat virus menyerang paru-paru. Menurut Lembaga Biologi
Kolekuler Ejikman mengatakan bahwa penyebaran virus ini bisa saja melalui udara dalam
wujud aerosol (Sumarmi, 2020). Salah satu bentuk tindakan pencegahan virus ini yaitu
dengan mengonsumsi vitamin D (Ardiaria, 2020). Sumber vitamin D bisa didapatkan
dari sinar matahari dengan berjemur 2-3 kali dalam seminggu selama 15-30 menit
untuk mencegah defisiensi vitamin D (Mexitalia et al., 2020).
● Vitamin D dapat menurunkan produksi Th1 sitokin dan
menaikkan produksi sitokin anti-inflamasi melalui
Berdasarkan aktivasi makrofag.
Pengamatan yang Telah ● Vitamin D dapat meningkatkan produksi gluthathione
Dilakukan Pada Pasien yang berfungsi sebagai bentuk pencegahan untuk
menghambat aktivitas mikroba dan virus didalam tubuh.
yang Terkena Covid-19
● Induksi peptide antimikroba oleh vitamin D dapat
meningkatkan imunitas tubuh secara alami (Mexitalia et
al., 2020).
Kadar radiasi UV dalam suatu Hal yang dapat mengurangi
daerah berbeda tergantung: penyerapan sinar matahari ke
dalam tubuh manusia:
• Garis lintang
• Keberadaan awan • Bahan pakaian
• Ketinggian daratan • Luas paparan
• Ketinggian matahari • Penggunaan tabir surya
• Lapisan ozon • Tipe kulit (Mexitalia et al., 2020)
• Refleksi daratan
Kesimpulan

Virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)


yang ditemukan di Wuhan ini menyebar pesat ke berbagai negara di dunia.
Virus ini masuk ke tubuh melalui cairan dari mata, mulut, ataupun hidung.

Tubuh memiliki sistem imunitas yang kuat terhadap penyakit. Untuk


memperkuat imunitas ini salah satunya adalah dengan memberi dosis vitamin
D yang pas terhadap tubuh.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai