Anda di halaman 1dari 36

KEBIJAKAN PERUNDANG-UNDANGAN

TENTANG SYSTEM PENDIDIKAN


KEPERAWATAN DAN PENTINGNYA PENDIDIK
KLINIK (PRESEPTORSHIP)

TIM PELATIHAN AIPNI


2020
GLOBAL <-> ASEAN

EQF

ASEAN

AQF
NZQF
ASEAN <->
Member states

1 2 3 4 5 6 7 8

AQRF
DOMAINS

NQFS DOMAINS
Referencing or Alligning QFs
ERA SUDAH BERUBAH
PERUBAHAN PERLU DI ANTISIPASI
UNTUK MENYIAPKAN MASA DEPAN
ACUAN PENYUSUNAN RPJMN 2020-2024:
K
REPUBLI

INDONESI
SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing
A

• Penduduk tumbuh seimbang


• Akses, kualitas, dan relevansi pendidikan
• Ilmu pengetahuan dan teknologi • Angkatan kerja besar
• Kesehatan dan status gizi • Lanjut usia produktif
• Perlindungan anak
• Kesetaraan gender
• Cerdas, kompetitif, berakhlak mulia,
toleran, bergotong royong
RPJMN TAHAP 4:
• Budaya dan prestasi olahraga
SDM yang
Berkualitas &

Berdaya Saing
Tujuan 1 (perlindungan sosial)
• Tujuan 2 (gizi) • Demografi
• Tujuan 3 (kesehatan) • Pendidikan
• Tujuan 4 (pendidikan) • Kesehatan
• Tujuan 5 (kesetaraan gender) • Penguasaan IPTEK
• Tujuan 6 (air bersih dan sanitasi)
• Tenaga Kerja Terampil
• Tujuan 8 (ekonomi inklusif, kesempatan kerja)
• • Berbudaya
Tujuan 9 (industri inklusif, inovasi)
• Tujuan 16 (tata kelola kelembagaan)

4
Wajar pendidikan 12 tahun
FRAMEWORK Pendidikan menengah dan SDG 4
(pendidikan)
Pembangunan SDM tinggi
Pendidikan vokasi Kepastian hukum Stabilitas
yang Berkualitas dan Pendidikan kewirausahaan dan keamanan Kemudahan
Berdaya Saing Pendidikan era digital berusaha Kesetaraan gender
Pendidikan sepanjang SDG 1
Budaya maju dan unggul
hayat (lifelong learning) (perlindungan
Etos kerja, integritas &
Pendidikan kecakapan hidup (life sosial)
kerjasama SDG 5
skill) Partisipasi tenaga kerja
Dukungan Social capital (kesetaraan
perempuanAngkatan gender) SDG
Penurunan TFR Perlindungan sosial
SDG 3 Pembangunan pemuda Kerja Terdidik, 16
• Keluarga Berencana Terampil, Transparansi, akuntabilitas & (tata kelola
(kesehatan)
• Pendidikan anak perempuan Kreatif, efisiensi kelembagaan)
SDG 5
(kesetaraan
Adaptif & Layanan kehidupan keagamaan
Penurunan AKB Berkarakter
gender)

Masyarakat
Penduduk Penduduk Yang Agamis,
SDM Yang
Tumbuh Sehat & Taat Hukum, Tertib
Sosial, Tata kelola & Berkualitas SDG 8
Seimbang Produktif Partisipasi dan Berdaya (ekonomi inklusif,
Masyarakat
Saing kesempatan kerja)
SDG 9 (industri
inklusif, inovasi)
SDG 2
(gizi) Kesehatan ibu dan anak Lapangan
SDG 3 Perbaikan Gizi kerja,
(kesehatan)
PAUD HI Kewirausahaan
SDG 4 & investasi Lapangan kerja dengan keterampilan tinggi
(pendidikan) Kesehatan dan Kebugaran Usia Sekolah
Budaya olahraga Iklim wirausaha
SDG 5
(kesetaraan gender Perlindungan anak dan perempuan Akses perbankan dan kredit mikro Akses
dan pemberdayaan Kesehatan Reproduksi Remaja teknologi
perempuan)
Kesehatan Penduduk Usia Produktif Investasi sektor swasta Dukungan
Kesehatan Lansia infrastruktur 5
KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN 2020
KEDEPAN BAGI LULUSAN KEPERAWATAN
2015 2020
1 Complex Problem Solving 1 Complex Problem Solving
2 Coordinating with Others 2 Critical Thinking
3 Creativity
3 People Management 4 People Management
5 Coordinating with Others
4 Critical Thinking 6 Emotional Intelligence
5 Negotiation 7 Judgement and Decision Making
8 Service Orientation
6 Quality Control 9 Negotiation
10 Cognitive Flexibility
7 Service Orientation
8 Judgement and Decision Making
9 Active Listening
10 Creativity
LEARNING 4.0
CO SHAPING THE FUTURESOURCE OF CREATIVITY
DI LEVEL PERGURUAN TINGGI

Problem solving
Project based learning
THINK GLOBALLY, ACT LOCALLY,
COLLABORATIVE
INTERNATIONALLY
MOOCs Teori dan praktek
E-learning terintegrasi
Hybrid/blended
300
Latar Belakang

250 51

200 PDDKAN RS
EXISTING CONDITION
150
28
19 31

UNSYAH 100 218

13
27
13 USU
50 72
72
18
8
112107118
13 7
7 6 2 3 56
39 5 5 4 38 5 31 3
1 24 26 33 2 5
2
2
13 3 12 22 25 5 25 4 22 14 21
0 15 12 10 8 1
7
19 14 11 11 19 4
0 2 1
0 1
-2

7
3
-50 2 6
18 2 1
5 3
STIKES MUH
UNAND
1 BANJARMASIN 2
1
4 8
4 1
UNHAS
UI 5 6 3
UNDIP
27
UMJ 19 2
7 28 UA
4
St.Carolus 31
UNPAD 13 60 7
STIKES A
YANI
5
UGM
UB
UMY
3
SI/NERS=326

MASTER/SP = 15

DIPLOMA 3 = 489
Tantangan
Tenaga kerja berkualitas/
terampil yang dibutuhkan
Indonesia

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global


Institute, 2012)
Akreditasi Prodi Kesehatan
(1 Maret 2015 s.d. Mei 2018)

A B C Tidak Terakreditasi Total


BIDANG ILMU
Vokasi Akademik Profesi Vokasi Akademik Profesi Vokasi Akademik Profesi Vokasi Akademik Profesi Vokasi Akademik Profesi TT

Kedokteran - 27 168 - 45 57 - 5 7 - - - 0 77 232 0


Kedokteran Gigi - 7 21 - 13 21 - 1 2 - - - 0 21 44 0

Keperawatan 8 6 10 244 187 173 120 65 58 2 - - 372 258 241 2

Kebidanan 7 1 - 328 6 - 173 - - 1 - - 508 7 0 1


Farmasi - 20 10 43 25 16 27 23 - - - - 70 68 26 0
Kesehatan Masyarakat 1 10 - 19 86 - 0 12 - - - - 20 108 0 0

Gizi 1 8 - 22 14 - 3 2 - - - - 26 24 0 0

Kesehatan Lain 9 - - 100 5 - 42 3 - - - - 151 8 0 0

JUMLAH SK 26 79 209 756 381 267 365 111 67 3 0 0 1147 571 543 3

PERINGKAT (SK) 314 1404 543 3 2264


PERSENTASE 13,9% 62,0% 24,0% 0,1% 100,0%
Sumber: LAM-PTKes

• Kualitas Institusi Pendidikan tenaga kesehatan masih rendah, pada akhirnya mempengaruhi kualitas
lulusan 9
• Hanya 13,9% prodi kesehatan akreditasi A
PROFESIONAL COMPETENSI

• Mendemonstrasikan perilaku
secara terpadu dalam
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang menentukan domain
dari pekerjaan profesi kesehatan
tertentu dan diterapkan dalam
konteks asuhan spesifik
KOMPETENSI INTERPROFESIONAL
• Mendemonstrasikan perilaku secara
terpadu dalam:
• pengetahuan, sikap dan perilaku
untuk bekerja bersama lintas
profesi, dengan petugas kesehatan
lainnya, dan dengan pasien /
keluarga / masyarakat / populasi
• untuk meningkatkan outcome pelayanan
kesehatan dalam konteks asuhan
specsfic
Kunci sukses Program pendidikan keperawatan

• Pembelajaran teori yang berkualitas


• Pembelajaran tahap praktik yang berkualitas yang
dilaksanakan dengan keterlibatan para perawat praktisi
yang berpengalaman sebagai preceptor yang memiliki
kompetensi dan kemampuan menjadi preceptor yang
kompeten dan handal.
• Memiliki fasilitas pembelajaran yang memadai dan sesuai
dengan kebutuhan termasuk fasilitas lahan praktik
PERAN AIPNI

ANGGARAN DASAR
• Pasal 10
• AIPNI sebagai mitra pemerintah, organisasi profesi perawat nasional dan
lembaga lain dalam pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi
keperawatan.
• AIPNI berperan sebagai pusat pembinaan penyelenggaraan pendidikan tinggi
keperawatan di Indonesia, penelaah kebijakan yang berlaku bagi pendidikan
tinggi keperawatan, inisiator kerjasama dengan pusat pendidikan
keperawatan di luar negeri, pemprakarsa berbagai aspek dalam sistem
penyelenggaraan pendidikan keperawatan di Indonesia.
Principles of AINEC • Justice (fairness for all
members)
• Widely open (open to all
Equality members of AINEC)
• Synergy ( collaboration and
coordination between
members)

• Meet the legal aspects and


ethics in conducting nursing
education
• Accredited “Excellence” or
“Good” by the official
Quality accreditation body
• High number of graduate
students who pass the
national nursing board
examination
• Globally competitive
• Being an active member of
the relevant international
Growth and organization
Development
• Produce relevant works that
contribute to the benefits of
human or mankind life
MERUBAH PARADIGMA MEMPERKUAT
UNSUR CARE BUKAN CURE
Medical doctor Pharmacy Nurse

Ilmu Keperawatan sebagai salah satu ilmu kesehatan sangat berbeda dengan disiplin
ilmu kesehatan lainnya
GLOBAL POPULATION
MASYARAKAT
INST. DIK
 389 (D3), 309 (S1/ners),15 (S2/Sp), & 1 (S3)
•Kemiskinan
•2% GNP-Kes
 pertumbuhan tidk diimbangi kualitas VS •Masalah kesehatan
maupun kuantitas dosen • tuntutan dari masyarakat
 Tidak diimbangi sarana prasarana memadai untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang
 Tidak diimbangi ketersediaan lahan praktik
bermutu dengan biaya
memadai
terjangkau
 Belum diimbangi manajemen pengelolaan yg •sumber daya manusia
baik yang kompeten
 22,2% visi,misi,ujuan tdk relistik VS VS
 14,8% tdk melakkan SPMI
 25,6% rasio dsn-mhs 1: 30 RS MANAJEMEN PENGELOLAAN
PENDIDIKAN
 70% kurikulum belum sesuai

VS VS
Jmlh RS mencapai 1.320 (2008) bertambah 86 rRS dari posisi th
2003. Dari 1.320 rRS tersebut, 657 merupakan rumah sakit swasta
dengan pertumbuhan rata-rata pertahun sekitar 1,14%, sisanya
MAHASISWA milik pemerintah, TNI, Polri, Pemda, dan BUMN (depkes
-RS belum mampu menjamin proses belajar yg baik
-Rasio pembimbing & mhs = 1:30-40
-Biaya praktik tinggi (100 ribu s.d 500 rb/ln/mhs)

? ?
Kompetensi -Sarana pembelajaran tdk memadai

lulusan
Kondisi Saat ini
Yang Seharusnya Existing
Akibatnya
Condition

Kecukupan dan
SDM kualitas rendah

Peserta didik Tidak seimbang Kompetensi


Belum mampu
lulusan rendah
Kurikulum (nilai batas
Pendidikan laksana

PERAWAT Terbatas
lulus UKOM
Sarpras
Terstandar rata-rata <
Wahana Praktik
Terbatas 46,7)
kapasitas dan
SDM
Penelitian Terbatas

Peng Masy Terbatas

Kerjasama Minimal

Terbatas
Produk
Masalah penyelenggaraan pendidikan keperawatan di
Indonesia
 1) Tujuan
a) Pembimbing klinik yang kurang yaitu Pendidik RS penyelenggaran
rasio pembimbing mahasiswa rata- Klinik Fak pendididikan
rata 1:30-40 sebanyak 87% (standar
tingkat kepakaran 11,7%
kurang, penguasaan
perencanaan keperawatan tidak
metode belajar klinik bimbingan tercapai;
1:4). 15,8% kurang, komitmen praktik 75,8%
19,2% kurang,  2) lulusan tidak
b) Biaya praktik mahasiswa ke rumah penguasaan tehnologi kurang,
bisa diserap oleh
sakit sangat mahal berkisar 100.000
27,5% kurang sedangkan standar praktik
motivasi 63,3% sangat
baik, percaya diri 70% klinik pemangku
s.d. 500.000/mhs/bln. baik dan sikap caring mahasiswa kepentingan atau
66,7% sangat baik.
c) Perbandingan antara jumlah rumah 76,7% kurang, pengguna karena
sakit dengan institusi pendidikan 1:8. ketrampilan dan
d) Penggunaan fasilitas RS terbatas, kompetensi yang
Proses dan Output ??? tidak memadai serta
seperti; sarung tangan, jarum infus,
jika melakukan
alat suntik, kapas steril, dll. kegiatan praktik
e) Sebanyak 80% mahasiswa tidak dapat
mendapatkan bimbingan klinik yang critical thinking 58,3% kompetensi membahayakan
kurang, sikap caring
memadai, baik oleh pembimbing 20% kurang,
bimbingan 68,3%
kurang, pemahaman nyawa pasien;
rumah sakit maupun oleh institusi tanggung jawab tujuan belajar 66,7%
kurang, standar
 3) Dinas kesehatan
19,2% kurang, tidak dapat
pendidikan. kemampuan
operating procedure
56,7% kurang.

f) 95% menyatakan fungsi-fungsi leadership 61,7% mengeluarkan ijin


kurang dan integrasi sebagai tenaga
manajemen (planning, organizing, dengan klinik
kesehatan yang
sebanyak 65% kurang
directing, controlling dan actuiting) disebut Surat Ijin
belum dilaksanakan optimal dalam Perawat
Mahasiswa Pendidik
pelaksanaan pendidikan klinik. Klinik RS
Pengelolaan Pendidikan Keperawatan

UU NO.38/2014 Kerangka Kualifikasi


Standar
TTG Nasional Indonesia
KEPERAWATAN Kompetensi
Perawat (KKNI)

PERAWAT BERSAING GLOBAL


KOMPETEN
Penyelenggaraan
Pendidikan
•Visi, misi,tujuan
•Tatapamong, kepemimpinan, Rumah Sakit Sebagai
sistem pengelolaan dan Wahana Belajar: Terakreditasi
penjaminan mutu Kesempatan kontak dg klien,
•Mahasiswa dan lulusan tujuan praktik, bimbingan yg baik oleh BAN-
•Kurikulum, pembelajaran dan
suasana akademik
kompeten, mempelajari PT/LAM-PTKES
keterampilan, berfikir kritis,
•Wahana bljr klinik dan transfer pengetahuan,
komunitas integrasi pengetahuan,
•Sarana & prasarana standar rumah sakit
•Sistem informasi, pendidikan
pembiayaan, penelitian,
pengmas dan kerjasama
Basic Concepts
of Hospital Accreditation
Hospital
30
verification
Quality & Safety
PDCA
Self assessment
Self improvement
Self improvement
Self assessment
Hospital
PDCA Learning Accreditation
Hospital
Process
Verification
PDCA
Self assessment

Self Improvement
Basic Concept
 Learning organization  learning process
 Continuous quality improvement
 Patient centered care
 Patients Safety
ETHIC AND
DISCIPLIN

QUALITY AND
PATIENT NEEDS
SAFETY

EVIDENCE BASE

Empat Fondasi Utama Asuhan Pasien RS:


1. Asuhan Medis
2. Asuhan Keperawatan
3. Asuhan Farmasi
4. Asuhan Gizi
Model Tradisional Pelayanan Kesehatan
“Dokter =
Perawat
Fisio Captain of the ship”
terapi Apoteker

Radio Dokter Pasien


grafer

Ahli
Analis Gizi
Lainnya

Pada Model tradisional pelayanan kesehatan, Dokter


merupakan unit sentral/pusat dalam model pelayanan
kesehatan, tetapi…..
Patient safety tidak terjamin !!
32
Profesional DPJP
Pemberi Asuhan (Dokter CE PA
NT TI
Penanggung ER EN
ED T
Jawab CA
Pelayanan) RE
Perawat
Apoteker

Psikologi Pasien, Nurisionis


Klinis Keluarga Dietisien

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Profesional Pemberi Asuhan : Lainnya PPA


mereka yg secara langsung memberikan Tugas Mandiri,
asuhan kpd pasien, a.l. dokter, perawat, Tugas Kolaboratif,
bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis,
penata anestesi, terapis fisik dsb
KARS Dr.Nico Lumenta
Tugas Delegatif
Pentingnya Pelatihan
• Untuk itu diperlukan program pelatihan yang dirancang
untuk mempersiapkan para preceptor yang kompeten
sehingga pengalaman klinik mahasiswa selama tahap praktik
efektif mencapai kompetensi yang diharapkan dari calon
perawat/Ners.
• Disamping itu para peserta akan menjadi role model
preceptor bagi para perawat praktisi lainnya di lingkungan
institusi kerjanya.
• Program pelatihan ini merupakan salah satu upaya strategis
untuk meningkatkan kualitas lulusan program pendidikan
perawat vokasi/Ners
TUJUAN UMUM
• Setelah mengikuti program pelatihan, peserta
diharapkan mampu berperan sebagai preceptor dan
mampu mengelola proses belajar klinik bagi peserta
didik tahap praktik perawat vokasi/profesi Ners yang
dikelolanya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai